Seperti janjinya pada Syahira sebelumnya, Zaidan tidak akan menyentuh sang istri samapi Syahira siap. Syahira ikut berbaring di samping Zaidan yang sudah lebih dulu berbaring di atas kasur miliknya tanpa bersuara. Tidak bisa dipungkiri keduanya merasa sangat gugup satu sama lain, mereka yang sama-sama tidak pernah berhubungan dengan lawan jenis kecuali dengan mahram mereka dan sekarang tiba-tiba mereka harus berada dalam ruangan yang sama.
"Syahira kamu sudah tidur?" Tanya Zaidan belum bisa tidur,tapi tidak ada sahutan dari yang punya nama. Jadi, Zaidan berfikir kalau Syahira sudah tidur. Baru saja Zaidan memejamkan mata berusaha untuk tidur suara Syahira membuat matanya kembali terbuka, apalagi saat Syahira memanggilnya dengan sebutan yang tidak pernah dia pikir sebelumnya.
"Apa kak Zaidan tidak bisa tidur karena ada saya di sini?" Syahira bertanya karena ia merasa karena dirinyalah Zaidan tidak bisa tidur dan itu membuat apa yang dia pikirkan tentang Zaidan semakin kuat kalau selama ini Zaidan selalu menjaga dirinya dengan lawan jenis. Terlihat bagaimana sikap Zaidan yang gugup saat pertama kali menyentuh tangan dan juga saat mencium keningnya setelah mereka sah sebagai suami istri.
Dan sekarang Zaidan tidak bisa tidur begitu juga dengan dirinya sendiri yang tidak kunjung tidur karena keberadaan Zaidan di sisinya. Untuk masalah sebutan, Syahira bingung harus memanggil Zaidan apa dan kata 'kak' keluar begitu saja dari mulutnya di tambah umur mereka yang terpaut cukup jauh.
Mendengar Syahira memanggilnya dengan sebutan 'kak' membuat Zaidan tersenyum karena merasa aneh pendengarannya. Tapi ia juga tidak keberatan kalau Syahira mau memanggilnya dengan sebutan itu, setelah mereka sudah lebih mengenal lagi dia akan memintanya untuk mengubah sebutan antara mereka mungkin umur mereka yang terpaut cukup jauh membuat Syahira memanggilnya dengan sebutan 'kak' begitu pikir Zaidan.
Mendengar tidak sahutan dari suaminya, Syahira membalikkan tubuhnya menghadap Zaidan untuk memastikan kalau sang suami belum tertidur. Benar saja, Zaidan bukannya tidur melainkan sedang menatap dirinya, Syahira juga tidak sengaja menatap mata Zaidan. Sepasang suami istri itu saling menatap mata satu sama lain untuk beberapa saat sebelum tersadar dan menghadap langit-langit kamar karena merasa salah tingkah bercampur gugup.
"Maaf!" ucap Syahira.
"Untuk apa?" Tanya Zidan masih menatap langit-langit kamar. Ingin berpaling ke arah Syahira tapi tidak kuat menatap sang istri. Saat menatap Syahira ada perasaan yang berbeda dalam dirinya yang dia takutkan dia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Meskipun mereka baru saja bertemu dan juga sudah berjanji untuk tidak menyentuh Syahira sampai sang istri siap, tapi dia adalah laki-laki normal yang punya nafsu apalagi Syahira sudah halal ia sentuh.
Seorang ustadz atau gus juga manusia biasa bukan!
"Maaf, kalau ustadz tidak suka dengan sebutan 'kak'. Jujur saya nggak tau mau memanggil ustadz dengan sebutan apa!" Balas Syahira merasa tidak enak dengan Zaidan.
Syahira pikir Zaidan tidak suka dengan panggilan itu karena setelah ia memanggilnya dengan sebutan 'kak' sang suami langsung terdiam. Awalnya saat mendengar pendapat Zaidan membuat Syahira merasa tidak enak tapi kalimat yang diucapkan sang suami selanjutnya membuat dirinya lega dan berterima kasih pada Zaidan yang mau mengerti dirinya.
" Sebenarnya... saya merasa aneh mengingat kita adalah suami istri bukan adik kakak, tapi saya bisa memahaminya mungkin umur kita yang cukup jauh dan juga kita tidak saling mengenal sebelumnya. Jadi, saya tidak keberatan dan kalau kamu mau bisa memanggil saya 'abi' untuk sementara, karena kamu tau sendiri bukan! sebutan itu juga makruh untuk panggilan suami istri" jelas Zaidan
Namun, pernyataan Zaidan selanjutnya membuat Syahira terkejut dan tidak percaya kalimat seperti itu keluar dari mulut pria yang baru saja menjadi suaminya itu.
" Tapi, bolehkan saya memanggil kamu 'Sayang'?. Mungkin sedikit aneh tapi saya merasa kalau saya sudah menyukai kamu dan jatuh cinta sama kamu" sambung Zaidan.
Siapa yang tidak terkejut coba! Baru juga kenal, udah bilang suka dan apa katanya jatuh cinta? Sungguh tidak bisa dipercaya!
" Apa ustadz sedang bercanda?" Syahira sungguh tidak percaya dengan apa yang diucapkan Zaidan. Bukan apa-apa, tapi ia merasa aneh dengan apa yag diucapkan Zaidan.
" Saya bersungguh-sungguh saya belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya, saya merasa gugup saat berada di dekat kamu seperti saat ini, bahkan saya tidak bisa menatap mata kamu dan saya yakin ini adalah perasaan suka" balas Zaidan memberanikan diri menghadap Syahira dan menatap wajahnya tapi yang terjadi selanjutnya adalah Zaidan langsung berpaling kembali ke posisi semula.
Syahira tersenyum melihat sikap suaminya yang malu-malu, bukankah seharusnya dia yang bersikap seperti itu tapi ini malah sebaliknya. Jiwa iseng Syahira keluar begitu saja melihat sang suami yang salah tingkah dan terlihat sangat menggemaskan dimatanya.
Syahira menggeserkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Zaidan, melihat Zaidan yang semakin gugup membuatnya semakin berani lebih dekat. Dengan sengaja Syahira menopang kepalanya sendiri dan menatap wajah Zaidan yang gugup.
Jangan tanya bagaimana reaksi Zaidan saat ini, dia merasa sangat malu dengan tingkahnya sendiri tapi tersenyum dalam hati. Bagaimana tidak! Zaidan berhasil menjebak istrinya.
" Jadi, begini sikap kamu sebenarnya" ucap Zaidan menarik Syahira dan jatuh ke dalam pelukannya.
YES!
Sebenarnya Zaidan hanya ingin mengetahui sifat asli istrinya dan terbukti Syahira yang ingin menggoda dirinya setelah tau kalau dia yang terlihat be go lantaran sampai tidak bisa menatap Syahira dan terlihat Zaidan yang merasa sangat gugup. Meskipun iya! Tapi tidak sampai membuatnya tidak bisa menatap istrinya sendiri bukan!.
Bukannya akan aneh! Di sini dia yang seorang pria, tapi memiliki sifat malu-malu bahkan tidak bisa manatap Syahira. Kalau seperti itu bagaimana hubungan mereka akan berjalan untuk kedepannya. Kalau Syahira mungkin tidak masalah karena dia perempuan dan itu wajar saja, tapi kalau dia rasanya akan sangat aneh.
Sekarang yang terjadi malah sebaliknya, Syahira yang begitu gugup dan mendadak jadi patung di atas tubuh Zaidan seperti sedang mencerna apa yang sedang terjadi.
"Kenapa? Bukannya tadi kamu yang ingin menggoda saya?Kenapa sekarang diam?" Tanya Zaidan. Sejurus kemudian, dengan kecepatan kilat Zaidan mengubah posisi mereka menjadi sebaliknya, Syahira berada bawah sementara dia sendiri berasa di atas dan mata mereka saling bertemu satu sama lain.
Kini, keduanya sama-sama gugup, saat mata mereka yang masih sibuk menatap, Zaidan semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Syahira. Entah dorongan dari mana, tapi yang jelas wajah keduanya begitu dekat bahkan mereka bisa mendengar deru nafas mereka satu sama lain saking dekatnya.
Mereka semakin dekat, bahkan hampir tidak ada jarak di antara keduanya.
Bruukkk!
Kira-kira itu suara apa ya?
Simak terus kelanjutannya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Sylius
😂kembangnya ada di kebun
2023-06-23
2