DIAM BUKAN BERARTI TAKUT

DIAM BUKAN BERARTI TAKUT

Olahraga Volly

Aziel  siap-siap untuk berangkat ke sekolah, periksa kembali buku pelajaran hari ini, sebelum berangkat dan kwartir ketinggalan buku sekolah.

" Hari ini olahraga Volly, bahagianya bisa melihat Agni main Volly bersama temen-temen perempuan lainnya, dia cantik sekali tapi disayangkan sekali terlalu sombong dan sulit untuk dideketin" Ucap Aziel yang kagum dengan kecantikan Agni dan paling jago main Volly.

Aziel langsung pakai baju olahraga sebelum berangkat ke sekolah.

Dilain sisi, Agni minum jamu yang selalu dibuatin oleh Bunda Nya, sebelum Agni berangkat ke sekolah apa lagi Agni akan olahraga Volly hari ini.

" Agni, ini diminum dulu jamu nya Nak, katanya hari ini olahraga Volly kan, supaya stamina kamu fit selama ikut olahraga." Ucap Bunda Nya Agni yang memberikan jamu untuk Agni.

" Terimakasih Bunda, Iyah Bunda Agni hari ini olahraga Volly, dan ada pertandingan bersama temen-temen juga." Ucap Agni langsung minum jamu buatan Bunda Nya, walaupun pahit tapi Agni doyan minum jamu buatan Bunda Nya.

" Kamu kenapa tidak pernah ikut olimpiade olahraga Volly? Tingkat kota Agni? Padahal Ayah lihat kamu jago sekali loh main Volly nya?" Tanya Ayah Nya Agni, yang sering memperhatikan anaknya setiap main Volly bersama temen-temennya

" Temen-temen Agni, pada tidak mau ikut lomba Ayah, lomba seperti itu kan harus punya tim olahraga sendiri, yang untuk didaftarkan ikut lomba, jadi kalo temen-temen tidak mau yah tidak akan pernah bisa ikut lomba" Lanjut Agni sedih, padahal ingin sekali merasakan ikut lomba, tapi temen-temennya mau main Volly cuman disaat jam pelajaran saja atau pertandingan antar kelas saja.

Agni mulai menikmati sarapan yang sudah disiapkan oleh Bunda Nya, Agni selalu senang sarapan bersama kedua orang tuanya sebelum berangkat ke sekolah.

Dilain sisi, Aziel parkirin motornya, sebelum masuk kedalam kelasnya, Aziel melihat temen-temen yang sering usil ke Aziel jalan menghampirinya, Aziel  berusaha tidak takut sama sekali.

" Culun, mana sini tugas kamu!, kita mau salin karena kita tidak belajar tadi malam!." Tegas Feri pegang stang motornya Aziel, sambil lepas paksa kacamatanya Aziel.

" Maaf, saya tidak ingin kasih tahu kalian jawaban soal-soal yang Guru berikan, enak sekali kalian tidak belajar tapi mau mendapatkan nilai bagus karena salin jawaban saya, apapun yang kalian lakukan ke saya, tidak akan saya berikan jawaban saya!." Tegas Aziel, yang tidak ingin dimanfaatin oleh Feri dan temen-temennya lagi.

" Kita rusakin saja kacamata si culun dan motornya juga kita rusakin biar tahu rasa, karena dia selalu berani tolak perintah kita" Ucap Erik sengaja komporin Feri, supaya Feri memberikan pelajaran ke Aziel yang selalu pelit, kasih contekan tugas sekolah hari ini.

" Kamu denger ucapannya Erik? Jika kamu terus saja menolak keinginan kita, kita akan rusak motor tua ini dan kacamata kamu, supaya jadi efek jera bagi orang pelit ke kita!." Tanya Feri dengan tegas, Feri semakin semangat kerjain Aziel, yang masih berusaha melawan Feri.

" Kalian pereman atau pelajar disini? Jika pelajar pasti mau berusaha menjawab tugas yang diberikan, sesusah apapun, dan apapun hasilnya ada usaha yang dikerjain bukan paksa sekaligus ancam seperti ini." Lanjut Aziel berusaha tidak takut dengan ancaman Feri dan temennya.

Gubrak, Aziel jatuh dari motornya, karena Feri dorong Aziel sampai jatuh ke tanah dan kakinya Aziel ketindihan motornya, Feri ajak temen-temennya untuk pergi setelah melihat Aziel jatuh.

" Dasar kalian anak-anak Malas, cuman bisanya jahat karena kesel tidak diberikan pertolongan, kasih jawaban tugas tugas sekolah hari ini." Ucap Aziel menahan sakit pada kakinya, Aziel berusaha bangun walaupun kesulitan karena kakinya ketindihan body motornya.

Dilain sisi, Agni turun dari mobilnya, menjadi pusat perhatian temen-temen satu sekolahnya, karena terpesona melihat kecantikannya dan senyum nya Agni, walaupun terkenal sombong tidak membuat Agni dijahui oleh temen-temennya, justru mewajarkan sikapnya Agni.

" Si culun, kasihan sekali, dia jatuh dari motornya dan tidak ada yang bantuin sama sekali." Ucap Agni dengan sombongnya, melihat Aziel kesulitan berdiri karena kakinya terluka.

" Tadi dia habis ngobrol bersama Feri dan Erik, entah apa yang mereka bicarakan, membuat Feri dorong motornya Aziel sampai jatuh, kasihan sekali selalu menjadi pusat keisengannya Feri dan kawan-kawannya " Ucap Anita yang melihat awal Aziel bicara dengan Feri, Erik dan temen-temen lainnya.

" Wajar lah tidak ada yang mau bantuin cowok culun seperti dia, mana ada yang mau sih, beda dengan cewek cantik dan cowok tampan, pasti dalam hitungan menit ada yang memberikan bantuannya, karena itu lah kelebihannya good looking." Lanjut Agni dengan sombongnya, sambil senyum sinis melihat Aziel jalan kesusahan meninggalkan parkiran sekolah menuju ruang UKS.

Dilain sisi, Feri, Erik, dan Luky, berusaha kerjain tugas Fisika yang paling Feri benci, karena soal yang sulit untuk dikerjakan dan soalnya tidak pernah sedikit setiap dikasih tugas.

" Sial, semalam kita nonton bola terlalu lama, sampai kita lupa ada tugas ini!." Protes Feri kesel, karena tidak kerjain tugas sama sekali membuat Feri sekarang susah sendiri.

" Si culun bener-bener pelit, kasih jawaban saja susah sekali, sampai akhirnya kita dorong dia tadi, saking emosinya karena terlalu pelit." Ucap Erik yang ikut pusing kerjain soal Fisika.

" Tapi saya kwartir dia jadi lumpuh, karena  kakinya kena body motor tuanya. Bisa-bisa kita yang disalahkan." Ucap Lucky kwartir, kena masalah karena Aziel jatuh tadi.

" Tenang saja, siapa sih yang berani melawan kita, anak anak di sekolah ini pada takut dengan kita, pasti semuanya aman kok, lagian suruh siapa jadi temen pelit sekali." Lanjut Feri dengan percaya dirinya, dan yakin semua akan baik baik saja.

" Yah semoga saja deh" Lanjut Lucky pasrah, karena ulah Feri tadi membuat Aziel jatuh dari motornya, karena didorong oleh Feri.

Dilain sisi, Aziel diperiksa oleh Dokter jaga, Aziel mendapatkan perban dikedua kakinya karena begitu keras ketimpa motornya tadi, saat jatuh dan tidak ada yang bantuin sama sekali.

" Kamu beberapa hari tidak bisa ikut olahraga dulu, sampai kondisi kaki kamu sembuh total, kamu minta orang tua kamu untuk ke rumah sakit supaya kedua kaki kamu diperiksa." Ucap Dokter di ruang UKS, setelah periksa kondisinya Aziel.

" Feri dan temen-temennya jahat sekali, karena mereka kamu seperti ini, memangnya apa yang kalian Bahas sampai Feri membuat kamu seperti ini?."  Tanya Guru Olahraga, yang mendapatkan kabar jika Aziel kakinya kena body motornya setelah Aziel didorong sampai jatuh oleh Feri.

" Karena saya tidak memberikan jawaban tugas fisika Pak, Feri dan temen-temennya marah karena saya tidak mau memberikan jawaban ke mereka dan mereka jadi marah ke saya." Ucap Aziel berusaha santai, karena Aziel tidak ingin dianggap lemah karena berusaha melawan Feri.

" Mereka anak-anak Malas dan selalu bikin masalah, tapi kamu tenang saja kita akan tanggung biaya pengobatan kamu, karena kamu sakit selama ada dilingkungan sekolah." Lanjut Guru olahraga, yang berusaha tanggung jawab dengan keadaan Aziel dan tidak ingin disalahkan oleh orang tuanya Aziel.

" Baik Pak" Lanjut Aziel lega karena kedua orang tuanya, tidak dibebani untuk biaya pengobatan karena tiba-tiba sakit pada kakinya.

Terpopuler

Comments

:)

:)

diam bukan berarti takut,tapi lagi nahan berak

2023-08-18

1

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Di era sekarang sekolah2 jg masih ada ko anak2 yg suka buli membuly Thor.

2023-06-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!