Part 2

Suasana begitu mengerikan. Bahkan Aulia tidak sempat berpikir bagaimana caranya ia akan makan. Yang ada di otaknya saat ini dan membuatnya sangat pusing adalah bagaimana caranya ia bisa melarikan diri dari tempat yang sangat menakutkan.

Ia telah dijual oleh ibunya dan kini ia tidak tahu bagaimana nasibnya. Apalagi pengawalan di sini begitu ketat dan ia tidak mudah untuk mengelabui mereka karena mereka sudah terbiasa dengan hal-hal semacam itu. Aulia bisa melihat mereka semua memandang dirinya dengan tatapan penuh minat.

Ia tidak tahu jika di negara ini banyak sekali perdagangan manusia. Andai saja ia bisa keluar dari tempat ini dan meminta bantuan kepada polisi, pasti perdagangan rahasia yang ilegal ini akan segera terbongkar.

“Tuan, Saya benar-benar ingin kencing. Izinkan saya ke toilet.” Orang itu menganggukkan kepalanya.

Aulia sudah sangat senang sekali dan berpikir bahwa ia memiliki kesempatan untuk pergi dari tempat yang berbahaya ini. Namun perkiraan semua itu langsung musnah ketika ia melihat bahwa para Bodyguard itu malah mengikuti dirinya ke toilet. Terlebih lagi ia melihat jika bukan dirinya saja yang menjadi tawanan di tempat ini. Banyak juga orang-orang yang bernasib sama sepertinya.

Aulia sangat prihatin dan kasihan kepada mereka semua. Tapi nasibnya juga tidak jauh berbeda dari mereka. Maka dari itu ia juga perlu dikasihani.

Kenyataannya Aulia sama sekali tidak bisa berbicara banyak karena takut mereka semua akan melakukan hal yang tidak senonoh kepadanya, dan maka dari itu Ia tetap diam hingga dirinya mencapai toilet. Setidaknya di dalam toilet itu ia bisa merasakan kebebasan walaupun hanya beberapa menit.

“Kenapa mereka semua mengerikan? Tidak adakah di antara mereka yang merasa bahwa pekerjaan yang dijalankan oleh mereka itu sangatlah melelahkan. Atau sedikit saja memiliki rasa kasihan kepada orang lain.” Itu yang ada di dalam hatinya dan Aulia berharap benar jika mereka ada yang merasa kasihan dan mau menolong orang-orang di sini.

Kini toilet itu sudah ada di depan matanya. Aulia pun menarik nafas panjang, ia masuk ke dalam toilet itu. Ia sangat terkejut saat melihat bahwa di dalam toilet memiliki keamanan yang sangat banyak.

Sepertinya mereka memang sudah merancang ini dengan baik. Itu artinya caranya untuk kabur pun semakin kecil. Apakah ia hanya menunggu orang akan membelinya?

Aulia berdiam diri di dalam toilet dan menikmati masa-masa kebebasannya walaupun hanya beberapa menit. Ia menghirup udara bebas hingga sang penjaga pun berteriak dengan kencang.

“Jangan coba-coba mempermainkan ku!!” Mendengar teriakannya saja Aulia sudah merinding. Apalagi jika dirinya harus berlama-lama di dalam toilet tersebut.

Tampaknya memang inilah jalan takdirnya dan ia tidak bisa mengelaknya lagi. Mau tidak mau ia harus menerima dengan lapang dada demi kebaikannya sendiri. Nanti jika ia memiliki kesempatan pasti akan melarikan diri dari takdir yang sedang menunggu di depannya.

Dengan dada yang masih berdetak kencang, Aulia pun melangkahkan kakinya perlahan dan membuka pintu toilet. Wajah masam sang Bodyguard tersebut menyambut dirinya. Aulia bergetar dan ia sangat tidak mengharapkan situasi seperti ini di mana ia hanya bisa berdoa dalam hati tanpa bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan dirinya.

“Apakah kau bodoh berlama-lama di dalam sana? Rencanamu tidak akan semudah itu.” Kenapa orang ini selalu saja menyalahkan dirinya. Ia berlagak seolah-olah mengetahui semuanya padahal tidak selalu orang berpikir seperti itu.

“Kenapa kau mengira aku akan pergi? Bagaimana caranya aku bisa melarikan diri? Aku hanya sebentar di dalam sana dan kau sudah panik.” Mungkin Aulia terlihat sangat keren saat ia menantang Bodyguard tersebut, tapi nyatanya ia sangat gugup dan bahkan tidak berani mengulangi kata-kata yang sama.

“Dasar wanita bodoh.”

Aulia tercengang mendengar ucapan laki-laki tersebut. Kenapa ia berlagak seperti itu, dan merasa benar.

“Apakah kau tidak lebih bodoh dari aku?”

“Wanita murahan!”

“Kau hanya bisa mengumpat! Sama sekali tidak memiliki harga diri. Setidaknya kau sadar dengan apa yang kau lakukan!”

Lihatlah orang itu dia berlagak seolah-olah dia adalah manusia yang paling benar.

•••••••

Aulia sangat takut sekali apalagi ia mendengar jika dirinya sangat cepat laku. Padahal Ia belum dilakukan pelelangan, tapi sudah ada orang yang mengetahui bahwa dirinya telah dijual. Entah kenapa mereka dengan cepat membelinya, Aulia tidak berharap bahwa orang itu mengenalnya. Apalagi dirinya sudah sangat jelas terkenal di masyarakat karena ulah ayahnya.

Bagaimana jika ada musuh ayahnya atau orang yang telah membencinya dari lama sengaja membelinya hanya karena ingin menghinanya? Aulia menarik nafas panjang dan berharap bahwa itu tidak akan terjadi kepadanya.

Ia pasti bisa mendapatkan apa yang pernah ia miliki dulu. Tentunya kebebasan dan juga tatapan orang-orang yang kagum kepadanya.

“Kamu cepat keluar!” Aulia terkejut saat orang itu memanggil dirinya dengan nada yang keras bertanda bahwa ia tidak bisa melakukan penolakan.

Aulia yang sudah didandani dengan rapi serta berpakaian bersih tidak berani menolak dan ia berjalan dengan sangat lambat dan itu juga menjadi masalah bagi Bodyguard tersebut sehingga ia lagi-lagi diteriaki.

“Apakah kau tidak bisa berjalan dengan cepat?”

” Kenapa kalian hanya bisa menyalahkanku?”

Tidak ada gunanya ia mengeluh. Aulia pun di arak keluar untuk bertemu dengan orang yang telah membelinya. Ia melihat ada laki-laki yang berseragam lengkap di ruangan tersebut. Apakah ia akan dijual lagi?

“Siapa kau?” Dengan sangat berani Aulia bertanya kepada orang itu. “Apakah kau adalah orang yang membeli ku?” Orang itu terlihat mengerutkan keningnya.

“Tidak.” Jika dia bukanlah orang yang membelinya, lantas siapa orang yang telah membelinya.

“Aulia bagaimana dengan kamu? Apakah kau baik-baik saja?” Aulia menolehkan kepalanya dan ia sangat terkejut saat mengetahui siapa orang itu.

Tentu saja ia sangat tahu karena keluarga Alexander cukup terpandang. Apalagi Ia juga pernah ke rumah keluarga Alexander ketika ibunya mengajak. Apakah keluarga Alexander ini yang telah membelinya?

“Oh my God, Miss Alexander?” tanya Aulia dengan bingung.

“Ya Aulia. Aku yang membelimu.”

Aulia langsung membulatkan matanya. “Apakah kau mencoba untuk memperdagangkan manusia? Aku melihat banyak orang yang bernasib sama denganku, apakah aku dan dia akan dijadikan barang daganganmu? Aku tidak menyangka itu sama sekali. Apalagi aku sangat menghormatimu selama ini.”

“Tidak usah banyak berprasangka buruk. Kau tidak tahu apapun, tapi asal kau tahu mereka bukanlah orang yang akan aku perdagangkan, akan tetapi mereka adalah para trainie yang ingin bekerja denganku.”

“Untuk apa kau mau beli ku?”

“Karena sebagai orang yang pernah merasakan kesopananmu sangat tidak tega melihatmu hidup di jalanan dengan pandangan orang terhina. Maka dari itu aku ingin melakukan tawaran yang sangat menarik untukmu.” Aulia mengangkat satu alisnya.

••••••

Tbc

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 103
104 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Hasrat Tuan Politikus Kepada Cucu Pelayan
109 Namaku Bukan Aku
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
103
104
104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Hasrat Tuan Politikus Kepada Cucu Pelayan
109
Namaku Bukan Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!