Aku Seorang Janda Ustadz

Aku Seorang Janda Ustadz

bab 1 tragedi

"aku seorang Janda Ustadz" ucap Rena yang baru saja beberapa bulan ini menjadi singel parents.

"apa Janda" tanya Ustadz Arya yang berniat hendak melamar Rena.

"ya saya seorang janda kalau anda tak suka maka saya tak akan maksa" ucap Rena.

mata Arya terasa sangat kecewa, tentu saja dia menghayal ingin menikahi seorang anak pemilik pesantren namun ternyata anak nya adalah seorang janda.

bukan hanya Arya yang kecewa Rena juga sangat kecewa, hampir dua belas kali lamaran datang namun laki laki itu pulang lagi karena kecewa mendengar Rena yang ternyata seorang janda.

"bagai mana" tanya Rena.

"maafkan aku Ning Rena aku pikir kamu masih lajang, banyak kabar yang beredar kalau kamu masih sendiri tapi ternyata, maafkan aku, aku mohon maafkan aku" ucap Arya merasa menyesal.

"salah kah dengan status Janda" tanya Rena

"maafkan saya, saya permisi Assalamualaikum" ucap Arya yang langsung pergi dari sana.

Rena hanya menerima itu dengan senyum saja, dia tak menyangka kalau semua orang akan melihat dia dari status nya dia.

"kemana tamu" tanya Abah Zakaria yang baru saja datang ke sana.

"pulang" ucap Rena.

"gagal lagi" tanya Abah.

"ya Abah, mereka memandang aku sebelah mata" ucap Rena.

"bukan orang lain yang memandang mu sebelah mata, tapi kamu yang tak membuka hati mu Ning, dua belas lamaran yang datang tapi semuanya menolak mu kau tau kenapa? karena kau sendiri yang tak membuka hati untuk mereka" ucap Abah.

"mereka tak mau pada ku" ucap Rena.

Rena langsung pergi dari sana meninggal kan Abah yang hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan Putri nya itu.

Rena berjalan ke arah kelas.

"bayi bagai mana ini aku harus apa semua orang pergi karena tak mau menikah dengan ku sedang kan Kakek mu selalu saja menyalah kan aku atas kesalahan itu, katanya aku tak membuka hati lah aku tak ini lah aku tak itu lah" ucap Rena kesal.

"kau bicara pada mamahnya atau pada bayinya" tanya Zia kakak iparnya Rena.

hanya dia lah yang bisa membuat Rena tertawa bahagia apa lagi dengan adanya bayi di dalam kandungan kakak iparnya.

"kak gak ada yang mau menikah dengan ku" ucap Rena.

"kalau kamu gak mau menikah maka menikah saja dengan Gus Luthfi" ucap Zia.

Luthfi adalah laki laki yang amat sangat Rena benci apa lagi sejak kejadian itu membuat Rena sangat Sudi untuk melihat nya.

"lebih baik aku tak menikah kalau harus menikah dengan nya" ucap Rena.

"jangan begitu kalau dia jodoh mu bagai mana" tanya Zia.

"aku gak mau" ucap Rena.

"dasar, kau benar Ning emang pada dasarnya wanita itu pandai berbohong mulut nya berkata tidak tapi hati nya berkata ya" ucap Zia.

"sudah lah aku malas debat, bayi bantu aku" ucap Rena pada bayi dalam perut Zia.

"kalau bayi nya sudah lahir dia akan membantu mu" ucap Zia.

"CK bayi kapan kau lahir aku sebagai bibi mu sudah tak sabar ingin melihat keponakan ku yang sangat lucu ini" ucap Rena mengelus perut Zia.

"Abah benar Ning menikah lah dengan Gus Luthfi aku tau dia sangat sayang pada mu" ucap Zia bicara serius pada Rena.

"aku gak mau" ucap Rena.

"keras kepala" ucap Zia.

Rena masuk ke dalam kamar nya.

semenjak menjadi Seorang Janda, Rena hidup mandiri dia di buat kan rumah oleh Abah namun tempat nya cukup jauh dari kamar para santri tapi setidaknya Rena masih bisa tidur dengan nyenyak.

Rena mulai membangun kehidupan nya sendiri, dia menanam tanaman di depan rumah nya bahkan Rena juga yang memperbaiki jemuran sendirian.

"assalamualaikum" ucap Luthfi orang yang selalu datang ke sana setiap hari untuk menemui Rena.

"waalaikum salam" ucap Rena namun hanya dalam hati saja karena dia sangat benci pada Luthfi.

"maaf aku menganggu" ucap Luthfi yang saat ini berdiri di belakang Rena yang sekarang tengah menyiram tanaman.

"Ning aku hanya mau bilang kalau aku..".

"kalau aku minta maaf" potong Rena yang langsung menatap pada Luthfi dengan nada ketus.

"pergilah" ucap Rena dengan suara berat.

semenjak kejadian itu Rena tak pernah bicara manja atau lemah lembut pada laki laki hanya pada kakak ipar nya saja Rena bersikap manja dan seperti anak kecil.

"aku mohon dengarkan aku dulu" ucap Luthfi yang sampai detik ini masih merasa bersalah pada kehidupan Rena.

"apa lagi yang akan aku dengar kan, kehidupan aku sudah hancur tak ada laki laki yang mau pada ku bahkan aku di pandang sebelah mata oleh mereka" ucap Rena dengan menarik nafas panjang karena menahan tangisannya.

"maafkan aku" ucap Luthfi yang tak mendapat respon apa apa dari Rena.

"menikah lah dengan ku, aku janji akan membahagiakan mu" ucap Luthfi.

"kau sama saja seperti mereka, awal nya ingin menikahi ku memaksa ku untuk menjadi mempelai wanita tapi kau tinggalkan aku layak nya sampah" ucap Rena tersenyum getir.

"demi Alloh Ning aku akan mencintaimu" ucap Luthfi.

"hahaha aku merasa kalau aku bicara dengan orang yang pandai berakting, sudah lah pulang saja aku bisa hidup sendiri" ucap Rena ketus.

"aku mohon maaf kan aku" ucap Luthfi.

tanpa menunggu lama Rena langsung masuk ke dalam rumahnya karena tak mau bicara lagi dengan Luthfi yang sudah menyakiti hatinya bahkan Luthfi lah orang yang menyebabkan kehidupan Rena hancur.

Rena menutup pintu kamarnya bahkan dia juga menguncinya.

Rena terduduk di lantai, air mata nya jatuh membasahi pipi putih nya.

dia teringat dengan masa lalu nya yang menyebabkan nya menjadi seperti itu.

"Gus Luthfi aku tak akan memaafkan mu" geram Rena.

Flash back onn

Siang itu Rena di ajak bertemu oleh Luthfi, saat ini status kedua nya adalah sepasang kekasih yang tengah menjalani ta'aruf, walaupun mereka terpaut umur yang cukup jauh tapi rasa suka mereka sangat lah besar satu sama lain.

saat itu Luthfi mengajak Rena untuk bertemu di belakang pesantren, dengan sangat antusias Rena langsung menuju ke arah yang di sebut kan oleh sang ta'aruf nya itu.

di belakang pesantren tak ada Luthfi hanya ada Abimana sepupunya Zia yang tak lain adalah kakak ipar nya Rena.

Rena berusaha mencari Luthfi namun tak dia temukan.

Rena berniat akan kembali lagi namun tanpa Rena sadar Abimana sudah berada di dekat nya.

"selamat siang" ucap Abimana.

"siang" ucap Rena.

"sedang apa" tanya Abimana.

"mencari teman aku namun kayanya gak ada" ucap Rena yang saat itu akan kembali lagi ke pesantren.

Tanpa Rena duga Abimana malah menarik lengan baju nya sehingga membuat nya sobek karena tarikan dari Abimana.

"astaghfirullah kau tak sopan sekali" ucap Rena marah.

"maafkan aku aku pikir tak akan sobek" ucap Abimana.

Rena menutupi bajunya yang sobek itu dengan kerudung nya, Untung sobek nya tepat di bahu Rena.

Rena hendak pergi dari sana karena tak mau meladeni Abimana yang sudah keterlaluan itu.

"Rena aku minta maaf" ucap Abimana.

"jangan mendekat" ucap Rena.

"maafkan aku" ucap Abimana.

bersambung

jangan lupa like komen dan Rating lima nya ya....

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

assalam mualaikum mampir kk 🙏

2024-01-24

0

Siti Brtampubolon

Siti Brtampubolon

aku hadir 🥰

2024-01-01

0

"gk tau nama"

"gk tau nama"

ceritanya seru 👍

2023-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 tragedi
2 bab 2 tragedi (2)
3 bab 3 pengajian
4 bab 4 malam itu
5 bab 5 flash back pernikahan Rena
6 bab 6 flash back pernikahan Rena (2)
7 bab 7
8 bab 8 Sukarelawan
9 bab 9 Rumah sakit
10 bab 10 tragedi pintu
11 bab 11 operasi plastik
12 bab 12 sakit lambung
13 bab 13 pulang
14 bab 14 menolak lamaran
15 bab 15 kedatangan Abimana
16 bab 16 perhatian Rena
17 bab 17 kedatangan Misbah
18 bab 18 Ufi
19 bab 19 pengajian
20 bab 20 kenapa tak menikah dengan ku
21 bab 21 jodoh dari Abah
22 bab 22 pernikahan
23 bab 23 ke kota
24 bab 24 Kedatangan Mertua Rena
25 bab 25 tasbih hitam
26 bab 26 pacaran
27 bab 27 mimpi
28 bab 28 kedatangan Nagita
29 bab 29 perusahaan Luthfi
30 bab 30 Luthfi marah
31 bab 31 pelajaran dari Luthfi
32 bab 32 puasa Sunnah Dzulhijjah
33 bab 33 ambil ini dan jauhi Luthfi
34 bab 34 cerita
35 bab 35 unboxing
36 bab 36 Ini kejutan bagi ku
37 bab 37 kebakaran di perusahaan Luthfi
38 bab 38 ngabuburit
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41 penyakit kambuh
42 bab 42 apa dulu anak mu meninggal
43 bab 43
44 bab 44 membuat Sofi pergi
45 bab 45 kecelakaan
46 bab 46 keluh Luthfi
47 bab 47 maling bukan sembarang maling
48 bab 48 Bagai warisan
49 bab 49 Kedatangan Nagita
50 bab 50 aku hamil
51 bab 51 Mengajari Gladys
52 bab 52 Kontraksi palsu
53 bab 53 Kemarahan Mayang
54 bab 54 berita
55 bab 55
56 bab 56 belanja perlengkapan
57 bab 57 Gladys lahiran
58 bab 58 Klien
59 bab 59 setelah hujan deras pasti ada pelangi
60 bab 60 pergi ke pesantren
61 bab 61 Tamparan
62 bab 62 Pulang
63 bab 63
64 bab 64 rencana Mayang
65 bab 65 meminta pekerjaan
66 bab 66 Herman pergi
67 bab 67 Mayang jadi miskin
68 bab 68 undangan pernikahan
69 bab 69 acara pernikahan
70 bab 70 Ceramah
71 bab 71 ngatur
72 bab 72
73 bab 73 mata mata
74 bab 74 Kecelakaan
75 bab 75 Syarat
76 bab 76 lokasi hp Rena
77 bab 77 mencari Rena
78 bab 78 Luthfi di culik
79 bab 79 aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82 bantu aku
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86 Pernikahan Nagita dan Revan
87 bab 87 kabur
88 bab 88
89 bab 89 hamil?
90 bab 90
91 bab 91 Rena hamil
92 bab 92
93 bab 93 Keegoisan Sofi
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96 Sofi membebaskan Herman
97 bab 97 Menyerahkan diri
98 bab 98
99 bab 99 ke pesantren
100 bab 100 Gladys kakak Rena
101 bab 101 Faiz putra Abimana
102 bab 102 keputusan untuk Faiz
103 bab 103 Papah Nagita tau semua
104 bab 104 Gladys melempar Faiz
105 bab 105 penyesalan Gladys
106 bab 106 Nagita dan Revan
107 bab 107 Permintaan maaf
108 bab 108
109 bab 109 pengakuan Revan suka pada Nagita
110 bab 110 keputusan pengadilan
111 bab 111 25 tahun kemudian
112 bab 112 Permasalahan Faiz
113 bab 113
114 bab 114 Kemalingan
115 bab 115 Nanda pencuri
116 bab 116 Faiz penipu
117 bab 117 Singa
118 bab 118 Penyesalan Mayang di masa lalu
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123 tamparan Gladys untuk Faiz
124 bab 124 permintaan maaf Nanda
125 bab 125
126 bab 126 gamis Yadna robek
127 bab 127 ketidak sukaan Nyong Amta
128 bab 128
129 bab 129 Lukisan
130 bab 130
131 bab 131 mencuri lukisan
132 bab 132 Nanda tak sopan
133 bab 133 Kemana Yadna
134 bab 134 Kecelakaan
135 bab 135 Kesedihan Yadna
136 bab 136 Lukisan berbeda
137 bab 137 Fathir meninggal
138 bab 138 Faiz tau tentang lukisan
139 bab 139 Faiz di tangkap polisi
140 bab 140 Mamah
141 bab 141 Faiz mencerai kan Nanda
142 bab 142 Video Yadna
143 bab 143 Sofi meninggal
144 bab 144 hasil Autopsi
145 bab 145 Rencana Yadna
146 bab 146 Arsala di ancam
147 bab 147 mempersiapkan pernikahan
148 bab 148 Flash back Mita
149 bab 149
150 bab 150 Waffi pulang
151 bab 151 Memahami wanita
152 bab 152 pernikahan Yadna dan Kathir
153 bab 152 Mita tau Kathir menikah
154 bab 154 Kebenaran sikap Sisi
155 Bab 155 Video tersebar
156 bab 156 Apa itu Video asli
157 bab 157 telpon dari Arsala
158 bab 158 Villa
159 bab 159 Sisi datang ke rumah Yadna
160 bab 160
161 bab 161 Rekaman
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165 Menghadiri Acara
166 bab 166 Cctv
167 bab 167
168 bab 168 Jurang
169 bab 169
170 bab 170
171 Bab 172 Kathir akan ke luar Negri
172 Bab 172 mengungkapkan perasaan
173 bab 173 Arsala sadar
174 Bab 174 Tamat
175 promosi Novel Makmum kedua
176 Informasi
177 Novel baru
178 promosi Novel baru
Episodes

Updated 178 Episodes

1
bab 1 tragedi
2
bab 2 tragedi (2)
3
bab 3 pengajian
4
bab 4 malam itu
5
bab 5 flash back pernikahan Rena
6
bab 6 flash back pernikahan Rena (2)
7
bab 7
8
bab 8 Sukarelawan
9
bab 9 Rumah sakit
10
bab 10 tragedi pintu
11
bab 11 operasi plastik
12
bab 12 sakit lambung
13
bab 13 pulang
14
bab 14 menolak lamaran
15
bab 15 kedatangan Abimana
16
bab 16 perhatian Rena
17
bab 17 kedatangan Misbah
18
bab 18 Ufi
19
bab 19 pengajian
20
bab 20 kenapa tak menikah dengan ku
21
bab 21 jodoh dari Abah
22
bab 22 pernikahan
23
bab 23 ke kota
24
bab 24 Kedatangan Mertua Rena
25
bab 25 tasbih hitam
26
bab 26 pacaran
27
bab 27 mimpi
28
bab 28 kedatangan Nagita
29
bab 29 perusahaan Luthfi
30
bab 30 Luthfi marah
31
bab 31 pelajaran dari Luthfi
32
bab 32 puasa Sunnah Dzulhijjah
33
bab 33 ambil ini dan jauhi Luthfi
34
bab 34 cerita
35
bab 35 unboxing
36
bab 36 Ini kejutan bagi ku
37
bab 37 kebakaran di perusahaan Luthfi
38
bab 38 ngabuburit
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41 penyakit kambuh
42
bab 42 apa dulu anak mu meninggal
43
bab 43
44
bab 44 membuat Sofi pergi
45
bab 45 kecelakaan
46
bab 46 keluh Luthfi
47
bab 47 maling bukan sembarang maling
48
bab 48 Bagai warisan
49
bab 49 Kedatangan Nagita
50
bab 50 aku hamil
51
bab 51 Mengajari Gladys
52
bab 52 Kontraksi palsu
53
bab 53 Kemarahan Mayang
54
bab 54 berita
55
bab 55
56
bab 56 belanja perlengkapan
57
bab 57 Gladys lahiran
58
bab 58 Klien
59
bab 59 setelah hujan deras pasti ada pelangi
60
bab 60 pergi ke pesantren
61
bab 61 Tamparan
62
bab 62 Pulang
63
bab 63
64
bab 64 rencana Mayang
65
bab 65 meminta pekerjaan
66
bab 66 Herman pergi
67
bab 67 Mayang jadi miskin
68
bab 68 undangan pernikahan
69
bab 69 acara pernikahan
70
bab 70 Ceramah
71
bab 71 ngatur
72
bab 72
73
bab 73 mata mata
74
bab 74 Kecelakaan
75
bab 75 Syarat
76
bab 76 lokasi hp Rena
77
bab 77 mencari Rena
78
bab 78 Luthfi di culik
79
bab 79 aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82 bantu aku
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86 Pernikahan Nagita dan Revan
87
bab 87 kabur
88
bab 88
89
bab 89 hamil?
90
bab 90
91
bab 91 Rena hamil
92
bab 92
93
bab 93 Keegoisan Sofi
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96 Sofi membebaskan Herman
97
bab 97 Menyerahkan diri
98
bab 98
99
bab 99 ke pesantren
100
bab 100 Gladys kakak Rena
101
bab 101 Faiz putra Abimana
102
bab 102 keputusan untuk Faiz
103
bab 103 Papah Nagita tau semua
104
bab 104 Gladys melempar Faiz
105
bab 105 penyesalan Gladys
106
bab 106 Nagita dan Revan
107
bab 107 Permintaan maaf
108
bab 108
109
bab 109 pengakuan Revan suka pada Nagita
110
bab 110 keputusan pengadilan
111
bab 111 25 tahun kemudian
112
bab 112 Permasalahan Faiz
113
bab 113
114
bab 114 Kemalingan
115
bab 115 Nanda pencuri
116
bab 116 Faiz penipu
117
bab 117 Singa
118
bab 118 Penyesalan Mayang di masa lalu
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123 tamparan Gladys untuk Faiz
124
bab 124 permintaan maaf Nanda
125
bab 125
126
bab 126 gamis Yadna robek
127
bab 127 ketidak sukaan Nyong Amta
128
bab 128
129
bab 129 Lukisan
130
bab 130
131
bab 131 mencuri lukisan
132
bab 132 Nanda tak sopan
133
bab 133 Kemana Yadna
134
bab 134 Kecelakaan
135
bab 135 Kesedihan Yadna
136
bab 136 Lukisan berbeda
137
bab 137 Fathir meninggal
138
bab 138 Faiz tau tentang lukisan
139
bab 139 Faiz di tangkap polisi
140
bab 140 Mamah
141
bab 141 Faiz mencerai kan Nanda
142
bab 142 Video Yadna
143
bab 143 Sofi meninggal
144
bab 144 hasil Autopsi
145
bab 145 Rencana Yadna
146
bab 146 Arsala di ancam
147
bab 147 mempersiapkan pernikahan
148
bab 148 Flash back Mita
149
bab 149
150
bab 150 Waffi pulang
151
bab 151 Memahami wanita
152
bab 152 pernikahan Yadna dan Kathir
153
bab 152 Mita tau Kathir menikah
154
bab 154 Kebenaran sikap Sisi
155
Bab 155 Video tersebar
156
bab 156 Apa itu Video asli
157
bab 157 telpon dari Arsala
158
bab 158 Villa
159
bab 159 Sisi datang ke rumah Yadna
160
bab 160
161
bab 161 Rekaman
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165 Menghadiri Acara
166
bab 166 Cctv
167
bab 167
168
bab 168 Jurang
169
bab 169
170
bab 170
171
Bab 172 Kathir akan ke luar Negri
172
Bab 172 mengungkapkan perasaan
173
bab 173 Arsala sadar
174
Bab 174 Tamat
175
promosi Novel Makmum kedua
176
Informasi
177
Novel baru
178
promosi Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!