Hari Pertama Bulan Madu?!

Sebuah pulau yang indah dengan suasana pantai dan pemandangan yang memanjakan mata. Namun suasana seperti ini tidak benar-benar di nikmati oleh sepasang suami istri yang baru saja sampai dengan niatan untuk berbulan madu. Tapi tentu saja bulan madunya juga hanya sebuah sandiwara, karena pernikahan mereka pun hanya sandiwara.

"Kalau kamu mau makan, cek saja di dapur biasanya suka sudah di siapkan oleh pengurus Villa jika tahu akan ada yang berkunjung"

Zaina mengangguk, dia mengikuti suaminya yang membawa koper ke kamar utama di Villa ini. "Biar aku saja yang membereskannya Mas"

Gevin mengangguk, dia membiarkan Zaina yang membereskan barang-barang yang mereka bawa. "Aku ke dapur dulu kalau gitu"

"Iya Mas"

Gevin berlalu ke dapur Villa ini hanya untuk mengmabil minuman. Setelah itu dia berjalan keluar Villa, hanya untuk jalan-jalan di sekitar pantai saja. Rasanya sampai saat ini masih tidak percaya jika dia telah menikah dengan Zaina. Wanita yang selama ini hanya dia anggap sebagai saudara saja, tidak lebih dari itu. Namun, Gevin juga tidak bisa menyalahkan Zaina atas semua yang telah terjadi, karena pastinya gadis itu juga merasa terpaksa menikah dengannya.

Tidak tahu saja Gevin, jika Zaina menikah dengannya tanpa keterpaksaan apapun. Dia memang menginginkannya, namun sayangnya karena Gevin yang tidak menyadarinya.

"Maafkan aku Zaina, tapi aku benar-benar tidak bisa mencintaimu" lirihnya, merasa sangat bersalah pada Zaina.

Di dalam Villa, Zaina baru saja selesai membereskan barang-barang. Dan sekarang dia sedang mencari bahan masakan untuk makan malam mereka. Membuka lemari es dan mengambil beberapa bahan makanan di dalamnya.

Duduk di kursi meja makan dan mulai mengiris beberapa sayuran. Zaina menghela nafas pelan ketika dia ingat bagaimana pernikahan yang dia sangat harapkan selama ini, ternyata hanya sebuah sandiwara yang harus dia jalani.

"Aww.."

Karena terlalu banyak berpikir membuat dia tidak fokus dengan apa yang sedang di kerjakannya, hingga pisau tajam itu melukai jarinya.

"Ya ampun Za, kamu gak hati-hati si"

Gevin yang baru sampai di dapur langsung menghampiri Zaina yang sedang mencuci tangannya di wastafell dengan darah yang masih mengalir. Gevin meraih tangan Zaina dan meniupnya pelan. Hal itu membuat Zaina terdiam dengan segala perasaan dalam hatinya.

Jika kamu terus perhatian seperti ini padaku, bagaimana aku bisa melupakan perasaanku ini padamu.

"Duduk dulu, aku ambilkan obat"

Gevin mendudukan Zaina di kursi meja makan, lalu dia mengambil kotak obat di laci. Kembali lagi pada Zaina dengan membawa kotak obat itu, menarik kursi di depan Zaina dan duduk disana.

"Mana jari kamu"

Zaina langsung memberikan tangannya pada Gevin, dia menempelkan plester di jari Zaina yang terluka itu. Semua yang di lakukan oleh Gevin tidak luput dari perhatian Zaina, tentu saja dia tidak bisa menahan debaran hatinya dengan sikap Gevin ini.

"Lain kali lebih hat-hati Za, aku tidak mau karena kamu bersama denganku dalam sandiwara pernikahan ini, kamu jadi terluka seperti ini. Aku akan tetap menjaga kamu Za, karena kamu tetap temanku"

Rasanya lucu sekali dengan semua itu, dia adalah istrinya namun suaminya hanya menganggap dia sebagai teman. Benar-benar sebuah sandiwara pernikahan.

"Iya Mas, kamu tenang saja, karena aku tidak mungkin membuat diri aku terluku"

Meski hatinya sudah benar-benar terluka dengan kenyataan yang ada. Dimana dia yang harus menjadikan dirinya sebagai seorang istri jika di depan kedua orang tuanya dan orang-orang. Tapi tetap menjadi seorang teman di saat mereka hanya berdua saja.

"Kamu diam saja, biar aku yang masak"

"Memangnya kamu bisa?" tanya Zaina dengan pandangan meledek.

"Jangan menghina aku, nanti coba saja masakan aku ya"

Zaina hanya terkekeh pelan mendengar kesombongan suaminya itu. Dia menatap punggung lebar Gevin yang sedang mengaduk masakan di dalam wajan. Seandainya dia tahu bagaimana perasaan Zaina yang sebenarnya, mungkinkah Gevin masih bisa bersikap seperti ini padanya. Mungkin mereka akan merasa canggung dengan sandiwara pernikahan ini.

Lebih baik aku memendam perasaan ini selamanya. Karena tidak mungkin Gevin juga mempunyai perasaan yang sama denganku.

Zaina bisa hidup dan menikah dengan Gevin saja sudah membuatnya bahagia. Karena dengan seperti ini, maka dia dan Gevin akan bisa lebih dekat. Setidaknya Zaina bisa terus bersama Gevin, meski Gevin tidak pernah menganggapnya sebagai istri.

"Sudah jadi, mie goreng pedas ala chef Gevin"

Zaina tertawa kecil melihat Gevin yang menyimpan sepiring mie dengan prosi dua orang itu di atas meja, benar-benar seolah dia adalah seorang chef.

"Cobain deh, kamu itu adalah wanita pertama yang mencoba masakan aku ini"

Zaina tersenyum mendengar itu, dia mengmbil mie itu dan mencobanya. "Semoga enak ya, biar aku merasa beruntung karena menjadi wanita pertama yang mencoba masakan kamu ini"

"Tentu saja, kamu akan sangat merasa beruntung"

Zaina memakan mie goreng buatan Gevin itu. Dan ya, dia merasa jika untuk seorang pria, Gevin ini adalah sosok yang nyaris sempurna karena dia juga bisa membuat makanan yang cukup enak dan cocok di lidah Zaina.

"Bagaimana? Enak 'kan?"

"Ya, aku akui memang makanan buatan kamu ini enak"

"Jadi kamu beruntung 'kan menjadi wanita pertama yang mencoba masakan aku ini"

Zaina tertawa kecil, dia mengangguk mengiyakan ucapan suaminya. Dan aku beruntung bisa menjadi wanita pertama juga yang kamu nikahi, meski belum tentu aku menjadi wanita terakhir. Gumamnya dalam hati.

Selesai makan, mereka langsung mandi dan berdiam di dalam kamar Villa ini. Zaina yang duduk di sofa dekat jendela, memandang indahnya pantai di malam hari. Suara gemuruh ombak yang semakin terdengar jelas jika di malam hari seperti ini.

"Za, setelah pulang dari sini. Kita langsung ke Apartemen aku saja ya"

Zaina menoleh dan mengangguk, lalu dia kembali fokus pada pemandangan malam hari di pantai ini. Gevin juga kembali fokus pada ponsel di tangannya. Sampai dia merasa bosan, lalu menyimpan kembali ponsel di atas nakas.

"Za, kamu pindah kesini. Biar aku yang tidur di sofa"

Zaina mengangguk, dia berjalan ke arah tempat tidur, membiarkan Gevin mengambil bantal dan selimut cadangan di dalam lemari. Zaina duduk di pinggir tempat tidur, dia menatap suaminya yang sedang bersiap untuk tidur di atas sofa itu.

Bulan madu mereka hanya seperti ini, bahkan keduanya tidur terpisah. Meski masih dalam satu kamar yang sama. Tapi Zaina juga tidak bisa melakukan apapun karena dirinya yang juga tidak mungkin memaksa suaminya untuk bisa menerima dia sebagai istrinya.

Aku akan berusaha agar kamu bisa menerima aku sebagai istrimu.

Zaina merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dan malam pertama bulan madu mereka itu hanya sebatas seperti ini saja.

Bersambung

Episodes
1 Permintaan Menikah Dari Ibu?!
2 Menikah
3 Kita Lakukan Sandiwara
4 Sesakit Ini Mencintai?
5 Hari Pertama Bulan Madu?!
6 Kenapa Tidak Mencintaiku, Mas?
7 Tidak Bisa Kasih Nafkah Lahir Bathin?!
8 Kenapa Masih Mencarinya?
9 Bantu Keringkan Rambut Kamu?
10 Kenapa Menggigit Bahuku?
11 Menemanimu Sembuh?
12 Tidur Di Ranjang Yang Sama?!
13 Mencoba Mengerti
14 Tanggung Jawab Berbeda Pada Keduanya
15 Sakit Sekali Mencintai!
16 Perdebatan Kecil
17 Sangat Menyayangimu?!
18 Pikirkan Perasaanku!
19 Menjadi Penghalang Diantara Mereka?!
20 Mencoba Ikhlas?
21 Ini Adalah Pilihanku?!
22 Memberikan Hak?!
23 Mengalah, Meski Tidak Bersalah?!
24 Membuat Zaina Sedih?!
25 Tetap Mengerti Aku Dan Perasaanku!
26 Cinta Yang Hilang Untuk Lolyta?!
27 Tentang Jaket?!
28 Siapa Pria Yang Dicintai Zaina?
29 Masih Ingin Bertahan
30 Tidak Ingin Terlalu Berharap?!
31 Bantu Aku Pergi?!
32 Lolyta Pergi?
33 Aku Pergi Mas?!
34 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
35 Aku Yang Zaina Cinta?!
36 Mencari Zaina
37 Menemui Orang Tua Zaina
38 Pemakaman
39 Bertemu?!
40 Apa Mencintai Kak Zaina Sekarang?!
41 Bertemu Hilmi
42 Bertemu Di Taman Kota?!
43 Dia Adalah Anak Kita!
44 Jangan Sia-siakan Zaina Lagi!
45 Apa Akan Memaafkan?
46 Aku Mencintaimu, Za?!
47 Rencana Genara?!
48 Sandiwara Yang Berakhir!
49 Harus Saling Memperbaiki Diri
50 Kecemasan Gevin
51 Mencoba Menjadi Suami Siaga
52 Hal Yang Pernah Terjadi Juga Pada Hildan!
53 Jangan Menyakiti Hati Kakak!
54 Tetap Menyesal?!
55 Pergi Ke Pemakaman
56 Bertemu Aldo?!
57 Tidak Peka?!
58 Apa Aku Tidak Menarik Lagi?!
59 Melakukannya!
60 Kedatangan Mertua Dan Adik Ipar
61 Keadaan Zaina?
62 Zaina Yang Tidak Baik-baik Saja?
63 Menyiapkan Persalinan
64 Berbicara Pada Ibu Dan Bunda
65 Persiapan Maternity Shoot
66 Tidak Bergerak Aktif?!
67 Takdir Tuhan
68 Dimana Bayiku?!
69 Gevin Yang Begitu Terpukul!
70 Tidak Bisa Menjadi Suami Yang Baik!
71 Butuh Waktu!
72 Apa Aku Salah?
73 Harus Saling Menguatkan!
74 Mencoba Ikhlas
75 Banyak Mendapatkan Dukungan!
76 Kekaguman Genara?!
77 Zaina Yang Mengerti Perasaan Genara
78 Berubah Jadi Mak Comblang?!
79 Membantu Aldo
80 Masih Takut Kehilangan!
81 Menyimpan Kenangan Mantan!
82 Memendam Cinta!
83 Menghapus Bagian Dari Cerita Cinta!
84 Ungkapkan Saja Perasaanmu!
85 Mencoba Mengungkapkan?!
86 Ditolak?
87 Belum Punya Anak!
88 Ingin Segera Hamil Lagi?!
89 Tuan Pecemburu
90 Dukungan Dari Gevin!
91 Mengungkapkan Perasaan Tidak Salah!
92 Salah Faham Lagi
93 Sudah Terlanjur Marah!
94 Kesalah Fahaman Selesai
95 Makan Malam Bersama
96 Tidak Semua Wanita Sepertimu
97 Belum Siap Menikah?!
98 Mitos Darimana Itu?
99 Masih Belum Siap Menikah
100 Bermanja
101 Semoga Baik-baik Saja
102 Cepat Sembuh
103 Bukan Kecelakaan Biasa
104 Benarkah Aldo?!
105 Perasaan Cinta Tak Terucap?!
106 Genara Yang Terluka
107 Tertangkap Juga
108 Sebuah Hadiah
109 Dijatuhi Hukuman!
110 Perubahan Hidup Genara
111 Menjenguk Aldo?!
112 Takut Tidak Jadi Ibu Yang Baik
113 Ajakan Menikah Mengejutkan?!
114 Jangan Gampang Jatuh Cinta!
115 Trauma Akan Cinta
116 Temui Orang Tuaku!
117 Sandiwara Pernikahan Telah Berakhir!
118 Terpenjara Dendam Pengacara Lin
119 Judul Baru
120 CASANOVA TRUE LOVE
