"Masih nyonya, maaf sebelumnya nyonya, apa tuan tadi anak nyonya?" tanya Sarah.
"Iya! Namanya Rendra, dan tugas pertama kamu sekarang buat dia nyaman sama kamu, agar dia mau menuruti perkataan kamu?" kata ibu Rita.
"Astaga! Lebih baik aku lembur 2 hari 2 malam dari pada menaklukkan laki laki es batu itu." gumam Sarah dalam hati
"Kamu tenang saja, meskipun Rendra laki laki yang keras, dingin, dan cuek tetapi dia akan menjadi lembut dan penyayang kalau sudah bertemu orang yang tepat. Jadi saya harap kamu tidak mengecewakan saya." kata ibu Rita
"Baik nyonya! saya akan berusaha semampu saya, tapi apakah tuan Rendra mengetahui tentang perjanjian dan perjodohan ini nyonya?" tanya Sarah.
"Tidak! dan jangan sampai dia mengetahui tentang itu. dan kamu juga harus belajar mencintai dia dan menerima semua yang ada pada dia. Nanti akan aku atur pertemuan kamu dengan Rendra selanjutnya. Saya permisi dulu." kata ibu Rita
"Baik nyonya."jawab Sarah
setelah ibu Rita dan Rendra meninggal minimarket, Sarah kembali bekerja di area sales, kaki Sarah sudah membaik setelah di pijit Rendra tadi.
Sinta yang dari tadi menghawatirkan Sarah merasa lega karena Sarah sudah bisa berjalan dan kembali bekerja.
***
Rendra dan ibu Rita sudah sampai di rumah.
"Ren! Kamu hari ini di rumah kan?" tanya ibu Rita yang sudah sangat lama merindukan Rendra, karena mereka jarang sekali bertemu dan Rendra hampir setiap hari tidak pernah ada di rumah.
"Belum tau ma."jawab Rendra sambil merebahkan tubuhnya di sofa depan televisi.
"Kamu kan sudah janji mau nemenin mama hari ini, jadi kamu di rumah aja ya?" kata ibu Rita
"Iya ma!" jawab Rendra.
"Ren! Mama itu kangen banget sama kamu, mau sampai kapan kamu seperti ini? Dan kenapa sih kamu itu tidak pernah pulang kerumah?" kata ibu Rita.
"Kalau mama nyuruh aku di rumah buat dengerin ceramah mama, lebih baik aku pergi." jawab Rendra
"baiklah mama akan berhenti bahas masalah ini sama kamu, tapi kamu jangan pergi ya?" kata ibu Rita memohon ke Rendra
"aku mau istirahat dulu ma, aku capek" kata Rendra sambil berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
"Besok siapkan diri kamu, kamu harus ikut gathering perusahaan. Tidak boleh nolak." kata ibu Rita mengeraskan suaranya agar di dengar oleh Rendra yang sudah sampai di lantai dua.
"Iya ma." jawab Rendra tanpa protes
***
"Nanti sebelum kalian pulang kita berkumpul sebentar ya, ada pengumuman penting." kata manager toko.
"Baik pak!" jawab para karyawan serentak.
Semua karyawan bergegas menyelesaikan pekerjaannya dan segera berkumpul untuk mendengarkan pengumuman dari manager toko.
"Ada berita bagus yang akan saya sampaikan kepada kalian."
"Berita apa pak?"
"ibu Rita akan mengadakan gathering perusahaan yang akan di laksanakan besok, jadi saya mohon setelah pulang nanti kalian persiapan diri kalian. Besok kita berangkat pagi. Dan jangan sampai ada yang telat."
"Baik pak."
"kalian gunakan baju ini buat besok. Dan untuk bawahan kalian bisa menggunakan celana jeans warna bebas." kata manager toko, sambil membagikan kaos berkerah warna hitam.
"Sekarang kalian bisa pulang! dan jangan lupa untuk besok."
"baik pak."
***
Di Kosan.
"Sar, aku takut deh sama laki laki yang bersama ibu Rita tadi, ganteng sih ganteng tapi sadis abis." kata Sinta
"Dia anaknya ibu Rita." jawab Sarah
"jangan bilang dia yang akan di jodohin sama kamu?" kata Sinta
"Humb! emang dia orangnya." jawab Sarah
"Serius kamu? padahal kan dia ganteng, masih muda, kenapa di jodohin?" kata Sinta
"Aku juga masih belum tau kenapa ibu Rita mau menjodohkan aku dengan anaknya itu, aku gak bisa bayangin hidup aku setelah nikah sama dia, ganteng sih ganteng tapi orangnya kayak es balok, kejam." kata Sarah
"Iya sih meskipun dia sadis tapi dia masih ada nilai plusnya ganteng dan kaya."jawab Sinta
"Wajah ganteng tapi nanti lama kemalaman juga akan tua, kaya kalau kerjanya suka menghabiskan uang juga pasti akan habis juga. Yang bener nilai plusnya itu punya suami dan ibu mertua yang galak." kata Sarah
"Kamu benar Sar. Apa mungkin yang membuat anak ibu Rita tidak laku itu karena dia sadis dan mamanya juga galak ya? jadi tidak ada yang mau deketin anaknya ibu Rita." jawab Sinta
"Tapikan dia kaya, pasti banyak yang mau sama dia, meskipun itu cuma buat ngejar hartanya aja." kata Sarah
"Kalau aku sih ogah sar. Bisa mati muda, karena tekanan batin."jawab Sinta
"Tapi sebenarnya dia itu baik kok, buktinya dia mau memijat kaki ku dan mengobati lukaku tadi." kata Sarah.
"Serius kamu sar? Apa jangan jangan kamu sudah cinta pada pandangan pertama?" jawab Sinta
"Mungkin." jawab Sarah terkekeh
***
Pagi ini Sarah dan Sinta bangun lebih awal dari biasanya, mereka mandi bergantian dan bersiap siap. mereka memastikan semua barang bawaan agar tidak ada yang tertinggal, acara gathering kali ini di lakukan dua hari. Setelah selesai berkemas kemas mereka berangkat ke minimarket, karena di sana tempat berkumpul untuk berangkat nanti.
Mereka berangkat menggunakan bus yang sudah di sediakan, nampak ibu Rita, suaminya dan Rendra juga ikut dalam rombongan bus itu.
Tempat gathering jaraknya lumayan jauh, membutuhkan waktu sekitar 4 jam, itupun kalau jalanan tidak macet.
Banyak karyawan perempuan ibu Rita yang mencuri curi perhatian ke Rendra, tetapi Rendra tidak tertarik dengan mereka. Rendra tetap memegang pendiriannya, dengan sikap yang cuek, dingin, dan datar.
Setelah beberapa lama, akhirnya rombongan mereka sampai tujuan, ibu Rita sudah menyiapkan villa untuk mereka, villa itu adalah salah satu villa milik suami ibu Rita, yang memang di sediakan untuk acara seperti ini.
Villa nya cukup besar dan ada banyak sekali kamar didalamnya, satu kamar bisa di isi 4-6 orang dengan dua ranjang yang cukup besar.
Para karyawan perempuan mendapatkan kamar di bagian depan villa, sedangkan yang laki laki mendapatkan kamar di bagian belakang villa.
Disana juga terdapat dua kamar pribadi, yang satu di gunakan ibu Rita dan suaminya, sedangkan yang satunya di gunakan Rendra.
Semua karyawan sudah masuk ke kamar yang telah di bagikan untuk mereka, sehingga mereka bisa istirahat sejenak sebelum acaranya di mulai.
tetapi Sarah tidak beristirahat seperti teman temannya, dia lebih tertarik jalan jalan di sekitar villa, Sarah sangat tertarik melihat kolam ikan yang cukup besar dan ada jembatan di tengahnya. Sarah duduk di tengah jembatan menghadap kolam sambil menggantungkan kakinya di atas kolam.
"Baru permata kali liat ikan?"
Suara yang sepertinya tidak asing buat Sarah, Sarah mendongakkan kepala ke sosok yang berdiri di sebelahnya.
"Tuan!" kata Sarah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments