Bab 4. Garis dua samar-samar

Setelah itu Starla dan Bisma pun berpisah. Mereka berdua sama-sama merasakan patah hati. Apalagi Starla, selain patah hati dia juga merasa kotor karena sudah kehilangan virginnya.

3 minggu kemudian, Disaat Starla patah hati, Saka terlihat biasa saja menjalani hidupnya di sekolah. Dia bahkan sedang berjalan bersama ke sekolah dengan pacarnya yang bernama Elisa.

"Kita berasa kayak LDR-an aja deh sayang. Seharusnya kamu kabarin aku dong, jangan acuhin aku, walaupun kamu lagi pulkam!" didepan orang lain, mungkin Saka terkenal sebagai pribadi yang dingin. Namun didepan pacarnya, Saka menjadi sangat lembut dan hangat.

"Iya sayang, maafin aku ya. Aku nggak akan kayak gitu lagi deh." Elisa, gadis cantik itu mengecup pipi pacarnya dan membujuk Saka agar tidak marah lagi.

"Oke, aku maafin kamu. Tapi nggak ada lain kali. Kamu harus selalu ngabarin aku, dalam keadaan apapun. Kalau mau ngilang juga ngabarin dulu," tutur Saka sambil mencubit gemas pipi chubby pacarnya.

"Iya beb, sorry hehe." Elisa menggandeng tangan Saka dengan mesranya. Tak peduli mereka masih berada di sekolah.

Bel masuk kelas pun berbunyi, semua siswa-siswi SMA elit bernama SMA Nusantara itu buru-buru masuk ke kelas mereka masing-masing. Namun pasangan kekasih Saka dan Elisa terpaksa harus berpisah karena mereka berbeda kelas.

"Beb, nanti kita makan ke kantin bareng ya." ucap Saka mesra.

"Iya beb," jawab Elisa yang lalu melambaikan tangannya pada Saka. Ia pun masuk kelasnya.

Di kelas XII IPS 1, kelas Saka, Malvin dan Fero. Suasana kelas itu masih terdengar riuh, karena guru belum ada yang masuk kelas. Ya, kelas XII IPS 1 memang di dominasi oleh siswa-siswi yang berisik, beda dengan kelas IPA yang cenderung tenang.

Ketika murid-murid sedang bercanda gurau, tiba-tiba saja seorang guru wanita masuk bersama seorang gadis cantik berambut panjang dengan setelan jas kampusnya.

"Jir! Bu Berlin datang, guru killer datang!" ujar seorang siswa kepada teman-temannya. Sontak saja semua siswa terdiam melihat kehadiran guru yang bernama Berlin itu. Bu Berlin adalah wali kelas XII IPS 1 sekaligus guru matematika dan terkenal galak. Wajahnya selalu tampak marah, ia memakai kacamata dan rambut yang digelung.

"Selamat pagi Bu!" sapa semua siswa-siswi didalam kelas itu.

"Pagi semua." balas Bu Berlin datar.

Atensi semua siswa-siswi kini tertuju pada seorang gadis cantik disamping Bu Berlin. Mereka penasaran, siapa gadis yang memakai jas kampus berwarna biru tua itu?

"Gila! Cantik banget," Malvin berdecak kagum melihat kecantikan gadis yang ada disamping Bu Berlin.

"Jir...ada bidadari turun dari kayangan!" seru Fero sambil menyisir rambutnya ke belakang. Di menatap gadis itu tidak berkedip.

Sementara disisi lain, kedua mata Saka membola saat melihat wajah gadis itu. Jantungnya berdebar-debar. "Dia...bukannya dia cewek itu? Cewek yang tidur sama gue?" gumam Saka pelan.

"Anak-anak! Hari ini kita kedatangan kakak mahasiswi yang akan melakukan PPL dari kampus Nusantara. Dia akan menggantikan ibu untuk mengajar matematika selama 1 bulan ke depan." jelas Bu Berlin.

"Hore!!" murid-murid bersorak gembira ketika mendengar ucapan Bu Berlin. Itu artinya Bu Berlin tidak akan mengajar matematika untuk sementara waktu.

"DIAM!" teriak Bu Berlin yang membuat semua siswanya terdiam. Lalu ia pun menatap ke arah Starla yang sedari tadi hanya tersenyum tipis dan diam saja. "Ayo nak, perkenalkan dirimu."

Starla menganggukkan kepalanya. Lalu ia pun menatap semua orang yang berada dikelas itu dan mulai memperkenalkan dirinya. "Halo semuanya, perkenalkan nama saya Starla Zeevania. Saya mahasiswi jurusan matematika."

Prok, prok, prok!

Sontak semua siswa-siswi bertepuk tangan, setelah Starla memperkenalkan dirinya. Sepertinya para siswa sangat antusias dengan kehadiran Starla. Tapi tidak dengan Saka. Lihat saja raut wajah Saka yang pucat saat melihat Starla saat ini.

'Sial! Apa cewek itu datang kemari karena mau minta pertanggungjawaban gue?' Batin Saka panik sendiri.

Hari itu Starla masih mengamati Bu Berlin mengajar di kelas dan untuk selanjutnya, dia yang akan menggantikan Bu Berlin mengajar nanti. Hari ini ia hanya beradaptasi.

"Starla, mulai hari Kamis...saat jadwal mengajar saja, kamu bisa mulai mengajar." ucap Bu Berlin setelah kelasnya selesai.

"Baik Bu." sahut Starla sambil tersenyum. Kemudian gadis itu pun keluar dari kelas, disana ia bertemu dengan Gina yang juga sedang melakukan PPL di kelas lain. Sedangkan Riko dan Vita melakukan PPL di sekolah lain.

Gina mengajak Starla ke kantin sekolah itu untuk sarapan karena Starla belum sempat sarapan tadi pagi.

"Lo harus makan banyak, jangan stress, hidup itu terus berjalan. Lo harus bahagia!" saran Gina pada Starla. Dia tidak suka melihat temannya bersedih.

"Iya, gue udah mulai nerima kenyataan kok." kata Starla saat akan menyuapkan bubur ke dalam mulutnya. Tiba-tiba saja Starla menutup mulutnya.

"Uwekkk..."

"Star, Lo kenapa?"tanya Gina cemas melihat temannya mual-mual.

"Gue...gue mau muntah!" Starla beranjak dari tempat duduknya dan buru-buru pergi mencari toilet.

"Star! Tunggu gue!" teriak Gina memanggil temannya itu. Dia berlari menyusul Starla karn mencemaskannya.

Didalam perjalanan mencari toilet, Starla berpapasan dengan Malvin dan Saka yang akan pergi ke ruang guru.

"Hei kakak bidadari," sapa Malvin dengan gaya slengeannya.

"Hai...maaf, aku mau tanya. Toilet wanita dimana ya?" tanya Starla tanpa basa-basi, ia tidak kuat menahan mualnya. Sedangkan Saka, terus menatap tajam pada Starla yang akan muntah.

"Oh, ada disana kakak bidadari!" tunjuk Malvin pada ujung lorong, dimana toilet wanita berada.

"Makasih." Starla berlari dengan terburu-buru ke ujung lorong. Dan membuat Malvin mengerutkan dahinya.

"Si kakak bidadari kayaknya mual-mual karena lihat gue terlalu tampan!" celetuk Malvin dengan pedenya.

"Emang dia kelihatan mual-mual?" tanya Saka yang entah kenapa perasaannya tiba-tiba tidak nyaman.

"Iya dia kayak mau muntah. Ya itu pasti karena lihat kegantengan gue yang gak ada obat haha...pastinya bukan karena dia lagi hamil kan?" candaan Malvin sontak saja membuat wajah Saka semakin pucat.

"Hamil?" gumam Saka tegang. 'Gimana kalau itu cewek hamil?'

"Ka, Lo kenapa woy?" tanya Malvin yang heran melihat raut wajah Saka seperti orang yang sembelit.

"Gue nggak apa-apa. Yuk ke ruang guru," ajak Saka sambil berjalan mendahului Malvin. Dalam hati ia berharap agar Starla tidak mengganggu hidupnya lagi dan mereka cukup one night stand saja.

Semoga aja tuh cewek nggak ngenalin gue.

****

Huwek...huwek...

Didalam toilet wanita, terdengar suara orang yang muntah-muntah. Ya, siapa lagi kalau bukan Starla. Dia memuntahkan banyak cairan ditubuhnya, karena hari ini ia belum makan apapun. Gina mengusap-usap pelan punggung Starla.

"Star, sebaiknya Lo periksa ke dokter. Udah berhari-hari Lo sakit kayak gini." kata Gina cemas. Gina tau, sudah beberapa hari ini Starla tidak enak badan.

"Ini paling cuma masuk angin doang, Gin. Gue nggak apa-apa," ucap Starla sambil mengusap basah di bibirnya. Nafasnya terengah-engah dan perutnya terasa perih setelah muntah.

"Kita ke rumah sakit pokoknya, gue anter Lo." cetus Gina yang tetap ingin mengantar Starla ke rumah sakit.

"Nggak usah Gin, gue mau istirahat aja di rumah," ucap Starla sambil tersenyum lebar. Starla tetap dengan keyakinannya, dia hanya butuh istirahat dan semua akan baik-baik saja.

Namun nyatanya, setelah beristirahat di rumah. Starla tak kunjung membaik juga, malah sakit kepala dan mualnya semakin parah. "Aku kenapa sih?" gumam Starla pada dirinya sendiri.

Ia pun berusaha mencari sesuatu yang bisa membuat perutnya lebih baik di dapur. Contohnya teh hangat atau apapun itu. Hingga saat sedang mencari teh, ia melihat pembalut yang masih utuh. Seketika jantung Starla berdekat cepat kala melihatnya.

"Ini udah akhir bulan, harusnya aku udah datang bulan. Tapi pembalutnya masih utuh," gumam Starla yang mulai merasakan takut. Starla pun mengecek ponselnya, ia men searching gejala yang dialaminya dan dia mendapat satu jawaban yaitu gejala awal kehamilan.

Tanpa pikir panjang, Starla pergi dari rumahnya secara diam-diam untuk membeli alat tes kehamilan guna memastikannya. Setelah membelinya, Starla pun mencoba mengeceknya dengan alat itu.

"Ya tuhan, please! Jangan positif, please...negatif. Negatif!" pinta Starla saat sedang menunggu garis didalam alat tes itu. Dan sekitar 10 menit kemudian, Starla melihat hasil tesnya dengan hati yang berdebar.

"Dua garis samar-samar? Apa artinya ini?" gumam Starla pelan saat melihat alat tes kehamilan itu dengan lekat.

"Starla! Kamu dimana?"

Starla terkejut mendengar namanya dipanggil dari luar kamarnya. Sontak, gadis itu pun beranjak dari tempat duduknya dan menjatuhkan alat tes kehamilan itu ke lantai.

...***...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

HNY SAKA YG TAU STARLA, SDGKN STARLA TDK TAU WAJAH SAKA, HNY JAM TANGAN YG TRTINGGAL SBAGAI IDENTITAS..

2023-10-07

0

Tiahsutiah

Tiahsutiah

kasihan starla hamil, tp dia ga tau siapa bapak nya, dan kau saka sangat pecundang

2023-08-12

0

Riana

Riana

beneran hamil

2023-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Merayakan Ulang Tahun
2 Bab 2. Putus
3 Bab 3. Bisma Kecewa, Starla hancur
4 Bab 4. Garis dua samar-samar
5 Bab 5. Benaran hamil
6 Bab 6. Papa Starla Sugar Daddy
7 Bab 7. Lo hamil?
8 Bab 8. Gak akan tanggung jawab
9 Bab 9. Bu ayang
10 Bab 10. Starla pingsan
11 Bab 11. Berubah pikiran
12 Bab 12. Saya ayah dari bayinya
13 Bab 13. Ke rumah Saka
14 Bab 14. Rumah Saka
15 Bab 15. Pernikahan
16 Bab 16. Tinggal dirumah Saka
17 Bab 17. Suaminya berondong
18 Bab 18. Mual-mual terus
19 Bab 19. Nasihat Anggun
20 Bab 20. Lo harus baik sama gue
21 Bab 21. Degup jantung aneh
22 Bab 22. Mulai perhatian
23 Bab 23. Saka ciuman
24 Bab 24. Pembicaraan Starla dan Bisma
25 Bab 25. Dendam Elisa
26 Bab 26. Dengerin penjelasan
27 Bab 27. Please percaya sama gue
28 Bab 28. Kejahatan Vita terbongkar
29 Bab 29. Starla dalam bahaya
30 Bab 30. Bayi kita?
31 Bab 31. Pengakuan Saka, ada yang patah hati
32 Bab 32. Mulai ngidam (1)
33 Bab 33. Mulai Ngidam (2)
34 Bab 34. Jadi aku-kamu
35 Bab 35. Salah bicara, perang dunia
36 Bab 36. Saka Curhat
37 Bab 37. Kecewa lagi
38 Bab 38. Pulang ke rumah Papa
39 Bab 39. Mulut pedas Gina
40 Bab 40. Menyusul Starla
41 Bab 41. Starla marah
42 Bab 42. Bisma tau semuanya
43 Bab 43. Pernyataan cinta
44 Bab 44. Netizen maha benar
45 Bab 45. Berondong tengil
46 Bab 46. Hampir saja
47 Bab 47. Tersaka-saka
48 Bab 48. Mengaku-ngaku
49 Bab 49. Menolong Starla
50 Bab 50. Bukan salah Saka
51 Bab 51. Meminta hak suami
52 Bab 52. Ajakan mandi bersama
53 Bab 53. Mengenalkan calon istri
54 Bab 54. Babu
55 Bab 55. Adrian marah
56 Bab 56. Belum menerima kenyataan
57 Bab 57. Saka Kecewa
58 Bab 58. Daddy nakal!
59 Bab 59. Aku sukanya, Om.
60 Bab 60. Menyatakan cinta
61 Bab 61. Ternyata bayinya....
62 Bab 62. Tolong Gina, Pa
63 Bab 63. Hot Daddy ketar-ketir
64 Bab 64. Kejutan untuk Gina
65 Bab 65. Kesakitan Starla
66 Bab 66. Pernyataan cinta
67 Bab 67. And I Love you
68 Bab 68. Mau dipanggil sayang
69 Bab 69. Selingkuh!
70 Bab 70. Kangen Omsay
71 Bab 71. Ingin lihat roti sobek
72 Bab 72. Olive Popeye
73 Bab 73. Happy Wedding G & A
74 Bab 74. Malam pertama
75 Bab 75. Sakit teramat sakit
76 Bab 76. No Mercy!
77 Bab 77. Feeling seorang ayah
78 Bab 78. Adrian murka
79 Bab 79. Nama untuk Twins
80 Bab 80. Starla siuman
81 Bab 81. Permintaan Starla
82 Bab 82. Elisa dibenci
83 Bab 83. Berakhir?
84 Bab 84. Belum tentu Cerai
85 Bab 85. Surat tidak inginkan
86 Bab 86. Starla pergi?
87 Bab 87. Sakitnya jadi Starla
88 Bab 88. Ketuk Palu (End)
89 Bab 89. Pengen ketemu mommy
90 Bab 90. Otw Singapura
91 Bab 91. Bertemu setelah 5 tahun
92 Bab 92. Mommy...
93 Bab 93. Kita harus bicara
94 Bab 94. Maafin aku
95 Bab 95. Tidak butuh daddy
96 Bab 96. Alasan Axelo
97 Bab 97. Janji Saka
98 Bab 98. Video Call Malvin
99 Bab 99. CEO JY Grup
100 Bab 100. Pernyataan perang
101 Bab 101. Giliranku yang berjuang
102 Bab 102. Pingsan
103 Bab 103. Penyakit Aluna
104 Bab 104. Janji Axelo
105 Bab 105. Pulang Ke Indo
106 Bab 106. Permintaan maaf Anggun
107 Bab 107. Genit
108 Bab 108. Chat Geng Gabrut
109 Bab 109. Best Moment
110 Bab 110. Keributan di sekolah
111 Bab 111. Luka Starla dan calon Malvin?
112 Bab 112. Jauhi dia
113 Bab 113. Benci Oma
114 Bab 114. Rencana jahat
115 Bab 115. Takut petir
116 Bab 116. Dengan Bibir
117 Bab 117. Kita pisah
118 Bab 118. Sisi lain wanita
119 Bab 119. Maaf, terimakasih, kesempatan
120 Bab 120. Dede bayi
121 Bab 121. Izin menikah
122 Bab 122. Tidak semudah itu
123 Bab 123. Perasaan Malvin pada Monica
124 Bab 124. Acara pernikahan
125 Bab 125. Selamanya bersamamu (End)
126 Pengumuman penting
127 Bab 126. Setan Drakor
128 Bab 127. Tipe Aluna
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Merayakan Ulang Tahun
2
Bab 2. Putus
3
Bab 3. Bisma Kecewa, Starla hancur
4
Bab 4. Garis dua samar-samar
5
Bab 5. Benaran hamil
6
Bab 6. Papa Starla Sugar Daddy
7
Bab 7. Lo hamil?
8
Bab 8. Gak akan tanggung jawab
9
Bab 9. Bu ayang
10
Bab 10. Starla pingsan
11
Bab 11. Berubah pikiran
12
Bab 12. Saya ayah dari bayinya
13
Bab 13. Ke rumah Saka
14
Bab 14. Rumah Saka
15
Bab 15. Pernikahan
16
Bab 16. Tinggal dirumah Saka
17
Bab 17. Suaminya berondong
18
Bab 18. Mual-mual terus
19
Bab 19. Nasihat Anggun
20
Bab 20. Lo harus baik sama gue
21
Bab 21. Degup jantung aneh
22
Bab 22. Mulai perhatian
23
Bab 23. Saka ciuman
24
Bab 24. Pembicaraan Starla dan Bisma
25
Bab 25. Dendam Elisa
26
Bab 26. Dengerin penjelasan
27
Bab 27. Please percaya sama gue
28
Bab 28. Kejahatan Vita terbongkar
29
Bab 29. Starla dalam bahaya
30
Bab 30. Bayi kita?
31
Bab 31. Pengakuan Saka, ada yang patah hati
32
Bab 32. Mulai ngidam (1)
33
Bab 33. Mulai Ngidam (2)
34
Bab 34. Jadi aku-kamu
35
Bab 35. Salah bicara, perang dunia
36
Bab 36. Saka Curhat
37
Bab 37. Kecewa lagi
38
Bab 38. Pulang ke rumah Papa
39
Bab 39. Mulut pedas Gina
40
Bab 40. Menyusul Starla
41
Bab 41. Starla marah
42
Bab 42. Bisma tau semuanya
43
Bab 43. Pernyataan cinta
44
Bab 44. Netizen maha benar
45
Bab 45. Berondong tengil
46
Bab 46. Hampir saja
47
Bab 47. Tersaka-saka
48
Bab 48. Mengaku-ngaku
49
Bab 49. Menolong Starla
50
Bab 50. Bukan salah Saka
51
Bab 51. Meminta hak suami
52
Bab 52. Ajakan mandi bersama
53
Bab 53. Mengenalkan calon istri
54
Bab 54. Babu
55
Bab 55. Adrian marah
56
Bab 56. Belum menerima kenyataan
57
Bab 57. Saka Kecewa
58
Bab 58. Daddy nakal!
59
Bab 59. Aku sukanya, Om.
60
Bab 60. Menyatakan cinta
61
Bab 61. Ternyata bayinya....
62
Bab 62. Tolong Gina, Pa
63
Bab 63. Hot Daddy ketar-ketir
64
Bab 64. Kejutan untuk Gina
65
Bab 65. Kesakitan Starla
66
Bab 66. Pernyataan cinta
67
Bab 67. And I Love you
68
Bab 68. Mau dipanggil sayang
69
Bab 69. Selingkuh!
70
Bab 70. Kangen Omsay
71
Bab 71. Ingin lihat roti sobek
72
Bab 72. Olive Popeye
73
Bab 73. Happy Wedding G & A
74
Bab 74. Malam pertama
75
Bab 75. Sakit teramat sakit
76
Bab 76. No Mercy!
77
Bab 77. Feeling seorang ayah
78
Bab 78. Adrian murka
79
Bab 79. Nama untuk Twins
80
Bab 80. Starla siuman
81
Bab 81. Permintaan Starla
82
Bab 82. Elisa dibenci
83
Bab 83. Berakhir?
84
Bab 84. Belum tentu Cerai
85
Bab 85. Surat tidak inginkan
86
Bab 86. Starla pergi?
87
Bab 87. Sakitnya jadi Starla
88
Bab 88. Ketuk Palu (End)
89
Bab 89. Pengen ketemu mommy
90
Bab 90. Otw Singapura
91
Bab 91. Bertemu setelah 5 tahun
92
Bab 92. Mommy...
93
Bab 93. Kita harus bicara
94
Bab 94. Maafin aku
95
Bab 95. Tidak butuh daddy
96
Bab 96. Alasan Axelo
97
Bab 97. Janji Saka
98
Bab 98. Video Call Malvin
99
Bab 99. CEO JY Grup
100
Bab 100. Pernyataan perang
101
Bab 101. Giliranku yang berjuang
102
Bab 102. Pingsan
103
Bab 103. Penyakit Aluna
104
Bab 104. Janji Axelo
105
Bab 105. Pulang Ke Indo
106
Bab 106. Permintaan maaf Anggun
107
Bab 107. Genit
108
Bab 108. Chat Geng Gabrut
109
Bab 109. Best Moment
110
Bab 110. Keributan di sekolah
111
Bab 111. Luka Starla dan calon Malvin?
112
Bab 112. Jauhi dia
113
Bab 113. Benci Oma
114
Bab 114. Rencana jahat
115
Bab 115. Takut petir
116
Bab 116. Dengan Bibir
117
Bab 117. Kita pisah
118
Bab 118. Sisi lain wanita
119
Bab 119. Maaf, terimakasih, kesempatan
120
Bab 120. Dede bayi
121
Bab 121. Izin menikah
122
Bab 122. Tidak semudah itu
123
Bab 123. Perasaan Malvin pada Monica
124
Bab 124. Acara pernikahan
125
Bab 125. Selamanya bersamamu (End)
126
Pengumuman penting
127
Bab 126. Setan Drakor
128
Bab 127. Tipe Aluna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!