Meylani mengingat perpisahan mereka kala itu. Pertemuan terakhir kedua pasangan sejoli itu yang menyisakan kenangan yang begitu dalam.
"Semoga cincin yang aku sematkan dijarimu menjadi pengingat hubungan kita berdua, Mey aku mohon bersabarlah dan tunggu sampai aku kembali lagi, hanya tiga tahun perpisahan kita jadi aku mohon jaga selalu hatimu tunggu aku kembali, aku akan selalu mencintaimu hingga akhir waktuku," ucapnya Bisma yang sampai detik ini selalu terngiang-ngiang di telinganya Meylani.
Sudah hampir setahun kepergiannya Bisma ke Malaysia,tapi perkataan itu seolah baru saja diucapkan oleh pria yang sampai detik ini tidak bisa dilupakannya walau dalam sekejap mata saja.
Puk!!
Sebuah tepukan mendarat di pundak kanannya Meylani yang membuat tubuhnya terlonjak kaget saking terkejutnya dengan tepukan yang begitu tiba-tiba.
"Ah!" Pekiknya Mey saking kagetnya karena dirinya sedang duduk bersantai sambil melamun mengingat beberapa kenangan manis saat bersama dengan Bisma.
Bukannya merasa bersalah sedikitpun setelah melakukannya, Mia malah tertawa terpingkal-pingkal melihat reaksi dari sahabatnya itu.
Mey melototkan matanya melihat sikap teman kerjanya itu, "Astagfirullah aladzim,kamu yah senang banget kagetin saya, apa kamu sungguh kurang kerjaan sehingga mengerjaiku!" Ketusnya Mey seraya memegangi dadanya dibalik hijabnya itu.
"Hahaha kamu sih, kalau enggak ada kerjaan pasti dikit-dikit melamun, dikit-dikit menghayal apa kamu nggak capek apa seperti ini terus? Sudah hampir setahun loh kamu seperti ini mulu," tukasnya Mia l.
Mey menatap jengah ke arah temannya itu yang paling mengerti dengan keadaannya, "Mia Audina Hidayat ini kan waktunya istirahat, jadi aku bebas mau ngapain saja, mau melamun atau tidur juga tidak bakalan ada yang marah," ketus Mey yang memang sudah sering diperlakukan seperti itu.
Mia menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal yang tertutup hijab tersebut, "Hehehe Meylani Aileen Wijayanto maaf, saya tadi hanya canda kok, masalahnya kamu juga selalu saja melamun,apa kamu lupa siapa saja yang sering melamun akan mudah dirasuki dan digoda oleh hal-hal yang tidak baik pula, aku takut kamu kesambet hantu ganteng," guraunya Mia.
"Lisa dimana tumben anak itu gak nongol, biasanya kamu bareng dengannya?" Tanyanya Mey yang celingak-celinguk mengalihkan pembicaraan karena jika Mia diladeni pasti akan berbuntut panjang kali lebar.
"Katanya mau shalat dzuhur dulu baru nyusul, apa kamu sudah makan siang?" Tanyanya balik Mia.
Mey pun beranjak dari duduknya itu dan berjalan ke arah lemari lokernya untuk mengambil makanan yang sudah dipesannya sebelum bekerja.
"Kamu enggak masak? Tumben kamu beli makanan dari luar," ucapnya Mia yang menunggu makanan pesanannya diantar oleh salah satu temannya.
Mereka bekerja di salah satu toko departemen store terkemuka di kotanya dengan logo huruf M sang raja siang. Sudah hampir lima tahun Mia dan Meylani bekerja di toko itu, sedangkan Lisa lebih duluan beberapa bulan dari keduanya itu.
"Tidak sempat masak, hari ini aku bangun kesiangan maklum enggak shalat soalnya jadi keasyikan tidur,lagian aku juga belum belanja kebutuhan dapur makanya mesan makanan dari kelaparan," ujarnya Mey.
"Kamu sih lebih memilih ngekos sendiri dari pada aku ajak tinggal bareng pamanku, andai saja kamu ikut bareng aku pasti enggak bakalan repot seperti ini juga," pungkasnya Mia yang celingak-celinguk melihat sekitarnya mencari orang yang sedang mengantar pesanan makanannya.
"Ini lagi… apa enggak ada judul lain mungkin bahas novel yang lagi viral atau artis mungkin, kamu sudah tahu saya orangnya gimana, aku tidak akan merepotkan orang lain selama aku bisa melaksanakannya sendiri, aku hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih karena sudah peduli denganku," Meylani menyentuh punggung tangan temannya itu yang sudah gelisah menunggu pesanan makanannya.
Berselang beberapa menit kemudian, pesanan Mia dan Lisa sudah sampai. Mereka pun makan bersama dan sesekali bercanda.
"Lisa kamu enggak ada rencana balik ke kampung gak?" Tanyanya Mia yang mulutnya penuh dengan makanan yang belum sempat dikunyahnya itu.
Mey mendelik melihat Mia yang selalu seperti itu jika makan," Mia kamu itu makan dulu baru bicara,kalau seperti ini kami berdua tidak mengerti dan paham dengan apa yang kamu katakan," ketusnya Meylani yang hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap dan perilaku dari Mia.
Mia hanya nyengir kuda dan segera menghabiskan makanannya itu. Lisa hanya tersenyum menanggapi perdebatan kecil kedua sahabatnya.
"Insya Allah… aku balik ke kampung hari jumat karena kakakku katanya sih mau nikah, jadi kemungkinannya aku tiga atau empat hari di sana," jawab Lisa yang menyeruput minuman dinginnya itu.
"Kok pakai katanya sih! Kalau kamu ngomong gitu seolah kamu tidak yakin jika kakakmu akan menikah," tampiknya Mia.
Lisa kembali tertawa cengengesan menanggapi perkataan dari Mia," sebenarnya seperti itu, karena kakakku dari sejak dulu katanya tidak ada rencana untuk menikah bahkan dia ikut-ikutan sama orang-orang katanya ngurus anak membuatnya akan cepat tua saja, makanya aku berpendapat seperti itu," ungkap Lisa.
Baru saja Mey hendak membalas perkataan dari Lisa, benda berbentuk persegi panjang itu mengeluarkan bunyi dan getaran yang sedari tadi tergeletak di atas meja di samping mangkok makanannya Meylani. Mia dan Lisa menatap ke arah Mey yang hanya melirik sekilas ke arah layar hpnya itu.
"Kenapa tidak diangkat telponnya?" Tanyanya Lisa sembari mengaduk minumannya.
Meylani mengarahkan layar hpnya ke arah kedua temannya itu. Di layar hpnya hanya nomor hp tanpa nama siapa penelpon. Meylani memang selalu bersikap seperti itu, jika ada nomor baru yang tidak dikenalnya dia tidak akan mengangkat telponnya,kecuali orang itu mengirim chat atau pesan singkat. Dan telponnya sudah lebih dari tiga kali barulah dia berinisiatif untuk mengangkatnya.
"Kenapa enggak diangkat saja, siapa tahu itu mungkin telpon yang sangat penting," ucapnya Mia.
"Tunggu sampai tiga kali barulah aku angkat, jangan sampai orang kurang kerjaan saja,kan buang-buang waktu ladeni mereka," ucap Meylani.
Ketiga perempuan itu duduk saling berhadapan di sebuah meja di sudut ruangan yang selalu dipakai pegawai dan karyawan toko M untuk beristirahat.
"Benar juga katamu, karena banyak orang yang hanya modus ingin kenalan berpura-pura salah sambung segala,saya sering ngalamin hal itu, makanya mulai sekarang aku ngikut caranya Mey diamkan,kalau penting pasti mereka akan terus menelpon," Lisa menambahkan.
"Sudah empat kali loh Mey,apa sebaiknya kamu terima saja panggilannya, kasihan jika yang menelpon adalah orang yang butuh bantuanmu," Mia melihat intens ke arah Meylani.
Mey pun akhirnya mengangkat telponnya dan awalnya yang berbicara dengannya ketika sambungan telepon tersambung adalah, seorang pria tapi diambil alih oleh perempuan yang sangat familiar dan di kenali suaranya itu.
Mey menautkan kedua alisnya ketika mendengar suara seseorang laki-laki, "Halo, assalamualaikum," ucapnya Meylani.
"Waalaikum salam, maaf ada seseorang yang ingin bicara denganmu," ujar pria dari seberang telepon.
"Oh," balas Mey seraya mengerucutkan bibirnya itu membentuk huruf o.
Mia dan Lisa saling bertatapan satu sama lainnya dan keduanya bersamaan mengangkat kedua bahunya, karena mereka juga tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi.
"Ini ibu Nak, kamu bisa pulang ke kampung besok tidak Nak?" Tanyanya Bu Santi ibunya Meylani.
Mia Audina dan Lisa Susanti menjadi pendengar setia sambil menghabiskan makanan mereka yang masih tersisa beberapa suapan itu.
Mey mengerutkan alisnya tanda keheranan dengan penuh pertanyaan, "Kenapa, apa yang terjadi kenapa saya harus pulang kampung Bu? Apa ibu, Bapak, Kamil dan Meysa baik-baik saja?" Tanyanya Mey yang mulai ketakutan dan panik jika terjadi sesuatu pada anggota keluarganya yang ada di kampung.
"Alhamdulillah kami semua baik-baik saja kok, kamu pulang saja Nak dulu, ini sangat penting dan Ibu tidak bisa mengatakan alasannya lewat telpon," ucapnya Bu Santi.
"Baiklah Bu, besok saya akan pulang, kalau gitu aku tutup dulu telponnya soalnya sudah waktunya kerja lagi, assalamualaikum Bu,"
Meylani menutup telponnya dan kembali terdiam memikirkan apa yang terjadi kenapa dia suruh balik padahal baru sebulan yang lalu dia mudik waktu hari raya idul Fitri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Uneh Wee
mau d jodoh kn kali mey
2023-06-10
1
ivana aga
harus nurut kata orang tua
2023-06-03
2