Hari pernikahan Yuda dan Yunda pun telah tiba, para tamu undangan berdatangan satu persatu dan duduk dikursi yang telah disiapkan, acara pernikahan digelar sederhana saja dan tidak mengundang terlalu banyak orang semua itu tentu keinginan Yuda dan Yunda karna tidak ingin pernikahan nya diketahui banyak orang supaya nanti nya jika mereka berpisah tak terlalu banyak yang tau akan pernikahan nya....
Yunda mulai dirias secantik mungkin, walaupun seringkali Yunda mengeluh saat mua merias nya tapi Yunda hanya bisa pasrah apa lagi saat mama nya datang untuk mengawasi nya....
"Aku sangat berharap Tuhan segera mencabut nyawa ku agar pernikahan ini tak terjadi, bagaimana mungkin aku hidup dengan lelaki yang sama sekali tak ada dalam hatiku...."gerutu nya dalam hati, sekali-kali melirik sang mama yang terus saja mengawasi nya...
"Ma aku sangat lapar, tidak bisa kah aku makan dulu, lagian keluarga Om Irfan kan belum datang, nanti kalau aku pingsan disaat ijab kabul atau sedang menyalami tamu bagaimana?..."Yunda mengelus perutnya yang sedari tadi berbunyi terus karna mama membangunkan nya jam 6 pagi langsung disuruh mandi dan dirias padahal belum ada makanan yang masuk kedalam perut nya sama sekali....
Mama pun beranjak mengambil makanan untuk nya, dia pun tidak ingin jika putri nya sampai pingsan disaat acara belum selesai...
"Ini, kamu jangan makan terlalu banyak nanti kalau kamu mau Buang air besar susah..."Yunda melongo kala melihat makanan yang diberikan mama nya yang begitu sedikit...
"Makan saja Yunda tak usah banyak protes...."mama menyela kala melihat wajah Yunda yang memelas padanya, anak gadisnya itu pun hanya mengerucutkan bibirnya dan memakan makanan yang diberikan mama nya...
"Ini mah cuman untuk satu ekor cacing...."Gerutu Yunda kala makanan di piring nya telah habis tak tersisa....
"Memang nya kamu cacingan ya?...."Yunda tak menjawab pertanyaan Mama nya karna kesal, ia pun memberikan kode pada mua untuk kembali merias nya yang sempat berhenti karna sarapan terlebih dahulu....
"Mama tau nak kamu keberatan atas pernikahan ini, tapi semua ini yang terbaik untuk kamu, mama harap suatu saat nanti kalian bisa saling mencintai...."Ujar mama Lasmi dalam hati kala melihat wajah putri nya yang cemberut...
Sekitar jam setengah 9, rombongan dari keluarga Yuda pun telah tiba, Yunda pun telah selesai dirias sekitar 30 menit yang lalu, papa Ilham menyambut sang adik sekaligus besan nya dengan sangat senang, menuntun Yuda untuk duduk dimeja yang telah disiapkan untuk mengikat janji suci nanti nya....
Yuda tampak malas, sekali-kali membuang napas kasar, tak perduli dengan pujian yang terlontar dari ibu-ibu yang datang....
Papa Ilham pun pamit pada sang adik untuk menjemput putri nya menuju pelaminan, sekitar 5 menit menunggu akhirnya papa Ilham kembali bersama dengan Yunda dan istri nya....
Yuda sama sekali tak menoleh pada Yunda yang sedang berjalan kearah nya didampingi kedua orang tua nya, dipikiran Yuda hanya ingin segera mengakhiri acara ini dan dia bisa pergi istirahat,....
Yunda pun kini telah duduk disamping kakak sepupu nya uang sebentar lagi akan menjadi suaminya, sungguh Yunda tidak menyangka jika jalan hidupnya akan seperti ini, kakak sepupunya menjadi pengantin pengganti untuknya, andai saja Yunda tak ingin membuat papa dan mamanya kecewa dan malu mungkin saat ini dia telah kabur dari pernikahan itu, tapi apa boleh buat Yunda hanya bisa pasrah atas apa yang terjadi padanya......
"Saudara Yuda, saya nikahkan engkau dengan Putri saya yang bernama Yunda binti Ilham Dirgatama dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai...."
"Saya terima nikahnya Yunda binti Ilham Dirgatama dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai...."Dengan satu tarikan napas, Yuda menyelesaikan ijab kabul nya dengan lancar,....
"Bagaimana para saksi Sah?...." Tanya pak penghulu pada para saksi....
"Sah...."semua menjawab serempak, kini kedua nya telah resmi menjadi suami istri, Yunda mencium punggung tangan suami nya setelah itu bergantian Yuda mencium kening Yunda, keduanya pun dituntun naik ke pelaminan untuk menerima tamu yang ingin memberikan selamat kepada kedua pengantin baru itu....
Yuda tampak sangat malas, sekali-kali ia menghela napas panjang kala melihat tamu yang tiada habis nya berjejer memberikan ucapan selamat untuk mereka berdua....
Kini keduanya telah berada didalam kamar, Tania langsung saja melepas gaun nya yang sangat berat, kemudian membersihkan dirinya dengan mandi, sementara Yuda langsung merebahkan badannya diatas kasur milik sang istri, tak ada niatan sedikitpun untuk beranjak, hingga Yunda selesai mandi dan berpakaian....
"Kak mandi dulu gih, emang kakak ngak gerah apa?..."Yunda mendekat dan membangunkan Yuda yang tengah tertidur, ia ingin menyuruh kakak sepupunya atau lebih tepatnya sang suami untuk mandi...
"Kamu itu rese banget sih, apa kamu enggak tau kalau aku ini sangat capek, apa lagi mengikuti sandiwara papamu dengan papa ku? Ingat ya sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerima kamu sebagai istri ku, pernikahan ini bagiku hanyalah permainan....."Yuda sangat kesal ia menunjuk-nunjuk wajah Yunda yang terkejut karna bentakan nya, kemudian Yuda pun berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.....
Yunda menghela napas panjang, ia tak mau ambil pusing, Yunda memilih untuk merebahkan tubuhnya yang sangat pegal karna seharian berdiri, walaupun hati nya sedikit sakit karna bentakan Yuda tapi Yunda hanya bisa pasrah, siapapun yang ada diposisi Suami nya itu akan bersikap sama seperti nya dan Yunda tidak menyalahkan sang suami...
Usai mandi dan berganti pakaian, Yuda keluar, tatapan benci langsung tertuju pada Yunda yang kala itu sedang tidur diatas ranjang, Yuda berjalan keranjang dan menarik keras lengan Yunda membuat perempuan yang tengah terpejam itu terkejut....
"Apa kamu berharap aku tidur satu ranjang dengan mu memadu kasi bersama orang seperti mu?...."Yunda menggeleng ditengah kebingungan nya, dia menarik lengan nya yang dicengkeram kuat oleh suami nya...
"Lepas kak, kalau kakak tidak mau tidur dengan ku tidak masalah, aku pun tidak ingin tidur dengan kakak, setidaknya bangun kan aku dengan baik-baik, aku ini manusia bukan binatang...."Yunda yang juga marah atas perilaku kasar Yuda pun mengeluarkan unek-uneknya, ia menarik bantal dengan kasar kemudian berjalan kearah sofa.....
Yuda tidak perduli, ia memilih membaringkan tubuhnya yang lelah dan mencoba untuk terlelap, tak ada niatan untuk makan karna rasa lelahnya lebih besar, begitupun dengan Yunda, dia memilih untuk tidur dari pada mengisi perutnya yang seharian kosong, Yunda berpikir akan bangun makan kala Keluarga nya telah tidur agar tidak harus bersandiwara bahagia....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments