Waktu pun sudah menunjukkan pukul 18.50 Wib. Tiara pun menutup toko herbal miliknya. Ia telah bersiap-siap untuk menyambut kedatangan sahabatnya Viola Arzeta yang hendak menjemputnya untuk menghadiri acara pesta ulang tahun teman Viola di Cafe xx.
Tiara duduk di teras tokonya sembari mengelus benda pipihnya, ia pun mengangkat deringan ponselnya.
"Assalamu'alaikum, Mas Bram!" sapa Tiara dari seberang telfonnya.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi, kamu dimana Dek? apakah sudah berangkat bersama Viola?" suara lembut dan penuh perhatian terdengar merdu dari sosok Brama Adyaksa Kyswara terhadap calon istrinya Tiara Chandani Putri.
"Belum, Mas. Tiara masih menunggu Viola, insyaAllah 10 menit lagi mungkin ia kemari." Tiara nampak terpukau atas perhatian khusus yang diberikan oleh Brama padanya.
"Ya sudah, Mas tunggu sampai Viola datang menjemput mu. Kebetulan jadwal operasi Mas akan di mulai ba'da Isya." Brama pun masih terus setia menemani Tiara dari seberang telfon.
"Maa syaa Allah, terimakasih atas semua perhatian Mas Bram! Tiara benar-benar bersyukur memiliki Mas. Tiara harap agar Allah mudahkan urusan kita sampai hari H nantinya. Sungguh, diriku benar-benar merasa menjadi wanita yang paling bahagia jika bisa bersanding dengan Mas!" ucap Tiara penuh harap.
"Aamiin ... aamiin ya rabbal'alaamiin, begitu juga yang Mas harapkan!" ucap dokter Brama Adyaksa penuh ketulusan.
Percakapan kedua anak manusia yang hendak merajut janji suci itu pun terhenti ketika Viola Arzeta datang menjemput Tiara untuk menghadiri acara ulang tahun temannya yang telah mereka sepakati sebelumnya.
"Mas Brama, aku berangkat dulu ya? Viola sudah datang, semoga operasi Mas malam ini berjalan lancar!" do'a yang disematkan oleh Tiara special untuk Brama calon suaminya sebelum dirinya mengakhiri percakapan mereka.
"Baiklah, kalian hati-hati di jalan! jika ada apa-apa kabari Mas, terima kasih atas do'anya!" ucap Brama tersenyum bahagia ketika mendapat support dan do'a dari calon istrinya Tiara Chandani Putri.
Tiara pun mematikan ponselnya, setelah berpamitan dengan Brama calon suaminya. Ia pun segera menghampiri Viola sahabatnya yang telah menunggunya di dalam mobil.
"Kita go cafe xx!" ucap viola terdengar renyah.
Viola semakin tidak sabaran ingin melancarkan aksinya, sedangkan Tiara yang tidak mengetahui niat jahat sahabatnya pun terlihat santai dan tenang tanpa berpikiran buruk sedikitpun terhadap sahabat karibnya.
"Siapppp, Vi!" ucap Tiara sambil mengenakan sabuk pengamannya.
Viola mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Mereka pun asyik bercengkrama satu sama lain, sebelum sampai di cafe xx.
Hanya dalam waktu 15 menit, mereka pun sampai di cafe xx. Tiara yang notabenenya tidak pernah menghadiri party di malam hari, iapun dibuat takjub dengan keadaan suasana di malam hari yang ada di cafe xx tersebut.
"Maa syaa Allah, nuansanya sangat indah dan keren sekali Vi?" pekik Tiara dipenuhi rasa kagum ketika melihat dekorasi yang terlihat mewah di cafe xx milik teman Viola yang akan merayakan party malam ini.
Tiara baru pertama kalinya melihat keindahan di malam hari, dengan lampu berkelap-kelip menghiasi cafe xx tempat di mana acara pesta ulang tahun tersebut akan dilaksanakan.
Viola, hanya tersenyum sinis. Dalam hatinya seolah-olah mengumpat habis Tiara, "Dasar gadis bodoh! lihatlah apa yang akan aku lakukan pada mu nanti," batin viola menyeringai licik. Ia pun mengajak Tiara masuk ke dalam cafe xx yang telah disulap menjadi sedemikian rupa, indah dan menakjubkan di pandang mata.
Benar saja, semua orang nampak terpesona dengan kehadiran Tiara yang sedang berjalan beriringan dengan Viola Arzeta yang baru saja masuk ke dalam cafe xx. Semua orang nampak terpukau dengan kecantikan dan keanggunan Tiara berbalut hijab syar'i ala artis Inara Rusli istri vokalis band the Virgoun. Tiara nampak berbeda dari tamu undangan lainnya, ia begitu terlihat sempurna bak bidadari yang turun dari atas kahyangan.😍😍
Viola dan Tiara pun di sambut baik oleh teman-teman Viola lainnya. Namun, ada beberapa teman Viola yang ikut menatap sinis pada Tiara. Mereka saling mengedipkan mata, seolah-olah sedang merencanakan hal yang buruk untuk Tiara.
"Oh ya Tiara, ini acara pesta ulang tahun kakak kelas kita sewaktu SMA dulu. Aku yakin kamu sangat mengenal Gala Abiseka Gyantara, kakak tingkat yang sangat dikagumi oleh remaja putri kala itu!" terang Viola, dengan mengingatkan kembali memori mereka pada masa putih abu-abu dahulu.
"Gala Abiseka Giyantara?" Tiara mencoba meningat kembali kakak kelas tingkat tiga mereka sewaktu dirinya baru mengikuti MOS yakni Masa Orientasi Siswa, ketika dirinya pertama kali menginjakkan kakinya di SMA xx, sekolah favoritnya 8 tahun yang telah lalu.
"Oh, jadi yang berulang tahun itu kak Abi yang sangat digandrungi para siswi kala itu?" tanya Tiara dengan nada santai dan tenang.
"Benar sekali, sekarang ia menjadi vokalis band Gyantara grup. Aku yakin kau pun akan tertarik dengannya ketika melihat ketampanan dan pesonanya." Viola nampak mempengaruhi pikiran Tiara.
Namun, Tiara sama sekali tidak tertarik untuk membahas tentang Gala Abiseka Gyantara, sebab di dalam hati dan pikirannya hanya ada Brama Adyaksa Kyswara calon suaminya yang telah membuatnya jatuh hati tanpa bisa untuk berpaling lagi pada pria manapun. Brama menjadi satu-satunya lelaki, yang kini bersemayam di hati Tiara.
Acara pesta ulang tahun pun di mulai, pencahayaan lampu pun sengaja dimatikan oleh teman-teman Gala Abiseka untuk sesaat sehingga cafe xx terlihat gelap. Tiara sangat ketakutan sebab ia memang takut dalam kegelapan, ia pun berteriak histeris.
"Viola Arzeta, kau dimana?" pekik Tiara sambil bangkit dari duduknya dan mencari keberadaan sahabatnya.
Tiara pun meraba-raba didalam kegelapan, ia mencari keberadaan Viola dan memeluk erat tubuh seseorang yang ia yakini sebagai sahabatnya itu. Tiara membenamkan wajahnya dalam pelukan hangat tersebut, ia sama sekali tidak menyadari jika pencahayaan lampu telah kembali menyala dan berkelap-kelip di cafe xx tempat di mana kini dirinya berpijak. Tiara juga tidak menyadari jika dirinya kini begitu erat berada di dalam dekapan dada bidang seorang pemuda yang sama sekali belum dikenalnya yang ia kira itu adalah Viola Arzeta sahabatnya.
Semua orang pun, tampak mengabdikan momen berharga itu di dalam ponsel masing-masing ketika melihat kemesraan yang tak disengaja antara Gala Abiseka Giyantara dan Tiara Chandani Putri yang kini terpampang nyata di hadapan mereka.
"Gala Abiseka Gyantara, Gala ... Gala ... Gala!" pekik para tamu undangan yang hadir ketika melihat Gala mendekap mesra tubuh Tiara dan tanpa sengaja mengusap lembut pucuk kepala Tiara yang masih tertutup hijab, guna memenangkan Tiara yang terlihat ketakutan akan kegelapan.
Tiara mengerjapkan netranya ketika mendengar pekikan yang menggema di sekelilingnya.
"Astaghfirullah! maaf," ucap Tiara dengan mendorong pelan tubuh Gala Abiseka yang begitu erat mendekapnya seperti seorang kekasih.
Wajah Tiara nampak bersemu merah menahan malu, akibat mati lampu ia harus mengalami kejadian yang sangat memalukan dalam pandangan hidupnya lantaran sepanjang umur hidupnya baru sekali ini dirinya bersentuhan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Tiara melihat sekelilingnya, ia mencari keberadaan sahabatnya Viola Arzeta yang kini menghilang dari pandangannya diantara ratusan pengunjung cafe xx yang menghadiri acara ultah Gala Abiseka yang ke-25 tahun tersebut.
"Viola mana?" bathin Tiara dengan menekan rasa malunya. Ia sama sekali tidak ingin melihat ke arah Gala Abiseka Giyantara yang menatapnya dengan sejuta pesona. Tatapan yang tak biasa terhadap seorang wanita yang sangat dikagumi olehnya.
Gala Abiseka memiliki rasa kagum terhadap sosok Tiara Chandani Putri dengan keanggunan hijab yang menghiasi dirinya.
"Gala Abiseka Gyantara!" ucap Gala dengan menjulurkan tangannya hendak memperkenalkan dirinya pada Tiara.
"Tiara Chandani Putri!" ucap Tiara dengan menelungkupkan tangan di dadanya. Meskipun sebelumnya, dirinya tanpa sengaja mendekap erat dada bidang pemuda yang kini telah berdiri tegak di hadapannya dengan kegagahan dan ketampanannya yang sangat luar biasa. Boleh dibilang sebelas dua belas dengan calon suaminya Brama Adyaksa Kyswara.
Ketegangan di antara Gala Abiseka dan Tiara pun ternetralkan ketika mendengar nyanyian ulang tahun dari teman-teman yang di tujukan untuk Gala Abiseka.
"Happy birthday to you ... happy birthday Gala ... happy birthday ... happy birthday ... happy birthday Gala!" ucap semua teman-temannya yang datang menghadiri acara ulang tahunnya.
"Tiup lilinnya! tiup lilinnya ... sekarang juga! sekarang juga!" ucap Viola Arzeta yang baru keluar dari persembunyiannya bersama teman-temannya dengan membawa cake ultah dengan hiasan gitar cokelat di atasnya, sebagaimana dunia musik yang sangat dicintai oleh Gala Abiseka dari sejak zaman putih-biru dan putih abu-abunya dahulu, hingga detik ini dunia musik menjadi hiburan yang sangat bermakna dalam hidupnya.
Gala Abiseka pun meniup lilin tersebut, sambil menyematkan do'a di dalam hatinya yang entah kenapa pertemuan tak terduga dengan Tiara Chandani Putri malam ini menjadi sesuatu yang paling indah dan sangat bermakna dalam hidupnya, itu lah yang dirasakan oleh Gala saat ini.
Berbeda dengan Tiara, ia tiba-tiba merasa risih berada di tempat tersebut setelah kejadian yang tidak menyenangkan menimpa dirinya dan Gala Abiseka, pemuda yang telah menggelar acara pesta ulang tahun tersebut.
"Viola Arzeta!" pekik Tiara ketika melihat kehadiran Viola bersama teman-teman lainnya datang memberikan ucapan selamat pada Gala Abiseka. Tiara merasa tidak terima ditinggalkan begitu saja oleh sahabatnya bersama seorang pemuda yang masih terasa asing baginya.
"Iya, aku disini. Maaf aku meninggalkan mu sebentar, kemarilah!" Viola menarik lengan Tiara untuk ikut bergabung dengannya dan teman-teman lainnya guna ikut memberikan do'a dan ucapan selamat pada Gala Abiseka Gyantara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Sena judifa
salam kenal dari muara cinta kita thor like dan fav mendarat
2023-09-23
0
Senajudifa
hayo km minta doa apa gala
2023-08-22
0
Maya●●●
semangat thor.
sekuntum bunga untukmu
2023-06-19
1