Menolak Perjodohan

Happy reading....

Rika sampai di rumah dengan selamat, badannya terasa begitu lelah. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kemudian dia menaiki tangga, namun langkahnya terhenti saat mendengar suara mamanya.

"Sayang, kamu baru pulang? Gimana perjalanannya menyenangkan nggak? Atau gimana Desa itu, pasti kamu nggak betah ya tinggal di sana?" tanya Mama Cantika, Mama dari Rika.

"Alhamdulillah Mah, perjalanannya lumayan melelahkan. Ditambah di sana juga tidak seburuk yang dipikirkan, sangat nyaman. Bahkan aku betah tinggal di sana, udaranya dingin dan tidak tercemar oleh polusi. Ya sudah, kalau begitu aku masuk dulu ya Mah, mau istirahat capek banget soalnya." Setelah mengatakan itu Rika pun pamit untuk masuk ke dalam kamarnya.

.

.

Malam ini Rika akan bersiap-siap keluar untuk makan malam bersama teman-temannya, namun seketika Papah Renal menghentikan langkahnya.

"Kamu mau ke mana Rika? Ini sudah malam?"

"Rika mau keluar Pah, ada janji sama temen," jawab Rika.

"Kamu tidak bisa keluar Nak, soalnya ada keluarga dari om Baskoro yang akan datang. Mama dan Papa sudah mengundang mereka untuk makan malam, dan kamu tidak boleh keluar!"

Mendengar itu Rika mendesah dengan pelan,n"Tapi Pah, aku sudah janji sama temen-temen. Kalau aku batalin aku merasa---"

"Sekali Papa bilang tidak, ya tidak! Kamu nurut dong sekali-kali sama orang tua!" potong papa Renal dengan keras tidak bisa dibantah.

Akhirnya Rika pun mengurungkan niatnya untuk makan malam di luar bersama teman-temannya, kemudian dia berjalan ke arah meja makan lalu duduk dengan wajah cemberut.

Mengeluarkan ponselnya lalu mengirim pesan kepada teman-temannya jika dia tidak jadi datang, karena ada sesuatu hal.

"Mama kenapa sih nggak ngasih tau aku dulu kalau mau mengundang keluarganya Om Baskoro ke sini? Kan aku udah janji sama temen-temen mau makan malam di luar. Nggak enak kalau dibatalin," rajuk Rika.

"Karena ada sesuatu hal yang akan kami bicarakan, dan kamu harus mendengarnya," jawab Mama Cantika sambil mengusap rambut Rika dengan lembut.

Mendengar penuturan sang Mama, entah kenapa Rika merasa perasaannya tidak enak. Dia merasakan jika akan ada sesuatu yang tak diinginkannya, akan tetapi Rika tidak tahu itu apa.

'Kenapa perasaanku tiba-tiba menjadi tidak enak ya?' batin Rika saat mendengar sesuatu hal yang harus dibicarakan.

Setelah menunggu selama hampir 1 jam keluarga Baskoro pun datang beserta anak semata wayang mereka yang bernama Galang.

"Malam Pak Renal, Bu Cantika, apa kabar?" sapa Om Baskoro sambil menjabat tangan kedua orang tua Rika.

"Malam Pak Baskoro, Bu Endang. Ayo masuk!" ajak Papa Renal langsung menuju meja makan.

"Oh ya, perkenalkan, ini putri saya namanya Rika Novitasari, kebetulan dia lulusan di S2 di Prancis," jelas Papa Renal memperkenalkan putrinya.

Rika tersenyum kemudian dia mencium tangan Om Baskoro dan juga tante Endang, lalu dia pun berjabat tangan dengan Galang.

"Rika," ucap Rika memperkenalkan dirinya.

"Galang." Pria itu tersenyum, tetapi tatapannya memuja ke arah Rika. Karena dia begitu terpesona dengan kecantikan gadis yang berada di hadapannya itu.

Setelah berbincang dan berbasa-basi sedikit, mereka pun makan malam, dan selama makan malam itu berlangsung Rehan terus saja menatap ke arah Rika dia tidak mengalihkan pandangannya.

'Wanita ini benar-benar cantik. Kalau dijodohkan dengan dia sih sudah pasti aku sangat mau.' batin Galang.

Sementara itu Rika merasa tidak nyaman, karena sedari tadi Rehan terus saja memperhatikan dirinya. 'Pria itu kenapa sih? Dari tadi merhatiin aku terus? Nggak nyaman lama-lama kalau kayak gini,' batin Rika dengan kesal.

Setelah makan malam selesai, mereka pun berjalan ke arah ruang tamu untuk membicarakan sesuatu hal yang sebenarnya menjadi tujuan utama. Dan kenapa keluarganya Om Baskoro diundang makan malam oleh keluarganya Rika.

"Sayang, sebenarnya Mama dan Papa mengundang keluarga Om Baskoro ke sini, karena ada sesuatu hal yang ingin kami sampaikan sama kamu," ucap Mama Cantika sambil memegang tangan Rika yang berada di sampingnya.

"Sesuatu hal apa itu, Mah?" tanya Rika dengan heran.

"Sebenarnya, Mama, Papa dan juga Om Baskoro sudah berinisiatif dan kami setuju untuk menjodohkan kamu dengan Galang. Kamu juga kan jomblo, belum mempunyai kekasih, begitupun dengan Galang, dia juga single. Jadi tidak ada salahnya jika kami menjodohkan kalian berdua bukan," jelas Mama Cantika.

Bak disambar petir, Rika begitu sangat terkejut saat mendengar penuturan tersebut. Dia tidak menyangka jika kedua orang tuanya sudah menjodohkan dia dengan Galang.

"Looh, Mama sama Papa kok nggak minta persetujuan aku dulu sih untuk menjodohkan aku dengan Galang? Harusnya Mama dan Papa itu meminta pendapat aku dulu, apakah aku mau atau tidak!" tolak Rika.

"Kenapa kami harus meminta persetujuanmu, Nak? Kamu kan single, Galang juga single. Lagi pula, kalian bisa berkenalan terlebih dahulu kan? Saling mengenal satu sama lain, lagi pula kamu juga tidak mempunyai calon," timpal papa Renal.

Rika memejamkan matanya, dia menarik nafas dengan dalam, kemudian menatap ke arah Rehan yang tersenyum kepadanya.

"Iya Rika, aku juga mau kok dijodohin sama kamu," ujar Galang.

Rika menggelengkan kepalanya, membuat semua mata tertuju kepadanya dengan bingung. "Maaf Mah, Om, Tante, Galang. Aku tidak bisa. Aku sudah mempunyai calon suami, dan aku sangat mencintainya. Maaf aku tidak bisa menerima perjodohan ini!" Setelah mengatakan itu Rika bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam kamar.

Dia tidak bisa menerima Perjodohan tersebut, karena di hatinya sudah ada Adi. Dan dia juga sudah berjanji kepada Adi, bahwa mereka akan menikah apapun yang terjadi. Namun sekarang hatinya menjadi bimbang, bukan karena cintanya, tapi karena Restu orang tuanya.

"Maaf ya Bu Endang, Pak Baskoro. Saya akan berbicara dulu kepada Rika. Mungkin dia masih syok dengan keputusan ini, karena kami memang tidak menanyakan pendapatnya terlebih dahulu." Kemudian Mama Cantika pamit untuk pergi ke kamar Rika, membujuknya untuk menerima perjodohan tersebut.

Sementara itu Galabg merasa kecewa karena perjodohannya ditolak mentah-mentah oleh Rika. Apalagi saat mendengar jika dia sudah mempunyai calon suami. Namun, dia sangat yakin jika bisa mendapatkan wanita itu.

"Sayang?" panggil mama Cantika saat sudah berada di dalam kamar Rika.

"Mah, aku tidak mau menikah dengan Galang! Aku tidak mencintainya. Aku sudah mempunyai calon Mah, kalian nggak bisa dong menjodohkan ku tanpa meminta persetujuan ku terlebih dahulu," ucap Rika sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kenapa kamu tidak bilang dari awal, kalau kamu mempunyai calon? Setidaknya kami bisa pertimbangkan. Kalau begitu begini saja, mana calon kamu? Mama dan papa mau bertemu dengannya!" pinta mama Cantika pada Rika.

"Ada, lusa dia akan ke sini untuk melamar diriku. Dan aku minta, Mama dan papa merestui hubungan kami. Karena aku dan dia saling mencintai, dan aku harap Mama dan papa tidak menghancurkan kebahagiaanku," jawab Rika.

"Baiklah, Mama tunggu lusa siapa calon suamimu itu. Dan kita lihat, apakah dia lebih baik dari Galang atau tidak?" Setelah itu Mama Cantika keluar dari kamar Rika dia ingin berbicara empat Mata bersama dengan suaminya.

BERSAMBUNG.....

Episodes
1 Sebuah Tugas
2 Mulai Ada Aneh
3 Nyatakan Sebelum Keduluan
4 Menolak Perjodohan
5 Datang Melamar
6 Anak Bau Kencur
7 Pergi
8 Bekerja sama
9 Pujian Dodit
10 Terimakasih
11 Amcaman Dari Mama
12 Di mana, Putriku?
13 Kedangan Ortu Rika
14 Melawan
15 Aku Tidak Akan Meninggalkanmu
16 Bucin
17 Penyerangan
18 Siapa Pelakunya?
19 Keterlaluan
20 Kecemasan Rika
21 Sebuah Kotak
22 Sakit
23 HAMIL
24 Masalah Ikan Lele
25 Menelpon Papa
26 Harus Gentle
27 Tertarik
28 Kedatangan Papa Renal
29 Sisi Lain Adi
30 Sahabat Adi
31 Sebuah Kotak
32 Identitas Adi
33 Orang Yang Sama
34 Perintah Adi
35 Kedatangan Papa Renal
36 Tunggu Beberapa Hari Lagi
37 Lamaran Mela
38 Makan Malam Di Luar
39 Teror Ular
40 Kerugian Besar
41 Pindah Rumah
42 Pengawal A dan B
43 Tidak ada Darah
44 Mereka Robot
45 Malam Yang Mendebarkan
46 Pesan Adi
47 Gagal Lagi
48 Rencana Yang Gagal
49 Rencana Adi
50 Bertemu Rika
51 Bayi Besar
52 Resepsi Pernikahan Rika dan Adi
53 Galang Mundur
54 Mendatangi Kediaman Adi
55 Drama Yang Memuakan
56 Ngidam
57 Dibuntuti
58 Firasat
59 Permintaan Terakhir
60 Aku Percaya Padamu
61 Bangun Nak!
62 Melahirkan
63 Perlu Rilex
64 Maafkan Kami
65 Tanda Apa Itu?
66 Siapa Dia?
67 Mulai dari 0
68 Jangan Memberitahunya!
69 Bingung
70 Mengungkapkan
71 Keputusan Mela
72 Siapa Pria Dalam Foto Itu?
73 Pernikahan Mela
74 Tinggal Bersama
75 Permintaan Mela
76 Merasa Janggal
77 Dia
78 Kenapa kau Harus Kembali?
79 Pria Menyebalkan
80 Kau ....
81 Memergoki
82 Mas Akan Membantumu
83 Mela Penasaran
84 Masa lalu Dimas
85 Perasaan Aneh
86 Kedatangan Ortu Dimas
87 Dimana Kalian, hah?!
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Eps 92
93 Kami Akan Pergi
94 Kemarahan Adi
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Sebuah Tugas
2
Mulai Ada Aneh
3
Nyatakan Sebelum Keduluan
4
Menolak Perjodohan
5
Datang Melamar
6
Anak Bau Kencur
7
Pergi
8
Bekerja sama
9
Pujian Dodit
10
Terimakasih
11
Amcaman Dari Mama
12
Di mana, Putriku?
13
Kedangan Ortu Rika
14
Melawan
15
Aku Tidak Akan Meninggalkanmu
16
Bucin
17
Penyerangan
18
Siapa Pelakunya?
19
Keterlaluan
20
Kecemasan Rika
21
Sebuah Kotak
22
Sakit
23
HAMIL
24
Masalah Ikan Lele
25
Menelpon Papa
26
Harus Gentle
27
Tertarik
28
Kedatangan Papa Renal
29
Sisi Lain Adi
30
Sahabat Adi
31
Sebuah Kotak
32
Identitas Adi
33
Orang Yang Sama
34
Perintah Adi
35
Kedatangan Papa Renal
36
Tunggu Beberapa Hari Lagi
37
Lamaran Mela
38
Makan Malam Di Luar
39
Teror Ular
40
Kerugian Besar
41
Pindah Rumah
42
Pengawal A dan B
43
Tidak ada Darah
44
Mereka Robot
45
Malam Yang Mendebarkan
46
Pesan Adi
47
Gagal Lagi
48
Rencana Yang Gagal
49
Rencana Adi
50
Bertemu Rika
51
Bayi Besar
52
Resepsi Pernikahan Rika dan Adi
53
Galang Mundur
54
Mendatangi Kediaman Adi
55
Drama Yang Memuakan
56
Ngidam
57
Dibuntuti
58
Firasat
59
Permintaan Terakhir
60
Aku Percaya Padamu
61
Bangun Nak!
62
Melahirkan
63
Perlu Rilex
64
Maafkan Kami
65
Tanda Apa Itu?
66
Siapa Dia?
67
Mulai dari 0
68
Jangan Memberitahunya!
69
Bingung
70
Mengungkapkan
71
Keputusan Mela
72
Siapa Pria Dalam Foto Itu?
73
Pernikahan Mela
74
Tinggal Bersama
75
Permintaan Mela
76
Merasa Janggal
77
Dia
78
Kenapa kau Harus Kembali?
79
Pria Menyebalkan
80
Kau ....
81
Memergoki
82
Mas Akan Membantumu
83
Mela Penasaran
84
Masa lalu Dimas
85
Perasaan Aneh
86
Kedatangan Ortu Dimas
87
Dimana Kalian, hah?!
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Eps 92
93
Kami Akan Pergi
94
Kemarahan Adi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!