Pasangan Somplak

Siang ini Louisa menerima amukan masal, bukan hanya Arumi saja yang marah. Namun Andrew suaminya pun ikut memarahi kecerobohan Louisa. Perusahaan yang baru saja memutuskan kontrak dengan mereka adalah investor terbesar mereka.

Memang kali ini berbeda dengan biasanya, sejak di kendalikan oleh putranya perusahaan tersebut menjadi semakin berkembang pesat karena putranya sangat perfeksionis. Sehingga ia tidak pernah memaafkan kesalahan sedikitpun. Semua harus tertata dengan sempurna, ia tidak akan memaafkan apabila memiliki rekan bisnis yang tidak profesional.

"Biasanya lo enggak kayak gini, pertama kalinya lo melakukan kesalahan," ucap Arumi ketika Andrew baru saja meninggalkan ruangan.

"Semalaman gue video call an sama Morgan, gue terlalu bersemangat pengen ketemu dia. Membuat gue enggak fokus pagi ini, maaf gue akan menanggung konsekuensinya," tutur Louisa merasa bersalah.

"Tiga tahun kalian pacaran kenapa enggak nikah aja?" tanya Arumi lalu duduk di dekat Louisa.

Wajah Louisa tiba-tiba saja memerah, selama ini tidak pernah terpikirkan olehnya untuk menikah. Siapa yang tidak ingin hidup bersama dengan pria yang dicintainya, namun hingga kini Morgan tidak pernah membahas pernikahan dengannya. Dan ia tidak ingin membebani Morgan dengan semua itu, menjalani hubungan seserius ini saja lebih dari cukup baginya.

"Gue belum mikirin ke sana," jawab Louisa santai. Ia lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Arumi pun melenggangkan kakinya menuju ruangan miliknya.

Sesekali Arumi akan mampir ke perusahaan bersama dengan Andrew suaminya. Sejak menikah Andrew benar-benar menjadi bucin stadium akhir kepada sang istri.

Louisa kembali mengerjakan tugas-tugasnya, ia melirik foto yang berada di dekat laptopnya. Foto dirinya dengan Morgan pria yang selama ini mengisi hatinya.

Beberapa menit kemudian Louisa membutuhkan tanda tangan Arumi. Ia pikir hari sudah siang sepertinya Andrew sudah pergi ke perusahaannya. Namun ternyata dugaannya salah, Louisa di buat panas dingin oleh pasangan tidak tahu tempat itu.

Beberapa langkah menuju ruangan Arumi, Louisa mendengar suara-suara erotis yang berasal dari ruangan Arumi.

"Bisa-bisanya mereka bercinta saat panas terik seperti ini," gumam Louisa lalu kembali menuju ruangannya.

Wajahnya memerah membayangkan apa yang tengah terjadi di dalam sana. Ucapan Arumi tadi membuatnya menjadi ingin cepat menikah karena mendengar suara-suara durjana dari pasangan somplak. Kedua atasannya itu sempat bercinta setelah memarahinya habis-habisan.

Louisa menatap wajah tampan Morgan yang terpampang di bingkai foto. Ia membayangkan andai ia dan Morgan segera menikah, mereka pun akan menghabiskan siang yang panas tak kalah panas seperti mereka berdua.

Oh astaga mengapa pikiran suci Louisa terkontaminasi oleh mereka. Louisa baru saja membayangkan ia menikmati siang yang panas dengan Morgan. Lamunan Louisa seketika ambyar ketika merasakan jentikkan jari seseorang berada di depan wajahnya.

Jessie rekan kerja Louisa merasa aneh melihat Louisa yang sejak tadi melamun dengan mulut yang terbuka lebar. Ia sejak tadi mengetuk pintu ruangan Louisa, namun tidak ada jawaban dari pemilik ruangan membuatnya masuk tanpa permisi.

"Kau mengagetkanku Jes," pekik Louisa terkejut melihat Jessie sudah berada di hadapannya.

"Aku sejak tadi mengetuk pintu tidak ada jawaban jadi aku masuk saja," sahut Jessie. Ia memberikan berkas-berkas yang diminta oleh Louisa.

"Terima kasih Jes," balas Louisa lalu tersenyum.

"Sebentar lagi jam makan siang, apa kau akan makan siang bersama Nona Arumi?" tanya Jessie.

"Tidak, saat ini dia sedang menikmati hidangan makan siangnya bersama suami tercinta di ruangannya," seru Louisa yang masih terngiang suara erotis kedua bos nya itu.

Jessie menutup mulutnya dengan kedua tangannya, mereka sudah tidak merasa aneh lagi dengan kelakuan bos mereka. Pasangan bucin akut itu selalu bercinta dikantor, mencemari dua wanita lajang yang memiliki kekasih jarak jauh.

"Apa kau baru saja membayangkan hal yang tidak-tidak Louisa?" goda Jessie sambil menarik turunkan kedua alisnya.

Louisa bangkit dari duduknya, ia mencoba mengalihkan pembicaraan Jessie yang hendak mengejeknya.

"Lebih baik kita makan siang sekarang saja," ajaknya sambil menggandeng lengan Jessie.

"Setelah membuat perusahaan ini kalang kabut karena kehilangan investor terbesar, kau masih bisa memikirkan makan siang Nona," ejek Jessie dengan senyum yang sulit diartikan.

"Kau tidak lihat, bahkan pemilik perusahaan masih tetap bercinta dengan santainya seolah tidak terjadi apa-apa," balas Louisa mencoba menghibur diri. Entah hukuman apa yang akan ia terima atas kesalahannya tadi.

Kedua wanita itu berjalan menuju kantin perusahaan. Mereka memesan makanan dan minuman favorit mereka. Louisa dan Jessie berjalan mencari tempat duduk sambil membawa nampan berisi makanan.

"Dengar-dengar Morgan berencana akan datang?" tanya Jessie.

"Iya, ia sengaja mengambil cuti untuk menemuiku kemari," tutur Louisa begitu senang.

"Wow, romantis sekali!" pekik Jessie merasa iri.

"Apa kekasihmu masih belum memberikan kabar?" tanya Louisa membuat Jessie menjadi muram.

"Aku merasa dia memiliki kekasih lain di sana," cicit Jessie sambil mengaduk-aduk makanannya.

"Aku merasa iri melihat kalian, kalian dicintai oleh pria-pria hebat dan rupawan," imbuhnya lagi.

Louisa menatap Jessie yang saat ini terlihat bersedih, ia menepuk-nepuk punggung tangan Jessie seolah memberikan kekuatan untuk Jessie.

"Positif thinking saja Jes, siapa tahu dia sedang sibuk kan kita tidak tahu," sahut Louisa mencoba menghibur Jessie.

Tak lama kemudian Arumi baru saja ikut bergabung dengan mereka. Louisa, Jessie dan Arumi bersahabat sudah lama, oleh karena itu mereka tidak merasa canggung.

"Kalian ninggalin," rengek ibu dua anak itu dengan manja.

"Gue pikir lo udah kenyang dengan makanan pembuka di ruangan lo tadi," sindir Louisa membuat Arumi merasa malu lagi-lagi ia terciduk oleh sahabatnya itu.

"Iya, Bu Arumi yang terhormat kami mohon dengan sangat apabila sedang melakukan hal itu harap volume suara kalian dikecilkan. Kalian harus memahami kami yang masih melajang ini," balas Jessie mendramatisir.

Arumi hanya menjawab dengan senyum lebar menanggapi pernyataan mereka.

.......

Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo 🤗

Terpopuler

Comments

Racun Asmara

Racun Asmara

sabar, Louisa... tunggu babang Morgan melamarmu. entah kapan 😌😌😌

2023-07-17

1

Racun Asmara

Racun Asmara

jiwa jomblo ku meronta-ronta ingin dibebaskan 😂😂😂🏃🏃🏃💨💨💨

2023-07-17

1

🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ🍀⃟ᗩGEᑎᑕY

🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ🍀⃟ᗩGEᑎᑕY

ehhehehehe yg udh nikah mah beda kawin mulu pikiran nya hihihi 🏃‍♀️🏃‍♀️

2023-07-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!