2. Everything's Gonna Be Okay

Kebekuan merajai udara, terik dan kilau cahaya matahari musim panas tak dapat menandingi hawa dingin yang dibawa oleh malaikat pencabut nyawa. Kental sekali rasa kematian, sehingga, jika mau, setiap orang bisa menjulurkan lidah dan mengecapnya.

"Kita tidak punya banyak waktu lagi. Silakan ucapkan selamat tinggal ...."

Entah apa hak yang orang-orang itu punya karena dengan beraninya mereka menyuruhku melakukan hal yang sama sekali tidak akan pernah kulakukan. Tidak akan pernah. Mereka pikir siapa mereka sehingga bisa mengatur apa yang harus kulakukan seenaknya?

Walaupun dalam hati tidak inggin terima, walau dalam hati aku mendongkol, akan tetapi tetap kutangkup telapak kanan sosok ringkih yang terbaring di depanku itu. Bukan untuk berpamitan, damn it. Aku hanya ingin memegang tangannya lebih lama lagi.

Dia adalah Mama, akan tetapi bukan Mama dalam waktu yang sama. Mamaku tidak begini. Mamaku adalah orang yang sehat, energik, ceria. Kulitnya merona, wajahnya sempurna. Dia seorang balerina, sangat suka menari sambil melakukan pekerjaan rumah. Dia menyiapkan sarapan sambil menari, menghidangkan makan malam sembari menari. Dia dan Papa akan membereskan meja bersama setelah makan, lalu kemudian mereka akan menari.

Sampai suatu hari kala dia merasakan nyeri yang hebat di dada. Papa membawanya ke rumah sakit yang tak lama menjadi kediamannya. Sejak saat itu, tidak ada lagi Mama yang biasa. Tidak ada lagi tariannya. Masakannya. Nyaring gelak tawanya.

Dokter mengaku sudah mengupayakan semua yang mereka bisa. Mama dalam waktu dekat akan menggenapkan usia.

Kanker payudara sudah memaksa Mama menyerah di angka yang terbilang muda, empat puluh empat, meninggalkan suami dan anaknya yang belia.

Mama pergi begitu saja. Satu detik, dadanya masih bergerak tipis naik untuk menghirup udara, lalu turun sececah bersama karbondioksida yang dilepaskan. Sesudahnya, tiada. Tanda kehidupan terakhir yang ada akhirnya ... mereda.

"No, Mama, please, jangan tinggalin Niki, Ma. Please. No. No, no, no, no no no no no. Mama, please, noooooooo!"

Namun, percuma saja meraung, melolong hingga ke langit. Malaikat baru saja menunaikan tugasnya. Roh mama sudah berpisah dengan raga. Mama kini sudah berada di dunia yang berbeda.

Membawa separuh nyawaku.

Membawa segenap kepedulian Papa.

***

Proses pemakaman berlalu dengan ... I don't know. I didn't remember much of that day.

Tidak banyak detail yang kuingat. Karena jelas saja aku tidak ingin mengingat. Hanya, otak ini kukuh menyimpan potret mama/bukan mama dalam balutan gaun berwarna mint favoritnya, muka pucat itu dipoles dengan riasan yang tetap tak bisa menyembunyikan tulang pipi yang mencuat, muka tirus, dan mata yang cekung; tubuh yang hanya tinggal kulit pembalut tulang, rambut yang belum sempat tumbuh setelah treatment terakhir yang mama lalui. Suara isak tak henti papa yang berdiri di sebelah kanan, dan lengan kekar yang setia menopang tubuh sempoyonganku sepanjang hari di sisi kiri.

Tatkala peti mati turun ke liang lahat, lengan itu jualah yang menahan diri ini dari hasrat untuk ikut terbenam bersama mama.

"Shh, Sayang, it's okay. It's gonna be okay. Aku ada di sini. Everything will be okay," bisiknya berulang kali.

***

Terus saja dia membisikkan kalimat-kalimat palsu itu di telingaku. Tidakkah dia sadar bahwa tidak akan ada yang baik setelah ini? Bahwa Mama telah membawa semua kebaikan pergi? Tidakkah dia berpikir aku pun tak ingin hancur begini? Bahwa aku juga merindu damai di dalam diri?

"Aku tahu, Sayang, aku tahu. Tapi, kamu harus yakin kalau suatu saat kamu akan baik-baik saja. Ya? Dan aku akan selalu ada di samping kamu untuk memastikan itu." Didekapnya aku erat-erat.

Kubalas rangkulannya tak kalah ketat. Sangat putus asa mencari ketenangan, kenyamanan, dalam bentuk apa pun yang bisa kudapat. "Kamu janji?" lirihku di antara isak. "Kamu janji, apa pun yang terjadi, kamu akan selalu ada di sini? Kamu gak akan pergi?"

Tanpa ragu, dia menyegel takdirnya dengan kisahku yang kelabu. "Aku janji."

***

Pemuda itu menepati janjinya. Keberadaan hangatnya yang konstan, kuatnya yang setiap saat bisa aku gunakan, kepribadiannya yang ringan selalu dapat mengubah suasana menjadi menyenangkan.

Bahkan saat-saat di mana aku merasa bahwa hari itu aku tidak hanya mengubur Mama, akan tetapi juga Papa. Satu-satunya sosok orang tua yang kupunya malah menenggelamkan dirinya ke lembah kesibukan perusahaan. Meninggalkan aku yang akan masih terhuyung, jika tidak ada si pemuda.

"Hey, Kay?" panggilku suatu waktu, ketika dia sedang asyik memainkan PlayStation 4, dan aku sedang setengah berbaring di antara kedua kakinya.

"Hm." Dia bergumam, matanya masih terpaku ke layar di depan.

"Sejak kapan aku dan kamu menjadi kita?" tanyaku pada dadanya.

Seketika suara yang keluar dari speaker televisi berhenti, ruang kamar sekonyong-konyongnya diselimuti keheningan. Lamun, bukan keheningan yang mencekam seperti saat Mama akan pergi. Keheningan ini ... terasa agak berbeda dikarenakan percikan-percikan antisipasi di udara.

Kayden menegakkan tubuh, membawaku sekalian bergerak bersamanya. Dia kemudian memutar badanku dengan mudah, sehingga posisi kami kini saling berhadapan, aku kini duduk di atas pahanya. Ditatap mataku dalam-dalam. "Nikita Bliss Levine, kalau boleh jujur, aku udah suka sama kamu semenjak kamu pindah ke rumah sebelah.

"Aku ingat banget waktu itu kamu pakai baju monyet, rambut dikuncir dua sama pita warna kuning. Aku lagi main bola di halaman, lalu tiba-tiba aja muncul monster bergigi ompong ini ngotot mau main sama aku. Aku tolak, kamu jorokin aku sampai lutut aku gores dan berdarah. Eh, malah kamu yang nangis duluan. Pas aku tanya, kamu masih ingat kamu jawab apa?"

Dia tidak membiarkanku menjawab.

"Kamu bilang, kamu gak bermaksud bikin aku jatuh dan sakit. Kamu cuma mau maksa aku buat izinin kamu ikut main. Karena kamu gak akan pernah menyakiti orang lain dengan sengaja.

"Kalimat itu nempel banget di kepala aku sampai sekarang, Niki. Dan, semakin lama, semakin kenal kamu, aku semakin yakin sama perasaan aku. Tambah lagi kamu gak pernah nolak pas Bokap dan Nyokap sering bercanda soal perjodohan kita waktu makan malam bareng. Yaaa Aku anggap kamu juga mau dijodohin sama aku." Dia lalu mengedikkan bahunya.

Aku masih ingat hari-hari membahagiakan itu.

"Jadi, ya, gitu deh," simpulnya sambil mengangkat bahu.

Kupandangi setiap lekuk wajahnya; bekas luka yang ada di keningnya, tepat di garis rambut, sepanjang kira-kira lima sentimeter yang dia dapat ketika jatuh dari pohon di belakang rumahku; sudut bibir, pipinya; semuanya. Penjelajahan berakhir di titik mata biru itu. Mata yang tak pernah gagal menampilkan emosi yang dirasakannya. "Dan kamu serius soal janji kamu?"

Dia mengangguk mantap. Tentu saja kedua manik jernih itu memancarkan kesungguhan yang sama.

"Okay," ungkapku di kesudahannya.

"Okay?" tanyanya memastikan, akan tetapi tak berusaha sedikit pun menyembunyikan kebahagiaan yang menarik bibirnya membentuk sebuah senyuman.

"Okay," yakinku sambil melingkarkan lengan di sekeliling lehernya.

Kayden membalas pelukan dengan melilitkan lengannya erat di pinggangku.

Okay. Everything's gonna be okay seperti yang dia janjikan.

Andai saja ada yang mengingatkan aku bahwa terkadang janji hanya sebatas kata-kata.

To be continued ....

Terpopuler

Comments

Yuyu

Yuyu

pertanyaannya woooi

sejak kapan kamu dan aku menjadi kita? nyesss

2023-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Everything's Gonna Be Okay
3 3. Cewek Gak Jelas
4 4. I Wonder Why
5 5. Sakit
6 6. What the Fudge?
7 7. Spoke Too Soon
8 8. The Magic of Kayden
9 9. Sonofabxtch
10 10. Hard Truth
11 11. Last Chance
12 12. Your Personal Cheerleaders
13 13. Loch Ness Monster in the Library
14 14. Alibi
15 15. What Do You Want?
16 16. What is Wrong with Me?
17 17. Have A Good Day
18 18. Bersamanya
19 19. Gak Usah Ragu
20 20. Camkan Itu
21 21. Eyes Wide Open
22 22. Here We Go Again
23 23. It Hurts
24 24. Daaaang
25 25. Miracle does Happened in Rockefeller
26 26. Becky
27 27. Me Too
28 28. Awas Aja
29 29.l Ah, Marinal
30 30. That's Not Why
31 31. It Takes Two to Tango
32 32. Look at Me
33 33. Jangan Ngadi-Ngadi
34 34. Judge A Book by Its Cover
35 35. Pengakuan yang Bikin Nyelekit
36 36. Starbxcks is the New War Zone
37 37. Please, Stop
38 38. Wish You Were Here
39 39. I Love You, I'm Sorry
40 40. Perfect
41 41. Bahasa Laki-Laki
42 42. Theory, Theory on the Wall
43 43. Seuprit Demi Seuprit
44 44. Kayden, the Jayus-Man
45 45. Not-So Lounging at Lounge
46 46. You are My Life
47 47. I Don't Want A Dream
48 48. Let's Face It
49 49. Ah, No
50 50. Princess Treatment
51 51. Salah Orang
52 52. Ada Apa dengan Kita?
53 53. Beckham's Layers
54 54. Okay
55 55. It Ends with This
Episodes

Updated 55 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Everything's Gonna Be Okay
3
3. Cewek Gak Jelas
4
4. I Wonder Why
5
5. Sakit
6
6. What the Fudge?
7
7. Spoke Too Soon
8
8. The Magic of Kayden
9
9. Sonofabxtch
10
10. Hard Truth
11
11. Last Chance
12
12. Your Personal Cheerleaders
13
13. Loch Ness Monster in the Library
14
14. Alibi
15
15. What Do You Want?
16
16. What is Wrong with Me?
17
17. Have A Good Day
18
18. Bersamanya
19
19. Gak Usah Ragu
20
20. Camkan Itu
21
21. Eyes Wide Open
22
22. Here We Go Again
23
23. It Hurts
24
24. Daaaang
25
25. Miracle does Happened in Rockefeller
26
26. Becky
27
27. Me Too
28
28. Awas Aja
29
29.l Ah, Marinal
30
30. That's Not Why
31
31. It Takes Two to Tango
32
32. Look at Me
33
33. Jangan Ngadi-Ngadi
34
34. Judge A Book by Its Cover
35
35. Pengakuan yang Bikin Nyelekit
36
36. Starbxcks is the New War Zone
37
37. Please, Stop
38
38. Wish You Were Here
39
39. I Love You, I'm Sorry
40
40. Perfect
41
41. Bahasa Laki-Laki
42
42. Theory, Theory on the Wall
43
43. Seuprit Demi Seuprit
44
44. Kayden, the Jayus-Man
45
45. Not-So Lounging at Lounge
46
46. You are My Life
47
47. I Don't Want A Dream
48
48. Let's Face It
49
49. Ah, No
50
50. Princess Treatment
51
51. Salah Orang
52
52. Ada Apa dengan Kita?
53
53. Beckham's Layers
54
54. Okay
55
55. It Ends with This

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!