Bik Kara tertawa. Dia sepertinya telah melupakan Bella, yang sekarang sedang bersembunyi di balik roknya. Bella merintih pelan ketika pria itu berjalan ke arah Bik Kara dan memberinya ciuman.
Pria itu kemudian menatap Bella, dia pikir dia akan pingsan karena ketakutan, namun Bella mengangkat alisnya. “Pukulan anda sangat keren, om," ucapnya.
Bik Kara menarik napas sebelum berbicara “Oh tidak, Mike. Dia bukan anakku. Dia putri dari wanita tempatku bekerja.”
"Apa yang dia lakukan di sini bersamamu?"
“Ceritanya panjang, aku sedang tak ingin membahasnya.”
Mike mengangguk. “Bagaimana kau bisa menyukai kehidupan pedesaan?”
Bik Kara menggelengkan kepalanya. "Ya begitulah," ucapnya sembari mengambil tasnya. “Itu sebabnya aku kembali ke tempat ini,” Bik Kara mengambil tas Bella juga.
Bella belum pernah melihat orang seperti Mike, dia sangat besar dan memiliki rambut hitam dan janggut yang dipangkas. Dia mengingatkannya pada cerita bajak laut yang sering Mamanya ceritakan. Suaranya keras dan dalam, dan dia memandang Bik Kara seolah-olah dia ingin memakannya.
"Hei, Stump, berikan kami segelas bir!" teriak Mike kepada pria beruban, penjaga bar .
Mike menangkap Bella di sekitar pinggang dan mengangkatnya tinggi-tinggi, kemudian mendudukannya ke bar. "Dan orange jus untuk gadis kecil ini," ia memperhatikan pakaian yang di kenakan oleh Bella.
"Ibumu pasti orang kaya, ya?”
“Papanya yang kaya,” sahut bik Kara.
Mike mencubit pipi Bella. “Mata sebiru laut dan rambut seperti bidadari. Ibumu pasti sangat cantik, aku jadi ingin melihatnya.”
Bella ingin sekali menjauh dari pria mengerikan dengan janggut hitam dan gelap ini, sorot matanya terlihat jika dia sangat jahat.
“Tinggalkan dia, Mike. Dia cukup takut karena tatapan mengerikan itu. Ini adalah pertama kalinya dia jauh dari ibunya.”
Mike tertawa. “Aku tidak berbahaya. Minumlah." Ia mendorong gelas berisi jus jeruk untuk Bella.
Bella terisak lega ketika Bik Kara mengulurkan tangan untuk mengangkatnya, lalu meraih tangannya, membimbingnya ke sebuah meja. Bella menggigit bibirnya saat melihat Mike mengikuti mereka. Mike menarik kursi dan duduk di sebelah Bik Kara.
Setiap kali gelas kosong, Mike memesan lebih banyak lagi bir. Mike membuat lelucon, dan Bik Kara banyak tertawa, namun Bella merasa lelucon itu sangat membosankan.
Di luar sedang hujan, dan dahan-dahan bergesekan dengan kaca jendela. Bella lelah, kelopak matanya begitu berat sehingga dia hampir tidak bisa membukanya. ik Kara menyentuh kepala Bella. “Silangkan tanganmu di atas meja dan tidur sebentar disini." Bella melakukan apa yang diperintahkan, berharap ia bisa segera pergi dari tempat mengerikan itu.
Bibik jelas tidak mau pergi, ia tampak bersenang-senang, dan ia terus menatap Mike dan tersenyum dengan cara yang belum pernah dilihat Bella sebelum.
"Kenapa kau harus membawanya ke sini?" tanya Mike.
Bella memejamkan matanya, berpura-pura tertidur.
“Karena Mamanya sedang menemani Papanya dan mereka berdua menginginkan gadis kecil ini menyingkir.” ucap Bik Kara dingin. "Aku sangat marah saat Claudia menyuruhku mengajaknya."
Air mata menusuk mata Bella, dan tenggorokannya tercekat. 'Tidak ada satu pun orang yang menginginkan dirinya.'
“Tapi menurutku bukankah hal yang mudah mengurus anak kecil secantik ini? Seharusnya kedua orangtuanya menginginkan kebersamaan dengannya.
“Tapi kenyataannya orangtuanya tidak ada yang menginginkannya. Claudia mempercayakannya padaku karena di rumah aku sering bermain dengannya."
"Kupikir kau senang dengan pekerjaanmu dan dengan bosmu yang kau bilang baik."
“Ya betul, tapi tidak membawa anak ini keluar, itu sangat melelahkan. Apa lagi anak ini bukan anakku."
Mike terkekeh. “Nah, kenapa kau tidak membuangnya saja? Mungkin Mama dan Papanya akan memberimu bonus.”
Jantung Bella berdebar kencang.
"Itu tidak lucu, Mike." ******* Bik Kara berat, kesal.
“Lebih baik aku membangunkannya dan menidurkannya di atas. Dia mengalami hari yang panjang." Bik Kara menyenggol Bella, yang mendongak lega.
Bik Kara menarik tangannya. "Ayo, kita naik ke tempat tidur Sekarang. Ucapkan selamat malam pada uclce Mike.”
Mike menyeringai. "Sampai jumpa di lantai atas, nona-nona."
Ketika Bik Kara membuka pintu kamar, Mike menyelinap masuk ke kamar. "Apa yang kamu lakukan?" bibik berbisik galak. “Kamu tidak bisa masuk ke sini, dia akan memberi tahu Mamanya, dan aku akan kehilangan pekerjaanku."
"Aku akan mengurus itu." Mike membungkuk dan mencubit dagu Bela. "Kamu jangan bilang apa pun kepada siapa pun tentang aku berada di kamar ini bersama Kara. Jika kau berani mengatakannya, aku akan memotong lidah merah muda kecilmu itu. Mengerti?"
Bella menganggukan kepalanya.
Mike tersenyum tipis dan membiarkannya Bella naik ke tempat tidur dan meringkuk di sana, gemetar dan merasa mual.
"Lihat?" ucap Mike dengan gembira. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia tidak akan mengatakan sepatah kata pun tentang kebersamaan kita malam ini kepada siapa pun."
Bik Kara menatapnya dengan matanya yang melebar, ia tampak kesal. Dan Bella berharap Bibik akan menyuruhnya pergi. "Kau sangat kejam," ucapnya, kemudian Bik Kara menghampiri Bella. “Dia hanya bercanda, sayang. Dia hanya membohongimu. Jangan percaya sepatah kata pun yang dia katakan."
“Aku tidak berbohong sama sekali.” Mike meraih tubuh Bik Kara mendekat ke arahnya.
"Pergi kau!" Bik Kara mendorongnya pergi, namun Mike kembali meraih tubuh Bik Kara. "Aku sangat mengenalmu," Senyum Mike dengan matanya yang berbinar. “Mengapa kamu datang jauh-jauh tempat ini? tidak mungkin jika hanya untuk melihat laut?" ia menciumnya.
Bik Kara meronta, mencoba menarik diri, tapi Mike memeluknya erat-erat. "Mike, jangan. Bella melihat kita...”
"Lalu?" Pria itu menciumnya lagi, dan ia melawannya kali ini.
Bella kini duduk terpaku dan takut. "Apakah pria itu akan membunuh kita?"
"Tidak!" ucap Bik Kara, ia berbalik ke arah Mike "Keluar dari sini. Aku tidak bisa melakukan ini. Aku seharusnya menjaga anak itu..”
Mike tertawa. "Aku tidak peduli dengan pekerjaanmu!" ia menghampiri Bella dan menariknya. "Ayo rubah kecil!"
"Apa yang kau lakukan, Mike?" tanya bik Kara, saat ia mengejar Bella yang di tarik Mike ke luar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Diaz
kasihan sekali nasib Bella 🤭
2023-06-21
2
CebReT SeMeDi
jangan2 Ama bik kara mau di jual ini Bella kok malah dibawa ke bar, apa sebenarnya dia germo😫
2023-06-10
3
𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
bik kara kenapa bawa anak kecil ke tempat seperti itu🙈
kasihan bela harusnya hidupnya senang kini malah jalan2 kemana2 dgn rasa ketakutan kan kekecewaan kr orangtua gak menginginkannya
2023-06-10
2