Dika setelah selesai pulang dari perusahaan Pak Surya tampak merenungkan kembali perjanjian yang telah dia tanda tangani tadi siang yang terasa begitu aneh dan juga ganjil.
" Apakah ini memang benar-benar aneh ataukah hanya perasaanku saja? Kenapa Pak Surya malah menginginkan aku menikah dengan putrinya untuk mengganti kerugian perusahaannya? Apakah dia tidak memperdulikan tentang untung rugi perusahaannya sendiri?" Monolog Andika sambil menatap bintang di langit yang sangat dia sukai selama ini.
Tok tok tok
Tiba-tiba terdengar suara pintu yang diketuk dan ternyata Tiara yang masuk ke dalam kamar kakaknya tercinta.
" Mas Dika belum tidur?" Tanya Tiara kepada kakaknya sambil tersenyum begitu bahagia.
" Ada apa dengan wajahmu yang terlihat begitu bahagia. Apakah kau habis melakukan sesuatu?" tanya Dika penasaran sekali.
Dika terus memperhatikan adiknya yang wajahnya tampak bersinar. Karena aura kebahagiaan yang memancar di wajah cantiknya.
" Aku senang karena memiliki seorang kakak yang baik sepertimu. Kak, aku dengar dari sekretaris kakak. Katanya kakak membuat kesepakatan akan menikahi anak bos besar itu ya? Kalau sampai tender kalian gagal selesai sesuai waktu yang telah di sepakati oleh kalian?" tanya Tiara dengan kepo super tinggi tentang kehidupan asmara kakaknya yang selalu misterius.
Andika hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya yang sangat absurd dan selalu saja ingin tahu tentang kehidupan pribadinya.
" Kenapa Memangnya kau ingin tahu Bukankah selama ini Mas Dika juga nggak pernah ngorek-ngorek tentang kehidupan kamu?" Tanya Dika kepada Tiara yang langsung merajut kepada kakaknya.
Tiara cemberut mendengarkan apa yang dikatakan kakaknya. Padahal dirinya benar-benar sangat penasaran tentang rahasia tersebut.
" Ayolah Kak! Ceritakan padaku, ya?? Aku benar-benar sangat penasaran atau Aku tidak akan bisa tidur semalaman ini!" Bujuk Tiara tidak mau menyerah untuk membuat sang kakak bercerita tentang kejadian tadi siang di kantor rekan bisnis sang kakak.
Akhirnya dengan sangat terpaksa Andika pun menceritakan semuanya kepada Tiara tanpa ada yang dia sembunyikan dari adik bawelnya itu. Semua hal itu di lakukan oleh Dika hanya untuk membuat sang adik supaya bisa tidur dengan nyenyak malam ini.
" Wow amazing! Aku berharap calon kakak iparku adalah seorang wanita yang baik dan bisa menerima keluarga kita!" Tiara bahkan sampai memeluk Andika karena saking terharunya bahwa kakaknya, kemungkinan akan segera menikah dengan seorang wanita yang kaya raya di kota mereka tinggal.
Sebenarnya Tiara merasa miris dengan kakaknya yang harus menunggu Sania sampai kuliahnya selesai. Sementara sekarang usia kakaknya sudah masuk usia pernikahan. Bisa di katakan bukan muda lagi.
Tiara tidak lelah kalau sampai kakaknya dipanggil sebagai bujang lapuk oleh orang lain yang mengenal mereka.
Tiara selalu kesal kalau misalkan ada pertemuan keluarga besar. Para sepupunya ataupun para paman dan tantenya. Mereka pasti selalu bertanya tentang Kakak kesayangan Tiara yang belum juga menikah hingga usia kepala tiga
" Jujur aja Kak. Aku tidak rela kalau sampai Kak Dika harus merendahkan diri dengan menunggu Sania sampai lulus kuliah!" Ucap Tiara menyampaikan pendapat dan juga pikirannya kepada sang kakak tercinta.
Andika terharu mendengarkan ucapan adiknya dia bahkan sampai mengacak rambut Tiara yang selalu membuat dia merasa gemas dan juga sayang kepada sang Adik satu-satunya.
" Doakanlah yang terbaik untuk kakakmu Tiara! Siapapun yang akan menjadi istri Kakak yang jelas dia harus menyayangi dan mencintai kamu dan juga ibu kita tentu saja!" ucap Dika dengan mata berkaca-kaca.
Bagi Dika, ibu dan adiknya adalah segalanya dan dia rela melakukan apa saja demi kebahagiaan dua wanita yang paling penting dalam hidupnya.
Sejak kematian ayahnya Andika telah menjadi tulang punggung keluarga itu dan dia tidak akan pernah mau kalau sampai ada seseorang yang melukai hati keduanya.
" Ya Kak, aku pasti akan selalu mendoakan kebahagiaan kakak. Bagiku Kakak adalah sebagian dari semesta yang ada di dalam hidupku. Aku tidak akan rela kalau sampai Kakak hidup menderita ataupun disakiti oleh wanita yang tidak mencintai kakak." Tiara kemudian memeluk kakaknya dengan lembut.
Andika sangat bersyukur sekali karena adiknya selalu bersikap baik selama di rumah atau pun di sekolah dan tidak membuatnya pening kepala dengan perbuatan nakal ala anak remaja zaman sekarang.
Kelemahan Tiara hanyalah kebiasaan dia yang suka bangun terlambat sehingga membuat dikasih selalu kesal buatnya.
Hobi Tiara yang suka menonton Korea drama maupun China drama. Membuat dia selalu terlambat tidur. Apalagi kebiasaan Tiara yang suka ngerumpi di grup chatting dengan para sahabatnya yang ada di sekolahan.
" Ya udah ya, Kak. Aku mau tidur dulu. Kakak juga jangan lupa beristirahat ya?" dusta Tiara berpamitan kepada Dika.
Padahal aslinya dia sudah tidak sabar ingin segera berbagi cerita kepada teman-temannya yang ada di dalam grup wa dia, tentang kabar berita kakaknya yang ada kemungkinan akan segera menikah.
Begitu berada di dalam kamarnya. Tiara langsung mengambil ponsel dan mulai membuat kegaduhan di dalam grup bersama sahabat-sahabatnya.
Tiara: Weh, kakakku sebentar lagi akan menikah.
Sania yang membaca pesan dari Tiara itu sontak terkejut. Bagaimanapun juga dia dan Andika memiliki perjanjian kalau kakaknya Tiara itu akan menunggu dia sampai lulus kuliah.
Sania: Kata siapa?
Tiara: Kakaku lah, masa kata kakak kamu?
Risma: Apa kamu marah kalau Kakakmu menikahi wanita lain, selain Sania?
Sania: Kok bawa-bawa aku sih?
Tiara: Jodohkan sudah diatur sama yang maha kuasa tidak mungkin tertukar atau pun tertinggal.
Sania: Kau benar, tapi siapa yang akan menikah dengan kakakmu?
Sania benar-benar sangat penasaran dengan berita yang disampaikan oleh Tiara di dalam grup mereka.
Adrian: Asyik kalau Kak Adrian mau menikah. Nanti kalau aku dan Tiara akan menikah jadinya tidak ada yang akan menghalangi. Wkwkwk
Tiara: Idih! Siapa yang mau menikah sama kamu?
Entah kenapa jantung Tiara serasa bertengkar sangat kencang membaca pesan dari Adrian seperti itu di dalam grup mereka.
Semua teman-teman yang lain auto ribut membaca pesan dari Adrian.
Adrian: Ih kalian kok nggak ada yang bisa diajak bercanda sih?
Risma: Oh bercanda toh? Tadi aku kira serius kalau kau akan menikah dengan Tiara.
Tiara saat ini berada di dalam kamarnya terlihat menunggu jawaban dari Adrian yang sejak tadi terus mengetik akan tetapi tidak juga sampai ke grup mereka.
Tiara yang merasa penasaran akhirnya hanya bisa mengelus dada karena ternyata Adrian malah tidak aktif nomornya.
" Dasar cemen!" rutuk Tiara pada akhirnya karena merasa kesal kepada Adrian yang ternyata hanya bermain-main saja.
" Ternyata cuma bercanda saja. Sudah bikin keributan di dalam grup malah sekarang kabur entah ke mana!" Tiara kesal bukan kepalang kepada Adrian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments