Keduanya benar-benar mabuk asmara,mereka saling memuaskan satu sama lain dan mencoba banyak gaya baru membuat Adrian mendapatkan kepuasan yang tidak pernah dia dapat dari istrinya selama dua tahun berumah tangga.
Keduanya jatuh tergelak di lantai yang sangat dingin,Linda tersenyum puas,akhirnya hasratnya yang selama ini dia pendam tersalurkan sudah oleh menantunya yang sangat perkasa.
"Sayang terima kasih sudah memberikan aku kepuasan malam ini dan juga kebahagian." Ucap Adrian dia melepaskan tangan Linda yang memeluk tubuhnya lalu mengambil celananya yang ada di lantai.
" Sayang ini penghasilan ku seharian ini,kamu pakai ya,maaf aku tidak bisa memberikan uang yang banyak untukmu." Ucap Adrian lalu menyerahkan semua penghasilannya dari tadi pagi hingga sore.
Linda menatap wajah Adrian penuh haru,dia tidak menyangka pria yang berbeda generasi itu mau memberikan seluruh hasil kerjanya seharian ini untuknya.
"Serius sayang,kamu kasih semuanya sama ku?" tanya nya seakan tidak percaya apa yang di dengarnya barusan.
"Iya sayang pakai ini untuk membeli apa pun yang kamu inginkan dan satu lagi,sering-sering merawat diri dan ke salon agar kecantikan mu tidak memudar dan kamu semakin tampak muda."Linda langsung memeluk tubuh Adrian lalu menciumi bibirnya dia sangat terharu.
Dan malam ini mereka juga menghabiskan malam dengan begitu banyak permainan seakan mereka berdua tidak pernah lelah melakukan dan Linda sangat tulus melayani menantunya itu.
Tidak terasa sudah seminggu mereka tinggal dalam satu rumah dan benih-benih cinta benar-benar tumbuh di hati keduanya,Adrian sangat mencintai Linda bahkan melebihi cintanya kepada istrinya,dia merasa begitu nyaman hidup bersama Linda.
Keesokan harinya,Tiara sudah kembali tepat jam sebelas siang, Adrian sudah tau kalau Tiara dan Caca akan kembali bukannya dia bahagia tapi dia malah tidak suka mereka kembali ke rumah.
"Maafkan aku ya mas seharunya aku kembali kemarin tapi berhubung karena belum selesai akhirnya kami baru bisa pulang hari ini.Kamu jangan marah ya mas,tenang saja aku membeli banyak hadiah untukmu baju,sepatu dan juga kemeja." Ucap Tiara dia mengeluarkan semua oleh-olehnya dari dalam tas.Tiara mengira Adrian marah kepadanya karena dia telat pulang kenyataannya Adrian kesal karena mereka sudah kembali dan itu artinya dia tidak bebas lagi bersama mertuanya.
"Sudah lah aku tidak butuh semua itu." Ucap Adrian lalu dia beranjak dari tempat duduknya lalu kembali ke bengkel dia sama sekali terlihat tidak bahagia dan bahkan dia sama sekali tidak menanyakan kabar tentang putri mereka.
Tiara menarik napas berat,dia duduk di atas sopa sampai suaminya menghilang dari pandangannya dan saat itu ibunya keluar dari dalam kamarnya.
"Sejak kapan kamu sampai di rumah Tiara? "
"Barusan Bu,kenapa dengan mas Adrian Bu,dia terlihat acuh dan marah selama beberapa hari ini apa dia pernah keluar dari rumah atau dia pergi entah kemana?" Tanya Tiara menyelidiki.
" Ibu tidak pernah melihatnya keluar,setau aku dia hannya di rumah dan di bengkel entahlah kalau aku tidak di rumah." Jawab ibunya santai.
Tiara sedikit tercengang melihat penampilan ibunya yang baru,kulitnya semakin mulus,rambutnya di potong pendek dan juga di kasih warna,ibunya benar-benar cantik.
"Hmm..Beberapa hari tidak bertemu ibu semakin cantik saja,apa ibu ada pacar baru?" Tanya Tiara iseng-iseng dia tidak pernah terlalu peduli dengan penampilan ibunya karena dari dulu dia tau ibunya yang menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan kecantikan.
Tiara tidak mau ambil pusing dengan suaminya,dia menyusun kembali barang belanjaannya ke dalam kantong kresek lalu membawanya ke dalam kamar dan menyusunya di dalam lemari.
Tiara memakai daster kesukaannya,kalau sedang di rumah Tiara paking suka memaki daster yang sudah buruk dan warnanya hampir hilang dia benar- benar tidak mau menjaga penampilan kalau hannya di rumah saja.
Tiara mengambil sapu dan keranjang sampah,sebenarnya dia sangat kelelahan karena semingguan dia belajar sampai larut malam belom lagi kalau Caca sedang rewel dia bisa tidak tidur sepanjang malam.
Hari ini dia ingin istrahat tapi saat melihat rumahnya yang begitu berantakan akhirnya dia memutuskan untuk membereskan rumahnya.Wajahnya semakin kusam,lingkaran matanya juga begitu hitam menambah keburukan wajahnya.
Setelah selesai menyapu rumahnya,dia menemui Adrian ke bengkelnya untuk menawarkan minuman berharap suaminya itu tidak marah lagi.
"Mas apa kamu mau kopi? aku minta maaf ya mas jangan marah lagi,aku pergi juga demi masa depan kita lo,kamu tidak ingin Caca punya masa depan yang jelas dan mulai bulan depan aku juga mau kuliah lagi aku ingin mengambil S2,aku harus pokus." Ucap Taira memberi tahu semua rencananya kepada suaminya.
" Aku tidak ingin kopi aku bisa mengambilnya kalau aku ingin."Ucap Adrian dia menyibukkan diri karena dia begitu muak melihat penampilan Tiara yang begitu jelek.
"Apa gunanya kamu sukses dan punya pendidikan tinggi kalau penampilan mu tidak bisa kamu jaga,jangan salahkan aku mencintai Linda yang jauh lebih cantik walaupun sudah tua di banding kamu yang muda tapi begitu jelek." Ucapnya dalam hati.Dia duduk di kursi sambil menatap Tiara yang sudah pergi meninggakan tempat itu.
"Bodoh sekali dia,seharusnya dia lebih menjaga penampilannya dan biarkan suaminya bekerja lebih keras untuk masa depan ini bukan dia yang banting tulang seperti sekarang ini." Ucapnya lalu dia mengambil ponselnya yang dari tadi ada pesan masuk.
Adrian tersenyum lebar,semua masalahnya hilang begitu saja saat mertuanya mengirim begitu banyak Poto dirinya yang sedang di kamar yang hannya memakai ligerya,Adrian menelan ludah membayangkan bodi mulus mertuanya.
"Kamu sangat hebat membuatku bahagia sayang,aku semakin menciantai mu,andai saja aku belum punya anak aku sudah membawa mu pergi jauh dan menikahi mu." Ucapnya dengan nada pelan sambil menatap satu persatu Poto itu.
Tidak beberapa lama,linda sudah keluar dari dalam kamar dia sudah berdandan cantik dan wangi.
"Ibu mau kemana siang-siang sudah cantik?"Tanya Tiara saat melihat ibunya yang semakin cantik di matanya.
"Hmm..Ibu mau ke supermarket depan,ada yang mau beli dan sekalian juga mau menemui viona di rumah temannya." Jawab Linda berbohong.Setelah mengucapkan kata-katanya dia langsung keluar tanpa pamit,Tiara tidak ambil pusing dia juga langsung ke belakang rumahnya.
"Sayang...Aku menunggu mu di toko depan,aku kita jalan-jalan sore,cepat." Ucap Linda lalu dia segera meninggakan tempat itu karena dia takut Tiara melihatnya berbicara dengan Adrian.
🌺🌺🌺 Bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments