Yunda masuk kedalam restoran mencari sosok lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suami nya, cukup lama ia mencari ia pun melihat Yuda yang duduk dipojok dekat jendela, Yunda berjalan kesana dan langsung duduk, Yuda yang melihat Yunda duduk sama sekali tak bergeming seakan kehadiran adik sepupunya itu sama sekali tak ia inginkan, sebenarnya waktu kecil mereka cukup dekat dan bermain bersama tapi sejak Dion pindah keluar negeri hubungan kedua nya menjadi jauh dan sekarang mereka harus diperhadapkan dengan sebuh pernikahan yang tidak di inginkan membuat kedua nya saling membenci satu sama lain....
"Kakak kenapa mau menerima pernikahan ini, kenapa kakak tidak menolaknya?...."Yunda bertanya dengan suara yang sedikit meninggi sampai orang disekitarnya menoleh kearah mereka berdua...
"Kenapa kamu sendiri tidak menolak, dan malah menyetujui nya?..."Yunda terdiam saat Yuda bertanya balik padanya,....
"Karna aku tidak ingin membuat papa kecewa lagi, kemarin aku mengecewakan nya sampai-sampai aku hampir kehilangan papa, dan aku tidak mau papa sampai pergi dalam hidup aku...."jawab Yunda menunduk, Yuda tersenyum mengejek Membuat Yunda kesal.....
"Aku pun sama seperti mu, tidak ingin mengecewakan papaku Yun, aku sudah mencoba menolak tapi papa memaksa ku dan memohon, sampai-sampai ia ingin mencium kakiku, aku bukan lelaki durhaka, dan apa kamu tau kenapa papa sampai ingin melakukan hal yang tak sepantasnya ia lakukan? Semua itu karna papamu, dia memikirkan perasaan dan keselamatan papamu tanpa memikirkan perasaanku Yunda, semua itu karna keluarga mu...."Yunda tercengang, sampai segitunya om Irfan memikirkan perasaan papa nya,....
"Aku sangat minta maaf kak, gara-gara keluargaku kakak harus menyetujui pernikahan ini aku minta maaf...."Yunda tertunduk menahan tangis yang ingin pecah, tapi sebisa mungkin ia tahan...
"Aku ingin kita membuat perjanjian, setelah menikah kamu tidak boleh iktu campur urusanku begitu pun aku, aku tidak akan pernah ikut campur dalam urusanmu, dan juga setelah menikah kamu akan tinggal di rumahku, kamu tidak boleh melarang ku dekat dengan wanita manapun, dan kamu jangan berharap jika pernikahan ini akan berjalan dengan mulus dan mengharapkan cinta dariku karna sampai kapan pun aku tidak akan pernah tertarik dengan mu, apa kau setuju?....."Yunda mengangguk setuju, sekarang yang ia pikirkan adalah kesehatan dan kebahagiaan ayah nya, untuk urusan cinta, Yunda tidak ingin percaya lagi dengan yang namanya cinta,...
"Baiklah kak aku setuju...."jawab nya pasrah....
Yuda mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu dan menyimpannya di meja lalu berdiri dan meninggalkan Yunda yang diam saja melihat kepergian nya.....
"Semoga ini yang terbaik untuk hidup ku, aku akan berusaha menerima pernikahan ini walaupun berat...."Yunda memanggil pelayan kemudian menyerahkan uang yang disimpan Yuda untuk membayar pesanan yang bahkan Mereka belum sentuh sama sekali kemudian Yunda pun pulang kerumah....
.....
Sesampainya di rumah, Yunda langsung masuk kedalam kamar nya, menjatuhkan diri diatas jangan, andai kedua orang itu tidak mengkhianati nya mungkin sekarang statusnya sudah berubah menjadi istri dari Marko, sayang sekali orang-orang yang ia percayai ternyata orang yang paling membuat nya kecewa, sekarang ia harus menikah dengan kakak sepupu nya yang sama sekali tak menginginkan pernikahan ini terjadi sama seperti nya, namun sayang karna ketidak becusan nya dalam memilih laki-laki hingga di tinggal nikah membuat ia pasrah dengan kemauan sang papa....
Papa Ilham sebenarnya lebih dulu berkeluarga, mereka pun pernah memiliki anak laki-laki, kakak dari Yunda yang di beri nama Yoga, tapi sayang usia nya hanya bisa bertahan hingga umur 3 tahun, ia meninggal dunia dipelukan sang papa,....
Yunda menatap langit-langit kamar, masih memikirkan pernikahan nya yang batal, kecewa, sakit hati, marah bercampur menjadi satu, tanpa sadar, mata nya pun mulai tertutup membawanya masuk kedalam mimpi.....
Tok tok tok....
Yunda terbangun saat mendengar pintu kamar nya diketuk, segera ia bangun dan menuju pintu kamar nya....
"Sayang kamu baru bangun, siap-siap ya malam ini kita akan kerumah om Irfan membahas tentang pernikahan kamu dan kakak sepupu kamu, dandan yang cantik ya...."Yunda menarik napas panjang saat mendengar tentang pernikahan nya bersama Yuda ingin sekali menolak untuk datang tapi ia tidak ingin membuat kedua orang tua nya kembali kecewa....
"Iya ma, Yunda siap-siap dulu ya...."Mama Lasmi mengangguk kemudian Yunda pun menutup pintu saat mama nya telah pergi dari depan pintu kamarnya, gegas Yunda menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya....
"Baru juga bertemu tadi siang ini mau ketemu lagi, akhhh malas banget sebenarnya tapi aku ngak mau membuat papa kecewa lagi...."Yunda menatap dirinya didalam cermin cantik dan elegan itu lah yang bisa disebut dari penampilan nya kini, tapi semua hanya dari penampilan luarnya saja tidak didalam hati nya....
"Yunda, ayo sayang nanti keburu malam...."teriak mama Lasmi dari luar pintu kamar, dengan langkah gontai Yunda pun berjalan keluar dari kamar terlihat kedua orang tua nya sudah menunggu didepan pintu....
"Wajah kamu kok lesuh gitu sih sayang, yang semangat donk, jangan cemberut gitu...."Mama Lasmi pun berusaha untuk membujuk sang putri agar tidak cemberut, walaupun ia tau jika anak nya enggan untuk dijodohkan, tapi ia pun tak bisa berbuat apa-apa untuk putrinya karna semua ia telah menjadi keputusan dari sang suami yang tak bisa di bantahkan....
.....
Sekitar 30 menit perjalanan, mereka pun sampai, terlihat om Irfan berdiri didepan pintu ditemani oleh sang istri, menyunggingkan senyuman ramah pada kakak dan juga kakak iparnya yang sebenar lagi akan menjadi besan....
"Selama datang mas, mbak, silahkan masuk,...."sapa Om Irfan kepada kakak dan kakak iparnya, mereka pun masuk kedalam, begitu juga dengan Yunda....
"Duduk dulu mas, kita ngobrol santai dulu seraya menunggu Yuda yang tengah bersiap,..."Om Irfan mempersiapkan tamu spesial nya untuk duduk dan menyuruh pelayan menyiapkan minuman dan cemilan untuk menemani mereka mengobrol sampai pindah kemeja makan....
"Bagaimana keadaan mu mas apa sudah membaik?...."tanya mas Irfan memperhatikan tubuh kakak nya yang semakin kurus saja....
"Keadaan mas baik-baik saja Fan, kamu tidak perlu khawatir...."
Mereka pun mengobrol santai, sekali-kali membahas masa kecil kedua lelaki itu, Laras hanya diam saja malas untuk ikut berkomentar, jika bukan karna ancaman Suaminya dia lebih memilih untuk tidur daripada ikut terlibat dalam pembahasan yang tidak penting ini....
Sementara Yunda, perempuan itu hanya diam saja, mencoba untuk menenagkan hati dan pikirannya yang sangat kacau, ingin sekali ia berteriak jika dia tidak ingin menikah dengan kakak sepupunya karna mereka tak saling mencintai tapi mulut nya seakan dikunci rapat-rapat, sehingga ia hanya diam saja mendengar kan papa dan Om nya bercerita.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments