Agni pusing sekali melihat tugas ekonomi yang banyak dan begitu sulit untuk dikerjain, membuat Agni kesel melihat buku LKS diatas meja belajarnya.
" Pusing sekali, apa yang harus dilakukan nih, menyerah deh dengan tugas seperti ini, apa sebaiknya saya manfaatin si culun saja yah, dia kan sering memperhatikan saya dan sepertinya suka dengan saya, bisa kali yah manfaatin dia untuk kerjain soal setiap tugas yang diberikan oleh Guru." Ucap Agni yang kepikiran Aziel, yang selalu berusaha senyum setiap kali melihat Agni didalam kelas atau pun di luar kelas.
Agni yang pusing akhirnya tidur sambil duduk, dari pada terus berfikir yang bikin sakit kepalanya.
Dilain sisi, Ayah Nya Aziel yang penasaran, akhirnya diam diam ke sekolahnya Aziel untuk melihat langsung kondisi motor anaknya.
" Selamat siang Pak, ada yang bisa saya bantu?." Tanya Kepala sekolah, yang belum pulang karena masih ada pekerjaan.
" Siang Pak, katanya motor anak saya ada disini? Saya mau bawa pulang dan sepertinya kaki anak saya terluka yah?, Apa anda tahu penyebab anak saya jatuh dari motor?. " Tanya Ayah nya Aziel melihat kepala sekolah, yang kaget karena ayah Nya Aziel bahas anaknya yang jatuh dari motor tadi pagi.
" Begini Pak, tadi pagi saya melihat Aziel bicara dengan Feri di parkiran motor entah apa yang mereka bahas, tiba-tiba Feri dorong keras Aziel jatuh dari motor, membuat kedua kaki Nya ketindih dengan body motornya membuat kedua kaki nya jadi luka seperti itu, tapi kami sudah memberikan pengobatan untuk kedua kaki nya Aziel yang lecet-lecet." Penjelasan Kepala sekolah yang berusaha tanggu jawab atas kenakalan yang dilajukan oleh Aziel.
" Saya berharap tidak ada hal seperti ini lagi!, terutama ke anak saya dan anak saya bukan lah anak nakal yang mudah berantem setiap kali emosi tidak pernah main fisik sama sekali ke temen-temannya!. " Tegas Ayah Nya Aziel, berharap anaknya tidak mengalami luka lagi karena temennya.
" Baik Pak, saya akan berusaha, membuat anak-anak murid saya tidak mudah berantem lagi. Saya minta maaf atas kelalaian saya." Lanjut Kepala sekolah, Kepala sekolah akan berusaha tidak akan membiarkan Feri seenaknya dengan temen-temen sekolahnya terus.
" Bagus, yah sudah sekarang motor Aziel mana?." Tanya Ayah Nya Aziel yang ingin melihat langsung motor anaknya
" Saya bawa ke bengkel Pak, sepertinya sebentar lagi selesai diperbaiki dan saya berusaha untuk tanggung jawab atas kenakalan yang dilakukan oleh murid saya." Lanjut Kepala sekolah, yang rela untuk benerin motornya Aziel yang banyak rusaknya.
" Baik lah, saya akan tunggu sampai selesai dibenerin, saya tidak ingin hal seperti ini terulang lagi, kasihan melihat anak saya kesulitan jalan seperti tadi Aziel pulang sekolah." Lanjut Ayah nya Aziel lega, karena Kepala sekolah mau tanggung jawab atas kesalahan anak muridnya ke Aziel.
Kepala sekolah membiarkan ayah Nya Aziel marah, karena memang wajar untuk marah, karena Feri membuat kakinya Aziel sampai sakit dan motornya rusak.
Ayah nya Feri nunggu motornya diperbaiki, didalam ruang Kpala sekolah dari pada harus pulang dan kembali lagi untuk ambil motornya.
Dilain sisi, Kiki melihat Aziel bisa fokus belajar, dengan kedua kaki nya sakit yang pastinya sangat tidak mudah untuk membuat nyaman selama belajar.
" Aziel, kamu bisa fokus belajar seperti ini sih?, saya jika diposisi kamu akan ijin masuk sekolah selama sakit di kedua kaki saya?." Tanya Kiki salut Dengan Aziel, yang masih mau untuk melanjutkan belajarnya.
" Alhamdulillah yah Ki, saya cuman berusaha untuk tetep belajar, selama saya kuat insya allah tetep belajar." Ucap Aziel yang berusaha tetep belajar walaupun badannya sakit sakit semua, karena Aziel tidak ingin prestasinya menurun cuman karena sakit saja yang bisa ditahan.
" Keren keren sekali, saya saja mana bisa seperti kamu, yang bisa menahan sakit sambil selesaikan tugas sekolah yang banyak seperti itu." Lanjut Kiki salut dengan keinginannya Aziel, yang tetep semangat kerjain tugas sekolah, Dengan menahan rasa nyeri dikedua kakinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments