Meresahkan

Suatu hari Renita hendak mencuci pakaian Azam dan dari sakunya celananya, Renita mendapatkan sebuah struk belanjaan dari supermarket. Besarnya mencapai satu juta lebih dan tertera belanjaan yang di antaranya keperluan balita termasuk susu formula.

Renita dibuat termangu setelah membaca struk tersebut. Dengan segudang pertanyaan di dalam hati, belanjaan untuk siapa? karena pada kenyataannya sang suami tidak pernah membawa belanjaan ke rumah.

.

Dan dia tidak pernah belanja semua itu untuk keperluan putranya, karena semua keperluan rumah Renita sendiri yang cancel Azam cukup memberikan uang saja.

Bermacam pertanyaan harus tersimpan dalam hati yang paling dalam. "Belanjaan untuk siapa semua itu? sementara mas Azam tidak pernah membawanya ke rumah."

Renita terus menatap struk tersebut. Tubuhnya berasa lemas dan mood nya untuk mencuci pun mendadak turun! bahkan untuk sekedar mengisi air ke mesin cuci pun rasanya enggan.

"Bunda sudah belum mencuci mya? temenin aku bermain yo?" suara Randy dari balik pintu, dimana sang bunda tengah termangu di depannya mesin cuci.

"Oh, iya sayang bentar ya!" Renita memasukan air ke dalam mesin lalu mencampurkan deterjen ke dalamnya.

Kemudian Renita segera menghampiri putra semata wayangnya tersebut yang meminta di temani bermain.

"Apa sayang ... belajar nya sudah belum nih?" seru Renita sambil menghampiri putra kesayangannya.

"Sudah dong Bun ... lihat nih, sudah selesai bukan?" Randy menunjukan sebuah buku.

"Pinter sekali ... putra bunda ... Masya Allah ..." Renita memeluk dan mencium kepalanya sang putra.

"Iya dong ... aku kan pinter putranya bunda dan papa!" anak itu sangat senang di puji sang bunda.

Lalu Renita mengajak bermain Randy dengan perasaan yang masih belum juga reda, dan semakin merasa penasaran terhadap struk yang tadi dia temukan dari dalam saku celana sang suami.

Ketika siang hari, putranya sudah tidur setelah makan siang dengannya. Renita pun meneruskan tugasnya untuk menyetrika semua jemuran yang sudah kering, dia sengaja tidak mempunyai pembantu. Dengan alasan dia masih bisa handle semua pekerjaan rumah sendiri.

Bukan tidak bisa untuk membayar pembantu, sebab kalau kalau di paksain pasti bisa! setidaknya sakali-kali pasti bisa bayar.

Wanita itu melamun hingga setrikaannya dibiarkan terlalu panas, membuat baju yang dia setrika malah mengkerut dan rusak.

"Astagfirullah ... mengkerut nih baju, mana kesayangannya mas Azam." Renita menatap ke arah baju kemeja yang dia angkat.

"Aduh ... gimana ini?" Renita menjadi bengong setelah mencabut colokan dari Alisa listrik.

Sungguh penemuannya yang tadi mengganggu hati dan pikirannya Renita. Sehingga dia merasa tidak karuan dan sungguh meresahkan.

Biasanya sore pun Azam sudah pulang, namun karena alasan lembur membuat. Membuat Azam pukul segini belum juga pulang! Renita dan Randy bermain sore-sore di depan rumah bersama anak tetangga lainnya.

"Kok sekarang Pak Azam jarang berada di rumah ya? kemana, atau memang sibuk atau gimana?" tanya si ibu tetangga yang paling dekat rumahnya dengan Renita.

"Oh iya akhir-akhir ini dia lebih sibuk bekerja, belum juga pergi ke luar kota makanya jadi jarang berada di rumah!" jawabnya Renita dengan lembut dan ramah.

"Kalau punya suami yang lebih sibuk itu ... kita jangan terlalu tenang! bukan juga harus curiga tapi sekedar waspada," lanjut si Ibu tersebut.

Degh.

Perkataan itu bikin hati Renita mencelos! apalagi mengingat struk belanjaan yang tadi, semakin meresahkan dan mengganggu pikiran nya sebagai istri.

"Jangan bicara seperti itu, Bu ... itu jatuhnya tetap aja mencurigai, suudzon namanya! kita percaya saja bahwa suami kita di luar baik-baik saja!" jawabnya Renita dengan nada yang tenang.

"Iya memang ... tapi waspada itu perlu, karena laki-laki itu sifatnya nggak cukup satu. Apalagi di luaran sana banyak melihat yang lebih bening! bohong kalau tidak tergoda--"

"Kalau tergoda itu wajar ... namanya juga manusiawi, cuman dia bisa menjaga keutuhan rumah tangga dan menjaga hati istrinya apa tidak dan bisa setia atau tidak? aku sih simple aja! di rumah dia Suami kita, tapi kalau di luar nggak tahu!" Renita memotong perkataan dari ibu tersebut.

"Intinya ... berpikir positif saja Jeung! daripada kepikiran terus ujung-ujungnya suami tidak berbuat apa-apa pun kita nya yang dihantui perasaan sendiri, serahkan aja sama yang maha kuasa, dosa itu tak akan tertukar walaupun memang pasti menyakitkan bagi kitanya. Lagian tidak semua laki-laki seperti itu juga!" timpal Ibu yang satu lagi.

Kemudian Renita terdiam, dia tidak mengeluarkan suaranya kembali. Dia malah kepikiran apa iya dan Apa mungkin? sementara memang ada berapa sikap suaminya yang sedikit demi sedikit berubah! tapi Renita tidak mau terlalu larut dalam pikiran-pikiran buruk.

Hari semakin sore, sunset terlihat begitu indah dan langitnya yang merah keemasan menjadi semua lukisan yang tidak terkira. Menandakan sebentar lagi akan datangnya magrib. Sehingga Renita segera mengajak putranya untuk masuk ke dalam rumah meninggalkan tempat bermainnya Tersebut.

Suasana rumah begit sepi yang terdengar hanya suara adzan dari kanan dan kiri belakang dan depan, suaranya mengalun begitu merdu.

Renita kemudian mengerjakan salat magrib dan mengajak putra kecilnya untuk mengerjakannya bersama, biarpun namanya juga anak-anak sholatnya sambil bermain-main. Ibundanya ruku, dia nya mengintip lalu ikutan! terus ibunda nya sujud. Dianya malah belok serta tiduran, namun ketika ibunda nya membaca doa. Dia pun dengan khusyuk menengadahkan tangan ke langit-langit sambil berucap Aamiin.

Selepas membaca doa, Renita pun menoleh ke arah putra kecilnya itu, sembari tersenyum lembu. "Sayang, membaca doa apa untuk bunda?"

"Aku berdoa untuk bunda, agar bunda di sayang terus sama papa, dan papa juga sayang ... sama randy!" jawabnya anak itu dengan sinar mata yang berbinar.

"Oh ya? makasih ya ... semoga doanya dikabulkan sama Allah, juga Randy menjadi anak yang sholeh untuk bunda papa dan berguna untuk orang lain juga!" Renita membingkai wajah anak itu lalu dia kecup kening dan pipinya penuh rasa kasih sayang.

Waktu pun terus saja bergulir begitu saja, sehingga jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.00 malam Randy pun sudah tertidur lelap, tinggallah Renita yang menunggu kepulangan suaminya di ruang tengah sembari menonton televisi, makanan yang disediakan di meja pun mungkin sudah agak dingin.

Hingga akhirnya terdengar suara mobil yang memasuki halaman rumah. Renita pun langsung beranjak dari duduknya dan menyambut kepulangan sang suami.

"Assalamu'alaikum ..." suara Azam sembari menghampiri teras di mana sang istri berdiri di sana menunggu kedatangannya.

"Wa'alaikum salam ... kok baru pulang sih, Mas?" balasnya Renita sembari meraih tangan Azam, dicium punggungnya lalu mengambil tasnya.

"Lembur, kan sudah ku bilang!" Azam sambil berjalan memasuki rumahnya yang di susul oleh sang istri ....

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Hj. Raihanah

Hj. Raihanah

lembur yang bikin istri terluka

2024-02-21

1

Sabilnur Alif

Sabilnur Alif

klo saya,bukan saya yg di janda kan suami..tp saya menjandakan..krna udh cukup kah kesempatan tp msh ttp selingkuh!!!dn malah lbh memilih selingkuhan nya dr pada istri yg udh nemenin 22 thn.. bahkan udh punya 4 anak laki-laki...🤣🤣

2023-11-22

2

Rayerha Alonez

Rayerha Alonez

kau dudakan aku demi duda...agh

2023-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bucin
2 Meresahkan
3 Mengelak
4 Punya siapa lagi
5 Mengambil gambar
6 Tidak rela
7 Beralasan
8 Berencana
9 Melamun
10 Bercerita
11 Informasi
12 Janda
13 Bisa menghilang
14 Mencari kontak
15 Di kunci
16 Sama aja
17 Tidak asing
18 Aku tahu
19 Mogok
20 Terbang ke atas
21 Belum datang
22 Tidak mungkin
23 Kekeh
24 Cari informasi
25 Banyak bohong
26 Pengumuman
27 Melabrak
28 Kasihan
29 Talak 3
30 Ikhlas
31 Mencari lawyer.
32 Gugat
33 Melanjutkan
34 Menggugat
35 Tidak berbohong
36 Tak menyangka
37 Manja
38 Di terima
39 Menolong
40 Vitamin
41 Dasar kebo
42 Mogok
43 Kangen papa
44 Semampu ku
45 Sidang pertama
46 Jangan pacaran
47 Bonus
48 Rumah baru
49 Demam
50 Wajah gembira
51 Menyusul
52 Ulat yang lumpuh
53 Ultah
54 Badut
55 Interogasi
56 Mau hadiah apa
57 Mengajak dinner
58 Kejutan
59 Maukah
60 Buktikan dulu
61 Menuntut
62 Calon istri
63 Pujaan hati
64 Setuju
65 Menyenggol
66 Mati kutu
67 Melamar.
68 Yang ketiganya
69 Setuju aja
70 Fitnah
71 Tentang aku dan dia
72 Fitting
73 Brondong
74 Libur
75 Jangan bilang
76 Heran
77 Silaturahmi
78 Membengkak
79 Pakai apa
80 Morotin
81 Mangsa baru
82 Jogging
83 Apapun
84 Pasti sembuh
85 Berpindah tempat
86 Penggerebekan
87 Menuai yang di tanam
88 Calon istri
89 Sah ....
90 Titip
91 Pulang
92 Pertama kali
93 Pedas
94 Menyesal
95 Bersyukur
96 Tidak mandul
97 Gak perduli
98 Domba jalu
99 Jangan macam-macam
100 Nasib
101 Olah raga
102 Semoga berjodoh
103 Membuka hati
104 Silakan saja
105 Di depak
106 Tangis bawang
107 Memfitnah
108 Merasa malu
109 Papa kangen
110 Maafkan papa
111 Pacaran mulu
112 Membantu
113 Menagih hutang
114 Bukan suudzon
115 Diterima
116 Telat
117 Resepsi
118 Traveling
119 Ingin cucu
120 Berusaha
121 Tidak mandul
122 Membisu
123 Anak dan anak
124 Menginap
125 Menenangkan diri
126 Ikut bahagia
127 Tidak berani
128 Mengungatkan
129 Panik
130 Hasilnya
131 Kabar baik
132 Kasih waktu
133 Demi anak
134 Terpaksa
135 Aneh
136 Meminta maaf
137 Memaafkan
138 Kempes Ban
139 Memberi ketenangan
140 Menjenguk
141 Tidak menyangka
142 Luar kota
143 Jangan fit-nah
144 Kontrakan
145 Menjadi pilot
146 Selamat
147 Menjenguk
148 Tak terbukti
149 Cita-cita
150 Jemput
151 Penyesalan
152 Tidak setuju
153 Benci padaku
154 Mengadu
155 Tidak berubah pikiran
156 Panik
157 Menafkahi.
158 Belum waktunya.
159 Masih betah
160 Jangan aneh-aneh
161 Baby kecil
162 Baby Alena
163 Merengek
164 Miniatur
165 Tampak mesra
166 Radio butut
167 Buah tangan
168 Baik
169 Beda faham
170 Curiga
171 Kehilangan jejak
172 Gemas
173 Payah.
174 Tampak gugup
175 Kaya pindahan
176 Pura-pura
177 Main cantik
178 Tidak sudi
179 Setuju
180 Mau melamar
181 Bukan yang dulu
182 Belanja
183 Lamaran Azam
184 Pangkal masalah
185 Pemuda tampan
186 Tidak boleh
187 Mudah tergoda
188 Rujuk
189 Kendala biaya
190 Rasa cemburu
191 Getar cinta.
192 Sembarangan
193 Terima kasih
194 Kempes
195 Kehilangan
196 Mungkin
197 Mengerikan
198 Aku bermimpi
199 Membanggakan
200 Nggak nginep
201 Sekian lama
202 Bicara sama teman
203 Sumpah
204 Percaya
205 Pakai logika
206 Mohon doa
207 Hari yang istimewa
208 Congratulation
209 Tabah
210 Kenapa bunda
211 Berlapang dada
212 Jangan khawatir
213 Traktir
214 Penuh harapan
215 Kabar baik
216 Gantikan
217 Dendam Pak Dosen Killer
218 pengumuman
219 karya baru
220 pengumuman karya baru
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Bucin
2
Meresahkan
3
Mengelak
4
Punya siapa lagi
5
Mengambil gambar
6
Tidak rela
7
Beralasan
8
Berencana
9
Melamun
10
Bercerita
11
Informasi
12
Janda
13
Bisa menghilang
14
Mencari kontak
15
Di kunci
16
Sama aja
17
Tidak asing
18
Aku tahu
19
Mogok
20
Terbang ke atas
21
Belum datang
22
Tidak mungkin
23
Kekeh
24
Cari informasi
25
Banyak bohong
26
Pengumuman
27
Melabrak
28
Kasihan
29
Talak 3
30
Ikhlas
31
Mencari lawyer.
32
Gugat
33
Melanjutkan
34
Menggugat
35
Tidak berbohong
36
Tak menyangka
37
Manja
38
Di terima
39
Menolong
40
Vitamin
41
Dasar kebo
42
Mogok
43
Kangen papa
44
Semampu ku
45
Sidang pertama
46
Jangan pacaran
47
Bonus
48
Rumah baru
49
Demam
50
Wajah gembira
51
Menyusul
52
Ulat yang lumpuh
53
Ultah
54
Badut
55
Interogasi
56
Mau hadiah apa
57
Mengajak dinner
58
Kejutan
59
Maukah
60
Buktikan dulu
61
Menuntut
62
Calon istri
63
Pujaan hati
64
Setuju
65
Menyenggol
66
Mati kutu
67
Melamar.
68
Yang ketiganya
69
Setuju aja
70
Fitnah
71
Tentang aku dan dia
72
Fitting
73
Brondong
74
Libur
75
Jangan bilang
76
Heran
77
Silaturahmi
78
Membengkak
79
Pakai apa
80
Morotin
81
Mangsa baru
82
Jogging
83
Apapun
84
Pasti sembuh
85
Berpindah tempat
86
Penggerebekan
87
Menuai yang di tanam
88
Calon istri
89
Sah ....
90
Titip
91
Pulang
92
Pertama kali
93
Pedas
94
Menyesal
95
Bersyukur
96
Tidak mandul
97
Gak perduli
98
Domba jalu
99
Jangan macam-macam
100
Nasib
101
Olah raga
102
Semoga berjodoh
103
Membuka hati
104
Silakan saja
105
Di depak
106
Tangis bawang
107
Memfitnah
108
Merasa malu
109
Papa kangen
110
Maafkan papa
111
Pacaran mulu
112
Membantu
113
Menagih hutang
114
Bukan suudzon
115
Diterima
116
Telat
117
Resepsi
118
Traveling
119
Ingin cucu
120
Berusaha
121
Tidak mandul
122
Membisu
123
Anak dan anak
124
Menginap
125
Menenangkan diri
126
Ikut bahagia
127
Tidak berani
128
Mengungatkan
129
Panik
130
Hasilnya
131
Kabar baik
132
Kasih waktu
133
Demi anak
134
Terpaksa
135
Aneh
136
Meminta maaf
137
Memaafkan
138
Kempes Ban
139
Memberi ketenangan
140
Menjenguk
141
Tidak menyangka
142
Luar kota
143
Jangan fit-nah
144
Kontrakan
145
Menjadi pilot
146
Selamat
147
Menjenguk
148
Tak terbukti
149
Cita-cita
150
Jemput
151
Penyesalan
152
Tidak setuju
153
Benci padaku
154
Mengadu
155
Tidak berubah pikiran
156
Panik
157
Menafkahi.
158
Belum waktunya.
159
Masih betah
160
Jangan aneh-aneh
161
Baby kecil
162
Baby Alena
163
Merengek
164
Miniatur
165
Tampak mesra
166
Radio butut
167
Buah tangan
168
Baik
169
Beda faham
170
Curiga
171
Kehilangan jejak
172
Gemas
173
Payah.
174
Tampak gugup
175
Kaya pindahan
176
Pura-pura
177
Main cantik
178
Tidak sudi
179
Setuju
180
Mau melamar
181
Bukan yang dulu
182
Belanja
183
Lamaran Azam
184
Pangkal masalah
185
Pemuda tampan
186
Tidak boleh
187
Mudah tergoda
188
Rujuk
189
Kendala biaya
190
Rasa cemburu
191
Getar cinta.
192
Sembarangan
193
Terima kasih
194
Kempes
195
Kehilangan
196
Mungkin
197
Mengerikan
198
Aku bermimpi
199
Membanggakan
200
Nggak nginep
201
Sekian lama
202
Bicara sama teman
203
Sumpah
204
Percaya
205
Pakai logika
206
Mohon doa
207
Hari yang istimewa
208
Congratulation
209
Tabah
210
Kenapa bunda
211
Berlapang dada
212
Jangan khawatir
213
Traktir
214
Penuh harapan
215
Kabar baik
216
Gantikan
217
Dendam Pak Dosen Killer
218
pengumuman
219
karya baru
220
pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!