Sandiwara Pernikahan

Sandiwara Pernikahan

Permintaan Menikah Dari Ibu?!

"Usia kamu sudah pantas untuk menikah Vin, Ibu ingin segera mempunyai menantu"

Gevin menghampiri Ibunya sambil tersenyum, bukan baru sekali saja Vania mengatakan hal ini pada Gevin. Memang dia yang sudah menginginkan anak laki-lakinya itu segera untuk menikah.

"Bu, aku baru 25 loh. Baru juga lulus kuliah, kenapa Ibu ingin aku untuk segera menikah?"

"Ibu cuma ingin kamu segera menikah, untuk apa terus terpuruk dengan masa lalu yang sudah lama. Ingat Gevin, tidak mungkin selamanya kamu akan seperti ini. Kamu harus bisa melupakan mantan pacar kamu yang pergi begitu saja, lagian apa si yang membuat kamu begitu jatuh cinta pada dia"

Terkadang Vania merasa heran dengan anaknya yang begitu terpuruk karena kepergian wanita yang pernah menjadi pacarnya, namun malah meninggalkan dia tanpa alasan yang jelas.

"Bu, jatuh cinta dan mencintai itu tidak butuh syarat apapun. Aku jatuh cinta padanya, tidak ada alasan"

Vania memegang tangan anaknya, dia tahu bagaimana hancurnya perasaan Gevin saat kekasihnya itu pergi. "Ibu tahu Nak, tapi sudah 3 tahun berlalu dan sekarang kamu juga sudah lulus kuliah, kamu sudah bisa bekerja di perusahaan Papa. Jadi sekarang, kamu harus bisa melupakan dia. Kalau memang kamu tidak bisa mencari wanita yang cocok untuk kamu jadikan istri, biar Ibu saja yang cari"

Gevin menghela nafas pelan, dia tahu bagaimana Ibunya yang sudah sangat tidak sabar untuk melihat Gevin segera menikah.

"Tapi Bu..."

"Vin, kamu mau melihat Ibu meninggal tapi belum melihat kamu menikah"

"Bu, jangan kayak gitu dong bicaranya. Yaudah terserah Ibu saja"

Gevin benar-benar tidak bisa menolak apa parkataan Ibunya. Dia menatap Ibu yang keluar dari dalam kamarnya dengan binar bahagia. Membuat Gevin hanya mengusap wajah kasar, dia tidak bisa melakukan penolakan apapun lagi sekarang.

Vania tersenyum sambil bersorak tanpa suara pada anak perempuannya yang sedang duduk menunggunya di ruang tengah.

"Bagaimana Bu?"

Vania duduk di samping anak bungsunya itu. "Berhasil Gen, Ibu bilang saja kalau Ibu mau melihat Kakak menikah sebelum Ibu tua dan meninggal"

Genara tertawa mendengar ucapan Ibunya itu. Tentu kedua wanita beda usia ini memang sedang merencanakan sesuatu untuk Gevin yang sedang terpuruk karena di tinggal kekasihnya tanpa alasan itu.

"Yaudah Bu, kalau gitu langsung hubungi Bibi Jenny"

"Siap, nanti Ibu akan hubungi dia. Ahh, Ibu senang sekali karena akhirnya Kakak kamu mau juga menikah. Ibu yakin sekali jika dia akan bahagia menikah dengan Zaina, gadis yang mencintainya sejak dulu"

"Iya Bu, lagian Kakak juga ngapain si pake harus gagal move on segala dari mantan pacarnya yang gak seberapa itu"

Vania mengangguk, memang dari awal dia tidak pernah menyukai Lolyta yang menjadi kekasih anaknya itu. Vania merasa jika Lolyta terlalu memanfaatkan Gevin dalam segala hal. Sering kali Vania melihat Gevin yang mengerjakan tugas kuliah dirinya, padahal jelas itu bukan tanggung jawab Gevin.

"Yaudah, kalau gitu Ibu mau hubungi Bibi Jenny"

"Oke Bu"

Genara menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, tersenyum melihat Ibunya yang begitu bahagia. "Akhirnya aku punya Kakak Ipar juga"

#######

"Apa Bun? Bunda jangan bercanda deh"

Zaina benar-benar terkejut mendengar ucapan Bundanya yang mengatakan jika dia akan menikah dengan Gevin, pria yang dia cintai selama ini.

Jenny mengelus kepala anaknya itu, dia tersenyum dengan bahagia dengan kabar ini. Karena Jenny tahu bagaimana anaknya ini yang sangat mencintai Gevin.

"Benar Nak, Bibi Vania sendiri yang barusan menghubungi Bunda dan bilang jika Gevin sudah siap menikah dengan kamu"

Zaina menatap Bundanya dengan mata yang berkca-kaca, dia masih merasa tidak percaya dengan ucapan Bundanya itu.

"Beneran Bu? Zaina bisa menikah bersama Gevin?" Air matanya menetes begitu saja, saking dia bahagia dengan kabar yang diberikan oleh Bundanya.

Jenny langsung memeluk anaknya dengan senyuman. "Iya Nak, semuanya benar. Kamu akan menikah dengan Gevin"

Zaina tersenyum dengan air mata yang menetes begitu saja dalam pelukan Bundanya. Sekarang, dia tidak perlu lagi memendam perasaannya yang bukan hanya satu atau dua tahun saja. Tapi sudah bertahun-tahun dia memendamnya.

Dan dua hari berselang dari kabar yang di dapatkan Jenny dari sahabatnya itu. Hari ini keluarga mereka datang ke rumah mereka untuk memastikan tentang pernikahan anak mereka ini.

Ketika mobil terparkir di halaman rumah, Gevin langsung menatap Ibunya dengan penuh tanya. "Bu, kenapa kita kesini? Bukannya kita akan ke rumah calon istri Gevin yang telah Ibu pilihkan itu?"

Vania tersenyum, memang dia belum memberi tahu anaknya tentang ini. Dia sengaja melakukan ini agar menjadi sebuah kejutan untuk Gevin.

"Kan emang rumah calon istri Kakak itu disini. Gimana si" kekeh Genara di akhir kalimatnya, tentu dia juga ikut senang dengan semua ini.

Gevin terdiam mendengar ucapan adiknya itu. Ini adalah rumah sahabat Ibunya, dan dia sering berkunjung ke rumah ini sedari kecil. "Bu, jadi maksud Ibu calon istri aku yang Ibu pilihkan itu adalah..."

"Ya, Zaina yang akan menjadi istri kamu"

Gevin menggeleng tidak percaya dengan ucapan Ibunya itu. Zaina? Dia adalah gadis yang Gevin anggap sebagai saudaranya sendiri. Dan sekarang dia harus menikah dengannya. Benar-benar tidak sesuai dengan pemikirannya. Tapi tidak ada lagi yang bisa Gevin lakukan saat ini. Tentu saja karena dia sudah menyepakati semuanya.

"Terserah Ibu mau pilihkan siapapun, karena aku memang tidak punya teman wanita yang bisa aku nikahi dalam waktu dekat ini"

"Baiklah, kalau begitu"

Gevin jelas mengingat bagaimana percakapannya dengan Ibu satu hari yang lalu. Dan sekarang tentunya dia tidak akan bisa mengelak apappun lagi.

Kedatangan keluarga Gara dan Vania ini langsung di sambut hangat oleh Jenny dan Hildan.  Mereka semua makan siang bersama, barulah berkumpul di ruang keluarga untuk mendiskusikan tentang pernikahan Zaina dan Gevin.

"Mungkin sudah tahu dari awalnya, jika kedatangan kami kesini adalah untuk melamar anak kalian, Zaina untuk anak kami, Gevin" Papa Gara langsung membuka percakapan tanpa bertele-tele lagi.

"Saya menerima niat baik kalian ini, namun semuanya akan tetap saya serahkan pada anak saya..." Daddy Hildan menoleh pada anak perempuannya itu. "...Bagaimana jawaban kamu, Nak?"

Zaina yang duduk di tengah kedua orang tuanya itu, hanya menunduk dengan tangan memegang rok yang dia pakai. Tentu saja Zaina sangat gugup dan merasa tidak percaya dengan semua ini.

Zaina menghembuskan nafas pelan, lalu dia menatap Gevin yang dari tadi hanya diam saja. Pria yang dia cintai selama ini, sebentar lagi akan menjadi suaminya.

"Iya Dad, Zaina menerima lamaran dari Gevin"

Semua orang tersenyum mendengarnya, namun hanya sebuah senyum yang di paksakan yang terlihat di wajah Gevin saat ini.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Mystera11

Mystera11

mampir thor

2023-10-08

0

Soraya

Soraya

permisi numpang duduk dl ya kak

2023-08-01

0

uyhull01

uyhull01

masuk kak,

2023-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Menikah Dari Ibu?!
2 Menikah
3 Kita Lakukan Sandiwara
4 Sesakit Ini Mencintai?
5 Hari Pertama Bulan Madu?!
6 Kenapa Tidak Mencintaiku, Mas?
7 Tidak Bisa Kasih Nafkah Lahir Bathin?!
8 Kenapa Masih Mencarinya?
9 Bantu Keringkan Rambut Kamu?
10 Kenapa Menggigit Bahuku?
11 Menemanimu Sembuh?
12 Tidur Di Ranjang Yang Sama?!
13 Mencoba Mengerti
14 Tanggung Jawab Berbeda Pada Keduanya
15 Sakit Sekali Mencintai!
16 Perdebatan Kecil
17 Sangat Menyayangimu?!
18 Pikirkan Perasaanku!
19 Menjadi Penghalang Diantara Mereka?!
20 Mencoba Ikhlas?
21 Ini Adalah Pilihanku?!
22 Memberikan Hak?!
23 Mengalah, Meski Tidak Bersalah?!
24 Membuat Zaina Sedih?!
25 Tetap Mengerti Aku Dan Perasaanku!
26 Cinta Yang Hilang Untuk Lolyta?!
27 Tentang Jaket?!
28 Siapa Pria Yang Dicintai Zaina?
29 Masih Ingin Bertahan
30 Tidak Ingin Terlalu Berharap?!
31 Bantu Aku Pergi?!
32 Lolyta Pergi?
33 Aku Pergi Mas?!
34 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
35 Aku Yang Zaina Cinta?!
36 Mencari Zaina
37 Menemui Orang Tua Zaina
38 Pemakaman
39 Bertemu?!
40 Apa Mencintai Kak Zaina Sekarang?!
41 Bertemu Hilmi
42 Bertemu Di Taman Kota?!
43 Dia Adalah Anak Kita!
44 Jangan Sia-siakan Zaina Lagi!
45 Apa Akan Memaafkan?
46 Aku Mencintaimu, Za?!
47 Rencana Genara?!
48 Sandiwara Yang Berakhir!
49 Harus Saling Memperbaiki Diri
50 Kecemasan Gevin
51 Mencoba Menjadi Suami Siaga
52 Hal Yang Pernah Terjadi Juga Pada Hildan!
53 Jangan Menyakiti Hati Kakak!
54 Tetap Menyesal?!
55 Pergi Ke Pemakaman
56 Bertemu Aldo?!
57 Tidak Peka?!
58 Apa Aku Tidak Menarik Lagi?!
59 Melakukannya!
60 Kedatangan Mertua Dan Adik Ipar
61 Keadaan Zaina?
62 Zaina Yang Tidak Baik-baik Saja?
63 Menyiapkan Persalinan
64 Berbicara Pada Ibu Dan Bunda
65 Persiapan Maternity Shoot
66 Tidak Bergerak Aktif?!
67 Takdir Tuhan
68 Dimana Bayiku?!
69 Gevin Yang Begitu Terpukul!
70 Tidak Bisa Menjadi Suami Yang Baik!
71 Butuh Waktu!
72 Apa Aku Salah?
73 Harus Saling Menguatkan!
74 Mencoba Ikhlas
75 Banyak Mendapatkan Dukungan!
76 Kekaguman Genara?!
77 Zaina Yang Mengerti Perasaan Genara
78 Berubah Jadi Mak Comblang?!
79 Membantu Aldo
80 Masih Takut Kehilangan!
81 Menyimpan Kenangan Mantan!
82 Memendam Cinta!
83 Menghapus Bagian Dari Cerita Cinta!
84 Ungkapkan Saja Perasaanmu!
85 Mencoba Mengungkapkan?!
86 Ditolak?
87 Belum Punya Anak!
88 Ingin Segera Hamil Lagi?!
89 Tuan Pecemburu
90 Dukungan Dari Gevin!
91 Mengungkapkan Perasaan Tidak Salah!
92 Salah Faham Lagi
93 Sudah Terlanjur Marah!
94 Kesalah Fahaman Selesai
95 Makan Malam Bersama
96 Tidak Semua Wanita Sepertimu
97 Belum Siap Menikah?!
98 Mitos Darimana Itu?
99 Masih Belum Siap Menikah
100 Bermanja
101 Semoga Baik-baik Saja
102 Cepat Sembuh
103 Bukan Kecelakaan Biasa
104 Benarkah Aldo?!
105 Perasaan Cinta Tak Terucap?!
106 Genara Yang Terluka
107 Tertangkap Juga
108 Sebuah Hadiah
109 Dijatuhi Hukuman!
110 Perubahan Hidup Genara
111 Menjenguk Aldo?!
112 Takut Tidak Jadi Ibu Yang Baik
113 Ajakan Menikah Mengejutkan?!
114 Jangan Gampang Jatuh Cinta!
115 Trauma Akan Cinta
116 Temui Orang Tuaku!
117 Sandiwara Pernikahan Telah Berakhir!
118 Terpenjara Dendam Pengacara Lin
119 Judul Baru
120 CASANOVA TRUE LOVE
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Permintaan Menikah Dari Ibu?!
2
Menikah
3
Kita Lakukan Sandiwara
4
Sesakit Ini Mencintai?
5
Hari Pertama Bulan Madu?!
6
Kenapa Tidak Mencintaiku, Mas?
7
Tidak Bisa Kasih Nafkah Lahir Bathin?!
8
Kenapa Masih Mencarinya?
9
Bantu Keringkan Rambut Kamu?
10
Kenapa Menggigit Bahuku?
11
Menemanimu Sembuh?
12
Tidur Di Ranjang Yang Sama?!
13
Mencoba Mengerti
14
Tanggung Jawab Berbeda Pada Keduanya
15
Sakit Sekali Mencintai!
16
Perdebatan Kecil
17
Sangat Menyayangimu?!
18
Pikirkan Perasaanku!
19
Menjadi Penghalang Diantara Mereka?!
20
Mencoba Ikhlas?
21
Ini Adalah Pilihanku?!
22
Memberikan Hak?!
23
Mengalah, Meski Tidak Bersalah?!
24
Membuat Zaina Sedih?!
25
Tetap Mengerti Aku Dan Perasaanku!
26
Cinta Yang Hilang Untuk Lolyta?!
27
Tentang Jaket?!
28
Siapa Pria Yang Dicintai Zaina?
29
Masih Ingin Bertahan
30
Tidak Ingin Terlalu Berharap?!
31
Bantu Aku Pergi?!
32
Lolyta Pergi?
33
Aku Pergi Mas?!
34
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
35
Aku Yang Zaina Cinta?!
36
Mencari Zaina
37
Menemui Orang Tua Zaina
38
Pemakaman
39
Bertemu?!
40
Apa Mencintai Kak Zaina Sekarang?!
41
Bertemu Hilmi
42
Bertemu Di Taman Kota?!
43
Dia Adalah Anak Kita!
44
Jangan Sia-siakan Zaina Lagi!
45
Apa Akan Memaafkan?
46
Aku Mencintaimu, Za?!
47
Rencana Genara?!
48
Sandiwara Yang Berakhir!
49
Harus Saling Memperbaiki Diri
50
Kecemasan Gevin
51
Mencoba Menjadi Suami Siaga
52
Hal Yang Pernah Terjadi Juga Pada Hildan!
53
Jangan Menyakiti Hati Kakak!
54
Tetap Menyesal?!
55
Pergi Ke Pemakaman
56
Bertemu Aldo?!
57
Tidak Peka?!
58
Apa Aku Tidak Menarik Lagi?!
59
Melakukannya!
60
Kedatangan Mertua Dan Adik Ipar
61
Keadaan Zaina?
62
Zaina Yang Tidak Baik-baik Saja?
63
Menyiapkan Persalinan
64
Berbicara Pada Ibu Dan Bunda
65
Persiapan Maternity Shoot
66
Tidak Bergerak Aktif?!
67
Takdir Tuhan
68
Dimana Bayiku?!
69
Gevin Yang Begitu Terpukul!
70
Tidak Bisa Menjadi Suami Yang Baik!
71
Butuh Waktu!
72
Apa Aku Salah?
73
Harus Saling Menguatkan!
74
Mencoba Ikhlas
75
Banyak Mendapatkan Dukungan!
76
Kekaguman Genara?!
77
Zaina Yang Mengerti Perasaan Genara
78
Berubah Jadi Mak Comblang?!
79
Membantu Aldo
80
Masih Takut Kehilangan!
81
Menyimpan Kenangan Mantan!
82
Memendam Cinta!
83
Menghapus Bagian Dari Cerita Cinta!
84
Ungkapkan Saja Perasaanmu!
85
Mencoba Mengungkapkan?!
86
Ditolak?
87
Belum Punya Anak!
88
Ingin Segera Hamil Lagi?!
89
Tuan Pecemburu
90
Dukungan Dari Gevin!
91
Mengungkapkan Perasaan Tidak Salah!
92
Salah Faham Lagi
93
Sudah Terlanjur Marah!
94
Kesalah Fahaman Selesai
95
Makan Malam Bersama
96
Tidak Semua Wanita Sepertimu
97
Belum Siap Menikah?!
98
Mitos Darimana Itu?
99
Masih Belum Siap Menikah
100
Bermanja
101
Semoga Baik-baik Saja
102
Cepat Sembuh
103
Bukan Kecelakaan Biasa
104
Benarkah Aldo?!
105
Perasaan Cinta Tak Terucap?!
106
Genara Yang Terluka
107
Tertangkap Juga
108
Sebuah Hadiah
109
Dijatuhi Hukuman!
110
Perubahan Hidup Genara
111
Menjenguk Aldo?!
112
Takut Tidak Jadi Ibu Yang Baik
113
Ajakan Menikah Mengejutkan?!
114
Jangan Gampang Jatuh Cinta!
115
Trauma Akan Cinta
116
Temui Orang Tuaku!
117
Sandiwara Pernikahan Telah Berakhir!
118
Terpenjara Dendam Pengacara Lin
119
Judul Baru
120
CASANOVA TRUE LOVE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!