2. Karma Seorang Glacia

Yohanes Martadinata baru saja tiba di bandara. Berita sesaat lalu mengenai kecelakaan di salah satu ruas tol Jakarta, juga informasi yang ia dapat dari sang menantu berhasil membuat suasana hatinya menegang.

Belum pulih rasa kesalnya terhadap Glacia yang terang-terangan menolak ajakan mereka bertemu, ia juga harus menahan emosi ketika tahu dengan siapa putrinya itu menaiki mobil sampai mengalami kecelakaan yang bisa dibilang sangat parah.

Yohanes sudah melihat bagaimana kondisi mobil Gallen yang dikendarai lelaki itu saat bersama Glacia. Sudah ia duga Gallen memang membawa pengaruh buruk untuk putrinya. Yohanes memang sudah tidak suka pada Gallen sejak awal. Glacia mengenalkan pria itu sebagai kekasihnya tepat saat Yohanes juga hendak menjodohkan Glacia dan Narendra.

Meski tahu putrinya tidak menyukai Narendra, Yohanes tetap bersikeras menikahkan mereka berdua. Terlebih Narendra juga setuju, dan Yohanes ingin Glacia terlepas dari pria semacam Gallen.

Meski terlahir kaya, Yohanes tahu Gallen bukanlah pria baik. Jangan remehkan firasat orang tua mengenai pasangan, selain itu Yohanes juga sempat menyelidiki Gallen dan menemukan beberapa fakta tentang kebrengsekannya.

Sayang sekali Glacia seakan buta dengan semua itu. Dia keras kepala ingin mempertahankan Gallen atas nama cinta, bahkan setelah menikah dengan Narendra sekalipun. Statusnya memang istri Narendra Hutabarat, namun hatinya tetap untuk Gallen Mou.

Yohanes tiba di rumah sakit setelah menempuh perjalanan selama hampir satu jam. Ia langsung menuju IGD yang sebelumnya sudah dikonfirmasi Narendra. Sampai di sana Yohanes mendapati menantunya itu tengah duduk, menunduk dengan kepala menumpu di atas tangan yang tertaut.

Yohanes segera menghampiri Narendra dengan langkah cepat. Derap sepatunya berhasil menarik atensi pria itu hingga kini mendongak dan refleks berdiri untuk kemudian membungkuk hormat. "Papa," sapanya penuh segan.

Yohanes menepuk pundak lelaki yang jauh lebih muda darinya itu. Meski sudah jadi menantu, Narendra masih saja bersikap kaku dan memperlakukannya seperti atasan. Padahal Yohanes sudah meminta Naren untuk bersikap santai saja selayaknya ayah dan anak.

"Bagaimana dengan Glacy?" Glacy adalah panggilan kecil dari Glacia. Yohanes kerap memanggilnya begitu.

"Glacy dan Gallen masih ditangani beberapa dokter di dalam. Kita tunggu saja." Narendra menjawab.

Mendengar nama Gallen, Yohanes sontak mendengus. Ia tak melihat ada keluarga Gallen di sana. Syukurlah, ia tak perlu repot-repot bersitegang dengan marga Mou itu.

Tak lama setelah itu salah satu dokter IGD yang menangani Glacia keluar, ia membuka masker seraya mulai berkata. "Kondisi kedua pasien sudah mulai stabil, tapi mereka masih belum sadarkan diri. Kita akan membawanya untuk pemeriksaan lebih lanjut supaya bisa mengetahui luka dalam yang kemungkinan terjadi pasca kecelakaan."

Narendra dan Yohanes setia mendengarkan. Setelah dokter mendeskripsikan keadaan Glacia dan Gallen, para tim medis membawa brankar keduanya keluar untuk dipindah ke ruangan berikutnya, guna menjalani pemeriksaan.

Hati Yohanes seakan disentak sesuatu ketika melihat bekas kemerahan yang membias di sekitar kening putrinya. Ia tahu pasti itu bekas darah. Kecelakaan sebegitu parah, mustahil Glacia tak berdarah sama sekali. Tapi tetap saja Yohanes merasa pilu melihatnya.

Detik seakan menyiksa bagi Yohanes, menunggu kabar selanjutnya dari kondisi Glacia yang saat ini menjalani CT scan, setelah sebelumnya sang putri melewati tahapan rontgen. Kabarnya dokter juga akan menggunakan MRI untuk memeriksa jaringan lunak seperti saraf. Semoga tidak ada hal yang buruk terjadi pada Glacia.

Namun, harapan Yohanes pupus begitu dokter keluar usai pemeriksaan, dan memaparkan kembali kondisi Glacia dengan lebih jelas.

"Putri anda mengalami cedera saraf tulang belakang traumatis yang disebabkan oleh terkilirnya tulang punggung akibat kecelakaan. Hal ini membuat beberapa saraf yang terletak di saluran tulang belakang mengalami kerusakan. Saraf tulang belakang adalah terusan dari otak yang membentang dari leher ke tulang ekor. Saraf ini berperan penting pada proses pengiriman sinyal dari otak ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Jika saraf ini rusak, akan terjadi gangguan pada beberapa fungsi tubuh, seperti hilangnya kemampuan untuk bergerak atau merasakan sesuatu."

"Dalam kasus putri anda, ia mengalami paraplegia atau bisa disebut sebagai kelumpuhan pada kedua tungkai. Putri anda harus segera ditangani. Jika tidak, kemungkinan untuk bisa pulih akan lebih lama. Selain itu, perburukan kondisi atau kemunculan komplikasi lain juga akan semakin besar. Beberapa komplikasi tujuh puluh persen beresiko kematian."

Yohanes seolah merasakan tanah di bawah kakinya runtuh. Ia menggeleng enggan percaya. "Ini pasti salah. Anda yakin sudah melakukan pemeriksaan dengan benar? Pasti anda salah mendiagnosa. Bukan putri saya, putri saya tidak mungkin lumpuh. Dokter salah, kan? Saya tidak mau tahu, pastikan lagi hasilnya atau saya akan melaporkan ini ke pihak hukum karena anda melakukan pemeriksaan yang tidak benar!"

Narendra berusaha menenangkan mertuanya yang berseru marah. Ia merangkul Yohanes yang terlihat mulai panik dan gelisah. Pria itu berkali-kali mengusap wajah serta rambut dengan cemas. "Pa—"

"Ini tidak benar." Yohanes menggeleng. "Dia salah, Ren. Dokter itu salah. Iya, kan?"

Narendra terdiam, begitu pula sang dokter yang mengerti betul bagaimana perasaan Yohanes sebagai seorang ayah.

"Ini tidak benar. Glacia tidak mungkin lumpuh." Yohanes kembali melirih, kali ini diiringi isakan kecil yang mulai keluar, tubuhnya juga terasa berat Narendra rasakan, hingga ia harus mengeratkan pegangan pada kedua bahu lelaki itu.

"Itu tidak benar! Glacia tidak mungkin lumpuh! Harusnya bajingan itu yang lumpuh! Anda pasti salah!!"

"Papa!" Narendra berusaha mendudukkan Yohanes di kursi tunggu dan memegangi pria itu yang hendak bertindak impulsif.

"Harusnya si brengsek itu yang lumpuh!"

Melihat Yohanes yang seolah tidak sadar, akhirnya Narendra sendiri yang menghadap dokter untuk bicara. "Kelumpuhan istri saya, bersifat sementara atau permanen?"

Dokter itu melipat bibir sebelum menjawab. "Bisa sementara bisa permanen, tergantung bagaimana tingkat penyebaran kerusakan saraf itu sendiri. Maka dari itu kita harus sesegera mungkin melakukan pencegahan."

Narendra terdiam. Ia melirik sang mertua yang masih larut dalam rasa syok. Tiba-tiba bayangan ia dan Glacia yang sempat bersitegang sebelum ini kembali terngiang. Wanita itu kecelakaan tepat setelah bertengkar dengannya.

"Bagaimana keadaannya sekarang?"

"Saat ini istri anda tengah tak sadarkan diri. Mungkin beberapa jam lagi ia akan bangun."

Mendengar itu Narendra mengangguk. Setidaknya Glacia masih diberi kesempatan untuk bangun. Meski Narendra tidak yakin wanita itu akan menerima keadaan setelah tahu kondisi kakinya tak sesehat dulu.

"Lakukan yang terbaik untuknya," putus Narendra. Bagaimana pun ia tidak mungkin membiarkan putri seorang Yohanes Martadinata begitu saja.

Dokter itu mengangguk. "Baik, Tuan. Mungkin kami akan melanjutkan prosedur penanganan besok setelah istri anda bangun. Untuk saat ini cukup biarkan Nyonya istirahat dulu."

Narendra mengangguk. "Oke, terima kasih."

Narendra masih setia terdiam kendati dokter itu sudah pergi. Ia menatap lagi mertuanya yang saat ini merunduk dalam dengan bahu bergetar.

Narendra mendekat dan menyentuh bahunya. "Pa, saya keluar sebentar. Tadi polisi sempat datang meminta keterangan, mereka sedang menunggu di bawah."

Yohanes hanya mengangguk. Namun Narendra bisa lega karena sepertinya pria itu sudah tenang. Ia pun pergi memenuhi panggilan polisi untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai Glacia, istrinya.

Rupanya mereka tahu sebelumnya Narendra sempat bermasalah dengan istri dan juga pacar gelapnya di club malam.

Terpopuler

Comments

Surati

Surati

Glacia yang buta akan cintanya ma Gallen yg tidak tahu akan sifatnya Gallen yg sebenarnya

2023-06-01

0

Surati

Surati

Sungguh baik hatimu Naren

2023-06-01

1

Hani Ekawati

Hani Ekawati

Segitu Naren baik, si Glacia matanya kelilipan batu cinta sama si Gallen tukang celap celup 😂

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pengkhianatan dan Kecelakaan
2 2. Karma Seorang Glacia
3 3. Titipan atau Kewajiban
4 4. Ajakan Bercerai
5 5. Narendra dalam Kegelapan
6 6. Adaptasi Baru
7 7. Hati yang Mulai Ragu
8 8. Akhir Menyesakkan
9 9. Kebaikan Narendra
10 10. Makan Malam Keluarga
11 11. Tak Bisa Menghindar
12 12. Drama Memuakkan
13 13. Perduli (Sekedar Bertanya)
14 14. Hadiah Sepatu
15 15. Hujan Petir dan Terkilir
16 16. Rencana Baru
17 17. Mulai Melunak
18 18. Upaya yang Gagal
19 19. Sesuatu yang Beda Antara Kita
20 20. Menebak Isi Hati
21 21. Glacia yang Berulah
22 22. Dua Masa Lalu yang Bertemu
23 23. Lepas Kendali
24 24. Kegelisahan Yohanes
25 25. Mulai Rumit
26 26. Perasaan Aneh
27 27. Glacy or Lizy
28 28. Rafael Adiwangsa
29 29. Igauan yang Membuat Risau
30 30. Mencari Tahu Sendiri
31 31. A Little Problem
32 32. Canggung
33 33. Simpati dan Isi Hati
34 34. Hati yang Mulai Berharap
35 35. Perjamuan atau Pertemuan?
36 36. Menyatukan Dua Romansa
37 37. Bantuan Rafael
38 38. Reaksi dan Emosi
39 39. Melodi Masa Lalu
40 40. Kebenaran dan Kepercayaan
41 41. Undangan Ulang Tahun
42 42. Ciuman Hangat
43 43. Kedatangan Yohanes
44 44. Bimbang
45 45. Pembalasan
46 46. Pesta Ulang Tahun
47 47. Perundungan
48 48. Penyesalan Narendra
49 49. Menyakiti Diri Sendiri
50 50. Permintaan Maaf
51 51. Surat Cerai
52 52. Perpisahan
53 53. Sepasang Mata di Pinggir Jalan
54 54. Dendam dan Kemarahan
55 55. Second Kiss
56 56. Pameran Buku
57 57. Kebetulan Mengherankan
58 58. Ungkapan Cinta
59 59. Sepenggal Alasan Masa Lalu
60 60. Penculikan
61 61. Memulai Pencarian
62 62. Berusaha Bertahan
63 63. Jepit Rambut
64 64. Titik Merah di Pelabuhan
65 65. Tenggelam
66 66. Hubungan Keluarga
67 67. Menunggu Kesadaran Glacia
68 68. Mulai Membuka Mata
69 69. Perasaan Terlarang Rafael
70 70. Pilihan Sulit
71 71. Comeback
72 72. Kedekatan Glacia dan Narendra
73 73. Orang Misterius
74 74. Terkepung Tanpa Jalan
75 75. Upaya Pelarian
76 76. Permainan
77 77. Kekhawatiran Yohanes
78 78. Rahasia Thomas
79 79. Hujan di Tengah Hutan
80 80. Siang tak Selamanya Terang
81 81. Pertanyaan Glacia
82 82. Perasaan Nyaman
83 83. Manipulatif
84 84. Ancaman Halus
85 85. Musim Semi untuk Narendra
86 86. Salah Paham Glacia
87 87. Kemarahan Narendra
88 88. Penyusup Misterius
89 89. Lembah Jurang
90 90. Panggilan Sayang
91 91. Pengkhianat
92 92. Pertanyaan Yohanes
93 93. Penyamaran Lizy
94 94. Menjadi Pasien
95 95. Sesuatu di Pergelangan Tangan Rafael
96 96. Mencoba Dewasa
97 97. Hypnosis
98 98. Apartemen
99 99. Kejanggalan
100 100. Mengikuti Alur
101 101. Komunikasi, Ilusi
102 102. Sama-sama Gila
103 103. Pergerakan Eliza
104 104. Menolak Mundur
105 105. Maut tak Disangka
106 106. Akhir Semua Peristiwa
107 107. Pengakuan
108 108. Rasa Tercekik
109 109. Narendra yang Kacau
110 110. Semua Demi Glacia
111 111. Kejujuran Narendra
112 112. Ciuman Rasa Tuna
113 113. Semua Bermula dari Rasa Sakit
114 114. Detak Jantung dan Cinta
115 115. Layak Bersama
116 116. Mengeratkan Hubungan
117 117. Pasangan Sesungguhnya
118 118. Ajakan Berbincang
119 119. Sikap Narendra yang Aneh
120 120. Menyerahkan Diri untuk Emosi
121 121. Dominasi Glacia
122 122. Menuju Akhir
123 123. Liburan
124 Karya Baru
125 124. Penantian yang Sempurna
126 Extra Part
127 Extra Part
128 Extra Part
129 Extra Part
130 yuk mampiir | Little Alisandra
131 Extra Part
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1. Pengkhianatan dan Kecelakaan
2
2. Karma Seorang Glacia
3
3. Titipan atau Kewajiban
4
4. Ajakan Bercerai
5
5. Narendra dalam Kegelapan
6
6. Adaptasi Baru
7
7. Hati yang Mulai Ragu
8
8. Akhir Menyesakkan
9
9. Kebaikan Narendra
10
10. Makan Malam Keluarga
11
11. Tak Bisa Menghindar
12
12. Drama Memuakkan
13
13. Perduli (Sekedar Bertanya)
14
14. Hadiah Sepatu
15
15. Hujan Petir dan Terkilir
16
16. Rencana Baru
17
17. Mulai Melunak
18
18. Upaya yang Gagal
19
19. Sesuatu yang Beda Antara Kita
20
20. Menebak Isi Hati
21
21. Glacia yang Berulah
22
22. Dua Masa Lalu yang Bertemu
23
23. Lepas Kendali
24
24. Kegelisahan Yohanes
25
25. Mulai Rumit
26
26. Perasaan Aneh
27
27. Glacy or Lizy
28
28. Rafael Adiwangsa
29
29. Igauan yang Membuat Risau
30
30. Mencari Tahu Sendiri
31
31. A Little Problem
32
32. Canggung
33
33. Simpati dan Isi Hati
34
34. Hati yang Mulai Berharap
35
35. Perjamuan atau Pertemuan?
36
36. Menyatukan Dua Romansa
37
37. Bantuan Rafael
38
38. Reaksi dan Emosi
39
39. Melodi Masa Lalu
40
40. Kebenaran dan Kepercayaan
41
41. Undangan Ulang Tahun
42
42. Ciuman Hangat
43
43. Kedatangan Yohanes
44
44. Bimbang
45
45. Pembalasan
46
46. Pesta Ulang Tahun
47
47. Perundungan
48
48. Penyesalan Narendra
49
49. Menyakiti Diri Sendiri
50
50. Permintaan Maaf
51
51. Surat Cerai
52
52. Perpisahan
53
53. Sepasang Mata di Pinggir Jalan
54
54. Dendam dan Kemarahan
55
55. Second Kiss
56
56. Pameran Buku
57
57. Kebetulan Mengherankan
58
58. Ungkapan Cinta
59
59. Sepenggal Alasan Masa Lalu
60
60. Penculikan
61
61. Memulai Pencarian
62
62. Berusaha Bertahan
63
63. Jepit Rambut
64
64. Titik Merah di Pelabuhan
65
65. Tenggelam
66
66. Hubungan Keluarga
67
67. Menunggu Kesadaran Glacia
68
68. Mulai Membuka Mata
69
69. Perasaan Terlarang Rafael
70
70. Pilihan Sulit
71
71. Comeback
72
72. Kedekatan Glacia dan Narendra
73
73. Orang Misterius
74
74. Terkepung Tanpa Jalan
75
75. Upaya Pelarian
76
76. Permainan
77
77. Kekhawatiran Yohanes
78
78. Rahasia Thomas
79
79. Hujan di Tengah Hutan
80
80. Siang tak Selamanya Terang
81
81. Pertanyaan Glacia
82
82. Perasaan Nyaman
83
83. Manipulatif
84
84. Ancaman Halus
85
85. Musim Semi untuk Narendra
86
86. Salah Paham Glacia
87
87. Kemarahan Narendra
88
88. Penyusup Misterius
89
89. Lembah Jurang
90
90. Panggilan Sayang
91
91. Pengkhianat
92
92. Pertanyaan Yohanes
93
93. Penyamaran Lizy
94
94. Menjadi Pasien
95
95. Sesuatu di Pergelangan Tangan Rafael
96
96. Mencoba Dewasa
97
97. Hypnosis
98
98. Apartemen
99
99. Kejanggalan
100
100. Mengikuti Alur
101
101. Komunikasi, Ilusi
102
102. Sama-sama Gila
103
103. Pergerakan Eliza
104
104. Menolak Mundur
105
105. Maut tak Disangka
106
106. Akhir Semua Peristiwa
107
107. Pengakuan
108
108. Rasa Tercekik
109
109. Narendra yang Kacau
110
110. Semua Demi Glacia
111
111. Kejujuran Narendra
112
112. Ciuman Rasa Tuna
113
113. Semua Bermula dari Rasa Sakit
114
114. Detak Jantung dan Cinta
115
115. Layak Bersama
116
116. Mengeratkan Hubungan
117
117. Pasangan Sesungguhnya
118
118. Ajakan Berbincang
119
119. Sikap Narendra yang Aneh
120
120. Menyerahkan Diri untuk Emosi
121
121. Dominasi Glacia
122
122. Menuju Akhir
123
123. Liburan
124
Karya Baru
125
124. Penantian yang Sempurna
126
Extra Part
127
Extra Part
128
Extra Part
129
Extra Part
130
yuk mampiir | Little Alisandra
131
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!