5. Sakit

Percayalah, aku sudah mencoba. Setidaknya untuk tiga puluh menit pertama. Saat Papa dengan senyum selebar Texas memperkenalkan aku pada kekasih dan anaknya secara "resmi", lalu mempersilakan mereka menuju ruang makan. Meja yang bisa menampung enam belas orang sekaligus itu untuk pertama kalinya dipakai setelah kepergian Mama. Saking lamanya, aku tidak ingat kapan kali terakhir keluarga Levine makan malam bersama di sini.

Aku masih bisa bertahan saat Mrs. Crane masih mondar-mandir menyajikan santapan makan malam, sementara Papa beramah-tamah dengan tamu spesialnya tanpa memedulikan keberadaanku. Nafsu makan yang sudah di titik nol semakin surut hingga bernilai nauh di minus sejuta.

Damn, aku tidak menyangka baru saja memakai istilah matematika. I must be crazy.

Maybe I am.

Namun, tetap kupaksakan melahap potongan daging domba panggang itu. Kukunyah *****-***** seraya membayangkan yang bahwa dialah yang ada di dalam mulut. Menu favorit papa ternyata cocok juga dijadikan pelampiasan emosiku.

Kuakui, menjadi pemirsa dari drama keluarga yang dibintangi oleh papa dan kedua penyusup ini sungguh menggondokkan. Gondok yang pada akhirnya meletus tatkala si wanita—aku tidak sudi menyebut namanya—mencoba mengikutsertakanku dalam percakapan, berlagak seperti kehadiran mereka diterima di rumah ini.

Not a chance, Snake.

Tak akan kubiarkan hal itu terjadi.

***

"Nik! Nikita!"

Papa menyambar dan mencengkram pergelangan tanganku. Sentuhannya yang lembut namun tegas membuat langkahku terhenti. Secepat kilat aku berbalik menghadap pria paruh baya yang seharusnya mencintaiku lebih dari apapun itu. "Apa, Pa?" tanyaku sambil menatap lurus ke manik cokelat yang balik menantang.

Bahu papa yang besar naik-turun seiring dengan helaan napasnya yang terengah. "Kamu sudah keterlaluan, Nikita!" bentaknya. "Kamu seharusnya bisa bersikap lebih sopan lagi di depan Sarah dan Leon."

Kusentakkan pegangan tangan papa. Mendengar kedua nama itu membuat ubun-ubun semakin menggelegak.

"Leon itu baru sepuluh tahun. Dia sedang dalam masa memperhatikan dan meniru orang-orang dewasa di sekitarnya. Kamu harus bisa menjadi contoh yang baik buat dia," lanjut Papa, entah buta atau hanya tidak mau melihat reaksi kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya sebabkan terhadapku.

Aku mendengkus dengan kedua tangan bersilangan di depan dada. "Kenapa aku harus peduli sama dia, Pa?" sahutku tak habis pikir. Jangan bercanda, aku tidak ingin berurusan dengan salah satu dari mereka, apalagi keduanya.

Komentar acuh dariku berhasil menyulut emosi papa. Amarah yang tadinya masih sampai dada kini naik ke kepala. Napasnya semakin memburu. Cuping hidungnya kembang kempis beberapa kali sebelum dia menjawab. "Kenapa? Kamu tanya kenapa? Kamu sudah tahu jawabannya. Karena Papa dan Sarah berkencan, Nikita!"

Mendadak makan malam yang barusan kusantap naik lagi ke kerongkongan. Rasanya ingin muntah setelah Papa mengucapkan kalimat yang tidak pantas keluar dari mulut pria manapun yang sudah berusia empat puluh tahun lebih. Terlebih lagi papa. "Terus kenapa kalau Papa berhubungan dengan wanita itu? Hubungan kalian jelas gak ada hubungannya sama Niki!"

Mata papa menajam, bolanya berkilat penuh kemurkaan. "Jangan bercanda kamu, Nikita," geramnya.

Aku tidak menyukai kilat itu. Aku tidak menyukai pertengkaran ini. Di rumah keluarga Levine bahkan tidak pernah terjadi kegaduhan sebelumnya. Dan sekarang, saat ada orang asing masuk, hal itu berubah seratus delapan puluh derajat. Aku lebih tidak suka. Semua ini salah perempuan itu.

"Siapa yang sedang bercanda, Pa? Siapa? Kalaupun ada, yang jelas orang itu bukan aku, melainkan orang yang menjalin hubungan dengan sekretarisnya sendiri! Bukannya ada peraturan perusahaan yang melarang hal seperti itu terjadi?

"Lagian, wanita seperti apa yang menggoda atasannya saat jelas-jelas Papa sedang berkabung sepeninggal Mama. Dia cuma mau kekayaan Papa! Dia cuma mau memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan ini, Pa!"

Lengkingan suaraku diimbangi oleh tingginya suara papa. "Jaga omongan kamu, ya! Dan ini bukan hubungan main-main. Suatu saat, cepat atau lambat, Leon akan jadi adik kamu!"

What. In. The. Actual. Hell?

Seketika semuanya berhenti. Seketika semuanya menjadi hening. Seketika saja. Sampai kata-kata tersebut berhasil diserap oleh otak. Dan seketika itu juga aku meledak. "Papa harus sadar, Pa! Sarah itu gak lebih dari seorang janda penggoda! Cewek murahan yang cuma pengin uang papa aja!"

Kepalaku spontan bergerak mengikuti dorongan yang tiba-tiba saja terasa. Tahu-tahu wajahku sudah menoleh ke kanan. Seperti kilat, telapak tangan papa melayang dan menghantam tulang pipiku yang mulai terasa panas.

Jari jemari meraba permukaan kulit yang nyeri. Perihnya terasa sampai ke dalam hati.

Pelan-pelan kukembalikan tatapan pada matanya yang kini membesar. Mulutnya menganga, terbuka lalu tertutup penuh rasa tidak percaya.

Ya, Pa. Aku juga tidak percaya kalau Papa baru saja menamparku.

Papa, laki-laki yang sedari kecil selalu menjadi idolaku, cinta pertamaku, raja bagi seorang puteri sepertiku, pria paling tampan di mataku, kini terlihat sangat tidak menawan.

Aku tidak ingin melihat wajah itu.

"Niki!"

Suara berat Papa mengiring langkah terburuku menaiki tangga.

"Nikita!"

Tak kuhiraukan emosi yang menggetarkan suaranya, yang merambat dalam udara di antara kami. Aku bisa merasakan campuran emosi menguasai papa begitu besar, tapi entah kenapa sesuatu di dalam diriku tak gentar.

Sesuatu yang terjaga karena tamparan tadi.

"Nikita Bliss Levine ! Kamu gak dengar Papa?"

Bantingan pintu kamarku menjadi jawaban pertanyaan itu.

Seketika suara gedoran menggantikan. "Nikita! Keluar dari kamar!"

No way!

"Nikita, keluar sekarang juga!"

No! Papa jahat! I hate you!

Perempuan sialan!

Kukepal kedua tangan erat-erat, kukatup rahang dengan kuat. Amarah yang membuncah di dalam dada membuat sekujur tubuhku bergetar, memaksa hendak keluar. Tapi, aku masih berusaha untuk menahan.

Pintu masih saja digedor.

Papa masih saja berteriak.

Pipi berdenyut-denyut.

Rasa panasnya menjalar dan membakar mata, hingga melelehkan satu, dua, tiga rasa keras hati yang sudah mendarah daging.

Get a grip, Nik! hardikku dalam hati pada diri sendiri.

"Nikita! Buka pintu ini atau ...." Papa tiba-tiba menghentikan ucapannya.

Atau apa, Pa? Atau apa? Mau tampar aku lagi? Kenapa berhenti? Kenapa diam?

Lalu, dari balik pintu, sayup-sayup terdengar suara lembut khas wanita.

Perempuan sialan itu! Bukannya mereka sudah pergi?

Aku tidak tahu kalau kepalan tangan ini bisa lebih erat lagi.

Mereka berbisik, Papa dan dia bergantian berbicara, sebelum akhirnya hening yang diikuti dengan langkah-langkah menjauh dari depan kamarku.

Kenyataan bahwa Papa bisa meredam emosinya demi wanita itu tidak lepas dari perhatian. Kenyataan bahwa papa marah padaku karena keberadaan wanita itu juga tak luput dari sorotan.

Kenyataan bahwa aku adalah anak kandungnya, dan akulah yang diacuhkan menjadi minyak bagi hati yang sudah membara ini.

Kuhamburkan tubuh ke atas tempat tidur. Dengan bantal menutupi wajah, kulepaskan segala sesak di dada. Kutumpahkan semua kecewa. Kuteriakkan rindu yang sudah di puncak kepala.

Hingga tiada yang ada selain aku dan rasa sakit ini.

To be continued ....

Terpopuler

Comments

Yuyu

Yuyu

sedih banget woi
bapaknya bikin emosi. demi urusan perempuan aja rela nyakitin anak sendiri

2023-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Everything's Gonna Be Okay
3 3. Cewek Gak Jelas
4 4. I Wonder Why
5 5. Sakit
6 6. What the Fudge?
7 7. Spoke Too Soon
8 8. The Magic of Kayden
9 9. Sonofabxtch
10 10. Hard Truth
11 11. Last Chance
12 12. Your Personal Cheerleaders
13 13. Loch Ness Monster in the Library
14 14. Alibi
15 15. What Do You Want?
16 16. What is Wrong with Me?
17 17. Have A Good Day
18 18. Bersamanya
19 19. Gak Usah Ragu
20 20. Camkan Itu
21 21. Eyes Wide Open
22 22. Here We Go Again
23 23. It Hurts
24 24. Daaaang
25 25. Miracle does Happened in Rockefeller
26 26. Becky
27 27. Me Too
28 28. Awas Aja
29 29.l Ah, Marinal
30 30. That's Not Why
31 31. It Takes Two to Tango
32 32. Look at Me
33 33. Jangan Ngadi-Ngadi
34 34. Judge A Book by Its Cover
35 35. Pengakuan yang Bikin Nyelekit
36 36. Starbxcks is the New War Zone
37 37. Please, Stop
38 38. Wish You Were Here
39 39. I Love You, I'm Sorry
40 40. Perfect
41 41. Bahasa Laki-Laki
42 42. Theory, Theory on the Wall
43 43. Seuprit Demi Seuprit
44 44. Kayden, the Jayus-Man
45 45. Not-So Lounging at Lounge
46 46. You are My Life
47 47. I Don't Want A Dream
48 48. Let's Face It
49 49. Ah, No
50 50. Princess Treatment
51 51. Salah Orang
52 52. Ada Apa dengan Kita?
53 53. Beckham's Layers
54 54. Okay
55 55. It Ends with This
Episodes

Updated 55 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Everything's Gonna Be Okay
3
3. Cewek Gak Jelas
4
4. I Wonder Why
5
5. Sakit
6
6. What the Fudge?
7
7. Spoke Too Soon
8
8. The Magic of Kayden
9
9. Sonofabxtch
10
10. Hard Truth
11
11. Last Chance
12
12. Your Personal Cheerleaders
13
13. Loch Ness Monster in the Library
14
14. Alibi
15
15. What Do You Want?
16
16. What is Wrong with Me?
17
17. Have A Good Day
18
18. Bersamanya
19
19. Gak Usah Ragu
20
20. Camkan Itu
21
21. Eyes Wide Open
22
22. Here We Go Again
23
23. It Hurts
24
24. Daaaang
25
25. Miracle does Happened in Rockefeller
26
26. Becky
27
27. Me Too
28
28. Awas Aja
29
29.l Ah, Marinal
30
30. That's Not Why
31
31. It Takes Two to Tango
32
32. Look at Me
33
33. Jangan Ngadi-Ngadi
34
34. Judge A Book by Its Cover
35
35. Pengakuan yang Bikin Nyelekit
36
36. Starbxcks is the New War Zone
37
37. Please, Stop
38
38. Wish You Were Here
39
39. I Love You, I'm Sorry
40
40. Perfect
41
41. Bahasa Laki-Laki
42
42. Theory, Theory on the Wall
43
43. Seuprit Demi Seuprit
44
44. Kayden, the Jayus-Man
45
45. Not-So Lounging at Lounge
46
46. You are My Life
47
47. I Don't Want A Dream
48
48. Let's Face It
49
49. Ah, No
50
50. Princess Treatment
51
51. Salah Orang
52
52. Ada Apa dengan Kita?
53
53. Beckham's Layers
54
54. Okay
55
55. It Ends with This

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!