PamanMu Adalah JodohKu
Hilir mudik di luar area kafe Biru sama sekali tidak mengusik ketenangan kedua orang itu sedang duduk berhadapan di salah satu meja yang ada di sudut Kafe. Minuman dan makanan yang dipesannya sedikitpun belum disentuhnya, karena dirinya tidak sabar menunggu kekasihnya untuk berbicara sesuatu.
Pria muda itu menggenggam erat kepalan tangan sang pujaan hatinya yang duduk berhadapan dengannya, "Mey mungkin hari ini terakhir aku ajak kamu makan di tempat ini karena…" ucapnya seorang pria muda dengan memakai jaket hoodie berwarna putih itu yang belum selesai.
Perempuan yang disapa Mey itu menatap intens ke arah kekasihnya setelah mendengar namanya disebut.
Mey melototkan matanya saking terkejutnya mendengar perkataan dari kekasihnya itu, "Maksudnya Mas, kok ngomongnya seperti itu? Apa kamu sudah bosan bertemu denganku atau kamu marah padaku sehingga kamu tidak ingin lagi menemui ku?" Cercanya dengan sejuta pertanyaan yang menghinggapi benaknya itu.
Mey berusaha untuk melepaskan pegangan tangannya dari prianya tersebut. Sedangkan sang pria sama sekali tidak ingin melepaskannya. Sang pria hanya terkekeh melihat reaksinya Meylani yang diluar dugaan nya itu. Mey mendelikkan kedua matanya melihat pacarnya tertawa seperti itu.
"Kenapa ketawa? Apa ada yang lucu dengan perkataanku?" Ketusnya Meylani.
"Meylani please dengarkan aku dulu ngomong, aku belum menyelesaikan pembicaraanku kau sudah memotongnya," imbuhnya pria tersebut.
"Bisma Aksa Abimanyu kalau begitu jelaskan secara detail maksud dari perkataannya agar aku tidak salah paham!" Dengusnya Mey yang menarik tangannya dari genggaman Bisma.
"Meylani Ramadhani Aileen Zulkarnain makanya dengarkan aku dulu sebelum nyerocos,gini nih kebiasaan aku belum selesai bicara sudah diserang berbagai pertanyaan," kelakarnya Bisma.
Bisma sebenarnya ragu dan bimbang untuk mengatakan niat dan tujuannya mengajak kekasihnya bertemu, padahal biasanya jadwal pertemuan mereka setiap minggunya hanya di hari minggu saja. Kenapa karena keduanya sama-sama sibuk bekerja.
"Ayo buruan katakan apa maksudnya Mas Bisma ngajak aku bertemu padahal hari ini hari senin," pungkasnya Mey lagi.
Bisma menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan nafasnya dengan cukup pelan sebelum menjawab pertanyaan dari Mey tersebut. Bisma kembali menarik tangannya Mey ke dalam genggaman tangannya itu.
"Mey lusa saya akan pergi ke Malaysia Kuala Lumpur, Bos tempat aku bekerja menugaskan aku kerja di sana, enggak lama kok hanya tiga tahun saja, setelah balik dari KL saya akan melamar kamu," ujarnya Bisma dengan ragu.
Mey kembali melotot kaget mendengar penuturan dari Bisma yang mengatakan akan pergi dari Jakarta dan akan menetap di luar negri.
"Kenapa meski Mas Bisma yang ke sana, apa nggak ada orang lain yang bisa menggantikan Mas?" Kedua bola matanya Mey sudah berembun dan siap untuk jatuh membasahi pipinya itu bibirnya bergetar mengucapkan perkataannya.
Bisma menangkupkan kedua tangannya di dagunya Meylani," sayang saya sudah bersikukuh untuk menolak keputusan tersebut, bahkan saya juga menentang surat perintah tersebut,tapi imbasnya saya akan dipecat dari pekerjaanku dan parahnya lagi kemungkinan besarnya saya di blacklist dari semua perusahaan jika saya tidak menuruti keinginan bos," ungkapnya Bisma dengan sedih penuh penyesalan.
Meylani tidak menyangka jika pertemuannya hari ini akan menjadi awal perpisahan sementaranya dengan pria yang sangat dicintainya itu. Pria yang selalu ada dikala sedih dan bahagianya. Pria yang selalu mendahulukan kebahagiaannya dibandingkan dengan urusan kehidupannya sendiri,tapi kali ini mereka akan menjalin hubungan LDR.
Mey tidak sanggup berkata-kata lagi, awalnya hendak untuk menyeruput minuman dinginnya tetapi, setelah mendengar perkataan yang sungguh membuatnya sedih terpaksa ia urungkan niatnya itu.
Kedua pasang bola mata indahnya sudah berkaca-kaca dan semakin berusaha ia tahan laju air matanya itu, "Mas tiga tahun itu bukan waktu yang singkat loh, bagaimana kalau Mas setelah beberapa hari disana ketemu dengan perempuan yang lebih cantik dari saya bahkan melebihi dari segalanya yang aku miliki, pasti Mas akan berpaling dariku dan mencampakkan diriku ini," keluhnya Meylani.
Bisma kembali tersenyum tipis menanggapi perkataan dari mulutnya Meylani," Mey kamu tidak perlu khawatir dengan masalah itu, Insya Allah Mas jamin tidak akan ada perempuan yang bisa menggeser, menggantikan posisinya kamu di hatiku selamanya hanya ada kamu seorang, Mey kita ini sudah pacaran sejak masih sekolah sampai sekarang,apa kamu belum yakin dengan ketulusan dan besarnya cintaku padamu?"
Mey tidak mampu berkata-kata lagi,ia terdiam memikirkan perkataan dari kekasihnya itu. Tanpa terasa air matanya pun akhirnya lolos juga tidak tanpa aba-aba. Mey sesegukan tersedu-sedu dalam tangisnya itu. Dia berusaha untuk menutup mulutnya agar isak tangisnya tidak terdengar sampai ke telinga pengunjung kafe.
Bisma menyeka air matanya Mey dengan berusaha untuk selalu tersenyum hal itu ia lakukan agar Mey bisa melepas kepergiannya dengan sabar dan tenang.
"Mey, aku mohon jangan seperti ini jika kamu seperti ini aku pergi pasti tidak akan tenang, aku juga melakukan semuanya demi kebahagiaan kita nantinya, aku pergi bukan untuk selamanya tapi pasti akan kembali dan di hari kepulanganku aku akan langsung melamarmu menjadi istriku, aku mohon relakan kepergianku, masalah hatiku tidak akan goyah dan tergantikan posisimu dihatiku dengan wanita lain hanya Meylani Aileen Hadiwijaya yang akan selalu dan selamanya menempati ruang dan relung hatiku yang paling terdalam, malahan aku yang selalu khawatir denganmu," ujarnya Bisma.
Meylani menyeka air matanya dan berusaha untuk tegar dan dewasa menghadapi kenyataan tersebut.
"Kenapa Mas Bisma bisa berkata seperti itu? Lagian apa yang Mas Bisma khawatirkan?" Tanyanya balik Meylani seraya mengerutkan keningnya itu.
Bisma kembali berusaha untuk tersenyum walaupun hatinya sangat sedih dan kecewa harus berpisah dengan perempuan yang sangat dicintai dan disayanginya itu.
"Wajarlah aku berkata seperti itu Mey,kamu masih muda, cantik dan pintar sholehah lagi pasti akan semakin banyak pria yang akan mendekatimu dan berusaha untuk merebut posisiku di hatimu, Mas sangat yakin akan hal tersebut," imbuhnya Bisma.
Meylani tercengang mendengar perkataan dari Bisma, awalnya dia yang ketakutan jika ada pihak ketiga di dalam hubungannya dari pihak Bisma,tapi ternyata Bisma pun mengalami hal yang sama dengannya.
Meylani menatap sendu Bisma dan sedikit bahagia karena apa yang barusan ketakutan yang menyelimuti hatinya ternyata juga dirasakan oleh Bisma. Sedangkan Bisma tak henti-hentinya mengecup punggung tangan kekasihnya itu.
Mey tersenyum tipis menanggapi perkataan dari Bisma tersebut, "Astaghfirullah aladzim, Mas jangan pernah sekali-kali berkata seperti itu, hatiku aku pastikan padamu selamanya tidak akan pernah berubah dan tergantikan oleh siapapun selama nafas ini berhembus aku jamin hatiku, kasih sayangku, dan cintaku hanya untukmu seorang dan aku akan sabar menunggu kepulanganmu itu," ujarnya Meylani yang bisa sedikit bernafas lega.
Bisma tersenyum bahagia mendengar penjelasan dan sumpahnya Meylani yang bisa meyakinkan dirinya untuk berangkat ke Malaysia dengan tenang.
"Makasih banyak sayang, saya sangat gembira mendengar semua kata-katamu itu, tunggu aku sampai aku kembali aku hanya bisa berpesan padamu tolong jaga selalu hatimu tunggu aku kembali karena aku sangat mencintaimu," Bisma berulang-ulang kali mencium punggung tangannya Meylani.
Mey hanya menganggukkan kepalanya karena sudah tidak mampu untuk berucap sepatah kata lagi. Sebelum mereka berpisah,Bisma menyematkan sebuah cincin emas ke jari manisnya Meylani sebagai tanda cintanya.
Mampir baca novel baru aku judulnya "Terpaksa Menjadi Orang ketiga" ada give away kecil-kecilan khusus pembaca yang rajin" Caranya hanya baca, Like dan komentar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
WJ
keliatannya seru nih
2024-07-24
1
Nia Saniati Nia
mampir
2024-07-22
0
sangidah
semangat KA nulisnya karya bagus2 sy slalu ngikutin setiap judulnya
2023-10-14
1