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Permintaan Menikah Dari Ibu?!
2
Menikah
3
Kita Lakukan Sandiwara
4
Sesakit Ini Mencintai?
5
Hari Pertama Bulan Madu?!
6
Kenapa Tidak Mencintaiku, Mas?
7
Tidak Bisa Kasih Nafkah Lahir Bathin?!
8
Kenapa Masih Mencarinya?
9
Bantu Keringkan Rambut Kamu?
10
Kenapa Menggigit Bahuku?
11
Menemanimu Sembuh?
12
Tidur Di Ranjang Yang Sama?!
13
Mencoba Mengerti
14
Tanggung Jawab Berbeda Pada Keduanya
15
Sakit Sekali Mencintai!
16
Perdebatan Kecil
17
Sangat Menyayangimu?!
18
Pikirkan Perasaanku!
19
Menjadi Penghalang Diantara Mereka?!
20
Mencoba Ikhlas?
21
Ini Adalah Pilihanku?!
22
Memberikan Hak?!
23
Mengalah, Meski Tidak Bersalah?!
24
Membuat Zaina Sedih?!
25
Tetap Mengerti Aku Dan Perasaanku!
26
Cinta Yang Hilang Untuk Lolyta?!
27
Tentang Jaket?!
28
Siapa Pria Yang Dicintai Zaina?
29
Masih Ingin Bertahan
30
Tidak Ingin Terlalu Berharap?!
31
Bantu Aku Pergi?!
32
Lolyta Pergi?
33
Aku Pergi Mas?!
34
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
35
Aku Yang Zaina Cinta?!
36
Mencari Zaina
37
Menemui Orang Tua Zaina
38
Pemakaman
39
Bertemu?!
40
Apa Mencintai Kak Zaina Sekarang?!
41
Bertemu Hilmi
42
Bertemu Di Taman Kota?!
43
Dia Adalah Anak Kita!
44
Jangan Sia-siakan Zaina Lagi!
45
Apa Akan Memaafkan?
46
Aku Mencintaimu, Za?!
47
Rencana Genara?!
48
Sandiwara Yang Berakhir!
49
Harus Saling Memperbaiki Diri
50
Kecemasan Gevin
51
Mencoba Menjadi Suami Siaga
52
Hal Yang Pernah Terjadi Juga Pada Hildan!
53
Jangan Menyakiti Hati Kakak!
54
Tetap Menyesal?!
55
Pergi Ke Pemakaman
56
Bertemu Aldo?!
57
Tidak Peka?!
58
Apa Aku Tidak Menarik Lagi?!
59
Melakukannya!
60
Kedatangan Mertua Dan Adik Ipar
61
Keadaan Zaina?
62
Zaina Yang Tidak Baik-baik Saja?
63
Menyiapkan Persalinan
64
Berbicara Pada Ibu Dan Bunda
65
Persiapan Maternity Shoot
66
Tidak Bergerak Aktif?!
67
Takdir Tuhan
68
Dimana Bayiku?!
69
Gevin Yang Begitu Terpukul!
70
Tidak Bisa Menjadi Suami Yang Baik!
71
Butuh Waktu!
72
Apa Aku Salah?
73
Harus Saling Menguatkan!
74
Mencoba Ikhlas
75
Banyak Mendapatkan Dukungan!
76
Kekaguman Genara?!
77
Zaina Yang Mengerti Perasaan Genara
78
Berubah Jadi Mak Comblang?!
79
Membantu Aldo
80
Masih Takut Kehilangan!
81
Menyimpan Kenangan Mantan!
82
Memendam Cinta!
83
Menghapus Bagian Dari Cerita Cinta!
84
Ungkapkan Saja Perasaanmu!
85
Mencoba Mengungkapkan?!
86
Ditolak?
87
Belum Punya Anak!
88
Ingin Segera Hamil Lagi?!
89
Tuan Pecemburu
90
Dukungan Dari Gevin!
91
Mengungkapkan Perasaan Tidak Salah!
92
Salah Faham Lagi
93
Sudah Terlanjur Marah!
94
Kesalah Fahaman Selesai
95
Makan Malam Bersama
96
Tidak Semua Wanita Sepertimu
97
Belum Siap Menikah?!
98
Mitos Darimana Itu?
99
Masih Belum Siap Menikah
100
Bermanja
101
Semoga Baik-baik Saja
102
Cepat Sembuh
103
Bukan Kecelakaan Biasa
104
Benarkah Aldo?!
105
Perasaan Cinta Tak Terucap?!
106
Genara Yang Terluka
107
Tertangkap Juga
108
Sebuah Hadiah
109
Dijatuhi Hukuman!
110
Perubahan Hidup Genara
111
Menjenguk Aldo?!
112
Takut Tidak Jadi Ibu Yang Baik
113
Ajakan Menikah Mengejutkan?!
114
Jangan Gampang Jatuh Cinta!
115
Trauma Akan Cinta
116
Temui Orang Tuaku!
117
Sandiwara Pernikahan Telah Berakhir!
118
Terpenjara Dendam Pengacara Lin
119
Judul Baru
120
CASANOVA TRUE LOVE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!