Chapter 4

Arabella, alias istri dari Liam saat ini sedang berada di hotel Shangri-La the Shard, London Inggris. Dia, saat ini, sedang ada pemotretan di sana, untuk sebuah majalah. Wanita 30 tahun itu, tidak sendirian melainkan bersama dengan selingkuhannya, yaitu Hilman Alvian Dharmawan. Pria tampan merupakan selingkuhannya itu, memeluk tubuhnya dari belakang, sembari mengecup lehernya. Membuat Arabella kegelian, dan memejamkan matanya.

" Morning Beb ! "

" Morning honey ! "

Arabella, membalikkan tubuhnya, dia mengalungkan lengannya pada leher sang pria.

" Are you happy? " tanya Hilman.

" Yes, darling. Aku bahagia sekali, bisa bersama denganmu!"

Hilman tersenyum bahagia, saat mendengar jawaban dari sang kekasih. Arabella, berjinjit meraih dagu sang kekasih, dia mengecup bibir pria itu, Hilman membalas sentuhan bibir Arabella. Keduanya, mulai menikmati sentuhan bibir satu sama lain.

" Sudah cukup sayang, nanti kau keterusan! " kata Hilman berusaha menghentikan aktivitas keduanya.

Arabella, terlihat begitu kecewa. Memang, ini salahnya karena, tidak bisa menahan godaan tubuh atletis milik selingkuhannya tersebut. Berbeda dengan sang suami, Liam Cemal Efendi, dia tidak pernah mencintai pria itu. Karena, keduanya menikah di jodohkan oleh kedua orang tua mereka .

" Padahal, aku ingin lagi ! " ujar Arabella lirih.

" Sayang, pagi ini aku ada pemotretan, jadi, kamu harus menahan syahwatmu. Aku, juga sama ingin melakukan hubungan intim lagi. Tetapi, waktu tidak memungkinkan untuk kita melakukannya. Sabar ya! "

" Iya, aku juga ada peragaan busana, tapi nanti malam. Kau harus hadir, dan, melihat penampilanku! "

Hilman, tersenyum manis dia mengusap lembut pipi Arabella.

" Tentu saja, apasih yang tidak untukmu ?"

" Ah senangnya , terimakasih sayang ! "

" Sama-sama! "

Pada siang harinya, seusai bekerja Hilman kembali ke kamarnya.

" Wah, pemotretanku berjalan dengan baik, sayang ! "

Arabella, tersenyum manis dia berjinjit mengecup bibir kekasihnya.

" Karena tadi pagi kau ingin melakukan hubungan intim, jadi mari kita lakukan sekarang bagaimana? "

" Tidak bisa, nanti malam aku ada fashion show ! "

Hilman, berdecak kesal mendengar jawaban sang kekasih.

" Hei, nanti malam juga bisa kan? Kau bisa menggempur ku sepuasnya. Karena, setelah fashion show tersebut, aku tidak ada jadwal lagi sampai lusa ! "

" Benarkah? "

Wanita cantik itu, tersenyum menggoda melihat raut wajah sang kekasihnya itu.

" Ya sudah, aku akan sabar menunggumu !"

Acara peragaan busana Arabella, sukses besar. Kini, dia diberikan izin untuk kembali ke kamarnya. Dan, Ara tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, untuk bertemu dengan kekasihnya. Yang, sedang menunggunya di kamar hotel no 456 .

 

" Sayang, aku kemb... Ah ! "

 

Belum selesai dia mengucapkan salam, Sang kekasih dengan tidak sabaran menggendong tubuhnya. Tanpa basa-basi lagi, pria itu mulai mengecup bibir sang kekasih, dan, menyentuh bagian-bagian sensitif tubuh kekasihnya tersebut. Tidak lama setelahnya, pakaian Arabella sudah tidak dikenakannya lagi, wanita itu kini berada di bawah tubuh sang kekasih. Keduanya saling pandang, dan, mulai menikmati sentuhan satu dengan lainnya.

Rasanya, tidak cukup melakukan hubungan intim hanya sekali. Bagi Hilman, Arabella adalah candunya, wanita yang pernah mengandung anak dari pria lain itu kini berada dalam kendalinya. Ya benar, Arabella, pernah mengandung janin Liam , akan tetapi dengan teganya dia menggugurkan kandungannya sendiri. Karena, dia tidak mencintai pria itu. Lagipula, bagi Arabella, dia hanya menginginkan Hilman seorang. Pria yang sudah lama menjadi kekasihnya itu, seharusnya yang menjadi suaminya, bukan Liam yang hanya kenal satu kali.

 

" Aku menyesal, sudah memberikan kesucianku pada Liam. Seharusnya, kau yang lebih dulu menyentuhku. Maafkanlah aku , Mas Hilman ! "

Hilman, mengusap lembut puncak kepala sang kekasih.

" Aku, sudah memiliki perusahaan modeling sekarang. Kau juga, saat ini sudah menjadi salah satu modelku. Jadi, setelah pulang dari sini. Ayo kita menikah! "

" Aku juga ingin menjadi istrimu Mas. Tapi, kedua orang tuaku memiliki hutang yang sangat besar pada keluarga Liam ! "

" Hutangmu berapa? Aku bisa melunasi hutang keluarga mu ! "

" Sekitar 20 Miliar ! "

" Aku punya, kau bisa melunasi hutangmu. Dan, kita akan segera mengadakan upacara pernikahan setelahnya! "

" Tidak, bukan hanya itu. Aku, ada rencana untuk hamil anak dari Liam. Supaya, anakku nantinya jadi pewaris tahta Liam Cemal Efendi! "

" Baiklah, terserah kamu saja ! " ujar Hilman dengan nada kecewa.

" Mas, jangan begitu. Kita akan kaya raya nantinya, please jangan marah ya ! "

Hilman, tidak menjawab ucapan sang kekasih. Dia, hanya diam saja, akan tetapi Arabella terus merayunya. Alhasil, pria itupun luluh dan memaafkan sang kekasih.

Dikediaman orang tau Kalila ...

" Hari ini, kita pulang ke Jakarta! "

" Tapi, celananya Mas belum kering! "

" Kamu tuh bisa enggak sih nurut sama aku ? "

Kalila, menundukkan kepalanya dia benar-benar tidak suka jika dibentak seperti itu. Air matanya mengalir membasahi pipinya, tanpa adanya aba-aba. Liam, melihat wajah istrinya yang sedang menunduk tersebut, dia mendekati sang istri.

" M... maafkan Mas sayang ! "

Di raihnya, tubuh langsing sang istri, dia memeluknya erat.

" Saya, enggak suka di bentak ! " kata Kalila lirih.

" Maafkanlah Mas, tapi ini ada sesuatu yang mendesak. Nanti, kita tinggal di rumahku bersama istri pertamaku dulu. Kamu, akan menjadi pelayan disana. Jadi, kita rahasiakan hubungan kita dulu. Mas mohon, semoga kamu kuat menghadapi sikapnya. Kita urus KTP kamu dan lain-lain dulu. Mungkin sekitar, 2 atau tiga bulanan kamu bisa pindah ke apartemen mewah itu ! "

Kalila, melepaskan pelukan suaminya.

" Baiklah, saya akan mematuhi Mas! "

" Istri yang baik! "

Liam, mengecup kening sang istri.

" Sayang, handphone kamu Mas pinjam dulu. Soalnya, Mas mau hubungi Joe ! "

" Oh, itu baik . Sepertinya, udah penuh juga baterai nya ! "

Liam, menatap punggung sang istri yang pergi ke kamarnya, untuk mengambil ponsel. Benda pipih itu, menyimpan banyak sekali kenangan tentang dirinya dan Arabella. Dan, Liam sudah menjadikan benda itu sebagai Mas kawin untuk Kalila. Makanya, dia ingin menghapus semua tentang Arabella. Karena, semalam dia terhanyut dalam suasana malam pertama. Jadi, dia lupa untuk menghapus semua data yang berhubungan dengan Arabella, istri pertamanya.

" Mas Liam, ini handphone nya ! "

" Terimakasih Sayang ! "

Kalila, mengulum senyumnya. Liam, kemudian membuka ponselnya menggunakan password dia mengganti password tersebut dengan menggunakan tanggal nikahnya dengan Kalila. Setelahnya, dia menghapus semua foto dan videonya bersama Arabella.

" Begini lebih baik, untungnya istriku masih belum melihat-lihat ponsel ini ! " batin Liam.

" Kemarilah ! ".

" Iya Mas ! "

Kalila, menghampiri sang suami. Lalu, Liam mengajarinya cara menggunakan ponsel tersebut.

" Nah, sekarang kamu sudah paham kan ? "

Kalila, mengangguk

" Ya sudah, jangan ditunda-tunda lagi. Kita siap-siap. Joe, akan menjemput kita 20 menit lagi ! "

" Baiklah, aku akan bersiap-siap! "

" Jangan membawa banyak pakaian. Nanti, Mas belikan yang banyak untuk kamu ! "

" Aku, boleh bawa Al-Qur'an enggak. Soalnya, itu peninggalan Abah dan Ambu! "

" Boleh sayang, tapi nanti taruh di dashboard ya ! "

Kalila mengangguk, setelahnya dia keluar dengan membawa tas selempang miliknya. Dan, sebuah Al-Qur'an yang ada pada pelukannya.

" Berarti, Mas tidak boleh memeluk tubuh kamu dong ! "

Kalila, menggeleng

" Maaf, oh iya tunggu sebentar. Kalila, mau pakai jilbab dulu ya Kalila lupa. Sudah menikah, akan sangat berdosa kalau Kalila, keluar rumah tidak memakai jilbab ! "

" Ya ampun, istrinya Mas baik banget, terimakasih ya sayang! "

Kalila, mengangguk sebagai jawaban, lalu dia segera pergi ke kamarnya guna untuk memakai jilbab.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!