Luthfi ingat pada malam itu, malam dimana Rena menawarkan diri nya pada Luthfi.
flash back on
malam itu Rena berjalan ke arah kamar Luthfi, saat ini Luthfi sedang berdoa dia meminta Rena untuk nya padahal hal itu cukup mustahil bagi Luthfi karena Rena akan menikah besok.
Luthfi menengadah kan tangan nya.
"Ya Alloh tolong" gumam Luthfi yang terpotong karena suara keras.
Brakk
Pintu kamar Luthfi terbuka, dengan terkejut Luthfi melihat ke arah pintu dia terkejut saat melihat seorang wanita dengan kain yang menutupi seluruh tubuhnya.
Rena langsung melepaskan kain itu.
"Ning Rena" tanya Luthfi.
Rena mendekat pada Luthfi yang sekarang tengah melipat sajadah nya.
"Selamat atas kemenangan mu Gus" ucap Rena yang langsung menutup pintu itu.
"Apa maksudmu" tanya Luthfi heran.
Rena mendekat pada Luthfi.
"Aku kalah, aku sudah menyerah, apa pun yang akan terjadi nanti nya aku akan terima dengan ikhlas, dan ini semua karena salah mu" ucap Rena tersenyum melihat Luthfi.
"Ning maafkan aku" ucap Luthfi takut apa lagi Rena masuk ke kamar santri putra dengan sembunyi sembunyi.
"Apa maaf mu bisa merubah kehidupan ku" tanya Rena.
Luthfi tersentak kaget mendengar hal itu.
"Ning ayo keluar lah kita bicara kan ini di luar, aku tak mau orang lain berfikir yang bukan bukan" ucap Luthfi.
"Kenapa? Apa kau takut, aku sudah di cap seorang pela cur Gus lalu kenapa aku tak menghabiskan malam ini dengan mu bukan nya kau ingin bersama dengan ku" ucap Rena.
Luthfi terkejut mendengar nya.
"Ning sadar Ning kau akan menikah" ucap Luthfi.
"Ya aku akan menikah karena itu aku datang kemari" ucap Rena.
"Ning aku tak bermaksud membuat hidup mu jadi seperti itu, kedatangan Abimana ke sana bukan karena kehendak aku, bahkan aku gak tau kalau Abimana ada di sana" ucap Luthfi.
"Oh ya lalu Abah, kau sengaja bukan aku sadar kau datang ke pesantren dengan terlambat karena kau bersama pacar mu kan di kota, lalu kau datang bersama dengan Abah dan menjebak aku, selamat Gus kau menang" ucap Rena.
"Ning bahkan tak ada pemikiran aku ke sana" ucap Luthfi.
"Oh masih tak ngaku juga" ucap Rena.
"Ning sumpah aku terlambat karena aku ada pekerjaan, dan sekarang aku datang aku membawakan ini untuk mu" ucap Luthfi memperlihatkan kalung emas.
"Alasan, hidup aku sekarang hancur Gus dan itu semua karena dirimu, aku benci kau Gus" ucap Rena sambil meneteskan air mata nya.
"Bukan kah ini kemauan kamu Ning, kau mau kisah cinta mu seperti Layla Majnun kan dan kau mendapatkan nya" ucap Luthfi.
"Aku hanya suka pada kisahnya bukan ingin hidup ku seperti dia" ucap Rena marah.
"Kau menikah lah mungkin ini jalan satu satunya, kau tenang saja aku akan menjadi Qais yang hanya setia pada Layla dan bahkan tergil a gil a padanya" ucap Luthfi.
"Baik lah berarti aku menang dan kau kalah" ucap Rena.
Rena semakin mendekat pada Luthfi, dia meraih tangan Luthfi.
"Karena kau kalah maka kau harus di hukum dan hukuman nya adalah Sentuh aku, nodai aku Gus" ucap Rena sambil memejamkan mata nya.
"Hah kau bilang apa Ning" ucap Luthfi terkejut mendengar hal itu.
"Aku ingin menghabiskan malam ini bersama dengan mu" ucap Rena.
"Gak, aku gak mau menyentuh wanita yang bukan makhrom ku" ucap Luthfi.
"CK kau muna fik Gus, dulu kau menyentuh ku bahkan kau menggendong aku saat aku pingsan, kau memegang bahu ku bahkan kau juga berpa caran dengan ku" geram Rena marah namun dengan air mata yang berjatuhan.
"Ning tolong jangan mendekat, aku juga laki laki aku juga punya na fsu" ucap Luthfi karena sekarang Rena sudah berada tepat di hadapan nya.
"Sentuh saja aku noda i saja aku mudah kan" ucap Rena.
"Sadar Ning" ucap Luthfi.
Rena langsung memeluk Luthfi dengan sangat erat, dia menangis di pelukan Luthfi seolah Rena merasakan Luthfi adalah tempat dia untuk mengadu.
"Sentuh aku Gus aku ingin menghabiskan malam ini bersama dengan mu" ucap Rena di sela sela tangis nya.
Luthfi hendak membalas pelukan Rena namun itu tak jadi, Luthfi hanya memasangkan kalung dengan inisial L dan R di leher Rena itu pun di luar kerudung Rena.
kalung dengan warna emas itu dia pesan dari pembuat emas nya langsung karena Luthfi tak mau emas sembarangan walau pun dia harus merogoh kocek cukup besar untuk kalung itu.
"sentuh aku gus" lirih Rena.
Luthfi tak bisa menahan lagi tangis nya, air matanya terjatuh juga, namun dengan cepat dia menghapus nya.
Luthfi melepaskan kan pelukan Rena yang sangat erat itu.
Luthfi mengambil kain yang ada lantai dia memasang kan nya pada Rena yang sekarang tengah menangis sesenggukan.
"pulang lah, maafkan aku, aku tak bisa menyakiti mu apa lagi sampai menyentuh mu aku berdoa semoga kau bahagia bersama dengan Abimana" ucap Luthfi.
Rena tak menjawab dia hanya diam saja di sana,
sedangkan Luthfi saat ini dia tak sanggup melihat Rena menangis bahkan air mata nya juga sudah menetes membasahi pipinya.
Luthfi langsung pergi dari sana meninggal kan Rena sendirian.
Luthfi tak sanggup dia masuk ke kamar mandi dia mengunci diri nya di kamar mandi dan menangis meluap kan semua kesedihan nya.
seorang pria tampan, gagah, dan sangat dingin, bahkan terkenal cukup datar sekarang menangisi seorang perempuan yang akan menikah dengan orang lain esok.
"bisa kah aku hidup tanpa mu" gumam Luthfi.
sedangkan Rena dia mengambil sorban Luthfi yang selalu Luthfi pakai, sorban berwarna hitam dengan wangi khas dari Luthfi.
Rena mengambil sorban itu dan membawa nya pulang.
"kalau hati mu tak bisa menjadi milik ku maka biarkan sorban ini yang akan menemani aku" gumam Rena.
flash back off
Luthfi menatap pandangan nya pada Rena yang sudah menjauh itu.
"aku menyesal karena menolak nya, astagfirullah aku gak boleh begitu itu dosa tanpa tak sadar aku menyesal karena tak melakukan Zi na, tapi beneran ya Alloh aku menyesal tak mengiyakan nya" ucap Luthfi tersenyum membayangkan malam itu.
dia ikut pulang walau jarak mereka sangat jauh.
Luthfi ingat kapan terakhir kali Rena tersenyum yaitu saat Luthfi mengajak nya ke belakang pesantren.
sejak saat itu senyuman Rena terasa sangat di paksakan bahkan seperti nya tak ada yang bisa membuat Rena tersenyum tulus lagi.
"ya Alloh kembali kan senyuman manis untuk Layla ku" gumam Luthfi.
sesampainya di pesantren Rena langsung masuk ke dalam dia melihat ada seorang Ustadz yang tengah mengobrol dengan Abah perasaan dia tak enak sekarang.
dan benar saja Abah memanggil nya.
"Ning Rena datang lah" sahut Abah.
"apa Abah pikir aku makhluk halus apa di panggil begitu" gumam Rena sambil berjalan ke sana.
bersambung
siapa kah orang itu??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments