Louisa saat ini sedang bersiap untuk pulang ke apartemen. Sejak tadi siang ia tidak mendapatkan pesan apapun dari kekasihnya Morgan. Ia sangat khawatir apabila tidak mendapatkan pesan darinya.
No ponselnya pun berada di luar jangkauan, membuat Louisa semakin mencemaskannya. Louisa melempar ponselnya ke kursi kosong di sampingnya. Ia melajukan kendaraannya meninggalkan perusahaan.
"Kamu kemana sih? Enggak biasanya kamu kayak gini," gumam Louisa.
Morgan selalu mengabarinya setiap waktu, itu sebabnya ia merasa ada yang berbeda dengan hari ini. Sore hari jalanan sangat padat, membuat Louisa menghela nafas kasar.
Tiba-tiba ponselnya berdering, awalnya Louisa merasa senang mendengar suara dering ponsel. Namun, senyumnya memudar ketika ia melihat nama yang tertera di layar ponsel. Louisa menerima panggilan tersebut dengan malas.
"Ya Bos," jawab Louisa.
"Mengapa kau seperti malas sekali menerima panggilan dariku setelah apa yang kau perbuat," cerocos Andrew menggerutu.
"Iya, ya maaf. Aku saat ini sedang galau, cepat katakan kau mau meminta tolong apa?" tanya Louisa yang sudah sangat hafal apabila suami sahabatnya meneleponnya.
"Kau memang pintar, istriku tercinta ingin seafood yang dijual dekat pantai tolong carikan. Kau masih berada di dekat perusahaan kan? Berarti bisa ya membelikan apa yang diinginkan oleh istriku?" ucap Andrew mendadak baik hati lemah lembut apabila memiliki maksud tertentu.
"Baiklah," jawab Louisa malas. Permintaan Andrew barusan adalah suatu permintaan yang didasari oleh perintah dan harus dilakukan.
Louisa memutar kendaraannya menuju pantai, ia berhenti di sebuah restoran seafood favorit Arumi. Sambil menunggu pesanan nya dibuat Louisa berjalan menelusuri pantai, menikmati suara ombak yang saling bersautan. Suasana indah saat matahari tenggelam, oh astaga ia selalu memimpikan akan di lamar saat seperti ini.
Tiba-tiba saja ia dikejutkan oleh orang-orang yang berdatangan menghampirinya satu persatu. Satu persatu dari mereka memberikan setangkai bunga mawar kepada Louisa. Louisa merasa ada yang aneh dengan semua ini.
Ia tiba-tiba saja mendengarkan musik romantis yang entah musik itu berasal darimana. Louisa terkejut ketika melihat barisan akhir yang memberikan bunga untuknya. Kali ini bukan setangkai, namun bucket bunga mawar yang cantik menutupi wajah pria yang memegang bunga tersebut.
Kumpulan orang-orang yang tadi memberikan bunga kepada Louisa memegang lampu berbentuk huruf. Mereka merangkaikan menjadi kata-kata indah.
LOUISA WILL YOU MARRY ME
Louisa masih tercengan dengan apa yang ia lihat, ia semakin terkejut ketika melihat wajah pemberi bunga indah itu. Pria yang sejak tadi membuatnya khawatir saat ini berada di depannya sambil memegang buket bunga mawar yang menutupi wajahnya tadi.
Louisa merasa sedang dalam mimpi yang sangat indah, ia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.
"Will you marry me, sayang" ucap Morgan sambil menunjukkan cincin berlian kepada Louisa.
Sumpah demi apa Louisa saat ini ingin sekali berteriak histeris saking bahagianya. Semua keinginannya terwujud, Morgan memberikan apa yang ia inginkan.
Louisa mengangguk sambil tersenyum, air mata nya jatuh begitu saja tanpa permisi. Air mata bahagia, ia sangat bahagia mendapatkan semua ini dari pria yang sangat ia cintai. Impiannya untuk menikah bersama dengan Morgan, Louisa memeluk Morgan setelah Morgan memasangkan cincinnya.
Morgan mencium bibir Louisa, keduanya berciuman dengan panas seolah melupakan orang-orang yang sejak tadi memperhatikan mereka.
Ciuman mereka terlepas ketika mereka mendengar suara pasangan somplak yang mengganggu.
"Ciumannya jangan lama-lama, nanti kalian ingin lebih," celetuk Arumi yang baru saja datang bersama dengan suaminya.
"Kalian mengganggu sekali," cibir Louisa.
"Terima kasih atas bantuannya Bos," ucap Morgan sambil berjabat tangan dengan Bos nya.
"Kau sudah seperti saudaraku Morgan, tak usah sungkan," balas Andrew.
"Lebih baik kita makan bersama, seafood pesanan Louisa sepertinya sudah dingin," ajak Arumi.
Mereka pun berjalan menuju restoran sambil bergandeng tangan dengan pasangan masing-masing. Ternyata semua ini sudah di rencanakan oleh Morgan, ia meminta bantuan Andrew dan istrinya agar dapat menjalankan rencananya.
Besok ia akan mengajak Louisa untuk bertemu dengan keluarganya. Ibu Morgan sangat tidak sabar bertemu kembali dengan Louisa. Ia pun ingin segera menemui keluarga Louisa agar cepat melamarnya.
"Jadi rencananya kalian akan menikah di mana?" tanya Andrew.
Louisa hanya terdiam karena Morgan sama sekali tidak membahas soal pernikahan dengannya. Morgan benar-benar sengaja memberikannya kejutan.
"Besok aku akan mengajak Louisa bertemu dengan keluargaku, Ibu sangat berisik. Ia sangat merindukan Louisa, ia tidak sabar sekali ingin bertemu dengan calon menantunya," jawab Morgan.
"Kau sengaja tidak melibatkan aku dalam rencana pernikahan kita?" tanya Louisa yang masih shock dengan semua ini.
Morgan mengecup kening Louisa dengan sayang, " Aku sengaja membuat kejutan ini, aku ingin mewujudkan impian kita selama ini," ucap Morgan membuat Louisa merasa terharu.
Ia merasa terharu dicintai oleh Morgan sebesar ini, Morgan terlalu sempurna baginya. Louisa memeluk Morgan, ia menciumi kekasihnya tidak peduli kedua sahabatnya memperhatikan mereka sejak tadi.
Tidak masalah Louisa terlihat lebay kali ini, biarkan kali ini mereka yang menjadi saksi kebucinan Louisa dan Morgan.
"Setelah ini kau akan pulang ke rumahmu atau ke apartemen?" tanya Andrew.
"Ish, kepo banget sih. Ya Morgan pulang sama aku lah, kita kan mau kangen-kangenan," celetuk Louisa dengan nada manja.
"Jangan-jangan nanti kalian coba nyicil ya?" tuduh Arumi selidik.
"Dih komen aja nih para netizen, kayak enggak pernah muda aja," protes Louisa.
"Pokoknya jangan dekat-dekat sebelum kalian menikah," ucap Arumi begitu bijak.
Setelah lama berbincang mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Morgan dan Louisa saat ini sedang dalam perjalan menuju apartemen Louisa. Jari jemari mereka sejak tadi tidak pernah lepas seolah tidak ingin berpisah.
Morgan masih merindukan Louisa, ia memutuskan untuk menginap di apartemen kekasihnya. Keduanya baru saja sampai di apartemen, Louisa dan Morgan membersihkan diri sebelum beristirahat.
Besok mereka akan bertemu dengan keluarga Morgan. Ia harus membuat kue favorit Ibu Morgan, oleh karena itu ia tidak boleh terlambat.
"Aku sangat merindukanmu, aku akan bersabar hingga kita telah resmi menjadi sepasang suami istri," ucap Morgan sambil memeluk Louisa.
Keduanya saat ini saling berpelukan di atas tempat tidur, Louisa tersenyum mendengar ucapan Morgan. Pria yang sangat ia cintai selalu bersabar, ia tidak ingin merusak cinta mereka.
"Aku mencintaimu Morgan Steward," ucap Louisa sebelum ia memejamkan kedua matanya.
"Aku pun sangat mencintaimu sayang," balas Morgan lalu mengecup kening kekasihnya. Ia mengusap lembut puncak kepala Louisa membuat Louisa merasa nyaman berada di dalam pelukan Morgan.
...........
Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
✮⃝t͜͡uʟɪp❀♕︎٭ཽ࿐
yes I Will uwuuu so sweet banget kalian.....
2023-07-29
1
Riana
siap siap kondangan ini🤣🤣
2023-07-17
1
🏘⃝αⁿᵘpαk kαdєѕ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝
wkwkwkk..ku kira morgan ga bakal bener 🙈🙈🙈...dasar netizen.....ya ia lah louisa kau kan belom halal..jan nyiciiil 🤣🤣
2023-07-17
1