undangan pernikahan

Vina sedang asik makan martabak manis coklat kacang kesukaannya, dia benar-benar tak takut gendut seperti gadis seumurannya.

"Dek kamu ini gadis yang lucu ya, biasanya para gadis akan menjaga tubuhnya, tapi kamu malah santai makan beginian?" tanya Hardi yang melakukan pencatatan.

"Itu mah hanya berlaku pada gadis lain, kalau aku tetap di anggap cacingan meski makan banyak karena tak bisa gemuk," kesal Vina.

"Tidak kok, kamu memang memiliki tubuh seperti mama, sedang kalau aku makan yang ngawur sedikit bisa gemuk," kata Hardi tersenyum.

"Oh ya mas, ini tadi aku terima di bawah gerbang, mas gak papa kan?"

Hardi menerima undangan itu dengan tangan gemetar, tapi berusaha tegar.

"Gak papa dek, mas berusaha kuat kok," jawab Hardi dengan suara gemetar yang berusaha di tahan.

Tanpa terduga Vina memeluknya, "mas masih punya Vina kok..."

Hardi akhirnya meluapkan air matanya di depan adiknya, bagaimana tidak, cinta pertamanya hancur tanpa bisa bersatu.

Terlebih alasan kejam di baliknya, tapi dia tak boleh sedih terus menerus.

Sedang di rumah Hana, gadis itu yang baru pulang mengajar les melihat undangan di atas meja.

"Undangan dari siapa dek?" tanya Hana pada Feby.

"Itu ada namanya mbak, dari teman ayah sepertinya, dan mbak tau yang menikah itu adalah mantan kekasih mas Hardi, kasian banget ya," kata Feby.

Dengan kesal Hana memukulkan undangan itu ke adiknya, "dasar kamu bocah ngomong apaan,"

"Beneran tau mbak, mbak tau gak bahkan mas Hardi begitu mencinta wanita itu, dan setiap hari Vina terus mengomel dan mengutuk wanita itu, karena keluarga itu terus menghina mas Hardi, padahal mereka sendiri mencari sosok yang punya nama besar untuk di jadikan besan,"kata Feby yang malah mengajak Hana bergosip.

"Aduh mulutnya kenapa suka bergosip sih, sudah mbak mau tidur dulu, karena capek," kata Hana yang meninggalkan adiknya itu

Sedang di rumah Vina dan Hardi, keduanya tertidur setelah menangis bersama.

Bagaimana tidak, Vina akhirnya tak tahan melihat kesedihan kakaknya yang sedang patah hati.

Keesokan paginya, Hana tak ke sekolah karena tak punya jam mengajar.

Tapi nanti dia akan ke kampus untuk mengurus pengambilan mata kuliah untuk pasca sarjana yang ingin dia ambil.

"Kamu belum berangkat, sudah sidang loh," kata Hana melihat adiknya yang masih bermain ponsel di teras.

"Ini loh mbak,Vina bilang tak tega meninggalkan kakaknya yang sedang sakit, padahal Tante Alfi dan om Abdi sedang berada di luar kota," kata Feby dengan kesal karena mereka ada ulangan penting.

"Sudah bilang saja pada Vina untuk berangkat ke sekolah, dan nanti biar aku yang melihatnya sebelum ke kampus, karena kalian ini ada ulangan penting bukan," kata Hana.

"Terima kasih mbak, dan semoga berhasil ya," kata Feby yang tau jika kakaknya itu juga menyukai Hardi.

Hana hanya bisa mengeleng pelan, gadis itu sudah berangkat untuk menjemput Vina yang juga sudah siap.

"Ayo berangkat, kita bisa telat," teriak Feby saat sampai di depan rumah gadis itu.

"Tapi mas ku ada di dalam, tapi beneran kan mbak Hana akan datang," tanya Vina yang masih belum percaya.

"Kamu gak percaya dengan mbak Hana," kesal Feby.

"Iya deh iya..."

Kedua gadis itu pergi menuju ke sekolah, sedang Hardi masih meringkuk karena badannya yang tak enak.

Di rumah Hana, gadis cantik itu sedang membuat bubur untuk Hardi, untungnya orang tuanya tak keberatan jika Hana melihat pemuda itu.

Hana berangkat dengan semua makanan yang di siapkan khusus untuk Hardi.

Saat sampai di rumah pria itu, terlihat pintu rumah sedikit terbuka, dia memarkirkan motornya sebelum masuk kedalam rumah.

Bruk...

Mendengar suara itu,Hana bergegas lari kedalam rumah karena khawatir dengan pria itu.

"Mas Hardi..." panggil Hana yang melihat pria itu di lantai terduduk dengan kondisi lemas.

Hardi menoleh ke arahnya, "mbak Hana..."lirihnya benar-benar tak berdaya.

Melihat itu, Hana langsung memapah Hardi sekuat tenaga, "bismillah..." suara Hana yang membantu Hardi bangun

wanita itu bahkan memeluk tubuh Hardi agar tak jatuh, "mas mau kemana?"

"Aku ingin ke kamar mandi, tapi tubuh ku begitu lemas, dan maaf mbak Hana jadi kerepotan begini," kata Hardi.

"Tidak masalah mas," jawab Hana.

Setelah dari kamar mandi, Hardi tiduran di ruang tv, Hana langsung mengambil plaster penurun panas.

Setelah itu dia juga menyuapi Hardi dengan perlahan, setelah itu dia juga mengemas rumah.

Hardi yang tak bisa tidur, sekilas melihat Hana yang begitu cekatan mengurus rumah.

"Betapa beruntungnya calon suaminya kelak, dia wanita yang begitu baik dan lembut,"batin Hardi.

Hardi pernah bermimpi, dia pernah bermain dengan seorang gadis yang begitu tomboi saat dia kecil dulu.

"Itu tak bisa di makan," protes Hardi kecil pada gadis yang lebih besar darinya tapi gadis itu berpenampilan tomboi dengan rambut cepak.

"Dasar bodoh, ini itu sangat enak, jika kamu tak mengerti jika ini bisa di makan, bagaimana kamu akan memberi makan istri dan anak mu," kesal bocah perempuan itu.

"Apa yang kamu katakan,memang itu pengaruh, aku akan jadi juragan sukses seperti ayah ku saat besar nanti," kata Hardi kecil yang tak ingin di hina.

"Itu tak mungkin, karena kamu itu cengeng, dan aku jamin gadis yang akan menikahi mu pasti akan lari,"

"Kalau begitu aku akan menikahi mbak saja, bukankah orang tua kita berteman," kata Hardi kecil.

"Tapi kamu harus lebih tinggi dan besar dariku dulu," kata bocah wanita itu mengacak rambut Hardi yang saat itu masih kecil.

Episodes
1 cinta
2 masalah besar
3 juragan muda
4 undangan pernikahan
5 gadis itu siapa?
6 datang ke pesta
7 datang ke pesta 2
8 hinaan lagi.
9 lamaran
10 lamaran 2
11 berduaan
12 menjadi ibu
13 perasaan apa ini
14 pengantin baru
15 rumah baru
16 pasangan suami istri
17 pelukan mengejutkan
18 gemetaran
19 mau lagi sayang
20 rencana Aris dan Hardi
21 istri tercinta.
22 saudara yang menyebalkan
23 kabar mengejutkan
24 bertamu ke rumah
25 rindu ini berat
26 aku antar jemput
27 terlalu sibuk
28 kegiatan para istri
29 menunggu dengan gelisah
30 acara di desa
31 para pangeran kampus
32 bertemu guru lama
33 calon ayah
34 gadis perusak
35 kepala sekolah baru
36 menemui
37 wanita tak tau malu
38 kencan berduaan
39 membujuk suami
40 latihan keras
41 lomba yang melelahkan
42 semua karena tanggung jawab
43 musibah datang
44 jalur hukum
45 tak tau diri
46 tergoda
47 akhirnya dia malu
48 mencari pria itu
49 menemukan dan iri
50 tak terasa...
51 dasar manusia
52 menyukai tapi tak memiliki
53 sangat khawatir
54 bantuan besar
55 bantuan dari juragan
56 anak tak tau diri
57 kecewa
58 ya salah server
59 ucapan manis
60 hubungan terlarang terulang
61 memilih jalan sendirian.
62 apa aku jelek?
63 rapat atau apa
64 siapa yang menyuruhnya
65 jalan-jalan dong
66 aku sayang kalian
67 jangan menganggu
68 Persiapan
69 dia untuk yang terbaik
70 semuanya lancar kan?
71 jodoh pasti tak tertukar
72 adik ku juga
73 tujuh bulan
74 tak sabar lagi
75 Kabar gembira
76 rukun ya
77 cari teman curhat
78 ternyata
79 debat
80 rasa mulai datang
81 keterlaluan
82 tak tersentuh
83 orang menyebalkan
84 hampir celaka
85 hampir celaka 2
86 bagaimana
87 dia kok cuek
88 kurang pas
89 isi hati para gadis
90 doa bersama
91 makan malam
92 memutuskan
93 sekedar bantuan
94 hanya bisa diam
95 tidak bisa lagi
96 tangan itu...
97 berlalu...
98 pantai pasir putih
99 hubungan Antara kita
100 orang gila
101 kesibukan
102 jangan gila Leni
103 ujian Akhir sekolah
104 lagu bersama
105 pria bertato
106 kejadian buruk.
107 kejadian buruk 2
108 kerjasama yang buruk
109 pernikahan
110 tak berkutik
111 pasangan baru
112 dia Suamiku
113 mampus ..
114 Vina jangan berlebihan
115 Vina jangan berlebihan 2
116 kunjungan rumah sakit
117 menyebalkan sekali
118 emm?
119 pesta resepsi
120 tertunda lagi
121 dasar suami menyebalkan
122 malam yang indah
123 malam yang indah 2
124 kampus
125 membawakan cemilan
126 pulang ya
127 putra kesayangan
128 bertugas malam
129 bertugas malam 2
130 itu Kunti bukan
131 kehidupan Vina
132 istri Wawan
133 tak tau malu
134 iri bilang bos
135 apa maksudnya?
136 dasar om-om galak.
137 Hima kemana?
138 geng milik wawan
139 geng milik wawan 2
140 dia itu milik ku
141 wanita baik itu
142 dua gadis ini.
143 kampanye itu melelahkan
144 serba salah.
145 kerja tim yang baik
146 kabar bahagia itu datang bersama
147 hubungan pura-pura
148 hei gadis ini
149 Guntur emosian sih
150 sabar sayang
151 mode ngalem
152 Vina bikin masalah apa
153 pergi dan jangan kembali
154 pilihan Hardi.
155 pak Lurah
156 kali ini saja
157 lamaran untuk Vina
158 lamaran untuk Vina 2
159 keterkejutan semua orang
160 resepsi pernikahan Vina Bagas
161 duhai pengantin baru
162 para pria tak peka
163 nangka pembawa kasih sayang
164 kehidupan istri baru
165 berhenti
166 kejujuran Bagas
167 calon papa muda
168 masih seorang gadis muda
169 belum waktunya
170 hah dia siapa?
171 itu apa?
172 malam yang di tunggu
173 imbuh dong sayang
174 dasar sayang ini
175 kegiatan full
176 istri kesayangan
177 resepsi pernikahan
178 apa lagi ini
179 lelah ya
180 terpaksa bertamu.
181 ketemu pengantin baru
182 hati-hati
183 tatapan itu
184 demi istri
185 keponakan baru
186 kok ngegas
187 perang para istri
188 persahabatan erat
189 di traktir pak bos
Episodes

Updated 189 Episodes

1
cinta
2
masalah besar
3
juragan muda
4
undangan pernikahan
5
gadis itu siapa?
6
datang ke pesta
7
datang ke pesta 2
8
hinaan lagi.
9
lamaran
10
lamaran 2
11
berduaan
12
menjadi ibu
13
perasaan apa ini
14
pengantin baru
15
rumah baru
16
pasangan suami istri
17
pelukan mengejutkan
18
gemetaran
19
mau lagi sayang
20
rencana Aris dan Hardi
21
istri tercinta.
22
saudara yang menyebalkan
23
kabar mengejutkan
24
bertamu ke rumah
25
rindu ini berat
26
aku antar jemput
27
terlalu sibuk
28
kegiatan para istri
29
menunggu dengan gelisah
30
acara di desa
31
para pangeran kampus
32
bertemu guru lama
33
calon ayah
34
gadis perusak
35
kepala sekolah baru
36
menemui
37
wanita tak tau malu
38
kencan berduaan
39
membujuk suami
40
latihan keras
41
lomba yang melelahkan
42
semua karena tanggung jawab
43
musibah datang
44
jalur hukum
45
tak tau diri
46
tergoda
47
akhirnya dia malu
48
mencari pria itu
49
menemukan dan iri
50
tak terasa...
51
dasar manusia
52
menyukai tapi tak memiliki
53
sangat khawatir
54
bantuan besar
55
bantuan dari juragan
56
anak tak tau diri
57
kecewa
58
ya salah server
59
ucapan manis
60
hubungan terlarang terulang
61
memilih jalan sendirian.
62
apa aku jelek?
63
rapat atau apa
64
siapa yang menyuruhnya
65
jalan-jalan dong
66
aku sayang kalian
67
jangan menganggu
68
Persiapan
69
dia untuk yang terbaik
70
semuanya lancar kan?
71
jodoh pasti tak tertukar
72
adik ku juga
73
tujuh bulan
74
tak sabar lagi
75
Kabar gembira
76
rukun ya
77
cari teman curhat
78
ternyata
79
debat
80
rasa mulai datang
81
keterlaluan
82
tak tersentuh
83
orang menyebalkan
84
hampir celaka
85
hampir celaka 2
86
bagaimana
87
dia kok cuek
88
kurang pas
89
isi hati para gadis
90
doa bersama
91
makan malam
92
memutuskan
93
sekedar bantuan
94
hanya bisa diam
95
tidak bisa lagi
96
tangan itu...
97
berlalu...
98
pantai pasir putih
99
hubungan Antara kita
100
orang gila
101
kesibukan
102
jangan gila Leni
103
ujian Akhir sekolah
104
lagu bersama
105
pria bertato
106
kejadian buruk.
107
kejadian buruk 2
108
kerjasama yang buruk
109
pernikahan
110
tak berkutik
111
pasangan baru
112
dia Suamiku
113
mampus ..
114
Vina jangan berlebihan
115
Vina jangan berlebihan 2
116
kunjungan rumah sakit
117
menyebalkan sekali
118
emm?
119
pesta resepsi
120
tertunda lagi
121
dasar suami menyebalkan
122
malam yang indah
123
malam yang indah 2
124
kampus
125
membawakan cemilan
126
pulang ya
127
putra kesayangan
128
bertugas malam
129
bertugas malam 2
130
itu Kunti bukan
131
kehidupan Vina
132
istri Wawan
133
tak tau malu
134
iri bilang bos
135
apa maksudnya?
136
dasar om-om galak.
137
Hima kemana?
138
geng milik wawan
139
geng milik wawan 2
140
dia itu milik ku
141
wanita baik itu
142
dua gadis ini.
143
kampanye itu melelahkan
144
serba salah.
145
kerja tim yang baik
146
kabar bahagia itu datang bersama
147
hubungan pura-pura
148
hei gadis ini
149
Guntur emosian sih
150
sabar sayang
151
mode ngalem
152
Vina bikin masalah apa
153
pergi dan jangan kembali
154
pilihan Hardi.
155
pak Lurah
156
kali ini saja
157
lamaran untuk Vina
158
lamaran untuk Vina 2
159
keterkejutan semua orang
160
resepsi pernikahan Vina Bagas
161
duhai pengantin baru
162
para pria tak peka
163
nangka pembawa kasih sayang
164
kehidupan istri baru
165
berhenti
166
kejujuran Bagas
167
calon papa muda
168
masih seorang gadis muda
169
belum waktunya
170
hah dia siapa?
171
itu apa?
172
malam yang di tunggu
173
imbuh dong sayang
174
dasar sayang ini
175
kegiatan full
176
istri kesayangan
177
resepsi pernikahan
178
apa lagi ini
179
lelah ya
180
terpaksa bertamu.
181
ketemu pengantin baru
182
hati-hati
183
tatapan itu
184
demi istri
185
keponakan baru
186
kok ngegas
187
perang para istri
188
persahabatan erat
189
di traktir pak bos

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!