Pagi ini Louisa bangun pagi-pagi sekali, ia saat ini sedang berkutat di dapur membuat kue favorit Ibu Morgan. Ibu Morgan sangat menyukai sponge cake, sponge cake ini merupakan salah satu jenis kue yang cukup populer di Inggris. Terbuat dari kue sponge yang dilapisi dengan selai raspberry dan vanilla cream. Untuk menambah cita rasa, gula halus dan potongan buah raspberry segar juga dimasukkan dalam kue.
Hari ini hari pertama Louisa datang ke rumah keluarga Morgan. Selama ini ia hanya bertemu dengan ibunya saja di kafe dekat perusahaan. Namun kali ini Morgan akan membawanya ke rumahnya, ia akan mengenalkan Louisa dengan ayahnya Tuan Steward.
Tiba-tiba saja ia dikejutkan oleh sepasang tangan kekar yang melingkar di perutnya. Hal seperti ini yang paling di nantikan oleh Louisa. Ia ingin ketika ia menyiapkan makanan untuk suaminya nanti, tiba-tiba suaminya datang memeluknya dari belakang. Oh romantisnya.. pikir Louisa.
"Kau membuat apa?" tanya Morgan dengan suara seraknya khas bangun tidur.
"Aku buat sponge cake kesukaan Ibu," jawab Louisa sambil mengolesi sponge cake tersebut dengan cream.
"Kita dapat membelinya sayang, kau tidak perlu repot membuatnya," ucap Morgan.
Louisa berbalik menghadap ke depan Morgan, ia tersenyum lalu menangkup wajah kekasihnya dengan kedua tangannya.
"Aku tidak merasa kerepotan, aku menyukainya. Aku suka membuatkan kue kesukaan Ibu," balala Louisa lalu mencolek hidung mancung Morgan dengan suara cream.
"Kamu nakal ya!" teriak Morgan ketika Louisa pergi begitu saja setelah apa yang ia perbuat kepadanya.
Kedua insan yang saling mencintai itu saling berkejaran, Morgan berhasil menangkap Louisa. Ia menggelitiki Louisa membuat Louisa berteriak karena kegelian. Seperti dunia milik mereka berdua, keduanya seolah lupa apabila mereka memiliki janji dengan keluarga Morgan.
"Sudah, kita nanti terlambat datang ke rumahmu," ucap Louisa menghentikan Morgan yang sejak tadi menggelitikinya.
Mereka pun masuk ke dalam kamar mandi yang berbeda. Beberapa menit berlalu mereka telah siap, Morgan dan Louisa masuk ke dalam mobil milik Morgan.
Di lain tempat, siang ini Roy mengikuti permintaan Ibunda tercintanya. Karena makan malam tempo hari batal karena Roy terlalu sibuk. Acara makan malam Roy rubah menjadi makan siang bersama, yang penting ia mengikuti permintaan Ibunya.
"Lauren," ucap Laurent ketika mereka berjabat tangan.
"Roy," balas Roy lalu melepaskan jabatan tangan mereka.
Lauren terpesona dengan ketampan Roy, ternyata wajah asli Roy lebih tampan dari dugaannya. Niat hati hanya menginginkan hartanya saja, namun hatinya kini malah ikut bergetar karena berada di dekat Roy.
Mereka pun memesan makanan dan minuman ketika pelayan restoran menghampiri mereka.
"Maaf, makan malam kemarin saya terlalu sibuk," ucap Roy sambil memberikan buku menu kepada pelayan tadi.
"Tidak apa-apa Roy, aku sangat paham sesibuk apa seorang Roy Walker," jawab Lauren mencoba mencairkan suasana.
"Baguslah," jawab Roy singkat.
Ucapan Roy barusan membuat Lauren tercengang, pria didepannya ini benar-benar sangat dingin. Tidak sedikit pun terukir senyuman di wajah tampan pria itu.
Oh astaga harus sekuat apa upaya Lauren untuk meruntuhkan benteng yang dibuat oleh Roy. Terlihat jelas pria ini sangat membentengi dirinya dengan orang lain. Ia tidak ingin terlalu mengenal siapapun, beberapa menit kemudian makanan yang mereka pesan telah disajikan.
Roy dan Lauren mulai menikmati makanan mereka, Lauren tersenyum ketika Roy hendak memanggil pelayan. Lauren pikir ia akan meminta menu lain untuk Lauren.
Senyum Lauren memudar ketika mendengar ucapan Roy yang menyebalkan.
"Bill," ucap Roy singkat.
Pelayan tersebut menganggukkan kepalanya lalu berjalan untuk mengambilkan bill.
"Kau kan tahu betapa sibuknya saya, oleh karena itu cukup sampai sini makan siang kita," sahut Roy membuat Lauren tercengang.
Roy membayar biaya makan siang mereka beserta tipsnya, Lauren sungguh tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh pria itu.
"Tapi makan siang kita belum selesai Tuan Walker," tandas Lauren mencoba menahan Roy.
"Makan siang saya sudah cukup, kau sendiri tadi yang mengatakan apabila kau sangat memahami saya yang begitu sibuk. Jadwal saya terlalu padat bahkan untuk makan siang sambil berbincang-bincang itu terlalu membuang waktu," jelas Roy lalu pergi begitu saja membuat Lauren tercengang di buatnya.
Apa yang Roy lakukan saat ini merupakan sebuah penolakan secara halus, Lauren tidak dapat menerima semua ini. Ia harus dapat membuat Roy bertekuk lutut kepadanya.
Bisa-bisanya Roy pergi begitu saja saat suapan pertama mereka. Memang ia sudah menepati janji untuk makan siang bersama, namun tidak sesingkat ini. Lauren mendengus kesal, ia dengan cepat protes kepada Nyonya Walker dengan manja.
Sementara itu Louisa dan Morgan saat ini sedang dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Morgan. Namun di tengah perjalanan kedua orang tua Louisa menghubungi mereka agar datang ke rumah mereka saja. Ternyata keluarga Morgan saat ini sedang berkunjung ke Paviliun keluarga Louisa.
"Apa kau tidak memberi tahu mereka apabila kita akan ke rumah?" tanya Louisa yang tidak paham kedua orang tua Morgan justru malah berada di rumahnya.
"Maaf sayang, aku lupa. Pikiranku hanya tertuju kepadamu sehingga aku lupa mengabari mereka," jawab Morgan sedikit merasa bersalah.
Louisa menghela nafas panjang, untung saja mereka belum sampai ke rumah Morgan. Apabila mereka telah sampai jaraknya akan semakin jauh menuju Paviliun keluarga Louisa.
Satu jam lamanya mereka berkendara, kini mereka telah sampai di pekarangan Paviliun. Mereka melihat kedua orang tua mereka begitu antusias membicarakan sesuatu. Sudah dapat dipastikan mereka pasti sedang membahas pernikahan.
Louisa menatap Morgan sambil memicingkan kedua matanya, fix rencana ini hanya ia yang tidak dilibatkan.
"Sengaja sayang biar surprise," ucap Morgan dengan senyum yang lebar seolah tanpa dosa.
"Kalian sekongkol di belakang aku ya," ketus Louisa.
"Nah calon pengantin sudah tiba," ucap Ibu Louisa begitu antusias ketika melihat putri dan calon menantunya berjalan menghampiri mereka.
Louisa dan Morgan pun berjabat tangan mencium punggung tangan kedua orang tua mereka bergantian.
"Wah! aku enggak sabar lho melihat mereka di depan altar," pekik Ibu Morgan lalu memeluk calon menantunya.
"Jadi ingat saat kita muda dulu ya Mom?" tanya Tuan Steward kepada istrinya.
"Iya, dulu Daddy nya Morgan sangat gugup saat mengucapkan janji suci. Kuharap Morgan tidak seperti Daddy nya," ejek Nyonya Steward membuat semua orang tergelak kecuali suaminya yang menjadi malu karena ucapan sang istri.
Mereka pun melanjutkan perbincangan mereka dengan membahas segala persiapan pernikahan yang akan di adakan dalam waktu dekat ini. Sumpah demi apa Louisa saat ini merasa sedang bermimpi, ia tidak percaya sebentar lagi ia akan menjadi istri pria yang paling ia cintai.
......
Jangan Lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
✮⃝t͜͡uʟɪp❀♕︎٭ཽ࿐
wah Lauren sepertinya cari masalah nih ... mau hanya memanfaatkan Roy saja ....
2023-07-29
1
🏘⃝αⁿᵘpαk kαdєѕ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝
kau belum tau sejahat apa roy kalau terusik lauren..bisa2nya hanya mau harta...yang ada kau yang kena bangktut ntar 🤣🤣
2023-07-17
1
Mυɳҽҽყ
hemm Lauren nakal ya hanya ingin memanfaatkan kekayaan saja... meskipun terpesona dengan ketampanan mas Roy ku
2023-06-23
1