Bab 5. Benaran hamil

...🍁🍁🍁...

Starla dengan kepanikannya mendengar suara sang ayah memanggil namanya dari luar. Tanpa sadar dia menjatuhkan alat tes kehamilannya. "Papa..."

"Starla! Kamu dimana? Papa udah pulang." ujar seorang pria yang baru saja masuk ke dalam rumah. Ia memakai seragam rapi berwarna putih dengan beberapa lencana terlihat di pakaiannya. Ya, ayahnya Starla adalah seorang nahkoda.

Dengan cepat Starla mengambil alat tes kehamilan itu dan menyembunyikannya. Dia menyimpannya di laci kamar.

Tok,tok,tok!

Suara pintu yang diketuk, membuat jantung Starla berdebar semakin kuat. Tanpa ia sadari keringat bercucuran di wajahnya.

"Tenanglah Starla...tenang..." gadis itu berusaha menetralkan nafasnya perlahan-lahan. Ia tidak boleh terlihat gelisah didepan papanya.

Starla membuka pintu kamarnya, ia tersenyum melihat sesosok pria yang hampir berusia 40 tahun itu, masih terlihat muda, tampan dan gagah berdiri dihadapannya.

"Pa, papa udah pulang?" sambut Starla dengan senyuman yang dipaksakan.

Seketika senyuman di wajah Adrian menghilang kala ia melihat wajah putrinya. "Iya sayang. Tapi kamu nggak apa-apa? Wajah kamu pucat nak!"

'Apa Starla masih sedih karena Bisma memutuskan pertunangan mereka? Pasti Starla masih sedih, dia sampai sakit seperti ini' Adrian menatap putrinya dengan penuh kecemasan. Setelah Bisma memutuskan pertunangan dengan putrinya, Adrian sangat marah. Tapi saat mengetahui, ini keinginan dari Starla juga, tanpa mengetahui alasan jelasnya. Adrian berusaha untuk menerima keputusan Starla dan Bisma. Tetap saja Adrian merasa sakit hati, melihat putrinya menggalau seperti ini.

"Aku nggak apa-apa pah, cuma sedikit capek aja. Aku lagi banyak tugas, besok aku juga mulai ngajar PPL, Pa." ungkap Starla agar ayahnya tidak cemas.

"Kamu masih mikirin Bisma?" tanya Adrian seraya mengusap lembut pipi putrinya.

"Nggak pa, aku nggak mikirin dia. Ini sudah keputusan kami." Starla menggelengkan kepalanya. Dia berusaha terlihat baik-baik saja di mata Adrian.

'Aku memang masih memikirkan kak Bisma pah, tapi aku lebih memikirkan bagaimana bila aku benar-benar hamil? Aku nggak sanggup kalau sampai buat papa patah hati lagi' Jujur saja, Starla merasa bersalah setelah putusnya hubungan dengan Bisma dan keluarganya. Jika dia benar-benar hamil, pasti hal itu akan membuat hati papanya hancur. Belum lagi ia tidak tahu siapa pria yang sudah menghamilinya.

"Ya sudah kalau kamu merasa begitu. Jangan sungkan sama Papa sayang. Kamu bisa cerita apapun." Kata Adrian lembut. Setelah ibu Starla meninggal, Adrian berperan sebagai ayah dan ibu sekaligus. Dia tidak menikah lagi, karena ingin lebih fokus mengurus Starla. Padahal banyak wanita diluar sana yang tergila-gila dengan Adrian, meski pria itu sudah tidak muda lagi. Tapi Adrian menolak mereka demi fokus pada Starla. Menjadi orang tua tunggal untuk putri satu-satunya itu.

"Iya pa. Makasih pa."

"Ya udah, kita makan dulu ya sayang? Papa bawain makanan kesukaan kamu, kita makan bareng."

"Baik captain Vanders!" seru Starla seraya mengangkat tangannya dengan hormat pada papanya. Gadis itu tersenyum lebar, hingga menunjukkan dua gigi gingsulnya yang tampak manis.

Kemudian ayah dan anak itu pun makan bersama di ruang makan. Sambil makan-makan, captain Adrian Vanders alias ayah Starla, bercerita tentang ia yang melihat seorang remaja yang kebut-kebutan dan hampir menabrak orang, remaja itu juga membonceng kekasihnya. Starla hanya manggut-manggut mendengarkan cerita dari ayahnya.

****

Sore itu Saka terlihat berada didepan sebuah rumah di salah satu kompleks perumahan mewah bersama dengan pacarnya Elisa. Saka baru saja mengantar Elisa pulang, mereka habis ngedate seperti biasa. Elisa juga bertingkah manja pada Saka, karena sudah beberapa hari ini mereka tak bertemu.

"Ka, kamu kenapa sih? Dari tadi aku perhatikan kamu ngelamun terus. Kamu baik-baik aja kan beb?" tangan Elisa menangkup kedua pipi Saka, ia menatap kekasihnya dengan cemas.

"Aku nggak apa-apa sayang, mungkin aku cuma kecapean aja. Maafin aku ya sayang, aku bukan bermaksud mengabaikan kamu!" jelas Saka lembut. Saka menyadari kesalahannya, saat dia dan Elisa jalan-jalan barusan. Saka banyak mengabaikan Elisa karena memikirkan Starla.

"Iya nggak apa-apa sayang. Jutsru aku yang minta maaf sama kamu, karena udah ngajak kamu jalan...padahal kamunya lagi capek. Maaf beb," ucap gadis itu yang lalu memeluk kekasihnya. Saka membalas pelukan Elisa, matanya berkaca-kaca menyiratkan rasa bersalah pada kekasihnya karena ia sudah tidur dengan wanita lain. Dengan kata lain, Saka sudah mengkhianatinya.

"Nggak sayang, ini salah aku. Maafin aku sayang." ucap Saka merasa bersalah, kemudian dia mengurai pelukannya. Dia belai rambut panjang sebahu Elisa dengan penuh kasih sayang.

"Kalau kamu merasa bersalah. Bisa nggak kamu kabulin satu permintaan aku?" tanya Elisa dengan tatapan intens pada kekasihnya. Tak hanya itu, dia juga menggigit bibir bagian bawahnya sendiri.

"Apa sayang?"

"Cium aku, beb."

"Hah?" Saka terperangah mendengar ucapan Elisa, seakan tak percaya dengan ucapan pacarnya itu.

"Kita kan pacaran dan belum pernah ciuman. Aku mau ciuman sama kamu, beb." ucap Elisa dengan tatapan penuh gairah pada pacarnya itu. Selama berpacaran dengan Saka, ia belum pernah melakukan hal intens, hanya sekedar pegangan tangan saja. Padahal berciuman adalah hal lumrah yang dilakukan sepasang kekasih. Bagi anak-anak zaman sekarang seperti Elisa.

"O-oke..." Saka merasa gugup. Kemudian dia pun mendekatkan wajahnya pada wajah Elisa. Debaran jantung Saka terdengar begitu kencang saat melihat Elisa yang terlihat pasrah untuk diciumnya. Gadis itu memejamkan mata, menanti ciuman dari Saka. Namun, hanya tinggal 2 sentimeter lagi bibir itu bersentuhan. Wajah Starla tiba-tiba saja muncul di pikiran Saka, bahkan yang Saka lihat saat ini bukanlah Elisa, melainkan Starla.

"Shiit!" umpat Saka yang lalu menjauhkan wajahnya dari Elisa. Mendengar umpatan itu, Elisa langsung membuka matanya.

Kenapa gue lihat wajah si guru ppl itu terus sih?

"Beb! Kamu bilang apa?" tanya Elisa tak mengerti. "Kamu marah sama aku?"

"No...no sayang, bukan sama kamu. Aku...aku tiba-tiba ngerasa sakit perut. Aku pulang dulu ya sayang." Saka pergi buru-buru dari rumah Elisa dengan mengendarai motor sportnya itu. Saka terus terbayang-bayang wajah Starla, apalagi kejadian malam itu. Namun Saka yakin, bila Starla tidak mengenalnya.

****

Untuk memastikan dia benar-benar hamil atau tidak, Starla pergi ke rumah sakit malam itu secara diam-diam tanpa ditemani siapapun. Ya, biasanya kemana-mana ia selalu ditemani Vita atau Gina. Kali ini dia pergi sendiri. Starla memeriksakan dirinya pada dokter dan benar saja, hasilnya Starla menang positif hamil. Meskipun garis samar-samar, tapi bisa dipastikan ada janin yang sedang tumbuh disana.

Sialnya! Starla merasa lemas setelah mengetahui fakta itu. "Ternyata beneran hamil." gumam Starla yang saat itu juga ingin menangis. Tapi ia tahan, karena rumah sakit adalah tempat umum. Dadanya sesak, sungguh sesak. Apa yang akan dikatakan papanya nanti bila papanya tau semua ini? Lalu apa yang harus ia lakukan dengan janin ini?

Dreett...dreet...

Saat dalam perjalanan pulang kembali ke rumahnya, ponsel Starla berdering. Starla melihat nama si penelpon itu dan langsung mengangkatnya.

"Halo."

"Star! Gue sama Galang udah nemuin siapa pemilik jam tangan ini."

Deg!

Starla bergeming mendengarnya, matanya melebar dan jantungnya berdebar.

...****...

Hayo mana komennya dong, nanti author tambah satu bab lagi 😅

Terpopuler

Comments

RpeeWirana

RpeeWirana

keren ceritanya😊😊😊😊

2023-09-22

0

Tiahsutiah

Tiahsutiah

semoa saka mau tanggung jawab

2023-08-12

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kasihan Starla, akibat rasa iri dari teman sendiri malah nusuk dari belakang

2023-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Merayakan Ulang Tahun
2 Bab 2. Putus
3 Bab 3. Bisma Kecewa, Starla hancur
4 Bab 4. Garis dua samar-samar
5 Bab 5. Benaran hamil
6 Bab 6. Papa Starla Sugar Daddy
7 Bab 7. Lo hamil?
8 Bab 8. Gak akan tanggung jawab
9 Bab 9. Bu ayang
10 Bab 10. Starla pingsan
11 Bab 11. Berubah pikiran
12 Bab 12. Saya ayah dari bayinya
13 Bab 13. Ke rumah Saka
14 Bab 14. Rumah Saka
15 Bab 15. Pernikahan
16 Bab 16. Tinggal dirumah Saka
17 Bab 17. Suaminya berondong
18 Bab 18. Mual-mual terus
19 Bab 19. Nasihat Anggun
20 Bab 20. Lo harus baik sama gue
21 Bab 21. Degup jantung aneh
22 Bab 22. Mulai perhatian
23 Bab 23. Saka ciuman
24 Bab 24. Pembicaraan Starla dan Bisma
25 Bab 25. Dendam Elisa
26 Bab 26. Dengerin penjelasan
27 Bab 27. Please percaya sama gue
28 Bab 28. Kejahatan Vita terbongkar
29 Bab 29. Starla dalam bahaya
30 Bab 30. Bayi kita?
31 Bab 31. Pengakuan Saka, ada yang patah hati
32 Bab 32. Mulai ngidam (1)
33 Bab 33. Mulai Ngidam (2)
34 Bab 34. Jadi aku-kamu
35 Bab 35. Salah bicara, perang dunia
36 Bab 36. Saka Curhat
37 Bab 37. Kecewa lagi
38 Bab 38. Pulang ke rumah Papa
39 Bab 39. Mulut pedas Gina
40 Bab 40. Menyusul Starla
41 Bab 41. Starla marah
42 Bab 42. Bisma tau semuanya
43 Bab 43. Pernyataan cinta
44 Bab 44. Netizen maha benar
45 Bab 45. Berondong tengil
46 Bab 46. Hampir saja
47 Bab 47. Tersaka-saka
48 Bab 48. Mengaku-ngaku
49 Bab 49. Menolong Starla
50 Bab 50. Bukan salah Saka
51 Bab 51. Meminta hak suami
52 Bab 52. Ajakan mandi bersama
53 Bab 53. Mengenalkan calon istri
54 Bab 54. Babu
55 Bab 55. Adrian marah
56 Bab 56. Belum menerima kenyataan
57 Bab 57. Saka Kecewa
58 Bab 58. Daddy nakal!
59 Bab 59. Aku sukanya, Om.
60 Bab 60. Menyatakan cinta
61 Bab 61. Ternyata bayinya....
62 Bab 62. Tolong Gina, Pa
63 Bab 63. Hot Daddy ketar-ketir
64 Bab 64. Kejutan untuk Gina
65 Bab 65. Kesakitan Starla
66 Bab 66. Pernyataan cinta
67 Bab 67. And I Love you
68 Bab 68. Mau dipanggil sayang
69 Bab 69. Selingkuh!
70 Bab 70. Kangen Omsay
71 Bab 71. Ingin lihat roti sobek
72 Bab 72. Olive Popeye
73 Bab 73. Happy Wedding G & A
74 Bab 74. Malam pertama
75 Bab 75. Sakit teramat sakit
76 Bab 76. No Mercy!
77 Bab 77. Feeling seorang ayah
78 Bab 78. Adrian murka
79 Bab 79. Nama untuk Twins
80 Bab 80. Starla siuman
81 Bab 81. Permintaan Starla
82 Bab 82. Elisa dibenci
83 Bab 83. Berakhir?
84 Bab 84. Belum tentu Cerai
85 Bab 85. Surat tidak inginkan
86 Bab 86. Starla pergi?
87 Bab 87. Sakitnya jadi Starla
88 Bab 88. Ketuk Palu (End)
89 Bab 89. Pengen ketemu mommy
90 Bab 90. Otw Singapura
91 Bab 91. Bertemu setelah 5 tahun
92 Bab 92. Mommy...
93 Bab 93. Kita harus bicara
94 Bab 94. Maafin aku
95 Bab 95. Tidak butuh daddy
96 Bab 96. Alasan Axelo
97 Bab 97. Janji Saka
98 Bab 98. Video Call Malvin
99 Bab 99. CEO JY Grup
100 Bab 100. Pernyataan perang
101 Bab 101. Giliranku yang berjuang
102 Bab 102. Pingsan
103 Bab 103. Penyakit Aluna
104 Bab 104. Janji Axelo
105 Bab 105. Pulang Ke Indo
106 Bab 106. Permintaan maaf Anggun
107 Bab 107. Genit
108 Bab 108. Chat Geng Gabrut
109 Bab 109. Best Moment
110 Bab 110. Keributan di sekolah
111 Bab 111. Luka Starla dan calon Malvin?
112 Bab 112. Jauhi dia
113 Bab 113. Benci Oma
114 Bab 114. Rencana jahat
115 Bab 115. Takut petir
116 Bab 116. Dengan Bibir
117 Bab 117. Kita pisah
118 Bab 118. Sisi lain wanita
119 Bab 119. Maaf, terimakasih, kesempatan
120 Bab 120. Dede bayi
121 Bab 121. Izin menikah
122 Bab 122. Tidak semudah itu
123 Bab 123. Perasaan Malvin pada Monica
124 Bab 124. Acara pernikahan
125 Bab 125. Selamanya bersamamu (End)
126 Pengumuman penting
127 Bab 126. Setan Drakor
128 Bab 127. Tipe Aluna
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Merayakan Ulang Tahun
2
Bab 2. Putus
3
Bab 3. Bisma Kecewa, Starla hancur
4
Bab 4. Garis dua samar-samar
5
Bab 5. Benaran hamil
6
Bab 6. Papa Starla Sugar Daddy
7
Bab 7. Lo hamil?
8
Bab 8. Gak akan tanggung jawab
9
Bab 9. Bu ayang
10
Bab 10. Starla pingsan
11
Bab 11. Berubah pikiran
12
Bab 12. Saya ayah dari bayinya
13
Bab 13. Ke rumah Saka
14
Bab 14. Rumah Saka
15
Bab 15. Pernikahan
16
Bab 16. Tinggal dirumah Saka
17
Bab 17. Suaminya berondong
18
Bab 18. Mual-mual terus
19
Bab 19. Nasihat Anggun
20
Bab 20. Lo harus baik sama gue
21
Bab 21. Degup jantung aneh
22
Bab 22. Mulai perhatian
23
Bab 23. Saka ciuman
24
Bab 24. Pembicaraan Starla dan Bisma
25
Bab 25. Dendam Elisa
26
Bab 26. Dengerin penjelasan
27
Bab 27. Please percaya sama gue
28
Bab 28. Kejahatan Vita terbongkar
29
Bab 29. Starla dalam bahaya
30
Bab 30. Bayi kita?
31
Bab 31. Pengakuan Saka, ada yang patah hati
32
Bab 32. Mulai ngidam (1)
33
Bab 33. Mulai Ngidam (2)
34
Bab 34. Jadi aku-kamu
35
Bab 35. Salah bicara, perang dunia
36
Bab 36. Saka Curhat
37
Bab 37. Kecewa lagi
38
Bab 38. Pulang ke rumah Papa
39
Bab 39. Mulut pedas Gina
40
Bab 40. Menyusul Starla
41
Bab 41. Starla marah
42
Bab 42. Bisma tau semuanya
43
Bab 43. Pernyataan cinta
44
Bab 44. Netizen maha benar
45
Bab 45. Berondong tengil
46
Bab 46. Hampir saja
47
Bab 47. Tersaka-saka
48
Bab 48. Mengaku-ngaku
49
Bab 49. Menolong Starla
50
Bab 50. Bukan salah Saka
51
Bab 51. Meminta hak suami
52
Bab 52. Ajakan mandi bersama
53
Bab 53. Mengenalkan calon istri
54
Bab 54. Babu
55
Bab 55. Adrian marah
56
Bab 56. Belum menerima kenyataan
57
Bab 57. Saka Kecewa
58
Bab 58. Daddy nakal!
59
Bab 59. Aku sukanya, Om.
60
Bab 60. Menyatakan cinta
61
Bab 61. Ternyata bayinya....
62
Bab 62. Tolong Gina, Pa
63
Bab 63. Hot Daddy ketar-ketir
64
Bab 64. Kejutan untuk Gina
65
Bab 65. Kesakitan Starla
66
Bab 66. Pernyataan cinta
67
Bab 67. And I Love you
68
Bab 68. Mau dipanggil sayang
69
Bab 69. Selingkuh!
70
Bab 70. Kangen Omsay
71
Bab 71. Ingin lihat roti sobek
72
Bab 72. Olive Popeye
73
Bab 73. Happy Wedding G & A
74
Bab 74. Malam pertama
75
Bab 75. Sakit teramat sakit
76
Bab 76. No Mercy!
77
Bab 77. Feeling seorang ayah
78
Bab 78. Adrian murka
79
Bab 79. Nama untuk Twins
80
Bab 80. Starla siuman
81
Bab 81. Permintaan Starla
82
Bab 82. Elisa dibenci
83
Bab 83. Berakhir?
84
Bab 84. Belum tentu Cerai
85
Bab 85. Surat tidak inginkan
86
Bab 86. Starla pergi?
87
Bab 87. Sakitnya jadi Starla
88
Bab 88. Ketuk Palu (End)
89
Bab 89. Pengen ketemu mommy
90
Bab 90. Otw Singapura
91
Bab 91. Bertemu setelah 5 tahun
92
Bab 92. Mommy...
93
Bab 93. Kita harus bicara
94
Bab 94. Maafin aku
95
Bab 95. Tidak butuh daddy
96
Bab 96. Alasan Axelo
97
Bab 97. Janji Saka
98
Bab 98. Video Call Malvin
99
Bab 99. CEO JY Grup
100
Bab 100. Pernyataan perang
101
Bab 101. Giliranku yang berjuang
102
Bab 102. Pingsan
103
Bab 103. Penyakit Aluna
104
Bab 104. Janji Axelo
105
Bab 105. Pulang Ke Indo
106
Bab 106. Permintaan maaf Anggun
107
Bab 107. Genit
108
Bab 108. Chat Geng Gabrut
109
Bab 109. Best Moment
110
Bab 110. Keributan di sekolah
111
Bab 111. Luka Starla dan calon Malvin?
112
Bab 112. Jauhi dia
113
Bab 113. Benci Oma
114
Bab 114. Rencana jahat
115
Bab 115. Takut petir
116
Bab 116. Dengan Bibir
117
Bab 117. Kita pisah
118
Bab 118. Sisi lain wanita
119
Bab 119. Maaf, terimakasih, kesempatan
120
Bab 120. Dede bayi
121
Bab 121. Izin menikah
122
Bab 122. Tidak semudah itu
123
Bab 123. Perasaan Malvin pada Monica
124
Bab 124. Acara pernikahan
125
Bab 125. Selamanya bersamamu (End)
126
Pengumuman penting
127
Bab 126. Setan Drakor
128
Bab 127. Tipe Aluna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!