Sedikit Cerita dari Aksa

..."Segala sesuatu yang ada dalam kendali orang lain itu menyakitkan. Semua yang ada dalam pengendalian diri adalah kebahagiaan. Singkatnya, inilah definisi kebahagiaan dan rasa sakit."...

...***...

Bel pulang sekolah telah berbunyi tapi dari istirahat pertama, lebih tepatnya setelah kejadian di kantin tadi, Hazel tidak lagi melihat Gentala. Kata teman-teman Gentala, laki-laki itu sedang sakit. Tapi Hazel tidak percaya begitu saja. Ia yakin jika Gentala sedang bolos.

"Zel ayo pulang!" ajak Neisha yang berada di depan pintu kelas.

Hazel yang masih duduk di kursi nya itu kemudian menatap Neisha, "Lo duluan aja Nei! Gue balik bareng Gentala,"

Neisha memperhatikan sekitar kelas, "Gentala nya mana? Tas nya doang yang ada."

Hazel mengangkat kedua bahunya acuh, "Paling bentar lagi ke sini buat ngambil tas."

Neisha menganggukkan kepala nya paham, "Yaudah gue duluan ya!"

Hazel menganggukkan kepalanya. Setelah Neisha pergi, Hazel membuka ponselnya untuk menghubungi Gentala. Keadaan kelas sudah sepi dan tersisa Hazel disini. Baru saja Hazel akan menelpon Gentala, tiba-tiba...

"ANJING!"

Hazel terperanjat kaget ketika suara tidak sopan itu masuk ke telinganya. Ia mengangkat pandangan dan mengangkat alisnya bingung ketika melihat Gentala yang seperti habis melihat hantu. Bahkan laki-laki itu menyandar di dinding sambil memegang dadanya.

"Kenapa lo?" tanya Hazel bingung.

Gentala menghembuskan nafasnya. Untung saja dia tidak terkena serangan jantung, "Lo ngapain masih disini anjir?" tanya Gentala.

Bagaimana Gentala tidak terkejut jika Hazel menunduk dengan rambut menjuntai menutupi wajahnya seperti kuntilanak?

Hazel berdiri sambil menyandang tasnya di bahu kanannya, "Ya gue nungguin lo lah! Kemana aja sih lo?"

"Bolos gue," jawab Gentala sambil mengambil tasnya dan berjalan kembali untuk keluar kelas.

Hazel mengikuti Gentala, "Bolos mulu! Kapan pinternya lo?!"

Gentala memutar bola matanya malas, "Diem lo! Kita sebelas duabelas ye!"

Hazel tertawa, benar yang dikatakan Gentala. Mereka itu sebelas duabelas.

"E-eh lo mau kemana?" tanya Hazel sambil memegang tangan Gentala karena laki-laki itu berjalan ke arah yang berbeda dari parkiran.

Gentala menatap Hazel, "Lo ke parkiran duluan aja. Gue ada urusan bentar."

Hazel melepaskan tangannya dari tangan Gentala, "Lah urusan apaan? Gue laper loh Gen!"

"Sebentar doang! Gak sampai lima menit," ucap Gentala meyakinkan.

Hazel mendengus kesal, "Yaudah deh! Awas aja kalau lama!"

"Iya bawel!"

Gentala pergi tetapi Hazel masih diam di tempatnya. Mau kemana Gentala? Tapi Hazel tidak mau terlalu memikirkan itu, saat ini sedang lapar sekali.

Sedangkan Gentala berjalan menuju UKS. Di depan UKS ada seorang gadis yang saat ini masih menjadi perbincangan hangat di Neo School.

"Kinar," panggil Gentala membuat gadis yang dipanggil itu menolehkan kepalanya.

Kinara namanya dan biasa di panggil Kinar. Gadis yang berhasil menarik perhatian murid Neo School karena permasalahan nya dengan Alora tadi pagi. Gadis cantik dengan muka polos dan terlihat sangat adem jika di pandang. Mata teduhnya berhasil membuat orang-orang tertarik dengannya.

Kinar tersenyum menatap Gentala, "Kamu kenapa belum pulang?" tanya Kinara.

Gentala tersenyum tipis, "Kan udah gue bilang kalau lo pulang sama gue."

Kinar tersenyum kikuk, "Maaf Gen. Tapi bukannya kamu pulang sama Hazel?"

Soal Hazel, Kinar sudah mendengar bahwa Hazel berhasil membuat Alora malu dan bahkan Alora yang biasanya berteriak marah, langsung terdiam karena Hazel. Bahkan Gentala tertawa ketika mendengar itu, karena ia tahu bahwa Hazel tidak akan diam jika Alora membuat masalah.

"Gue nganter Hazel balik dulu, baru habis itu gue ke sini lagu buat nganter lo balik. Lo mau nunggu?"

Kinar membulatkan matanya, terlihat lucu karena wajah panik perempuan itu.

"Gak usah Gen. Aku bisa pulang sendiri kok," ucap Kinar karena ia tidak mau merepotkan Gentala.

Gentala tertawa kecil, "Gak papa. Santai aja kalau sama gue. Lo mau nunggu kan?" tanya Gentala lagi.

Kinar terlihat ragu tapi Gentala memegang pundak gadis itu, "Gue bakal balik ke sini lagi. Gue gak tenang kalau lo pulang sendiri. Alora itu berbahaya Nar."

Benar yang dikatakan oleh Gentala. Alora itu berbahaya dan bisa kapan saja menyakiti Kinara.

"Yaudah deh. Maaf ya kalau aku ngerepotin," ucap Kinar yang akhirnya menyetujui.

Gentala tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, "Lo tunggu di halte aja karena di sana sedikit ramai."

Kinar menganggukkan kepalanya. Mereka berdua berjalan beriringan tapi harus berpisah karena Gentala yang menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran, Gentala mengernyitkan dahinya bingung ketika tidak melihat Hazel di sana.

"Lah itu anak kemana dah?" gumam Gentala bingung.

Ia mengeluarkan ponselnya dan melihat pesan yang terkirim dari Hazel.

Hazel Vellyncia Xavellyn: Gentala, gue balik duluan ya!

Hazel vellyncia xavellyn: Soalnya gue laper banget, gila!

Gentala mengernyitkan dahinya bingung. Kenapa tidak tunggu saja dirinya?

Gentala Alastar Ravendra: Lo balik sama siapa?

Gentala menaikkan alisnya ketika karena terlihat Hazel sedang mengetik. Cepat sekali perempuan itu membalas pesannya.

Hazel Vellyncia Xavellyn: Gue balik naik taksi.

Gentala menghembuskan nafasnya. Sedikit aneh tapi bukannya Hazel memang aneh. Ah sudahlah! Lebih baik ia pergi menemui Kinara.

Sementara gadis yang di sedang di batin kan oleh Gentala, sedang berada di belakang tembok parkiran. Hazel itu orangnya ingin tahu, jadi tadi ia sengaja mengikuti Gentala dan mendengar semua percakapan antara Gentala dan Kinar.

Sebenarnya perut Hazel sudah keroncongan minta diisi tapi ia juga tidak tega jika Kinar menunggu Gentala sendirian. Ia takut jika Alora kembali menyakiti Kinar.

Hazel menghembuskan nafasnya berat. Sepertinya ia harus pulang naik taksi dan bayar ketika sampai di rumah saja. Jika saja ia masih ada uang maka ia akan membeli makanan saja, tapi uang nya sudah habis.

Hazel membalikkan tubuhnya untuk pergi dari sana tapi ia langsung terjatuh lantaran kaget melihat Aksa yang berdiri di belakangnya sambil bersedekap dada.

"Lo ngapain?!" tanya Hazel ngegas.

"Lo yang ngapain?" tanya Aksa balik dengan nada datar.

Hazel memutar bola matanya malas. Ia segera berdiri dari duduknya dan membersihkan roknya yang kotor.

"Gue nanya lo. Kenapa lo nanya balik?" tanya Hazel.

"Gue ngelihatin lo," jawab Aksa santai.

Hazel menatap Aksa julid, "Dih!"

Aksa berdehem sejenak lalu pergi mendahului Hazel. Baru beberapa langkah ia pergi tiba-tiba Hazel memanggil membuat ia menghentikan langkahnya.

"Sa," panggil Hazel.

Aksa berbalik menatap Hazel sambil menaikan alisnya seakan bertanya.

Hazel diam seakan-akan ragu untuk bicara, "Gue–"

"Ayo balik sama gue," ajak Aksa yang memotong ucapan Hazel.

"Loh?" tanya Hazel bingung. Apa-apaan Aksa memotong ucapannya.

"Kalau gak mau yaudah," setelah mengatakan itu, Aksa kembali melanjutkan perjalanan nya.

Hazel loading sejenak lalu segera mengikuti Aksa menuju motor laki-laki itu. Lumayan kan hemat ongkos? Biar saja jika Alora melihat nya dengan Aksa.

"Gue mau kok!" ucap Hazel sedikit keras membuat Aksa meliriknya.

...***...

Perjalanan pulang untuk Hazel harus tertunda karena gadis itu memaksa Aksa untuk makan di pinggir jalan. Sebenarnya Aksa enggan, tapi gadis itu terus memaksa dan mengatakan bagaimana jika ia pingsan di atas motor karena kelaparan?

Lantas di sinilah mereka berada. Di tempat makan Pak Jajang di pinggir jalan. Dengan lahap, Hazel memakan pecel lele dengan menggunakan tangannya. Aksa yang melihat itu sedikit keheranan karena Hazel seperti orang yang tidak makan selama tiga hari.

"Makan Sa. Jangan lihatin gue," ujar Hazel karena merasa diperhatikan. Bagaimana pun juga ia merasa tidak nyaman jika di perhatikan saat makan.

"Lo kayak gak makan selama tiga hari," ucap Aksa mengeluarkan isi pikirannya.

Hazel tertawa pelan, "Iya ya? Maaf ya soalnya gue benar-benar laper banget."

Aksa mulai memakan makanannya, "Lo gak makan waktu istirahat tadi?"

Makanan Hazel sudah habis dan ia meneguk es teh yang di pesan, "Gue gak sempat makan tadi waktu istirahat pertama karena cewek lo dan waktu istirahat kedua gue juga gak sempat karena tugas dari Bu Dewi."

Aksa terbatuk pelan ketika mendengar ucapan Hazel, "Mantan gue." ucap Aksa yang meralat ucapan Hazel.

Hazel mengangguk-anggukkan kepalanya, "Iya deh mantan lo,"

Diam. Aksa sibuk dengan makanannya, sedangkan Hazel sibuk dengan pikirannya.

"Sa," panggil Hazel.

Aksa mencuci tangannya ketika selesai makan, "Apa?"

"Lo kok gak nanya kenapa gue gak balik bareng Gentala?" tanya Hazel bingung. Apa Aksa tidak kepo?

Aksa mengangkat bahunya acuh, "Emang penting?"

Hazel membulatkan matanya lalu mendengus kesal, "Gak!" ketus Hazel.

"Yaudah kalau gak penting, ngapain lo nanya kek gitu sama gue?"

Hazel menghembuskan nafasnya sabar. Jika saja ia sedang tidak butuh dengan Aksa maka ia akan habisi Aksa sekarang juga.

"Sangat menyebalkan!" ucap Hazel sambil tersenyum manis yang terlihat sekali terpaksa.

Aksa tertawa kecil, "Bercanda."

Senyum Hazel luntur dan digantikan dengan raut wajah datar yang ia perlihatkan dengan Aksa.

"Gue tahu kalau lo sengaja bohongin Gentala biar dia bisa nganterin Kinar," jelas Aksa membuat raut wajah Hazel seketika berubah menjadi kaget.

"KOK LO BISA TAHU?!" tanya Hazel tidak bisa santai.

"Ya tahulah. Orang gue ada di belakang lo waktu lo nguping mereka."

Hazel menggaruk pelipisnya malu. Tapi kemudian ia langsung menatap intimidasi pada Aksa.

"Kenapa gak lo aja yang nganterin Kinar? Lo deket kan sama dia?" tanya Hazel.

Aksa menggelengkan kepalanya pelan, "Gue gak sedekat itu sama Kinar. Lo jangan kemakan omongannya Alora."

Kenapa ucapan Aksa seolah-olah menyakinkan pacarnya agar tidak salah paham?

"Gue gak peduli lo mau deket sama siapapun itu. Tapi kalau emang lo gak ada apa-apa sama Kinar, kenapa Alora malah nyalahin Kinar atas putusnya kalian berdua?" tanya Hazel lagi.

Aksa menghembuskan nafasnya berat, "Gue mutusin Alora karena kontrak kita udah selesai."

"HAH?!" pekik Hazel yang sangat bingung. Kontrak apaan? Mereka kerja?

"Alora sama gue gak benar-benar pacaran seperti pada umumnya. Dia sengaja ngajak gue untuk pacaran agar dia bisa bilang ke mantan nya kalau dia udah punya pacar dan mantan nya itu tempramental, makanya gue mau bantu dia karena kasihan. Sesuai kesepakatan kalau kita pacaran cuma sampai 3 bulan. Dan kemarin tepat ke yang tiga bulan, makanya gue putusin. Tapi gue gak tahu kalau ternyata dia beneran suka sama gue," jelas Aksa panjang lebar.

Hazel yang mendengar kan hanya bisa melongo, "Lo bego banget anjir!"

Aksa menatap Hazel malas. Panjang lebar ia cerita, tapi Hazel malah mengatakan ia bego.

"Dah lah males gue cerita," ucap Aksa yang seakan merajuk.

Beginilah jika Aksa pada Hazel. Sifat laki-laki itu akan berubah menjadi berbeda jika bersama Hazel. Kedekatan mereka duku terbilang cukup lama hingga akhirnya terdengar kabar bahwa Aksa berpacaran dengan Alora. Hazel yang mengetahui itu langsung menjauh dari Aksa demi menjaga perasaan Alora tapi ternyata si kutu kupret Alora malah tidak tahu diri karena terang-terangan membenci Hazel.

"Dih ngambek lo? Gue belum selesai nanya tahu!" ucap Hazel tidak tahu diri.

Aksa menghembuskan nafasnya berat, "Lo mau nanya apa lagi?"

"Hubungan lo sama Kinar," jawab Hazel.

"Kinar itu tetangga gue. Dia ada penyakit yang gak bisa gue bilang ke lo. Gue sering nganter Kinar pulang, makanya Alora marah dan nyalahin Kinar," jelas Aksa lagi dengan penuh kesabaran.

Hazel mengangguk-anggukkan kepalanya paham, "Berarti emang gila mantan lo itu!"

"Gak usah sebut dia mantan gue. Kita gak resmi pacaran!" kesal Aksa karena merasa jengah dengan sebutan mantan.

"Tapi kan te–"

"Gue mau pulang. Kalau lo masih mau disini, silahkan!" ucap Aksa yang kemudian pergi setelah memotong ucapan Hazel.

"EH IYA TUNGGUIN ANJIR!" teriak Hazel yang kemudian menyusul Aksa.

...***...

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

bahasanya thor....
apa begitu gk kasar yaa???

2023-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!