TERUS MEMIKIRKAN

Jecy hari ini merasa tidak enak badan, dia begitu pusing, meriang, dan mual. Bawaannya selalu saja ingin muntah. Namun, ketika berobat ke dokter dia justru besar kejutan besar.

"Selamat, anda positif hamil," ucap seorang dokter.

"Apa, Dok?" Jecy melotot sembari menggelengkan kepala. Dia sangat terguncang mendapati dirinya yang tengah hamil.

Salahnya yang bodoh. Dia lupa meminum obat kontrasepsi, dan berakhir mengandung anak seorang pria yang hanya menggunakannya sebagai pelepas hasrat. Pria itu pasti tidak akan mau direpotkan dengan konsekuensi dari kencan semalamnya.

Merasa ragu apakah seorang Leon Victor Januartha mau menerima anak yang dilahirkan oleh wanita penghibur, paling-paling yang akan diterimanya hanya uang, dan Jecy tidak ingin kembali merendahkan dirinya dengan mengemis pada pria itu.

Lagi pula, dia sudah tidak butuh uang. Dengan uang 2M yang dia dapatkan sudah lebih dari cukup untuk biaya rumah sakit ibunya dan membayar hutang. Berkat itu Jecy bisa lepas dari ancaman debt collector.

Lantas apa yang akan dia lakukan dengan bayi ini?

"Pada zaman sekarang ini, kaum wanita mempunyai pilihan," ujar sang dokter yang dapat mengartikan wajah tertekan Jecy.

Terdiam dalam duduk. Jecy mengerti dengan pilihan yang bisa dia ambil itu, yaitu mengugurkan kandungannya. Tapi dia tidak sanggup membunuh anaknya sendiri. Bayi itu tidak berdosa, dialah yang telah melakukan dosa.

Apa dia akan merawat anak itu sendiri? Orang tua tunggal bukan hal yang aneh di zaman modern ini, dan masyarakat pun sudah bisa menerimanya.

Namun, apakah nasib si bayi tidak akan lebih jelek bila dia merawatnya sendiri? Apabila si bayi hanya dibesarkan oleh ibunya? Ibu yang harus bekerja sepanjang hari supaya bisa membiayainya? Dia tidak akan bisa memberikan kemapanan dan ketentraman kepada anaknya kelak.

Jecy harus menentukan pilihan terbaik.

**

Sebagai seorang pemimpin tentu Leon harus melakukan sejumlah agenda di beberapa cabang-cabang perusahaan. Ramaryo Kevlar──ayahnya menyerahkan jabatannya padanya. Ayahnya belum terlalu tua sebenarnya, masih beberapa tahun lagi untuk pensiun. Namun, dia ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama istrinya. Leon tidak menolak, toh dia juga sudah siap dan menyiapkan hal ini sejak awal.

Karena sejak awal aku sudah tahu. Sebagai putra sulung Ramaryo Kevlar Januartha dan Berlian Jelita Albirru, dia sudah diharuskan mengenyam pendidikan sebagai penerus meski mereka tidak pernah memaksa. Kedua orang tuanya memberikan kebebasan memilih namun keadaan menuntutnya untuk tahu diri. Bagaimanapun juga dia sudah menetapkan pilihan untuk menjadi penerus apa yang telah keluarganya raih.

Kembali pada masa kini. Leon pertama kali melihatnya sewaktu di bar. Dia hanya seorang wanita murahan, tugasnya melayani lelaki hidung belang. Tidak ada yang terlalu kuingat selain warna bola matanya yang mirip sekali dengan sang ibunda.

Entah kuning keemasan, kuning tembaga, atau kuning kecokelatan. Iris mata bulat itu membuat Leon penasaran ingin melihatnya lagi untuk memastikan.

Namanya Jecy Ketlovly, dia baru mengetahui nama lengkapnya setelah empat minggu.

Mendesah pelan, Leon menyandarkan dirinya pada kursi kerjanya. Dia butuh ketenangan untuk membaca lembaran profil mantan partner kencan semalamnya dengan teliti.

Foto sosok seorang wanita langsung dikenali Leon. Jecy Ketlovly berumur 20 tahun, wajah wanita itu lebih muda dari terakhir dia melihatnya, mungkin karena makeup yang melapisi.

Seorang putri tunggal dari wanita bernama Dania. Ayahnya bernama Robert telah meninggal karena overdosis minuman keras dan obat-obatan. Karena hutang yang ditinggalkan ayahnya dia harus berurusan dengan rentenir. Selama ini dia hidup bersama ibunya yang sakit kanker otak. Diana telah meninggal karena kegagalan operasi.

Jecy bilang alasannya menjual diri karena membutuhkan uang untuk pengobatan ibunya. Tapi ibunya justru meninggal. Kasian sekali.

Setelah membaca semua informasi tentang Jecy. Batinnya bertanya, "Kesalahan apa yang dilakukan wanita itu di kehidupan sebelumnya? Sampai mendapatkan kutukan nasib yang super menyedihkan."

Namun, masalah lain.

"Itu berarti dia tidak menjual tubuhnya lagi?" gumam Leon masih dapat didengar Marvin yang berdiri di depan meja sang CEO, yang telah memberikan lembaran profil Jecy.

"Ya, Tuan. Saya juga tidak mendapat informasi tentangnya di bar," sahut sang sekretaris.

Leon mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di meja. Jadi dia tidak bermain dengan Jecy lagi?

**

Malam harinya, Leon ingin bersenang-senang dan memenuhi hasrat seksualnya, sekaligus ingin mengenyahkan sosok wanita berambut cokelat muda yang memenuhi pikirannya akhir-akhir ini.

Pria berambut hitam itu masuk ke dalam kamar hotel yang sudah dia pesan sejak awal. Dan benar saja, ada seorang wanita yang sedang menunggunya di atas kasur besar.

Wanita itu duduk di tengah besar, dengan paha yang terekspos sempurna. Seolah menggoda Leon untuk segera menerjangnya.

Inilah yang Leon katakan mengenai sisi liarnya. Dia menyukai wanita yang bisa diajak untuk bersenang-senang bukan diam-diaman. Apalagi wanita itu adalah model terkenal, itu sudah cukup baginya untuk melupakan Jecy.

"Apa kau ingin mandi sekarang? Atau nanti?" tanya wanita itu dengan nada genit, tangannya bergerak membuka bathrobe yang dia kenakan dengan gerakan sensual, "...Aku sudah bersih."

"Aku akan mandi setelah ini. Tampaknya, kau sudah tidak sabar, hmm?" tanya Leon tersenyum sinis, lalu dia menutup pintu dengan cepat dan langsung melonggarkan kemejanya.

Tatapannya sudah terlihat buas, dia melemparkan kemeja yang sudah lepas dengan asal. Lalu datang mendekat ke kasur.

Detik kemudian, wanita itu paham apa yang dia inginkan. Buru-buru dia menghampiri Leon. Lalu duduk di pangkuan pria itu.

Dia menggeliat di atas pangkal paha Leon, tapi itu belum bisa membuat sang adik kecil mengeras.

"Huh? Butuh bantuan?" ucap si wanita tersenyum menggoda, bahkan dia menggerakkan pinggulnya di sana.

"Jangan banyak bicara, puaskan aku!" perintah Leon, mulai merasa cemas.

Kenapa miliknya tidak kunjung merespon? Padahal sudah dirangsang dengan tekanan dan gesekan lembut dari bongkahan tubuh bagian bawah wanita itu.

Si wanita tersenyum senang, tubuhnya merosot ke bawah dan tangan lembut itu mengusap gundukan di pangkal pahanya yang sudah mengeras. Tampa berpikir panjang lagi, dia segera membuka celana yang dipakai Leon. Dan detik kemudian, dia mendapati batang yang besar meskipun belum keras.

"Wow... meski begitu, ini tetap menjadi favorit saya, Tuan Leon," bisik wanita itu tersenyum menggoda.

Dan detik kemudian, Leon merasakan sebuah kulumn kuat di bawah sana. Matanya terpejam dan dan mendongak ke atas, mencoba meresapi sensasi itu. Kedua tangannya ditautkan di belakang kepala si wanita.

"Kau pintar sekali, Nona!"

Di saat pria itu ingin semakin menikmati hisapan di miliknya, tiba-tiba dia terbayang wajah Jecy dipikirannya. Sampai membuat Leon membelalakkan mata detik itu juga.

Dia terdiam sebentar, mencoba mencerna kejadian yang baru saja dia alami. Kenapa bisa wanita bermata amber itu muncul dalam pikirannya?

Kini kepalanya dipenuhi dengan wajah menangis Jecy ketika percintaan mereka. Sampai rasa nikmat dari pekerjaan wanita yang sibuk di bawah sana, sudah tidak dia pedulikan.

"Sial, kenapa wajah jelek wanita itu terbayang?"

Batin Leon nampak kebingungan sendiri.

Wanita yang masih sibuk di bawah sana, mendongak untuk melihat Leon yang sudah tidak mendorong kepalanya lagi. Menyadari pria itu terdiam, dia melepas milik Leon yang masih belum ereksi. Kemudian menatap dengan penuh keheranan. Apa servicenya tidak senikmat itu?

"Ada apa?" tanyanya keheranan, lalu menghentikan pekerjaannya itu.

Sadar akan dirinya yang dipanggil, Leon menggelengkan kepala. Dia menatap wanita yang terus memandanginya.

"Tidak ada!"

Leon menggelengkan kepala, berusaha membuang pikiran tentang Jecy.

Ayolah, dia hanya wanita penghibur seperti wanita yang bersamanya saat ini, bahkan lebih seksi wanita ini. Meski wajah Jecy terlihat cantik, tapi itu tidak berarti apapun. Tidak ada gunanya Leon memikirkannya.

Kemudian Leon menarik napas dengan pelan, "Aku sudah tidak mood."

Oh, God. Apa yang tengah terjadi pada dirinya? Bahkan kesenangan Leon mulai terganggu oleh gadis biasa yang tidak berkelas sama sekali.

_To Be Continued_

Terpopuler

Comments

Inyhhlstryyy

Inyhhlstryyy

Operasinya berhasil apa gagal sih Thor?🤔

2023-08-18

1

Anik Trisubekti

Anik Trisubekti

pusakamu sudah menemukan pasangan yang tepat Leon😄

2023-07-18

0

Susi Sidi

Susi Sidi

karna pusaka mu sudah menemukan sarangnya 🤣🤣🤣🤣

2023-06-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!