Rena masuk ke dalam rumah Abah yang sekarang ada tamu itu.
"assalamualaikum" ucap Rena yang langsung menjatuhkan bobot tubuh nya pada kursi yang ada di sana.
"Waalaikum salam".
"Ning ini nak Iksan dia putra dari Ustadz Arkhana, dia ingin mengenal mu lebih jauh" ucap Abah.
"oh" ucap Rena ketus.
"baik lah kalian mengobrol saja dulu" ucap Abah yang langsung pergi dari sana.
sudah menjadi kebiasaan Abah kalau ada tamu Abah suka pergi dan akhirnya Rena lah yang menemaninya.
"kenapa harus datang sih" batin Rena tak suka.
Rena tak pernah suka jika ada laki laki yang datang karena dia tau kalau mereka akan pulang lagi dan hanya akan membuat Rena terluka saja.
"ada apa Ustadz Iksan datang kemari" tanya Rena ketus.
"aku mau mengenal mu lebih jauh saja" ucap Iksan.
"kau tau siapa aku" tanya Rena.
"Rena Putri bungsu abah Zakaria" ucap Iksan membicarakan Rena.
"aku seorang janda ustadz" kata kata mutiara Rena akhir nya keluar juga perkataan itu yang membuat 13 laki laki pergi lagi dan membatalkan rencana melamar nya.
"lalu apa masalahnya aku juga seorang Duda" ucapnya yang langsung membuat Rena terkejut.
"mampus aku" batin Rena.
"kita sama sama kan" ucap ikhsan dengan percaya diri.
"oh" ucap Rena yang langsung memikirkan cara supaya lepas dari laki laki itu, bahkan Rena ingin kalau dia pulang saja dan tak pernah datang lagi.
tiba tiba saja Gus Farid datang ke sana karena akan mencari Abah ke sana.
"assalamualaikum" ucap Farid.
"waalaikum salam, Gus Farid mau ketemu Abah tadi Abah keluar biar aku yang panggilkan kamu tunggu saja di sini" ucap Rena yang langsung keluar dari sana meninggal kan Ustadz Iksan bersama Farid.
"tapi Ning gak apa biar aku saja yang panggil Abah" ucap Farid yang paham pada sikap Rena yang langsung pergi dari sana.
Farid melihat pada Ikhsan yang sedang duduk di sana, Farid langsung duduk di sana bersebrangan dengan Ikhsan hanya senyuman yang Farid pancar kan pada ustadz itu.
Rena langsung keluar dari rumah dia melihat Abah yang akan datang ke sana.
"Abah ada Gus Farid mencari" ucap Rena.
"mau apa" tanya Abah.
"entah" ucap Rena yang langsung pergi dari sana karena tak mau di tanya lagi oleh Abah.
Abah baru sadar kalau di rumah nya itu masih ada Ustadz ikhsan yang berniat mengenal Rena.
"kabur lagi, dasar anak itu" gumam Abah.
Rena tak sadar dia berjalan sangat cepat hingga dia menubruk pelan kakak iparnya itu.
"kabur lagi" tanya Zia.
"ya kak aku malas sekali, Abah selalu saja menjodohkan aku" ucap Rena.
"tapi Abah benar Ning kau yang menjauhi mereka" ucap Zia.
"tapi kak aku gak mau" ucap Rena.
Zia tersenyum dan melihat Luthfi yang sekarang tengah memunguti sampah.
"kenapa tak sama dia saja" tanya Zia.
"pokoknya aku gak mau, aku capek aku mau tidur dulu ya kakak ipar ku" ucap Rena.
"jangan tidur sebentar lagi Adzan Maghrib" ucap Zia.
"ya" ucap Rena.
Rena masuk ke dalam kamar nya dia merebahkan tubuh nya di ranjang kamar nya itu.
"ya Alloh menguras tenaga sekali hari ini" gumam Rena.
flash back onn
malam pertama Rena tak berjalan dengan baik, saat ini kedua pengantin itu tak baik baik saja, mereka hanya saling berdiam dan tak bicara apa apa.
Abimana memulai pembicaraan walaupun tak di gubris oleh Rena.
"kau tidur lah aku akan tidur di bawah" ucap Abimana.
"tak usah aku yang akan di bawah" ucap Rena.
"jangan aku tak mau kau kedinginan" ucap Abimana.
sejak saat itu Rena diam saja tanpa bicara sepatah kata pun hingga pagi hari nya Rena juga tak melakukan apa apa dia hanya duduk saja di ranjang Melamun dengan mata yang berkaca kaca.
"ayo berangkat mobil aku sudah datang" ucap Abimana.
rena langsung mengemas semua pakaian nya dia sebenarnya tak mau ikut bersama dengan Abimana namun apa lah daya Rena juga tak mungkin tetap di pesantren dia malu pada santri di sana.
Rena menarik koper yang isinya baju Rena semua.
"biar aku yang bawakan" ucap Abimana dengan cepat Rena melepas kan koper nya itu dan berjalan lebih dahulu ke luar.
Rena sebenarnya malu kalau harus bertemu dengan teman teman nya namun dia tak bisa apa apa Rena langsung memeluk teman nya satu persatu.
"Ning jaga diri ya" ucap Gita teman satu kamar nya Rena.
"ya aku akan jaga diri" ucap Rena.
"jangan lupakan kami ya" ucap temannya.
"tak akan" ucap Rena.
Rena masuk ke dalam mobil yang cukup mewah itu, Rena berdampingan dengan Abimana di dalam mobil nya itu.
"ya Alloh kalau memang kak Abimana ini suami yang di berikan untuk ku maka aku akan terima tapi kalau memang kami tak berjodoh tolong pisahkan saja dengan segera" batin Rena.
air mata Rena terjatuh juga namun dengan cepat dia menghapus nya karena tak mau sampai Abimana melihat nya.
"tenang Rena tenang" batin Rena.
sesampainya di kota, mereka langsung masuk ke dalam terlihat oleh Rena kalau rumah itu sangat lah mewah bahkan banyak sekali pembantu yang berjejer menyambut tuan nya itu.
"selamat datang Nona muda" ucap mereka pada Rena.
"terima kasih" ucap Rena tersenyum mendengar hal itu padahal sebenarnya dia sangat tak mau ada di sana.
jika Rena hitung pembantu di sana mungkin ada delapan orang itu pun bersama dengan satpam dan supir.
"mereka lumayan banyak, tak heran sih karena kan rumah ini juga besar" batin Rena.
"kamar kita di atas" ucap Abimana menunjuk pada kamar yang ada di lantai dua di atas.
"kita" tanya Rena yang langsung menatap pada Abimana karena terdengar aneh saja kalau dia menyebutkan Rena dan Abimana menjadi kita.
"ya tapi kalau kau tak mau kita satu kamar maka aku akan tidur di kamar sebelah nya" ucap Abimana.
"ya" ucap Rena yang langsung pergi dari sana menuju kamar nya yang tadi Abimana tunjuk.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments