"jangan lakukan hal itu" ucapnya.
Abah menatap pada pemilik tangan yang sudah menghentikan nya itu.
ternyata yang menghentikan Abah adalah Abimana.
"aku akan bertanggung jawab" ucapnya lagi dengan menatap pada Abah.
"kalau begitu panggil orang tua mu untuk datang" ucap Abah ketus.
ada rasa tak rela di diri Luthfi apa lagi sekarang posisinya sangat rumit dia tak mungkin langsung bilang kalau dia ingin menikahi Rena karena itu tak masuk akal bahkan Abah juga menganggap nya hanya rasa empati Luthfi.
"ya Alloh berikan aku jalan untuk menghentikan ini semua" batin Luthfi berdoa dengan sungguh sungguh.
lama mereka menunggu hingga orang tua Abimana datang ke sana mereka kaget saat mendengar kalau Abimana melakukan hal yang memalukan pada putri Abah Zakaria pemilik pesantren itu.
"Abimana" geram Puput ibunya Abimana.
"mah lamarkan wanita itu untuk ku" ucap Abimana.
"abah aku minta maaf, aku mohon maaf atas kesalahan Abimana aku terlalu sibuk memikirkan kehidupan kami hingga aku lupa pada anak aku sendiri" ucap Puput.
"tak apa saya mau mereka kita nikahkan" ucap Abah ketus.
"baik lah Abah saya akan siapkan acaranya" ucap Puput.
Rena menatap pada orang orang itu, mata Rena berkaca kaca Rena menjatuhkan pandangan nya pada Luthfi meminta dia untuk melepaskan Rena dari masalah ini karena Luthfi lah yang mengajak Rena untuk bertemu di sana.
"Abah maaf kan putra saya" ucap Arka papahnya Abimana.
Puput memeluk Rena.
"maafkan Abimana Ning, maafkan dia aku mohon maafkan dia" ucap Puput merasa bersalah.
mata Rena tak henti hentinya menatap pada Luthfi, namun Luthfi pun tak bisa melakukan apa apa sekarang karena sudah pasti Abah tak akan mengijinkan dia menikah dengan Rena apa lagi keluarga Abimana juga sudah setuju.
"baik lah kita tentu kan pernikahan nya besok" ucap Abah.
semua orang terkejut.
"Abah bahkan aku juga belum tamat sekolah" ucap Rena membela diri.
"lalu apa aku akan membiarkan aib ini tersebar luas Ning, kau tak tau betapa malu nya aku nanti saat orang orang tau kalau anak yang aku asuh sejak kecil menjadi seorang pela cur di usianya yang masih remaja" ucap Abah dengan menekankan perkataan nya.
"Abah biarkan Ning Rena sekolah dahulu" ucap Umi.
"kita lihat saja nanti" ucap Abah.
flash back off
saat ini seperti biasa Rena akan melakukan pengajian di kampung sebelah, tak henti hentinya Rena datang ke sana walau pun sudah pasti dia di tolak apa lagi warga di sana tak suka pada Rena.
Rena mengambil tasnya dia memakai gamis berwarna hitam yang membalut tubuh nya.
"mau ke mana" tanya Zia.
"pengajian" ucap Rena.
"ya aku doa kan semoga dengan adanya pengajian ini kamu mendapat kan jodoh, amin" ucap Zia.
"kak sudah lah" ucap Rena.
Rena pergi dari sana menuju ke arah mesjid sebelah yang selalu menjadi mesjid yang Rena sukai karena jamaah nya hanya satu atau dua orang saja.
Rena berjalan sendirian namun dia merasa ada orang yang mengikuti nya.
saat Rena melihat kebelakang dia melihat Luthfi di sana yang tengah mengikuti nya.
"mau apa" tanya Rena ketus.
"menjaga mu" ucap Luthfi.
"pulang lah aku tak mau kau ada di sini" ucap Rena dingin.
"aku tak akan menganggu hanya saja aku akan ikut pengajian" ucap Luthfi.
"gak ada aku gak Sudi kalau bersama dengan mu" ucap Rena.
"tapi aku utusan Abah" ucap Luthfi.
Rena memutar bola matanya malas.
"jangan dekat dekat" ucap Rena.
"ya gak akan Ya Qaalbi" ucap Luthfi.
Rena berjalan lebih dahulu, Rena tersenyum mendengar hal itu, walau bagaimanapun Rena Sangat sayang pada Luthfi tak ada rasa benci untuk Luthfi di hatinya hanya saja dia malu mengungkap kan nya.
Rena berjalan lebih dahulu, mesjid itu kosong tapi bagi Rena itu sudah biasa.
"assalamualaikum" ucap Rena.
"waalaikum salam" ucap pengurus mesjid dan kedua ibu ketua pengajian di sana.
Rena masuk ke dalam di ikuti oleh Luthfi, Rena duduk bersama dengan kedua ibu ibu itu,
"Bu maaf saya terlambat" ucap Rena.
"tak apa Ning" ucap Ibu itu.
"baiklah aku akan wawarkan lagi, siapa tau ada yang datang" ucap ibu yang lain.
Luthfi menatap pada Rena dan tersenyum namun Rena tak menghiraukan nya.
"sudah Bu jangan terus di wawarkan kalau ada yang datang mereka pasti akan kemari" ucap Rena.
"ya Ning mereka sangat tak tau waktu" ucap ibu itu.
Rena sudah tak merasa tersinggung lagi karena memang begitu setiap dia Kesana dia akan merasa tak di hargai.
"kita mulai saja" ucap Rena.
"bismillahirrahmanirrahim..." belum juga Rena melanjutkan itu banyak sekali ibu ibu yang berbondong bondong datang ke sana untuk mengikuti pengajian.
"maaf kan kami karena kami terlambat" ucap ibu ibu itu.
Rena tersenyum melihat hal itu.
"ayo ning mulai saja pengajian nya" ucap para ibu ibu itu.
"baik lah" ucap Rena.
Rena memulainya hingga selesai sedang kan Luthfi hanya tersenyum melihat Rena yang sekarang merasa di hargai orang orang yang ada di sana.
acaranya selesai Rena akan pulang bahkan dia juga sudah berpamitan pada ibu ibu di sana.
namun ada hal yang membuat Rena terkejut, dia mendengar kan ucapan ibu ibu yang saat ini tak jauh dari Mesjid itu.
"udah dapat ilmu dapat uang juga" ucapnya.
"benar ya laki laki itu sangat baik dia membayar kita hanya untuk ikut pengajian".
"sebenarnya malas sekali ya kita ke pengajian apa lagi yang ceramah nya dia".
"sudah lah kita hanya diam saja dapat uang juga, aku kalau ada pengajian lagi aku akan datang".
"astaghfirullah jadi mereka datang bukan karena ingin mendengar kan ceramah ku tapi hanya untuk mendapatkan uang, tapi siapa yang memberikan ibu ibu uang" gumam Rena.
pikiran Rena langsung tertuju pada Luthfi karena laki laki yang mana lagi yang akan melakukan hal ini selain Luthfi.
Rena melihat Luthfi yang masih ada di dalam mesjid.
Rena akan menunggu nya di warung sana yang dekat dengan mesjid itu.
"aku tak sangka dia akan seperti itu" gumam Rena.
hingga menunggu lama akhirnya Luthfi datang ke sana karena akan pulang ke pesantren.
"Gus Luthfi" ucap Rena menatap Luthfi dengan tatapan tajam.
"ya" tanya Luthfi.
"untuk apa kau melakukan ini hah, Gus kalau memang kau kasihan pada ku seharusnya kau tak harus melakukan ini, aku hanya mau orang orang datang ke pengajian ku dengan hati yang ikhlas dan tulus bukan seperti ini" ucap Rena.
"tapi aku tak sanggup melihat kau seperti ini" ucap Luthfi.
"kalau begitu jangan lihat saja buang saja mata mu" ucap Rena yang langsung pergi dari sana.
"Ning" gumam Luthfi menggeleng geleng kan kepalanya.
Rena langsung pergi tak menghiraukan Luthfi lagi yang masih berdiri di sana, sedangkan Luthfi dia hanya tersenyum saja melihat Rena yang sedang marah.
"ning kau sangat menggemaskan" gumam Luthfi gemas Melihat Rena.
bersambungv
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments