Warga sekitar sudah sampai, di masjid membawa pasangan yang di duga sudah melakukan zina. Liam, sebenarnya merasa kasihan pada Kalila, gadis itu terus menangis sepanjang jalan menuju kemari. Tapi, apa boleh buat, dia memang sengaja ingin menikah dengan wanita lain. Karena, ingin membalas dendam pada sang istri yang sudah berselingkuh, dengan pria lain.
“ Aduh, ini prianya gak pake baju ? “
“ Saya...! “
Baru saja Liam ingin menjelaskan pada sang penghulu, Kalila berjinjit, pada Liam dan pria itu langsung paham, kemudian menunduk. Gadis itu, kemudian berbisik di telinganya.
“ Mereka tidak akan percaya, sudahlah. Setelah ijab qobul, Tuan bisa menceraikan saya ! “
Liam, mengeluarkan seringainya.
" Kamu terlalu percaya diri Kalila, siapa juga yang akan menceraikan kamu. Meskipun aku tidak mencintai kamu, tetapi saya akan menggunakan kamu untuk membalas dendam pada istriku ! " batin Liam.
“ Ya Allah, Si Neng baru tahu Bapak mah, kalau kamu agresif juga ya ? “ ujar kepala desa.
“ Iya, mereka saling mencintai ternyata, tidak boleh ada yang menghalangi lagi. Tapi, tetap saja melakukan hubungan intim sebelum menikah itu enggak boleh Neng Kalila ! “
“ M... maafkan saya, karena sayalah yang mengajaknya berzina ! “
“ Ooooh! “ ujar warga serempak.
“ Neng Kalila kan polos. Makanya, dia mau, udah cinta susah sih ! “
“ Omong kosong macam apa yang dikatakan olehnya? Astaghfirullah, malah membuat suasana ini semakin rumit saja !” batin Kalila.
Melihat, Kalila cemberut Liam tersenyum manis.
" Imutnya ! " batin Liam.
“ Baiklah kalau begitu, apa kamu punya uang atau benda berharga lainnya. Untuk dijadikan sebagai mas kawin? “
“ Saya punya handphone apel digigit, tunggu sebentar...! “
Liam, merogoh saku celananya, dia mencari uang didalamnya. Ternyata, hanya ada uang tunai Seratus Ribu Rupiah. Dan, dia menyerahkan pada sang penghulu.
“ Baik, Handphone apel digigit, dan, uang tunai sebesar seratus ribu rupiah. Kalau begitu, kita mulai saja ! “
“ Baik Pak ! “
“ Tunggu Pak, saya akan memberikan apartemen kawasan Jakarta Selatan, Arista Permai Sentosa! “
“ Aduh, jelema beunghar iyeu mah, kabogohna si Kalila ! “ ( Orang kaya ini mah, pacarnya si Kalila)
Penghulu itu mengangguk, kemudian para warga menganga lebar, karena saking terkejutnya.
“ Nama kamu siapa ? “
“ Liam Cemal Efendi, Papa saya bernama Efendi Baskoro Diningrat! “
“ Baik , Neng Kalila, kamu sudah siap ?”
Kalila, mengangguk sebagai jawaban.
“ Sebentar, Lukman itu tolong, bajunya pinjemin buat A Liam! “
“ Enggak usah pak, saya pake hoodie nya Kalila aja. Sayang, pinjam dulu boleh kan ? “
“ Ini ! “
Kalila, menyerahkan hoodienya. Dia, hanya memakai setelan kaos trening.
“ Ya sudah kita mulai ya ! “
“ Baik Pak ! “
Liam, dan, Kalila duduk bersamaan kemudian keduanya dipasangkan tudung putih pernikahan. Para warga, menyaksikan langsung pernikahan keduanya.
“ Dengan ucapan, Bismillahirrahmanirrahim Saudara Liam, saya nikahkan, dan, kawinkan engkau dengan saudari Kalila Jadida Maheswari binti Aji Setiawan dengan mas kawin, uang tunai sebesar seratus ribu rupiah, handphone apel digigit, dan, sebuah apartemen mewah di kawasan Menteng Jakarta Pusat dibayar tunai ! “
“ Saya terima nikah,dan,kawinnya Kalila Jadida Maheswari binti Aji Setiawan dengan mas kawin uang tunai sebesar seratus ribu rupiah, sebuah handphone apel di gigit, dan apartemen mewah di kawasan Menteng Jakarta Pusat dibayar tunai. ! “
Karena, ini adalah ijab kabul yang ke-dua. Jadi, Liam dengan lancar mengucapkan ijab kabulnya. Tidak ada yang salah sedikitpun, karena dia sudah pengalaman.
“ Bagaimana saksi ? “
“ Sahhhhhh ! “
“ Alhamdulillah, Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.”
“ Aamiin “
“ Nak Liam, tolong kamu pegang ubun-ubun istrimu, bapak akan bacakan doanya untukmu ! “
Liam, mengangguk, dan, mengikuti doa dari sang penghulu .
“Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.”
Artinya: “ Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.” (HR. Abu Daud, no. 2160).
Entah mengapa, setelah berdoa, Liam meneteskan air matanya. Dia, tanpa sadar mencium puncak kepala sang istri, membuat Kalila, terkejut. Tidak hanya itu, warga sekitar pun kini memandang Liam dan Kalila iri, mereka adalah pasangan yang serasi, cantik dan tampan.
" Setelah ini, kamu ajak suamimu ke rumah Nak ! "
Kalila, mengangguk dan setelahnya, dia meminta Liam untuk mengikuti diri ke rumah peninggalan kedua orang tuanya.
Beberapa saat kemudian...
“ Ini rumah saya ! “
“ Apa ? Kok kecil banget, ini lebih mirip sama kamar daripada rumah ! “
“ Jangan menyindir, saya kan emang orang tidak mampu! “
“ M...maaf! “
“ Enggak apa-apa kok, Pak ayo masuk! “
“ Kok Pak sih? Tadi, manggil Tuan, sekarang Pak. Apakah aku setua itu? “
“ Enggak sih, ya sudah masuk dulu yuk, malu tuh diliatin sama orang! “
“ Baiklah, ayo ! “
Liam, akhirnya masuk ke dalam rumah istri yang baru saja dinikahinya. Karena, saat menengok ke belakang, banyak sekali yang mengintip mereka dari kejauhan.
“ Mau minum apa ? “
“ Saya lapar, dari kemarin belum makan ! “
“ Waduh, ya sudah saya masak dulu. Untuk anda makan, alakadarnya saja ya, karena... “
“ Iya Istriku ! “
“ Dih, genit banget sih! “
“ Lah, fakta kan. Kamu, dan, saya sudah menikah. Jadi, otomatis kamu itu istri saya klah ! “
“ Aih, baiklah. Tunggu sebentar !”
Tidak lama kemudian, Kalila, membawa minuman untuk sang suami. Dia, membuatkan teh manis. Supaya, Liam, bisa sedikit panas.
“ Kalau begitu, saya panggil Aa aja bagaimana? “
“ Apa itu aa? “
“ Kakak, tapi buat suami juga bisa ! “
“ Jangan deh, bagaimana kalau agak modern dikit, kayak Hubby gitu ! “
“ Hubby? Oh, oke deh kalau begitu ! “
“ Coba kamu panggil aku seperti itu! “
“ Hubby...! “
“ Yes darling ! “
Kalila, pamit untuk membuatkan teh manis jahe untuk sang suami, dan Liam mempersilahkan istrinya untuk membuatkan minuman untuknya.
“ Sebenarnya, dia itu polos apa tidak mengerti panggilan sayang ya ? " batin Liam.
Tidak lama kemudian, Kalila datang membawakan teh jahe untuk sang suami
" Terimakasih ya, Darling ! "
" Iya, sama-sama! "
Kalila, tersenyum manis saat suaminya menerima teh darinya. Dan, dia meminta izin, untuk pergi ke dapur lagi. Liam, hanya mengangguk sebagai jawaban.
Beberapa Menit Kemudian...
" Hubby, ini nasi gorengnya, maaf adanya cuma ini ! "
Kalila, menyodorkan nasi goreng buatannya, pada sang suami. Dengan senang hati, Liam yang sangat lapar, akhirnya menerima nasi goreng istrinya. Jujur, dia sampai menitikan air matanya, pasalnya ini kali pertamanya dia, dimasakan oleh istrinya, dan itu istri keduanya, Kalila. Dulu, sejak pertama kali menikah dengan Arabella, dia tidak pernah memasakkan makanan untuk dirinya. Yang memasak, selalu saja asisten rumah tangga mereka. Padahal, sesekali saja, dia ingin menikmati makanan buatan sang istri.
" Hubby, kamu kenapa ? "
" Terimakasih darling, ini pertama kalinya aku di masakan oleh istriku! "
Kalila, mengernyit
" M... Maksudnya? "
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments