Agni melihat Aziel jalan pelan-pelan masuk kedalam kelas, pakai tongkat karena kedua kakinya Aziel habis ketindih body motor, membuat Agni langsung ledekin Aziel yang kesulitan jalan.
“ Jadi orang pelit sih, jadi sakit seperti itu kasihan deh culun sudah jelek dan sekarang jalannya sulit seperti itu” Ledek Agni sambil senyum sinis melihat Aziel
“ Itu lah akibatnya pelit dengan saya, berani melawan akan kena musibah seperti apa yang dialami oleh Aziel jadi siapapun jangan ada yang berani menolak perintah saya apa bila saya perintahkan kasih liat tugas dan jawaban harus langsung kasih, jika tidak yah harus menerima akibatnya seperti Aziel alami sekarang!.” Tegas Feri dengan sombongnya, Feri sengaja bersikap sombong supaya tidak ada yang berani melawan keinginannya Feri.
“ Kamu disini untuk belajar dan sama sama berjuang, supaya mengerti apa yang diberikan oleh Guru bukannya dengan mudah minta jawaban dengan kasar dan seenaknya, mau berapapun banyak temen yang celaka karena kamu, tidak akan membuat kamu pinter juga Feri, dengan kamu mendapatkan jawaban dengan mudah, percuma saja kamu setiap hari ke sekolah dari pagi sampai siang jika kamu tidak mengerti dengan soal yang diberikan oleh Guru setiap pelajarannya.” Ucap Aziel, yang berusaha tidak takut dengan Feri,walaupun tahu akan celaka dan sakit tapi Aziel akan berusaha melawan temen yang seenaknya seperti Feri.
“ Uuuh, sombong sekali si culun ini, memang harus dikasih pelajaran nih Fer." Lanjut Agni sengaja profokasi Feri, supaya memberikan balasan atasan ucapan Aziel yang seenaknya.
“ Ini balasan atas ucapan sombong kamu culun, jika kamu semakin seenaknya melawan saya akan saya buat kamu semakin menderita." Lanjut Feri dengan tegas, Feri langsung Tarik paksa tongkat yang dipake Aziel, membuat Aziel jatuh.
“ Aziel, kamu tidak kenapa-kenapa?” Tanya Guru yang tiba-tiba masuk kelas dan melihat Aziel yang jatuh ke lantai.
“ Saya tidak kenapa-kenapa Pak, saya masih bisa ikut pelajaran Bapak." Ucap Aziel berusaha menahan rasa sakit pada kedua kakinya, karena tiba-tiba jatuh karena tongkatnya ditarik.
“ Feri, kamu keterlaluan sekali, kamu tarik paksa tongkat yang dipakai Aziel tadi Bapak melihatnya sendiri, kamu bener-bener nakal sekali!.” Bentak Guru yang melihat apa yang dilakukan oleh Feri, membuat Aziel jatuh.
“ Sudah Pak, mari kita mulai pelajarannya.” Lanjut Aziel yang ingin secepatnya duduk dibangkunya, supaya bisa ikut pelajaran fisika.
“ Sial, awas kamu culun membuat saya malu seperti ini!." Batin Feri kesel, karena ucapannya Aziel membuat Feri merasa malu didepan temen-temen sekelas.
“ Saya permisi Pak, untuk duduk dikursi saya” Lanjut Feri yang langsung jalan ke bangkunya dan begitu juga dengan
Aziel berusaha untuk berdiri, untuk jalan ke bangkunya, Aziel melihat temen-temen sekelasnya cuman melihat Aziel yang susah payah untuk jalan tanpa ada niatan untuk bantu sama sekali, bahkan ada yang senyum sinis melihat Aziel yang kesulitan untuk duduk dikursinya.
“ Si culun bener bener cari masalah, dia sombong sekali berani melawan Feri, siap siap untuk semakin apes dia." Batin Agni melihat Aziel yang berusaha duduk dibangkunya.
“ Oke anak-anak, Bapak akan mulai pelajaran fisika sebelum dimulai pelajaran hari ini, kalian kumpulkan tugas kalian dulu yang sudah Bapak berikan minggu kemarin.” Ucap Guru Fisika melihat murid-muridnya yang tegang, karena takut jawabannya salah.
“ Gawat, belum disalin lagi, gara gara culun tadi membuat saya tidak keburu cari jawaaban yang bener!.” Batin Feri panic dan kesel karena belum kerjain tugas sama sekali
“ Baik Pak” Ucap Aziel, Aziel lega melihat jawaban soalnya yang tidak diganti oleh siapapun, membuat Aziel langsung memberikan buku pelajaran ke Guru yang ada didepan kelas, Aziel dengan susah payah untuk bisa jalan sampai ke meja guru.
Temen- temen sekelas Aziel, dengan pasrah juga serahkan tugas yang sudah dikerjakan di rumah dan bisa diberikan langsung ke Guru untuk diperiksa jawabannya, Agni yang sudah belajar semalam pasrah dengan jawaban yang sudah dikerjakannya.
Dua jam kemudian, Bel istirahat telah berbunyi, membuat temen-temen sekelasnya Aziel satu persatu keluar dari kelas untuk istirahat, Agni yang melihat Aziel yang masih duduk dikursinya karena menahan rasa sakit pada kedua kakinya, langsung menghampiri Aziel.
“ Sakit yah? Menyesal tidak karena sudah mempermalukan temen sendiri seperti tadi?” Tanya Agni senyum sinis melihat Aziel, yang menahan sakit di kakinya
“ Tidak sama sekali, kenapa harus menyesal selama saya tidak merugikan orang lain,saya tidak akan merasa menyesal dengan ucapan saya sama sekali.” Ucap Aziel yang seneng, karena Agni mau ajak bicara Aziel.
“ Sombong sekali kamu culun, awas semakin apes kamu semakin melawan Feri, lebih baik nurut saja dengan apa yang diperintahkan oleh Feri, kamu jawab soal yang diberikan oleh Guru dan besoknya serahkan untuk Feri copy paste, tidak membuat kamu menderita seperti itu dan mudah kan” Lanjut Agni sengaja, pancing emosinya Aziel
“ Nah bener, apa yang diucapkan Agni, tidak akan membuat kamu menderita seperti ini kan, tinggal nurut saja semuanya akan damai damai saja, tidak ada yang merasa disakitin oleh saya juga kan, disini saya jagoan dikelas dan siapa sih yang berani melawan saya!" Tegas Feri dengan sombongnya, Feri tidak akan biarkan Aziel berhasil melawannya.
“ Jagoan? Kamu disini pelajar atau bukan? Jika saya sampai masuk ke rumah sakit cuman karena melawan kamu, saya tidak akan menyesal sama sekali, karena kamu temen sekelas yang tidak perlu saya takutin sama sekali. Agni jika kamu fikir saya akan turutin kamu untuk tidak melawan Feri salah besar, karena saya tidak akan pernah mau.” Lanjut Aziel yang tidak ingin direndahkan oleh temennya, cuman karena tidak mau belajar sama sekali.
“ Dia bener-bener nekat Feri, sudah lah kita tinggalin si culun sendirian disini, karena jam istirahat bakal selesai dan kita tidak kebagian waktu makan cuman karena ajak bicara si culun terus” Ucap Lucky yang tidak ingin menahan lapar, cuman karena menghabiskan waktu istirahat demi ajak bicara Aziel saja
“ Kamu bener, hayo guys kita pergi dari sini dan kunci kelas ini supaya dia tidak istirahat sama sekali, selama kita belum kembali ke kelas ini jangan dibuka untuk si culun, biarin dia tidak makan sekarang.” Perintah Feri, yang ingin membuat Aziel menahan lapar sampai jam pulang sekolah.
“ Baik lah Feri hayo.” Lanjut Agni yang setuju, untuk kunciin Aziel sendirian didalam kelas dan tidak makan sama sekali
Agni langsung jalan untuk keluar dari kelas diikutin oleh Feri dan Lucky, untuk meninggalkan Aziel sendirian didalam kelas dan dikunciin selama Agni dan temen temennya makan.
“ Alhamdulillah, setiap hari Bunda selalu siapin bekel ke sekolah, jadi aman bisa makan walaupun tidak ke kantin sama sekali, seterusnya harus hati-hati supaya saya tidak kelaparan cuman karena ulah jahil mereka seperti ini.” Batin Aziel senyum melihat temen-temennya, yang pergi begitu saja, tanpa tahu jika Aziel bawa makan dari rumah dan membuat Aziel tidak akan menahan lapar sampai siang.
Aziel langsung keluarin kotak makan yang sudah ada didalam tasnya, untuk dinikmatin seorang diri didalam kelas, tanpa ada yang ganggu sama sekali sampai Aziel selesai makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments