"Maafkan aku Tiara!" ucap Abiseka hendak menyentuh pipi wanita yang telah ditiduri olehnya semalam.
"Kau pikir kata maaf dapat mengembalikan kesucianku? tidakkkkkk ... Gala Abiseka Gyantara!" pekik Tiara histeris.
"Percaya padaku Tiara, aku sama sekali tidak menjebakmu apalagi sampai berniat untuk menodaimu. Semua terjadi dengan begitu saja, bukankah kita pun sama-sama menikmati peristiwa semalam?"
Abiseka berusaha untuk membela diri, hingga membuat Tiara seketika bungkam. Sebab, memang benar adanya dirinya pun begitu menikmati hasrat cinta semalam. Antara rasa sakit dan nikmat, begitu terasa hangat untuk ia rasakan. Ia masih mengingat jelas dengan begitu gagahnya Gala Abiseka memberikan kehangatan pada setiap inchi tubuhnya. Namun, Tiara berusaha menepis kejadian buruk semalam yang kini telah menghancurkan masa depan hidupnya.
"Aku benci padamu! aku berharap setelah ini kita tidak pernah bertemu kembali untuk selamanya. Aku menyesal menghadiri pesta ulang tahun yang laknat ini!" Tiara nampak berapi-api sambil memungut pakaiannya yang tergeletak di lantai akibat pertempuran panas mereka semalam.
Tiara pun mengenakan pakaian dan hijabnya secara sembarangan, ia sudah seperti orang yang kehilangan warasnya. Ia merasa telah gagal menjadi sosok wanita muslimah, sebab tidak bisa menjaga marwahnya dari laki-laki yang bukan mahramnya.
"Tiara, tunggu! aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja, aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku terhadapmu semalam!" ucap Abiseka dengan melilitkan tubuhnya menggunakan selimut sebab ia masih berada dalam keadaan polos.
Tiara hendak membuka handle pintu kamar yang kini sedang ditempatinya bersama Gala Abiseka. Namun, Gala dengan secepat kilat meraih tubuhnya dan merengkuhnya dalam dada bidangnya.
"Tiara aku mencintaimu, sejak pertama kali aku mengenalmu dari zaman persekolahan dahulu hingga detik ini!" ucap Abiseka berterus terang, ia sama sekali tidak berniat untuk melepaskan Tiara Chandani Putri dari dekapannya.
"Plakkkkk!" tamparan hangat mendarat sempurna diwajah tampan milik Gala Abiseka yang tampak merah bekas tamparan pedas Tiara Chandani Putri terhadapnya.
Gala Abiseka mengusap pipinya yang terasa kebas oleh tamparan Tiara. Namun, rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit hati Tiara oleh sebab kesuciannya telah terenggut olehnya.
"Apaaa? Cinta katamu? tidak ada seorang pencinta sejati yang tega menodai seorang yang dicintainya. Cinta sejati tidak mungkin terbungkus oleh hawa nafsu, simpan jauh omong kosongmu! aku tidak sudi menjadi wanita simpananmu, dan satu lagi jangan pernah bermimpi aku ingin bersanding denganmu. Aku tidak sudi menerima tanggung jawab dari mu. Aku sudah mempunyai calon suami, dua bulan lagi kami akan segera menikah!" tegas Tiara Chandani Putri dengan dipenuh luapan emosi terhadap pemuda tampan yang ada di hadapannya.
Akan tetapi ketampanan dan pesona Gala Abiseka Gyantara sama sekali tidak mampu menghipnotis seorang Tiara Chandani Putri yang menolak dengan tegas rasa tanggung jawab dari seorang Abiseka.
Tiara melongos pergi dalam keadaan semrawut dan acak-acakan dari hadapan Gala Abiseka yang masih mematung di tempatnya akibat mendengar penolakan Tiara terhadapnya.
Tiara tak peduli seberapa perih bagian intinya, ia terus melangkah pergi dalam keadaan sempoyongan. Rasa sakit yang dialami olehnya seolah terasa hambar bersama kepedihan jiwanya.
"Aku benci pada mu Gala Abiseka, kau telah menghancurkan masa depan hidupku?" Tiara terus berlari keluar gerbang cafe xx dengan air mata yang berderai, tak dihiraukan olehnya keberadaan security yang menatapnya penuh rasa keterkejutan. Sebab ternyata masih ada anak manusia yang berada di dalam cafe tersebut semalaman.
"Gawattttt! Aku bisa kecolongan, ternyata di dalam masih ada penghuninya? apa mungkin tuan Gala Abiseka masih berada di dalam sana?" pikir security tersebut yang mulai treveling kemana-mana memikirkan sesuatu yang terjadi antara Gala dan gadis yang baru saja dilihatnya keluar dari cafe xx dalam keadaan tak karuan.
"Semoga saja apa yang ku pikirkan ini tidak benar adanya!" batin security tersebut penuh harap.
***
Sementara di dalam kamar Cafe xx, Gala Abiseka tampak berperang dengan hati dan pikirannya. Ia terus memikirkan sosok Tiara Chandani Putri yang telah mencuri segenap hati dan jiwanya.
"Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja Tiara Chandani Putri sebelum aku dapat memastikan ada benih ku yang tertanam di rahimmu!" batin Abiseka yang tidak akan menyerah untuk mengejar cinta Tiara Chandani Putri.
"Kau benar-benar telah membuatku mabuk kepayang!" gumam Abiseka sambil merapikan pakaiannya setelah melakukan ritual mandinya.
Masih terasa hangat sentuhan peristiwa semalam dalam benaknya, betapa tubuh Tiara menjadi candu untuknya.
"Tiara, aku akan segera mempertanggungjawabkan perbuatanku. Aku akan menikahimu secepatnya, takkan kubiarkan kau menikah dengan sosok pria lain selain diriku. Kau hanyalah milikku seorang, aku yang pertama kali menyentuhmu maka hanya aku saja yang boleh menyentuhmu seterusnya!" Abiseka terus memikirkan tentang hasrat satu malamnya bersama Tiara Chandani Putri yang telah membuatnya tergila-gila.
"Baru dengan dirimu Tiara aku benar-benar jatuh hati, aku bisa mati rasa jika kau pergi dari hidupku. Aku yakin di dalam rahimmu telah tertanam benih ku, peristiwa semalam benar-benar membuatku ingin mengulangi lagi kisah cinta denganmu! entah siapa yang telah menjebak diriku dan dirimu, bukannya aku egois dan bahagia dengan semua yang ada. Namun, aku tidak dapat memungkiri aku begitu merasakan nikmatnya bercinta dengan mu semalam. Tapi, aku akan berusaha mencari tahu siapa dalang dibalik semua ini? aku yakin minuman yang telah kita reguk semalam telah dibubuhi obat perangsang. Tidak mungkin semuanya terjadi begitu saja, pasti ada yang telah merencanakan kejahatan ini hingga kita sama-sama terbuai untuk melakukan hubungan terlarang ini!"
Abiseka berusaha untuk memecahkan misteri tersebut, ia ingin membuktikan kepada Tiara bahwa dirinya sama sekali tidak pernah berniat untuk menjebak Tiara masuk di dalam kehidupannya. Benar, jika dirinya mencintai dan menaruh rasa kagum pada Tiara. Namun, dirinya tidak sebejat itu sampai hati meniduri Tiara jika dalam keadaan sadarnya.
"Tiara, aku akan mencari tahu tentangmu! aku tidak akan membiarkan kedukaan terus menaungimu, kau berhak bahagia. Aku akan memperjuangkanmu sampai kau percaya dan jatuh hati pada ku!"
Abiseka terus bermonolog di dalam hatinya. Wajah ayu dan keanggunan Tiara, kini bermain di dalam benaknya. Ia benar-benar tidak bisa melupakan peristiwa semalam yang membuat dirinya cinta setengah mati pada gadis berhijab tersebut.
Abiseka pun menekan tombol ponselnya, ia pun menghubungi Daniel sepupunya yang juga merangkap sebagai anggota grup band Gyantara music group.
"Daniel, jemput aku di cafe xx sekarang! aku tidak membawa kendaraan pribadi, bukankah semalam aku pergi bersama kalian!" ucap Abiseka dari seberang telepon.
"OMG, jadi kamu masih berada di cafe xx? aku kira semalam kau telah pulang duluan, sampai tak menampakkan batang hidungmu! apa yang sebenarnya terjadi padamu, apa kau telah--?"
Ucapan Daniel terjeda, setelah mendengar suara bariton dari sosok vokalis band mereka Gala Abiseka. "Jemput aku sekarang! ceritanya panjang," ucap Abiseka terdengar serius.
"Tidak mungkin Gala meniduri anak gadis orang, apa kata dunia jika itu benar-benar terjadi?" Daniel berperang dengan pikirannya sendiri. Ia pun menyambar kunci mobilnya dan segera beranjak untuk menjemput Gala Abiseka sepupunya yang masih berada di cafe xx.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Sena judifa
itukn kerjaan teman2 laknat Tiara
2023-09-27
0
Maya●●●
gimana kalau benih yang ada di rahimmu jadi baby ra
2023-08-29
1
Senajudifa
kufavoritkn dulu y thor salam dr 3 jagoan yatim piatu
2023-08-22
2