" Ya, Pak suryo saya sudah menyelidiki siapa Pak Dika. Dia seorang lelaki yang sangat bijaksana. Walaupun dia masih berusia masih muda, dia bisa membangun perusahaan sendiri walau tanpa seorang ayah. Mereka hidup dengan penuh kasih sayang dari seseorang ibu yang bekerja keras untuk kedua anaknya!" ujar sekretaris Burhan yakin.
" Ya! Susan memang seorang wanita yang hebat! Walaupun ditinggalkan suami di usia muda dan harus berjuang sendiri dalam membesarkan anaknya. Dia telah sukses mendidik seorang Andika Pratama menjadi seseorang laki laki mandiri dan hebat. Seorang pengusaha muda yang dapat disejajarkan dengan pengusaha kelas kakap!" ujar Pak Suryo dengan gembira.
" Hello, papah apa kabar???" tiba -tiba seorang wanita muda memasuki ruangan Pak Suryo.
" Ohhh.. putri papah sudah pulang dari sekolah??" Tanya Pak Suryo sambil bangun dari kursi kebesarannya sebagai seorang CEO PT Metro Sentosa Abadi yang nota bene adalah perusahaan besar, yang memiliki banyak anak cabang hampir di setiap kota besar di Indonesia.
" Iya papah sayang, Risma kangen banget sama papah makanya pulang sekolah langsung kesini pengen ketemu sama papahku sayang!" Risma mencium pipi papahnya dengan manja.
Risma adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang masih dibangku SMA, 2 bulan lagi akan mengahadapi ujian kelulusan.
" Non Risma sudah siap untuk ujiannya?" tanya sekretaris Burhan yang merasa senang melihat nona muda dia mengunjungi sang papah di kantornya.
Pak Surya sangat menyayangi putrinya yang cuma seorang saja. Sekretaris Burhan sangat tahu tentang hal itu dan dia selama ini selalu menjaga Risma dengan baik.
" Tentu saja om! Masa saya belum siap sih? Setiap hari saya dan para sahabatku selalu belajar dengan rajin!" ujar Risma dengan semangat tanpa mau melepaskan pelukan sang papah tercinta. Pak Suryo mencium kening putrinya dengan penuh cinta.
Tanpa disadari Risma menatap layar televisi yang belum dimatikan. Di sana terpampang wajah Dika saat mengucapkan isi perjanjian kerjasama perusahaan mereka.
" Papah kenapa ada video mas Dika di sana? Apa yang dia lakukan disini?" tanya Risma dengan antusias karena melihat laki-laki pujaan hatinya itu.
Tanpa disadari, Risma menekan remote on dan memutar kembali video itu, Pak Suryo yang tadinya akan menghalangi, tapi terlambat.
" Papah, apa maksudnya?? Kenapa mas Dika membuat perjanjian akan menikahi Risma??"
" Sayang! Katakan dimana kamu kenal sama Dika??" tanya pak Suryo penasaran.
" Papah ingat gak? Risma punya sahabat. Tiga orang, yang satu Adrian anak adiknya papah, yang nakalnya gak ketulungan sejak dia masih kecil, tapi Alhamdulillah sekarang jadi cowo ganteng dan jenius!" ucap Risma bahagia saat dia menceritakan tentang sepupunya yang sekarang sekolah bersamanya dan juga Tiara, adiknya Dika.
" Lalu, ada Sania, gadis polos yang di kasih beasiswa sama Papah sampai kuliahnya selesai kelak. Karena dia seorang dari mantan supir papah yang punya riwayat sakit jantung. Dan juga memiliki dua orang adik!" ucap Risma masih berputar-putar membuat sang papah yang sibuk itu pusing layaknya orang gak ada kerjaan. Namun demi sang putri tersayang dia masih pasang wajah bahagia.
" Lanjutkan sayang! Dari mana kamu kenal Dika?" tanya Pak Suryo mulai gak sabar. Tapi dalam hati dia merasa bahagia. Karena mengetahui putrinya sudah kenal dengan laki-laki yang dia pilih sebagai calon menantunya itu.
" Lalu, ada satu lagi sahabatku yang sangat aku sayangi, namanya Tiara. Dia itu adalah adik tercinta dari Kak Dika!" habislah sudah cerita tentang Dika yang di ceritakan kepada sang papah, Pak Suryo manggut-manggut dengan bahagia karena putrinya ternyata sudah kenal dekat dengan Dika.
" Syukurlah kalo kalian sudah saling kenal, papah bahagia. Itu artinya Papah gak harus susah payah kenalin kamu sama calon suami kamu." ucap pak Suryo sumringah
Sekretaris Burhan juga tampak senang mengetahui nona mudanya sudah kenal dengan laki laki yang direncanakan sang papah untuk menjadi calon suami dia.
" Tapi papah! Dari mana papah tahu, kalau Risma memang cinta sama Mas Dika???" tanya Risma tersipu malu mengakui isi hatinya kepada sang papah.
" Hahaha, anak papah ternyata sudah jatuh cinta duluan sama calon suaminya. Bahagia sekali papah mendengarkan itu sayang!" sekretaris Burhan juga tersenyum melihat kebahagiaan Pak Suryo, yang sudah sangat lama hidup dalam kesedihan, karena ditinggal oleh sang istri tercinta lima tahun lalu.
" Papah, bisa gak? Risma minta tolong! Tolong ijinkan Risma merebut hati Mas Dika. Tanpa perlu menggunakan kekuasaan dan ikut campur papah??" tanya Risma serius.
Pak Suryo tampak bahagia mendengar apa yang dikatakan putrinya yang yakin dengan kemampuan sendiri dan percaya diri.
" Terserah kamu sayang! Kan masih ada waktu enam bulan untuk papah sampai menggunakan video itu. Gunakan waktu enam bulan, untuk kamu bisa menaklukan hati pujaan kamu!" ucap Pak Suryo serius.
"Terima kasih papah sayang! Papah percaya deh Risma. Risma pasti akan bisa berhasil untuk menaklukan hati seorang Andika pratama!" ucap Risma dengan penuh percaya diri.
" Papah sayang! Harus janji satu hal sama Risma! Kalo Risma berhasil menaklukan Mas Dika tanpa campur tangan papah jangan pernah mengganggu perusahaan Mas Dika. Tolong bantu dia kalo dalam kesulitan!" pinta Risma kepada sang papah.
Pak Suryo mengangguk tanpa berpikir panjang, Risma mencium pipi sang papah dengan bahagia.
"Terimakasih papah sayang. Papah baik deh!" akhirnya mereka kembali ke rumah dengan perasaan bahagia.
Sekretaris Burhan menyimpan file video perjanjian lisan yang di sampaikan oleh Andika Pratama sebagai seorang Direktur Eksekutif PT Andika Pratama.
Risma kemudian pulang ke rumah. Di kamarnya, Risma tampak begitu bahagia dia terus tersenyum ketika membayangkan tentang semua percakapannya bersama sang ayah di kantornya tadi siang.
" Ya Allah!! Apakah itu benar kalau aku akan berjodoh dengan Kak Dika? Apakah itu benar, kalau aku akan menikah dengan dia?? Ih, rasanya seperti sebuah mimpi yang akan jadi kenyataan. Aku benar-benar tidak percaya dengan semua ini." Risma seharian itu terus tersenyum sehingga membuat pak Suryo merasakan kebahagiaan putrinya juga.
Pak Surya yang saat ini sedang makan malam bersama dengan Risma terus menatap putrinya yang tersenyum begitu bahagia.
Sudah lama Pak Surya tidak melihat senyum seperti itu di bibir putrinya.
" Apakah kau begitu bahagia dengan niat Papah yang akan menjodohkan mu dengan Andika?" tanya Pak Suryo yang sepertinya sudah semakin yakin akan menjadikan nikah sebagai calon menantunya.
" Ya, Pah! Risma sangat bahagia dan juga berharap bahwa pernikahan kami benar-benar terjadi. Sebenarnya Risma lebih berharap kalau Kak Dika akan mencintaiku dengan tulus. Tanpa harus mengandalkan kemampuan papa untuk menekan dia di dunia bisnis," Risma terlihat cemberut.
Risma merasa kesal karena papanya harus menekan Dika dengan surat perjanjian yang sangat mencekik leher orang yang dia cintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments