bab 2 tragedi (2)

tak menyerah begitu saja Abimana bisa di bilang juga sebagai seorang Casanova dia tak pernah terima jika mendapat kan penolakan.

Abimana menarik Rena sehingga membuat Rena berada di pelukan nya.

Rena berontak dia tak mau di peluk apa lagi mereka bukan lah makhrom, Rena berontak bahkan saking tak maunya di peluk Rena menggigit dagu Abimana supaya bisa melepaskan nya.

Abimana meringis karena Rena menggigit nya, dengan cepat Rena langsung berlari dari sana namun apa yang di lakukan Rena sia sia saja.

dia akan terjebak ke dalam masalah yang baru lagi, tak jauh dari sana ada Abah dan Luthfi yang sudah pasti melihat mereka.

jantung Rena berdetak tak karuan dia Takut akan mendapatkan hukuman dari Abah.

Luthfi langsung berjalan ke arah Rena, dia sangat marah bahkan tangan nya sudah terkepal kuat ingin sekali membogem mentah laki laki yang sudah berani menyentuh wanita nya itu.

bahkan selama menjalani masa taaruf Luthfi tak pernah sampai memeluk Rena bahkan pegangan tangan pun rasanya sangat jarang atau mungkin belum pernah.

Luthfi melewati Rena sedang kan Rena menatap ke mana arah Luthfi berjalan tepat nya ke hadapan Abimana.

"berani sekali kau menyentuh Ning Rena" geram Luthfi.

bughh.

satu bogem mentah mendarat di wajah Abimana, tak ingin melepaskan mangsa nya Luthfi menarik kerah baju Abimana dengan cepat Luthfi memberikan membogem mentah di perut Abimana.

bughh

"kau sadar siapa kau" tanya Luthfi menatap tajam pada Abimana yang saat ini sudah babak belur.

"aku tak sengaja" hanya itu yang keluar dari mulut Abimana yang saat ini hidung nya sudah mengeluarkan darah segar.

"tak sengaja, kau bilang tak sengaja apa memeluk seorang wanita kau bilang tak sengaja, lalu aku juga akan menghabisi mu tanpa aku sengaja" ucap Luthfi yang sudah hampir mendaratkan puku lan lagi.

dengan cepat Rena menghentikan tangan Luthfi yang sudah akan memu kul Abimana.

"jangan Gus, jangan" ucap Rena memegang tangan Luthfi.

karena Rena yang minta Luthfi pun melepaskan Abimana walau pun dalam hati nya dia sangat ingin menghabisi laki laki itu sekarang juga.

"kau masih punya urusan dengan ku" geram Luthfi.

Luthfi menatap pada baju Rena yang sobek,

"Ning baju mu" ucap Luthfi yang langsung menutupinya dengan sorban yang selalu dia pakai.

"apa ini ulah dia" tanya Luthfi yang sudah selesai menutupi robekan di baju Rena.

bughh

bughh

Luthfi mendarat kan lagi beberapa bogem pada Abimana.

"berani sekali kau" geram Luthfi namun di hentikan lagi oleh Rena.

Abah mencerna semua yang dia lihat itu kalau dari pandangan Abah, Rena berusaha melindungi Abimana kemudian dari sikap itu Abah berasumsi kalau Rena memang ada apa apa dengan Abimana.

Abah mendekat pada Rena.

tanpa Rena pikirkan Abah langsung mengangkat tangan nya ke udara dan menampar Rena dengan sangat keras.

plakk..

suara tamparan menggema di telinga semua orang yang ada di sana, bisa di bayangkan rasanya akan seperih apa.

Luthfi terkejut melihat Abah menampar Rena.

Rena hanya bisa memegang pipi nya yang sekarang terasa sangat perih dan linu.

air mata Rena semakin membasahi pipinya itu.

"murahan" hanya itu kata yang keluar dari mulut Abah.

lidah Rena rasanya sangat kelu untuk membela diri nya sendiri.

dia tak bisa bicara lagi sekarang apa lagi Abah menatap nya dengan tatapan tajam.

"Abimana panggil Ibu dan ayah mu datang kemari" ucap Abah dengan penuh penekanan.

Abah langsung menyeret Rena untuk pergi dari sana.

"Gus Luthfi bawa Abimana ke rumah abah" ucap Abah pada Luthfi.

tanpa ampun Abah menarik Rena untuk segera sampai di rumah nya.

para santri melihat hal itu, mereka semua bertanya tanya ada apa dengan Ning Rena yang di tarik paksa oleh Abah.

sesampai nya di rumah Rena langsung di tatap tajam oleh Abah.

"mau apa kau ke belakang pesantren" tanya Abah.

"a-ku ak-aku" ucap Rena terbata bata.

"jawab" bentak Abah.

"aku ingin hanya ingin melihat saja" ucap Rena dengan wajah yang menunduk karena takut pada abah.

Zia datang ke sana dia baru saja mendapat kan kabar kalau Rena di tarik paksa oleh Abah,

"ada apa Abah" tanya Zia.

hal yang membuat Zia berpikir yang tidak tidak itu adalah di sana juga Abimana dan ada juga Gus Luthfi.

bukan hanya itu bahkan yang semakin Zia khawatir kan adalah Abimana yang sudah babak belur.

"mereka berdua ingin melakukan me sum di belakang pesantren" ucap Abah tanpa perasaan membicarakan hal seperti itu.

"hah, astaghfirullah" ucap Zia yang terkejut dan langsung menutup mulutnya.

"Abimana" geram Zia.

plak

sebuah tamparan keras mendarat pada pipi abimana bahkan Zia tak memandang siapa yang di tamparnya itu.

"berani sekali kau mau melecehkan adik ku itu" ucap Zia geram.

"aku tak melakukan apa apa kak" ucap Abimana.

"aku tau betul kau Abimana, aku tak sangka kau akan menjadi seperti ini aku kecewa pada mu" ucap Zia marah dengan air mata juga yang mulai berjatuhan.

"Abah, demi Alloh aku tak melakukan apa yang Abah ucapkan" ucap Rena dengan mulut yang bergetar.

"apa buktinya, baju mu sobek? kau habis habisan membela Abimana? posisi kalian saat aku melihat kalian dengan mata kepala aku sendiri?" tanya Abah.

"abah aku bahkan tak melakukan apa apa" ucap Rena.

"Abah tak mau tau pokok nya kalian harus menikah, panggil segera orang tua Abimana untuk datang kemari" ucap Abah dengan wajah yang sangat marah.

"hah" Luthfi terkejut bukan main mendengar hal itu dia tak terima gadis yang sangat dia cintai bahkan sangat dia jaga kesucian nya akan di nikahi orang lain.

"Abah aku akan bertanggung jawab" ucap Luthfi.

Abah terkejut mendengarnya.

"jangan Ngada Ngada Gus" ucap Abah sambil memijat keningnya.

"aku yang akan tanggung jawab Abah" ucap Luthfi datar.

"jangan kalau kamu mau menikah dengan Rena hanya karena kasihan sebaik nya jangan aku tak mau kau menderita karena menikahi wanita seperti Rena" ucap Abah.

umi dan Adam datang ke sana mereka terkejut saat mendengar dari para santri kalau Rena di tarik paksa oleh abah.

"Abah ada apa" tanya Umi.

"umi kita akan menikah kan Rena dengan Abimana" ucap Abah.

"tapi kenapa" tanya Umi.

"mereka berbuat tak senonoh di belakang pesantren" ucap Abah.

"astaghfirullah" ucap Umi dan Adam bersamaan.

Abah menatap Rena yang hanya menunduk saja.

"hanya karena ibu mu seorang pela cur apa kau akan menuruti nya hah, apa kau akan menuruti apa yang dia lakukan hah" geram Abah bahkan tangan Abah sudah akan mengenai pipi mulus Rena.

namun tangan Abah ada yang memegang.

"jangan lakukan hal itu" ucapnya.

siapa yang menghentikan Abah?

**bersambung

jangan lupa like comen dan dukungan nya ya**.

Terpopuler

Comments

Enies Amtan

Enies Amtan

hadirrr.....😘

2023-07-03

1

Ujun Junaedi

Ujun Junaedi

lanjut thor

2023-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 tragedi
2 bab 2 tragedi (2)
3 bab 3 pengajian
4 bab 4 malam itu
5 bab 5 flash back pernikahan Rena
6 bab 6 flash back pernikahan Rena (2)
7 bab 7
8 bab 8 Sukarelawan
9 bab 9 Rumah sakit
10 bab 10 tragedi pintu
11 bab 11 operasi plastik
12 bab 12 sakit lambung
13 bab 13 pulang
14 bab 14 menolak lamaran
15 bab 15 kedatangan Abimana
16 bab 16 perhatian Rena
17 bab 17 kedatangan Misbah
18 bab 18 Ufi
19 bab 19 pengajian
20 bab 20 kenapa tak menikah dengan ku
21 bab 21 jodoh dari Abah
22 bab 22 pernikahan
23 bab 23 ke kota
24 bab 24 Kedatangan Mertua Rena
25 bab 25 tasbih hitam
26 bab 26 pacaran
27 bab 27 mimpi
28 bab 28 kedatangan Nagita
29 bab 29 perusahaan Luthfi
30 bab 30 Luthfi marah
31 bab 31 pelajaran dari Luthfi
32 bab 32 puasa Sunnah Dzulhijjah
33 bab 33 ambil ini dan jauhi Luthfi
34 bab 34 cerita
35 bab 35 unboxing
36 bab 36 Ini kejutan bagi ku
37 bab 37 kebakaran di perusahaan Luthfi
38 bab 38 ngabuburit
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41 penyakit kambuh
42 bab 42 apa dulu anak mu meninggal
43 bab 43
44 bab 44 membuat Sofi pergi
45 bab 45 kecelakaan
46 bab 46 keluh Luthfi
47 bab 47 maling bukan sembarang maling
48 bab 48 Bagai warisan
49 bab 49 Kedatangan Nagita
50 bab 50 aku hamil
51 bab 51 Mengajari Gladys
52 bab 52 Kontraksi palsu
53 bab 53 Kemarahan Mayang
54 bab 54 berita
55 bab 55
56 bab 56 belanja perlengkapan
57 bab 57 Gladys lahiran
58 bab 58 Klien
59 bab 59 setelah hujan deras pasti ada pelangi
60 bab 60 pergi ke pesantren
61 bab 61 Tamparan
62 bab 62 Pulang
63 bab 63
64 bab 64 rencana Mayang
65 bab 65 meminta pekerjaan
66 bab 66 Herman pergi
67 bab 67 Mayang jadi miskin
68 bab 68 undangan pernikahan
69 bab 69 acara pernikahan
70 bab 70 Ceramah
71 bab 71 ngatur
72 bab 72
73 bab 73 mata mata
74 bab 74 Kecelakaan
75 bab 75 Syarat
76 bab 76 lokasi hp Rena
77 bab 77 mencari Rena
78 bab 78 Luthfi di culik
79 bab 79 aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82 bantu aku
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86 Pernikahan Nagita dan Revan
87 bab 87 kabur
88 bab 88
89 bab 89 hamil?
90 bab 90
91 bab 91 Rena hamil
92 bab 92
93 bab 93 Keegoisan Sofi
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96 Sofi membebaskan Herman
97 bab 97 Menyerahkan diri
98 bab 98
99 bab 99 ke pesantren
100 bab 100 Gladys kakak Rena
101 bab 101 Faiz putra Abimana
102 bab 102 keputusan untuk Faiz
103 bab 103 Papah Nagita tau semua
104 bab 104 Gladys melempar Faiz
105 bab 105 penyesalan Gladys
106 bab 106 Nagita dan Revan
107 bab 107 Permintaan maaf
108 bab 108
109 bab 109 pengakuan Revan suka pada Nagita
110 bab 110 keputusan pengadilan
111 bab 111 25 tahun kemudian
112 bab 112 Permasalahan Faiz
113 bab 113
114 bab 114 Kemalingan
115 bab 115 Nanda pencuri
116 bab 116 Faiz penipu
117 bab 117 Singa
118 bab 118 Penyesalan Mayang di masa lalu
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123 tamparan Gladys untuk Faiz
124 bab 124 permintaan maaf Nanda
125 bab 125
126 bab 126 gamis Yadna robek
127 bab 127 ketidak sukaan Nyong Amta
128 bab 128
129 bab 129 Lukisan
130 bab 130
131 bab 131 mencuri lukisan
132 bab 132 Nanda tak sopan
133 bab 133 Kemana Yadna
134 bab 134 Kecelakaan
135 bab 135 Kesedihan Yadna
136 bab 136 Lukisan berbeda
137 bab 137 Fathir meninggal
138 bab 138 Faiz tau tentang lukisan
139 bab 139 Faiz di tangkap polisi
140 bab 140 Mamah
141 bab 141 Faiz mencerai kan Nanda
142 bab 142 Video Yadna
143 bab 143 Sofi meninggal
144 bab 144 hasil Autopsi
145 bab 145 Rencana Yadna
146 bab 146 Arsala di ancam
147 bab 147 mempersiapkan pernikahan
148 bab 148 Flash back Mita
149 bab 149
150 bab 150 Waffi pulang
151 bab 151 Memahami wanita
152 bab 152 pernikahan Yadna dan Kathir
153 bab 152 Mita tau Kathir menikah
154 bab 154 Kebenaran sikap Sisi
155 Bab 155 Video tersebar
156 bab 156 Apa itu Video asli
157 bab 157 telpon dari Arsala
158 bab 158 Villa
159 bab 159 Sisi datang ke rumah Yadna
160 bab 160
161 bab 161 Rekaman
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165 Menghadiri Acara
166 bab 166 Cctv
167 bab 167
168 bab 168 Jurang
169 bab 169
170 bab 170
171 Bab 172 Kathir akan ke luar Negri
172 Bab 172 mengungkapkan perasaan
173 bab 173 Arsala sadar
174 Bab 174 Tamat
175 promosi Novel Makmum kedua
176 Informasi
177 Novel baru
178 promosi Novel baru
Episodes

Updated 178 Episodes

1
bab 1 tragedi
2
bab 2 tragedi (2)
3
bab 3 pengajian
4
bab 4 malam itu
5
bab 5 flash back pernikahan Rena
6
bab 6 flash back pernikahan Rena (2)
7
bab 7
8
bab 8 Sukarelawan
9
bab 9 Rumah sakit
10
bab 10 tragedi pintu
11
bab 11 operasi plastik
12
bab 12 sakit lambung
13
bab 13 pulang
14
bab 14 menolak lamaran
15
bab 15 kedatangan Abimana
16
bab 16 perhatian Rena
17
bab 17 kedatangan Misbah
18
bab 18 Ufi
19
bab 19 pengajian
20
bab 20 kenapa tak menikah dengan ku
21
bab 21 jodoh dari Abah
22
bab 22 pernikahan
23
bab 23 ke kota
24
bab 24 Kedatangan Mertua Rena
25
bab 25 tasbih hitam
26
bab 26 pacaran
27
bab 27 mimpi
28
bab 28 kedatangan Nagita
29
bab 29 perusahaan Luthfi
30
bab 30 Luthfi marah
31
bab 31 pelajaran dari Luthfi
32
bab 32 puasa Sunnah Dzulhijjah
33
bab 33 ambil ini dan jauhi Luthfi
34
bab 34 cerita
35
bab 35 unboxing
36
bab 36 Ini kejutan bagi ku
37
bab 37 kebakaran di perusahaan Luthfi
38
bab 38 ngabuburit
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41 penyakit kambuh
42
bab 42 apa dulu anak mu meninggal
43
bab 43
44
bab 44 membuat Sofi pergi
45
bab 45 kecelakaan
46
bab 46 keluh Luthfi
47
bab 47 maling bukan sembarang maling
48
bab 48 Bagai warisan
49
bab 49 Kedatangan Nagita
50
bab 50 aku hamil
51
bab 51 Mengajari Gladys
52
bab 52 Kontraksi palsu
53
bab 53 Kemarahan Mayang
54
bab 54 berita
55
bab 55
56
bab 56 belanja perlengkapan
57
bab 57 Gladys lahiran
58
bab 58 Klien
59
bab 59 setelah hujan deras pasti ada pelangi
60
bab 60 pergi ke pesantren
61
bab 61 Tamparan
62
bab 62 Pulang
63
bab 63
64
bab 64 rencana Mayang
65
bab 65 meminta pekerjaan
66
bab 66 Herman pergi
67
bab 67 Mayang jadi miskin
68
bab 68 undangan pernikahan
69
bab 69 acara pernikahan
70
bab 70 Ceramah
71
bab 71 ngatur
72
bab 72
73
bab 73 mata mata
74
bab 74 Kecelakaan
75
bab 75 Syarat
76
bab 76 lokasi hp Rena
77
bab 77 mencari Rena
78
bab 78 Luthfi di culik
79
bab 79 aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82 bantu aku
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86 Pernikahan Nagita dan Revan
87
bab 87 kabur
88
bab 88
89
bab 89 hamil?
90
bab 90
91
bab 91 Rena hamil
92
bab 92
93
bab 93 Keegoisan Sofi
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96 Sofi membebaskan Herman
97
bab 97 Menyerahkan diri
98
bab 98
99
bab 99 ke pesantren
100
bab 100 Gladys kakak Rena
101
bab 101 Faiz putra Abimana
102
bab 102 keputusan untuk Faiz
103
bab 103 Papah Nagita tau semua
104
bab 104 Gladys melempar Faiz
105
bab 105 penyesalan Gladys
106
bab 106 Nagita dan Revan
107
bab 107 Permintaan maaf
108
bab 108
109
bab 109 pengakuan Revan suka pada Nagita
110
bab 110 keputusan pengadilan
111
bab 111 25 tahun kemudian
112
bab 112 Permasalahan Faiz
113
bab 113
114
bab 114 Kemalingan
115
bab 115 Nanda pencuri
116
bab 116 Faiz penipu
117
bab 117 Singa
118
bab 118 Penyesalan Mayang di masa lalu
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123 tamparan Gladys untuk Faiz
124
bab 124 permintaan maaf Nanda
125
bab 125
126
bab 126 gamis Yadna robek
127
bab 127 ketidak sukaan Nyong Amta
128
bab 128
129
bab 129 Lukisan
130
bab 130
131
bab 131 mencuri lukisan
132
bab 132 Nanda tak sopan
133
bab 133 Kemana Yadna
134
bab 134 Kecelakaan
135
bab 135 Kesedihan Yadna
136
bab 136 Lukisan berbeda
137
bab 137 Fathir meninggal
138
bab 138 Faiz tau tentang lukisan
139
bab 139 Faiz di tangkap polisi
140
bab 140 Mamah
141
bab 141 Faiz mencerai kan Nanda
142
bab 142 Video Yadna
143
bab 143 Sofi meninggal
144
bab 144 hasil Autopsi
145
bab 145 Rencana Yadna
146
bab 146 Arsala di ancam
147
bab 147 mempersiapkan pernikahan
148
bab 148 Flash back Mita
149
bab 149
150
bab 150 Waffi pulang
151
bab 151 Memahami wanita
152
bab 152 pernikahan Yadna dan Kathir
153
bab 152 Mita tau Kathir menikah
154
bab 154 Kebenaran sikap Sisi
155
Bab 155 Video tersebar
156
bab 156 Apa itu Video asli
157
bab 157 telpon dari Arsala
158
bab 158 Villa
159
bab 159 Sisi datang ke rumah Yadna
160
bab 160
161
bab 161 Rekaman
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165 Menghadiri Acara
166
bab 166 Cctv
167
bab 167
168
bab 168 Jurang
169
bab 169
170
bab 170
171
Bab 172 Kathir akan ke luar Negri
172
Bab 172 mengungkapkan perasaan
173
bab 173 Arsala sadar
174
Bab 174 Tamat
175
promosi Novel Makmum kedua
176
Informasi
177
Novel baru
178
promosi Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!