2. Pulang

“Neng Inda,” seorang pria memanggil namanya.

“Eh,” Nindya membalikkan tubuh ke arah orang yang memanggilnya.

“Neng Inda mau pulang?” tanya pria itu lagi.

“Iya Mang Udin. Mang Udin sedang apa di sini? Tidak ke sawah?” tanya Nindya pada pria yang dipanggilnya Mang Udin. Udin adalah salah satu pekerja di ladang ayah Nindya.

“Kan belum waktunya panen, Neng. Mumpung belum waktu panen, Mamang nyambi jadi tukang ojek. Lumayan lah Neng buat tambah-tambah jajannya si Jaka dan si Mila sama beli susu buat adik mereka,” kata Udin.

“Lho, Mang Udin punya bayi lagi?

Udin terkekeh mendengar pertanyaan Nindya.

“Neng ada yang jemput tidak? Kalau tidak, ayo saya antar!” Udin menawarkan tumpangan pada Nindya.

“Gak dijemput Mang. Saya gak bilang sama Abah dan Ambu kalau hari ini saya pulang. Kalau begitu, saya numpang sama Mang Udin saja. Boleh, kan?“

“Ya boleh atuh, Neng,” jawab Udin sambil mengambil satu tas besar yang ditenteng Nindya.

Jarak dari terminal bus ke rumah cukup jauh, butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai.

“Anak-anak Mang Udin yang besar sudah pada sekolah?” tanya Nindya memecahkan keheningan di antara mereka.

“Jaka sudah kelas 3 SD, kalau Mila belum sekolah,” jawab Udin.

“Memangnya umur Mila berapa sekarang?”

“Baru tujuh tahun,” jawab Udin.

“Kenapa belum sekolah?” tanya Nindya heran mendengar jawaban Udin.

“Kata kakeknya sih tidak usah sekolah, cukup mengaji saja di masjid.”

“Lho, kenapa begitu Mang? Si Mila kan berhak buat sekolah. Umurnya juga sudah cukup buat sekolah di sekolah dasar. Memangnya Mang Udin tidak mau punya anak perempuan yang pintar?” tanya Nindya sedikit emosi.

“Yah gimana lagi Neng. Kakeknya yang bilang begitu, mamang sih nurut saja.”

“Lah yang jadi bapaknya si Mila itu siapa? Mang Udin atau bapaknya Mang Udin? Memang mengaji juga perlu bahkan wajib, tapi sekolah juga perlu supaya mereka pintar. Semua anak-anak memiliki hak untuk bersekolah tidak terkecuali. Apalagi sekarang masuk sekolah itu gratis. Kita hanya butuh biaya untuk beli baju seragam dan alat-alat tulis saja. Kalau kita orang tidak mampu, kita bisa mengajukan beasiswa.”

“Iya juga sih Neng. Tapi kakeknya si Mila kan…”

“Yang jadi bapaknya si Mila itu Mang Udin. Mamang yang lebih berhak atas diri si Mila. Kecuali kalau Mang Udin punya pemikiran yang sama seperti bapaknya Mang Udin yang beranggapan kalau anak perempuan tidak perlu sekolah.” Ucapan Nindya terdengar pedas.

“Tidak begitu Neng. Mang Udin mah malah ingin sekali anak-anak jadi pintar,” ungkap Udin.

“Bagus. Nanti ajaran baru, Mang Udin daftarkan si Mila untuk masuk sekolah dasar. Sebentar lagi tahun pelajaran baru. Nanti saya bantu daftarnya.”

“Terima kasih, Neng.” Udin mengucapkan terima kasih dengan bibir bergetar. Ia merasa bersalah karena selama ini telah mengabaikan hak anak perempuannya untuk bersekolah.

“Alhamdulillah, sudah sampai Neng.” Udin menghentikan motornya di depan rumah Nindya.

“Terima kasih, Mang.” Nindya turun dari motor dan memberikan dua lembar uang pecahan seratus ribu.

“Eh, tidak usah Neng. Niat saya kan mengantar Neng Inda sampai ke rumah dengan selamat, bukan memberikan jasa ojek,” ucap Udin.

“Ini uangnya buat beli peralatan sekolah si Mila,” ujar Nindya sembari tersenyum.

“Alhamdulillah. Terima kasih Neng. Semoga Allah membalas semua kebaikan Neng Inda.

“Sama-sama Mang Udin.”

***********

to be continued...

Episodes
1 1. Renungan Nindya
2 2. Pulang
3 3. Rencana
4 4. Tekad
5 5. Menunggu Izin
6 6. Surat Keputusan
7 7. Bersiap
8 8. Berkenalan
9 9. Idola Baru
10 10. Serangan
11 11. Pak Dokter
12 12. Laporan
13 13. Mengobati
14 14. Kesaksian
15 15. Perdebatan
16 16. Penyesalan
17 17. Terima Kasih
18 18. Pulang
19 19. Di Sekolah
20 20. Gosip
21 21. Tugas Baru
22 22. Tak Bisa Menolak
23 23. Kesal
24 24. Heran
25 25. Presentasi
26 26. Berdebat Lagi
27 27. Penawaran
28 28. Idola
29 29. Diskusi
30 30. Ide Pak Lurah
31 31. Mengantar
32 32. Sakit
33 33. Dirawat
34 34. Persiapan
35 35. Alam Bawah Sadar
36 36. Nasihat
37 37. Pertemuan Kesekian
38 38. Merayakan Kemenangan
39 39. Tawaran
40 40. Peresmian
41 41. Orang Ketiga
42 42. Kebohongan
43 43. Serangan
44 44. Akhir Pertarungan
45 45. Mengobati Luka
46 46. Masih Berdua
47 47. Gelisah
48 48. Perjodohan
49 49. Buka Hatimu!
50 50. Perjalanan Pertama
51 51. Bertemu Orang Tua
52 52. Interogasi
53 53. Wacana Pertemuan
54 54. Tidak Benci
55 55. Sarapan Bersama
56 56. Mengantar
57 57. Perdebatan Kesekian Kali
58 58. Khawatir
59 59. Musibah
60 60. Peduli
61 61. Siap Kembali
62 62. Calon Mertua
63 63. Bukan Selingkuh
64 64. Pembicaraan Ibu dan Anak
65 65. Ingkar Janji
66 66. Terlihat Seperti Pasangan
67 67. Siap Menjadi Istri
68 68. Masa Kecil
69 69. Selamat Tinggal Masa Lalu
70 70. Komitmen
71 71. Penculikkan?
72 72. Pencarian
73 73. Keputusan Sulit
74 74. Kejutan Manis
Episodes

Updated 74 Episodes

1
1. Renungan Nindya
2
2. Pulang
3
3. Rencana
4
4. Tekad
5
5. Menunggu Izin
6
6. Surat Keputusan
7
7. Bersiap
8
8. Berkenalan
9
9. Idola Baru
10
10. Serangan
11
11. Pak Dokter
12
12. Laporan
13
13. Mengobati
14
14. Kesaksian
15
15. Perdebatan
16
16. Penyesalan
17
17. Terima Kasih
18
18. Pulang
19
19. Di Sekolah
20
20. Gosip
21
21. Tugas Baru
22
22. Tak Bisa Menolak
23
23. Kesal
24
24. Heran
25
25. Presentasi
26
26. Berdebat Lagi
27
27. Penawaran
28
28. Idola
29
29. Diskusi
30
30. Ide Pak Lurah
31
31. Mengantar
32
32. Sakit
33
33. Dirawat
34
34. Persiapan
35
35. Alam Bawah Sadar
36
36. Nasihat
37
37. Pertemuan Kesekian
38
38. Merayakan Kemenangan
39
39. Tawaran
40
40. Peresmian
41
41. Orang Ketiga
42
42. Kebohongan
43
43. Serangan
44
44. Akhir Pertarungan
45
45. Mengobati Luka
46
46. Masih Berdua
47
47. Gelisah
48
48. Perjodohan
49
49. Buka Hatimu!
50
50. Perjalanan Pertama
51
51. Bertemu Orang Tua
52
52. Interogasi
53
53. Wacana Pertemuan
54
54. Tidak Benci
55
55. Sarapan Bersama
56
56. Mengantar
57
57. Perdebatan Kesekian Kali
58
58. Khawatir
59
59. Musibah
60
60. Peduli
61
61. Siap Kembali
62
62. Calon Mertua
63
63. Bukan Selingkuh
64
64. Pembicaraan Ibu dan Anak
65
65. Ingkar Janji
66
66. Terlihat Seperti Pasangan
67
67. Siap Menjadi Istri
68
68. Masa Kecil
69
69. Selamat Tinggal Masa Lalu
70
70. Komitmen
71
71. Penculikkan?
72
72. Pencarian
73
73. Keputusan Sulit
74
74. Kejutan Manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!