Desak kan keluarga Walker

Pagi mulai menyapa seorang gadis yang masih setia di balik selimut tebalnya. Semalam sepulang bekerja ia semalaman melakukan panggilan video dengan kekasih tercintanya. Morgan berencana akan mengunjunginya pekan ini membuat Louisa tidak sabar menunggu kedatangannya.

Suara dering ponsel membangunkannya dari mimpi indah yang baru saja ia lalui. Ia melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Louisa terperanjat, ia terlambat pagi ini ia ada meeting dengan klien. Louisa bergegas memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sejak Arumi memiliki anak ia menyerahkan segala urusan perusahaan kepada Louisa. Setelah selesai dengan ritual mandinya, Louisa bergegas menuju walk in closet. Ia tidak boleh terlambat, klien nya ini investor terbesar perusahaan mereka.

Louisa keluar dari apartemen nya, ia sudah berpenampilan rapi sambil mengunyah roti yang yang ia ambil sebelum berangkat bekerja. Semua berkas untuk persentasi sudah ia bawa tidak ada satupun yang tertinggal.

Di kediaman keluarga Walker, pagi membosankan tiba. Seperti biasa ibunda tercinta Nyonya Walker, sejak matahari terbit ia terus menerus menasehati Roy agar cepat menikah. Ia terus membahas tentang penerus keluarga Walker yang tidak memiliki harapan karena Roy hingga kini masih saja melajang.

"Apa kau menunggu Mommy tiada Roy, baru kau akan menikah?" tanya Nyonya Walker mendramatisir.

Roy menghela nafas panjang, ia menaruh pisau dan garpu yang sejak tadi ia gunakan mengiris daging steak. Ia menatap wajah ibunya yang saat ini sejak merajuk.

"Jadi aku harus apa Mom?" tanya Roy pasrah.

"Kalau kau tidak memiliki calon bagaimana kalau Lauren saja, kalian bisa melakukan pendekatan dulu," usul Nyonya Walker dengan manik mata berbinar.

Roy menatap ayahnya yang sejak tadi hanya diam tidak membantunya, Tuan Walker hanya menganggukkan kepala ketika bertatapan dengan Roy. Roy pun mau tidak mau menyetujui permintaan Nyonya Walker.

"Baiklah! Mommy atur saja semua," ucap Roy pasrah lalu bangkit dari duduknya. Ia merapikan jasnya lalu berpamitan kepada kedua orangtuanya.

"Malam ini Mommy merencanakan makan malam untuk kalian berdua, kau harus hadir ya nak!" teriak Nyonya Walker ketika ia berjalan mendekati pintu.

Roy hanya menjawab dengan anggukan kepala, ia tidak terpaksa melakukan semua itu. Roy sudah bosan dengan drama yang selalu dibuat oleh ibunya. Mungkin apabila ia mengikuti keinginannya, Nyonya Walker tidak akan meminta ini dan itu lagi.

Roy berjalan memasuki kendaraannya, tak lama kemudian mobil Roy melaju meninggalkan pekarangan mansion. Roy duduk santai di kursi belakang sambil mengecek laporan yang dikirimkan oleh Dereck sekretarisnya melalui tablet miliknya.

Sejak berhenti dari dunia mafia Roy menjadi seseorang yang gila kerja. Itu yang membuat Nyonya Walker begitu khawatir dengan putra nya. Putra nya saat ini seperti tidak memiliki arah tujuan, yang ia lakukan hanya bekerja dan bekerja.

Ia ingin Roy menikah dan memiliki keluarga, sehingga Roy dapat merasakan hidup yang berwarna dengan cinta. Mungkin awalnya ia tidak akan mencintai wanita pilihan ibunya, namun lama kelamaan cinta akan hadir dengan sendirinya.

Nyonya Walker begitu antusias memberitahukan kepada Lauren, tentang rencananya mendekatkan Lauren dengan Roy putranya. Lauren yang memang sejak lama mengincar Roy tentu saja senang mendengarnya. Ia mengincar kekayaan keluarga Walker, terlebih Roy yang tampan dan juga gagah. Meskipun pria itu sulit untuk didekati namun Lauren tidak putus asa, ia mencoba mendekati Roy melalui ibunya.

Dan ternyata rencananya berhasil, Nyonya Walker berhasil meyakinkan Roy agar mau di jodohkan dengannya.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu Lauren?" tanya Marcela sahabatnya. Ia merasa aneh ketika melihat Lauren tiba-tiba saja tersenyum sumringah setelah mendapatkan panggilan telepon.

"Barusan Nyonya Walker menghubungiku, ia memerintahkan ku untuk bersiap. Malam ini aku dan Roy akan makan malam bersama," jawab Lauren antusias.

"Benarkah?" tanya Marcela seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Tentu saja, Nyonya Walker begitu menginginkan aku menjadi menantunya," balas Lauren dengan percaya diri.

"Tapi tidak dengan Roy, pria itu sulit untuk di taklukkan," ejek Marcela tergelak membuat Lauren mendelik menatapnya.

"Tidak ada yang bisa menolak pesona Lauren, kau tau itu?" sarkas Lauren kesal.

Marcela hanya tersenyum sinis menatap sahabatnya yang pergi begitu saja meninggalkannya. Wanita itu masih saja sombong, ia akan melakukan apa saja agar keinginannya tercapai.

.........

Louisa baru saja sampai di perusahaannya, ia sangat terkejut ketika ia sampai di ruang meeting. Ia melihat seorang pria tampan yang saat ini menatapnya dengan tatapan tajam. Ia melirik jam yang ia kenakan, Louisa seperti tidak asing dengan wajah pria ini namun di mana ia pernah bertemu dengannya.

"Kau terlambat satu menit dua puluh dua detik nona," ucapnya dengan tatapan dingin.

Louisa tidak percaya mendengar ucapan pria itu, pria itu begitu detail menyebutkan waktu keterlambatan Louisa. Louisa mencoba tetap tersenyum karena ini memang kesalahannya.

"Maafkan saya tuan, saya tidak akan mengulanginya," ucap Louisa mengakui kesalahannya.

Pria itu hanya terdiam lalu memberi kode kepada asistennya agar Louisa dengan cepat mempresentasikan proposal yang ia buat. Seolah mengetahui kode yang diberikan Louisa bergegas mencari berkas yang ia simpan di dalam map nya.

Namun ia tidak menemukan berkas yang sejak tadi ia siapkan, oh astaga bagaimana bisa ia menjadi seceroboh ini. Pria itu tersenyum mengejek melihat Louisa lagi-lagi membuat kesalahan.

"Ck, lagi-lagi kau membuat kesalahan nona. Bagaimana kita akan menjalankan kerjasama apabila kau tidak profesional seperti ini," ucap pria itu dengan tegas.

"Mohon maaf Tuan, ini semua di luar rencana. Saya berjanji akan memperbaiki semua ini dengan cepat," Louisa memohon agar pria yang saat ini baru saja bangkit dari duduknya tidak membatalkan kerjasama dengan perusahaan mereka.

"Apa aku harus menunggu mu membenarkan semua kekacauan yang telah kau buat nona? Waktuku sangat berharga, aku tidak memiliki banyak waktu untuk menunggumu," sarkas pria itu sungguh kejam.

Pria itu memberi kode kepada asistennya, lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Louisa dan asistennya.

"Mohon maaf nona, Tuan kami membatalkan kerjasama dengan perusahaan ini," ucap sang asisten dengan tegas lalu pergi mengikuti atasannya.

Louisa terduduk lemas, ia mengacak rambutnya frustasi. Ia tidak percaya semua berkas yang ia siapkan lupa ia bawa. Padahal sebelum pergi ia sudah memastikan semuanya terlebih dahulu.

Kini ia bingung harus berkata apa kepada sahabatnya Arumi. Pria tadi adalah investor terbesar mereka dan kini lepas begitu saja karena kecerobohan Louisa.

Sumpah demi apa ingin rasanya Louisa pergi sejauh mungkin sebelum ia mendengar ocehan yang keluar dari mulut manis sahabatnya itu.

........

Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo 🤗

Terpopuler

Comments

Racun Asmara

Racun Asmara

bakalan seru Roy dijodohkan sama Lauren. sifat mereka sebelas dua belas. sama" sombong tingkat dewa.

2023-07-17

1

Racun Asmara

Racun Asmara

ya ampun... knp bisa gitu sih Louisa? bener" Roy selalu sj bikin apes Louisa keknya. ngenes bener nasib, Louisa.

2023-07-17

1

🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ🍀⃟ᗩGEᑎᑕY

🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ🍀⃟ᗩGEᑎᑕY

semoga roy sama louisa berjodoh 🤲anti bgt sama uler bersisik kyk lauren, ku jamin malah di kulitin sama roy awokawok

2023-07-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!