Kau Jandakan Aku Demi Janda.

Kau Jandakan Aku Demi Janda.

Bucin

Renita seorang wanita berkerudung nyaris sempurna bila harus dibandingkan dengan wanita standar lainnya. Dia berusia 25 tahun. Parasnya yang cantik nan rupawan, membuat banyak pria yang mendaftar jadi suaminya. Namun pilihannya jatuh pada seorang pria yang bernama Azam Zulfan.

Hingga akhirnya Renita bersuamikan seorang pria yang bernama Azam Zulfan yang menjabat direktur di sebuah perusahaan swasta.

Sudah enam tahun ini mereka berumah tangga, dan selama itu rumah tangganya sangat adem ayem dan penuh kebahagiaan. Kehidupan mereka pun berkecukupan, tidak kurang suatu apapun apalagi kasih sayang.

Keseharian Renata adalah di rumah mengurus rumah tangga dan anak laki-lakinya yang baru berusia 4 tahun, yang bernama Rendy Zulfan. Dan baru menduduki sekolah tingkat paud yang tidak jauh dari kediamannya mereka.

Azam Zulfan, seorang pria yang berwajah rupawan, kaya. Dan tentunya banyak kaum hawa yang berebut mencari perhatian dan cintanya.

Pagi-pagi wanita cantik itu sudah menyiapkan untuk sarapan suaminya dan putra semata wayang yang masih kecil tersebut.

"Sayang, hari ini aku pulang terlambat jangan tunggu aku untuk makan malam,'' ucap Azam sambil menikmati sarapannya.

Renita terdiam tidak dengan cepat menjawab perkataan dari suaminya, dalam hati mulai merasakan sedikit demi sedikit perubahan dari sang suami.

"Oke, tapi baiknya jangan terlalu sibuk ya? kerjanya nanti kamu sakit," lirih Renita penuh perhatian terhadap suaminya.

"Baiklah, aku pergi sekarang ya? baik-baik di rumah, jaga anak kita," pamit Azam beranjak tidak menghabiskan makannya.

"Lho, kok sarapannya tidak dihabiskan?" sang istri heran menatap ke piring yang masih banyak isinya.

"Aku belum terlalu lapar, nanti saja di kantor aku sarapan lagi aja," ucapnya Azam.

Lantas mendekat sang istri. "Baik-baik di rumah ya?Assalamualaikum?"

"Wa'alaikumus salam!" jawab sang istri dengan lembut.

"Sayang, jagoan Papa, Papa berangkat kerja dulu ya? jangan nakal di rumah,'' mencium pipi kanan dan kiri putranya yang sedang asyik belajar makan sendiri.

Wanita itu, mengantar sang suami sampai ke teras. Ia tatapi suaminya sampai menghilang bersama mobil yang berwarna merah kesayangan sang suami Azam.

Mobil Azam meluncur meninggalkan kediaman ia bersama sang istri, di mana berdiri kokoh. Sebuah rumah yang tidak terlalu mewah, sederhana dan cukup nyaman untuk ditempati.

Namun sebelum sampai di kantor dia malah mampir dulu ke sebuah perumahan yang dihuni oleh seorang wanita yang usianya tidak jauh dari Renita sang istri dan dia memiliki dua anak, laki-laki dan perempuan yang satu usia 6 tahun dan satunya Baru 2 tahun.

Dia seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya dan meninggalkan kedua putra putri yang lucu-lucu wanita itu bernama Sharon.

"Eeh ... pagi-pagi sudah datang mau ke kantor ya!" sambutnya Sharon sambil memegangi tangan Azam.

"Iya Sharon, aku mau ke kantor Namun karena aku kangen sama anak-anak aku mampir dulu!" dalihnya Azam sambil mengekor langkahnya Sharon yang mengajak dia masuk dan duduk di ruang tengah.

"Kangen sama anak-anak? atau kangen sama aku?" godanya Sharon sambil tersenyum ke arah Azam.

"Ya ... semuanya, he he he ..." akunya Azam sambil terkekeh.

Kemudian Azam menemui anak-anaknya Sharon yang masih berada di kamar. Terutama balita yang masih usia 2 tahun sebabnya 6 tahun sudah siap, dia untuk berangkat sekolah.

"Vera mau sekolah? nanti sama Om ya? berangkatnya!" tawarnya Azam kepada Vera pitri sulungnya Sharon.

"Iya Om!" anak itu mengangguk lalu melanjutkan sarapannya.

Azam dan Sharon berjalan bersama ke sebuah kamar, di mana balitanya masih berada di kamar tersebut.

"Eh Deris baru bangun, ini Siapa yang datang om Azam," ucapnya Sharon sambil langsung mendekati putra bungsunya.

Azam pun duduk di dekat Sharon dan menggendong Deris. "Hai anak ganteng! om kangen sama kamu!" anak itu langsung ketawa dan memanggil Azam dengan sebutan papa.

"Papa, Mayu eclim. Mayu eclim!" anak itu minta es krim.

"Oh Deris mau es krim ... nanti ya. Apa Papa bawain!" balasnya Azam sembari memberikan Deris kepada ibunya.

Dan tangan Azam mendarat di atas pahanya Sharon yang hanya menggunakan gaun di atas lutut.

Sementara Sharon pun membiarkan tangan itu berada di atas pahanya, bahkan bukan cuman berdiam diri tapi juga menari-nari.

"Ach Mas ini nakal masa jarinya menari!" seringai menggoda Sharon kepada Azam.

Azam pun tersenyum sembari mengajak bermain Deris. "Oh iya, ini buat biaya bulanan kamu dan anak-anak!" Azam memberikan amplop kepada Sharon yang tentunya berisi uang.

"Ya ampun ... Mas, makasih ya? Sudah repot-repot ngasih aku uang bulanan, padahal aku ini bukan siapa-siapa. Mas Sharon mengambil uang tersebut dan sesaat mengintipnya.

"Sama-sama, aku gak repot kok! aku ikhlas untuk kamu dan anak-anak!" jawabnya pria yang nampak alim itu namun tidak dengan kelakuannya.

"Kalau gitu Mas kapan dong akan nikahin aku? biar lebih jelas gitu, karena ayah dan ibu pun sering menekan aku agar Mas mau menikahi aku!" suara Sharon penuh manja meminta untuk dinikahi.

Pria yang berwajah tampan dan alim itu mengakui kalau dia punya istri. Tapi dia juga sudah terlanjur bucin sama wanita yang berada di sampingnya itu, Sehingga dia akan sanggup melakukan apapun demi membahagiakan wanita pujaannya.

Sekalipun harus melepaskan istrinya yang sudah bertahun-tahun membina rumah tangga dengannya.

Wanita ini dan istri sah nya sama-sama berwajah cantik, namun namanya rumput tetangga terlihat lebih hijau, biarpun yang di rumah lebih indah.

Sharon tampak lebih segar dan berpakaian pun seksi, tidak menggambarkan kalau dia sudah mempunyai dua anak.

Dan gayanya yang suka bersikap manja, membuat pria berwajah alim itu semakin tergila-gila apalagi terkadang Sharon memberikan sesuatu yang di luar nalar.

Kemudian Azam pun berpamitan serta mengajak Vera ikut serta dan mengantarkannya ke sekolah, Sharon mengantarnya ke teras sambil menggendong Deris. Pemandangan itu layaknya bak keluarga kecil yang sangat bahagia.

"Om Azam. Om Azam, Apa benar mau jadi papahnya Vera sama Deris?" tanya anak gadis kecil itu.

Azam yang sedang menyetir menoleh sekilas dan tersenyum. "Emangnya Vera mau? kalau om menjadi papanya Vera dan Deris?"

"Mau Om, mau-mau banget. Om kan baik, sangat baik dan aku sangat suka sama Om. Karena Om sayang kami seperti papa!" celoteh gadis kecil itu.

"Oh ... kalau begitu baiklah om akan menjadi Papa kalian dan Vera harus janji kalau Vera akan menjadi anak yang baik, yang pintar yang bisa membanggakan orang tua!"

"Iya Om!" gadis kecil itu mengangguk mengerti dengan yang diomongkan oleh Azam. "Om janji ya mau jadi papanya Vera sama Deris!"

Azam terus tersenyum menunjukan bahagianya hati dia saat ini. Apalagi tadi sebelum pergi mendapat semangat dari Sharon .....

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Hj. Raihanah

Hj. Raihanah

emang ya kalau lelaki lemah iman..
suka ngga sadar diri siapa yang berjuang bersama😓

2024-02-21

3

Wandi Fajar Ekoprasetyo

Wandi Fajar Ekoprasetyo

mantabs banget......anak sama istri org d biayai hidupnya........apa kabar anak dan istri sahnya ya

2023-11-22

1

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Pasti penyesalan diblakang, klo didepan yaaaa pendaftaran Zam 😄😄😄😄😄😄

2023-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bucin
2 Meresahkan
3 Mengelak
4 Punya siapa lagi
5 Mengambil gambar
6 Tidak rela
7 Beralasan
8 Berencana
9 Melamun
10 Bercerita
11 Informasi
12 Janda
13 Bisa menghilang
14 Mencari kontak
15 Di kunci
16 Sama aja
17 Tidak asing
18 Aku tahu
19 Mogok
20 Terbang ke atas
21 Belum datang
22 Tidak mungkin
23 Kekeh
24 Cari informasi
25 Banyak bohong
26 Pengumuman
27 Melabrak
28 Kasihan
29 Talak 3
30 Ikhlas
31 Mencari lawyer.
32 Gugat
33 Melanjutkan
34 Menggugat
35 Tidak berbohong
36 Tak menyangka
37 Manja
38 Di terima
39 Menolong
40 Vitamin
41 Dasar kebo
42 Mogok
43 Kangen papa
44 Semampu ku
45 Sidang pertama
46 Jangan pacaran
47 Bonus
48 Rumah baru
49 Demam
50 Wajah gembira
51 Menyusul
52 Ulat yang lumpuh
53 Ultah
54 Badut
55 Interogasi
56 Mau hadiah apa
57 Mengajak dinner
58 Kejutan
59 Maukah
60 Buktikan dulu
61 Menuntut
62 Calon istri
63 Pujaan hati
64 Setuju
65 Menyenggol
66 Mati kutu
67 Melamar.
68 Yang ketiganya
69 Setuju aja
70 Fitnah
71 Tentang aku dan dia
72 Fitting
73 Brondong
74 Libur
75 Jangan bilang
76 Heran
77 Silaturahmi
78 Membengkak
79 Pakai apa
80 Morotin
81 Mangsa baru
82 Jogging
83 Apapun
84 Pasti sembuh
85 Berpindah tempat
86 Penggerebekan
87 Menuai yang di tanam
88 Calon istri
89 Sah ....
90 Titip
91 Pulang
92 Pertama kali
93 Pedas
94 Menyesal
95 Bersyukur
96 Tidak mandul
97 Gak perduli
98 Domba jalu
99 Jangan macam-macam
100 Nasib
101 Olah raga
102 Semoga berjodoh
103 Membuka hati
104 Silakan saja
105 Di depak
106 Tangis bawang
107 Memfitnah
108 Merasa malu
109 Papa kangen
110 Maafkan papa
111 Pacaran mulu
112 Membantu
113 Menagih hutang
114 Bukan suudzon
115 Diterima
116 Telat
117 Resepsi
118 Traveling
119 Ingin cucu
120 Berusaha
121 Tidak mandul
122 Membisu
123 Anak dan anak
124 Menginap
125 Menenangkan diri
126 Ikut bahagia
127 Tidak berani
128 Mengungatkan
129 Panik
130 Hasilnya
131 Kabar baik
132 Kasih waktu
133 Demi anak
134 Terpaksa
135 Aneh
136 Meminta maaf
137 Memaafkan
138 Kempes Ban
139 Memberi ketenangan
140 Menjenguk
141 Tidak menyangka
142 Luar kota
143 Jangan fit-nah
144 Kontrakan
145 Menjadi pilot
146 Selamat
147 Menjenguk
148 Tak terbukti
149 Cita-cita
150 Jemput
151 Penyesalan
152 Tidak setuju
153 Benci padaku
154 Mengadu
155 Tidak berubah pikiran
156 Panik
157 Menafkahi.
158 Belum waktunya.
159 Masih betah
160 Jangan aneh-aneh
161 Baby kecil
162 Baby Alena
163 Merengek
164 Miniatur
165 Tampak mesra
166 Radio butut
167 Buah tangan
168 Baik
169 Beda faham
170 Curiga
171 Kehilangan jejak
172 Gemas
173 Payah.
174 Tampak gugup
175 Kaya pindahan
176 Pura-pura
177 Main cantik
178 Tidak sudi
179 Setuju
180 Mau melamar
181 Bukan yang dulu
182 Belanja
183 Lamaran Azam
184 Pangkal masalah
185 Pemuda tampan
186 Tidak boleh
187 Mudah tergoda
188 Rujuk
189 Kendala biaya
190 Rasa cemburu
191 Getar cinta.
192 Sembarangan
193 Terima kasih
194 Kempes
195 Kehilangan
196 Mungkin
197 Mengerikan
198 Aku bermimpi
199 Membanggakan
200 Nggak nginep
201 Sekian lama
202 Bicara sama teman
203 Sumpah
204 Percaya
205 Pakai logika
206 Mohon doa
207 Hari yang istimewa
208 Congratulation
209 Tabah
210 Kenapa bunda
211 Berlapang dada
212 Jangan khawatir
213 Traktir
214 Penuh harapan
215 Kabar baik
216 Gantikan
217 Dendam Pak Dosen Killer
218 pengumuman
219 karya baru
220 pengumuman karya baru
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Bucin
2
Meresahkan
3
Mengelak
4
Punya siapa lagi
5
Mengambil gambar
6
Tidak rela
7
Beralasan
8
Berencana
9
Melamun
10
Bercerita
11
Informasi
12
Janda
13
Bisa menghilang
14
Mencari kontak
15
Di kunci
16
Sama aja
17
Tidak asing
18
Aku tahu
19
Mogok
20
Terbang ke atas
21
Belum datang
22
Tidak mungkin
23
Kekeh
24
Cari informasi
25
Banyak bohong
26
Pengumuman
27
Melabrak
28
Kasihan
29
Talak 3
30
Ikhlas
31
Mencari lawyer.
32
Gugat
33
Melanjutkan
34
Menggugat
35
Tidak berbohong
36
Tak menyangka
37
Manja
38
Di terima
39
Menolong
40
Vitamin
41
Dasar kebo
42
Mogok
43
Kangen papa
44
Semampu ku
45
Sidang pertama
46
Jangan pacaran
47
Bonus
48
Rumah baru
49
Demam
50
Wajah gembira
51
Menyusul
52
Ulat yang lumpuh
53
Ultah
54
Badut
55
Interogasi
56
Mau hadiah apa
57
Mengajak dinner
58
Kejutan
59
Maukah
60
Buktikan dulu
61
Menuntut
62
Calon istri
63
Pujaan hati
64
Setuju
65
Menyenggol
66
Mati kutu
67
Melamar.
68
Yang ketiganya
69
Setuju aja
70
Fitnah
71
Tentang aku dan dia
72
Fitting
73
Brondong
74
Libur
75
Jangan bilang
76
Heran
77
Silaturahmi
78
Membengkak
79
Pakai apa
80
Morotin
81
Mangsa baru
82
Jogging
83
Apapun
84
Pasti sembuh
85
Berpindah tempat
86
Penggerebekan
87
Menuai yang di tanam
88
Calon istri
89
Sah ....
90
Titip
91
Pulang
92
Pertama kali
93
Pedas
94
Menyesal
95
Bersyukur
96
Tidak mandul
97
Gak perduli
98
Domba jalu
99
Jangan macam-macam
100
Nasib
101
Olah raga
102
Semoga berjodoh
103
Membuka hati
104
Silakan saja
105
Di depak
106
Tangis bawang
107
Memfitnah
108
Merasa malu
109
Papa kangen
110
Maafkan papa
111
Pacaran mulu
112
Membantu
113
Menagih hutang
114
Bukan suudzon
115
Diterima
116
Telat
117
Resepsi
118
Traveling
119
Ingin cucu
120
Berusaha
121
Tidak mandul
122
Membisu
123
Anak dan anak
124
Menginap
125
Menenangkan diri
126
Ikut bahagia
127
Tidak berani
128
Mengungatkan
129
Panik
130
Hasilnya
131
Kabar baik
132
Kasih waktu
133
Demi anak
134
Terpaksa
135
Aneh
136
Meminta maaf
137
Memaafkan
138
Kempes Ban
139
Memberi ketenangan
140
Menjenguk
141
Tidak menyangka
142
Luar kota
143
Jangan fit-nah
144
Kontrakan
145
Menjadi pilot
146
Selamat
147
Menjenguk
148
Tak terbukti
149
Cita-cita
150
Jemput
151
Penyesalan
152
Tidak setuju
153
Benci padaku
154
Mengadu
155
Tidak berubah pikiran
156
Panik
157
Menafkahi.
158
Belum waktunya.
159
Masih betah
160
Jangan aneh-aneh
161
Baby kecil
162
Baby Alena
163
Merengek
164
Miniatur
165
Tampak mesra
166
Radio butut
167
Buah tangan
168
Baik
169
Beda faham
170
Curiga
171
Kehilangan jejak
172
Gemas
173
Payah.
174
Tampak gugup
175
Kaya pindahan
176
Pura-pura
177
Main cantik
178
Tidak sudi
179
Setuju
180
Mau melamar
181
Bukan yang dulu
182
Belanja
183
Lamaran Azam
184
Pangkal masalah
185
Pemuda tampan
186
Tidak boleh
187
Mudah tergoda
188
Rujuk
189
Kendala biaya
190
Rasa cemburu
191
Getar cinta.
192
Sembarangan
193
Terima kasih
194
Kempes
195
Kehilangan
196
Mungkin
197
Mengerikan
198
Aku bermimpi
199
Membanggakan
200
Nggak nginep
201
Sekian lama
202
Bicara sama teman
203
Sumpah
204
Percaya
205
Pakai logika
206
Mohon doa
207
Hari yang istimewa
208
Congratulation
209
Tabah
210
Kenapa bunda
211
Berlapang dada
212
Jangan khawatir
213
Traktir
214
Penuh harapan
215
Kabar baik
216
Gantikan
217
Dendam Pak Dosen Killer
218
pengumuman
219
karya baru
220
pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!