Setelah dari rumah sakit, Om Irfan pun kembali kerumah nya, saat ia masuk, terlihat Yuda sudah ada diruang keluarga mengontrol dengan istrinya, Laras Maharani,...
"Itu papamu sudah datang,... Ujar mama Laras seraya menunjuk sang suami yang telah berjalan keruang tamu, Yuda menolah dan langsung berdiri untuk menyambut sang papa, kedua nya berpelukan seraya melepas rindu satu sama lain....
"Anak papa sudah besar ternyata, papa tidak menyangka dulu kamu masih bayi, sekarang sudah segede ini..."Irfan menepuk pundak sang putra, sejenak ia berpikir untuk memberitahu niat nya tetapi ia urungkan mengingat putra nya masih capek karna menempuh perjalanan jauh pikir nya...
"Pa ma, Yuda kekamar dulu ya, Yuda ingin istirahat..."Pamit Yuda mencium pipi sang mama kemudian beralih kepada nya...
"Iya sayang, selamat istirahat...,"setelah pamit untuk istirahat Yuda pun melangkah menaiki tangga satu persatuan meninggalkan pasangan pasutri itu di ruang tamu....
"Ma papa dan mas Ilham sudah sepakat untuk menikahkan Yuda dengan Yunda, doakan papa semoga bisa membujuk Yuda agar mau menikah dengan adik sepupunya..."Ucapan Irfan membuat mama Laras memekik kaget, ia menggeleng keras tidak menyetujui rencana sang suami....
"Mama nga setuju pa, papa ini apa-apa masa mau menikahkan Yuda dengan Yunda, papa kan tau sendiri kalau keluarga mereka tidak sebanding dengan keluarga kita, mau ditaruh mana muka mama,?..."Mama Laras benar-benar tidak setuju, Irfan yang mendengar kakak nya dihina tersulut emosi sampai-sampai ia memukul meja didepan nya....
"Jaga bicaramu Laras, jangan pernah kamu menghina saudaraku, aku tidak suka dengan dengan hinaan mu itu, kamu setuju ataupun tidak semua itu tidak akan pernah merubah keputusan ku menikahkan Yunda dengan Yuda..."Ujar Irfan dengan tatapan tajam ia memilih pergi dari sana untuk menghindari pertengkaran dengan sang istri...
"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerima Yunda sebagai menantu ku, tidak akan pernah, mereka itu tidak sebanding dengan kami, aku akan melakukan segala cara untuk menggagalkan rencana kamu mas..."Ujar mama Laras dengan tangan terkepal...
Keesokan paginya, suasana dimeja makan tampak hening, yang terdengar hanya bunyi sendok dan garpu yang sedang beradu diatas piring, sekali-kali Irfan melihat putranya, ia berniat menyampaikan maksud nya untuk menikahkan Yuda dengan Yunda...
"Yud, apa kamu sudah mendengar kabar tentang adik sepupumu Yunda?..."tanya Irfan pelan-pelan, mama Laras menatap suami nya dengan tatapan tajam tapi lelaki paruh baya itu tidak mempedulikan nya...
" Yuda dengar kok pa, kasihan yang om Ilham sampai masuk rumah sakit, nggak kebayang kalau kita yang berada di posisi nya..."jawab Yuda seraya meneguk air yang baru saja ia ambil...
"Semua itu juga gara-gara Yunda, sudah dilarang sama orang tua nya masih saja ngoto mau menikah dengan pacarnya, kena karma nyakan..."Laras ikut menimpali membuat Irfan melotot tajam, seketika Laras diam karna takut suami nya marah...
"Maka dari itu papa dan Om kamu Mas Ilham sepakat untuk menikahkan kalian berdua jika Mas Ilham sudah keluar dari rumah sakit...."Ujar Irfan menyampaikan maksud nya, Yuda langsung melepas sendok yang sedang ia pegang, tatapan nya beralih pada sang papa yang sedang menatap nya, kemudian tertawa lepas karna menganggap sang papa sedang bercanda....
"Papa ini ada-ada saja, jangan becanda pa itu tidak lucu..."Ujar Yuda menggeleng kan kepala nya....
"Papa sedang tidak bercanda Yud, papa serius, setelah mas Ilham sembuh kamu dan Yunda akan segera menikah..."wajah Yuda langsung menegang, ia melihat kearah mama nya yang hanya menggelinding kan bahu nya tidak ingin ikut campur....
"Pa, itu semua nggak mungkin terjadi, aku dan Yunda tidak saling mencintai, Yunda itu adik aku pa, bisa-bisa nya papa menjadikan aku sebagai pengganti untuk sepupuku sendiri, ini sangat tidak masuk diakal, aku tidak setuju pa sampai kapanpun tidak akan pernah setuju..."Yuda tidak habis pikir bisa-bisa nya papa nya mengambil keputusan tanpa meminta persetujuan nya....
"Yud, Papa minta tolong sama kamu Yud, anggap saja ini permintaan pertama dan terakhir yang papa minta pada kamu, papa tidak mau sampai terjadi sesuatu pada kakak papa Yud, dia keluarga satu-satunya yang papa punya setelah kakek dan nenek kamu meninggal,..."pinta papa Irfan mengatupkan kedua tangan nya...
"Aku nggak bisa pa, tolong jangan paksa Yuda, Yuda ini sudah besar, sudah bisa menentukan masa depan sendiri,..."Yuda berdiri kemudian meninggalkan ruang makan, Sang papa segera menyusul, apapun akan ia lakukan agar Yuda mau menikah dengan Yunda....
"Yuda papa minta tolong turuti permintaan papa nak, jika perlu papa akan bersujud di kaki kamu agar kamu mau menuruti papa untuk kali ini saja,..."Seketika Yuda berhenti, ia membalikkan badan nya dan melihat sang papa berlutut....
"Pa tolong jangan lakukan ini, aku tidak ingin papa berlutut, itu akan membuat ku berdosa pa tolong!!..."Yuda berjalan kearah papa nya meminta lelaki itu untuk berdiri tetapi Irfan menolak....
"Papa akan berlutut jika perlu bersujud di kaki kamu Yud, yang penting kamu mau menuruti permintaan papa..."Yuda menghela napas berat, kemudian memejamkan mata sejenak, ia seakan menarik semua pasokan oksigen kemudian menghembuskan nya secara perlahan....
"Baiklah pa, Yuda setuju, Yuda akan menikah dengan Yunda, tapi tolong jangan lakukan ini lagi..."Irfan tersenyum bahagia, ia langsung berdiri dan memeluk putra nya seraya terus berterima kasih...
" Terima kasih Yuda, terima kasih telah menuruti permintaan papa,..."Yuda mengangguk lemah dalam pelukan papa nya, ia tidak tau ini keputusan yang tepat atau salah tapi ia ini semua untuk papa nya yang selama ini selalu memberikan apa yang dia inginkan tanpa pernah menolak sekalipun, mama Laras yang berdiri tak jauh dari sana hanya menggerutu dan menyampaikan sumpah serapah, sungguh ia berjanji akan membuat Yunda dan keluarga nya menyesali telah meracuni pikiran suami nya...
Setelah Yuda setuju, Papa Irfan pun segera menuju rumah saudara kembar nya untuk menyampaikan jika Yuda setuju dan menyusun jadwal pernikahan, karna saudara kembar nya telah pulang dari rumah sakit tadi pagi...
"Mas bagaimana keadaan mu apa sudah membaik?..."Ilham mengangguk ringan seraya menyandarkan punggung nya disofa dibantu oleh Lasmi, sementara Yunda sedang membuat kopi untuk Om nya...
"Bagaimana apa Yuda setuju untuk menikah dengan Yunda?...."tanya Ilham menatap adik nya dalam-dalam, ia tidak ingin terlalu berharap karna tidak ingin kecewa lagi...
"Yuda setuju mas, secepatnya kita akan menikahkan mereka berdua, maka dari itu mas banyak-banyak istirahat agar mas cepat sembuh dan segera menikahkan mereka berdua..."Ilham mengangguk senang, semoga kali ini pernikahan putri nya berjalan dengan lancar...
Di Dapur Yunda hanya menghela napas panjang mendengar percakapan antara papa nya dan Om nya, dia hanya bisa pasrah jika harus dengan kakak sepupu nya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments