Ep_4..Aku Mengenalmu

Dia tersenyum melihat Calista yang sedang sibuk melihat pembukuan di depan nya tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang sudah masuk kedalam ruangan nya.

'Gadis ceroboh tapi cantik' batin pria itu sambil tersenyum melihat kegiatan Calista yang masih belum menyadari keberadaan nya.

Calista tampak mendongakkan kepala nya dan terkejut melihat seorang pria tengah menatap intens pada nya dan membuat Calista memegang dada nya.

"Siapa kau,siapa yang menyuruh mu masuk ke ruangan ku?" tanya Calista datar menatap pria yang dia temui padi tadi dan juga pria yang telah membuat nya benar-benar kehilangan mood.

"Hay cantik,kenalkan aku Jerryco" sapa Jerryco mengulurkan tangan nya pada Calista.

Calista hanya menatap tangan itu tanpa berniat untuk menyambut nya,dia tidak kenal dengan Jerryco dan dia juga baru bertemu dengan Jerryco tadi pagi.

"Maaf kita baru bertemu tadi pagi dan pertemuan kita membuatku benar-benar kesal dan juga kehilangan mood ku jadi lebih kau pergi karena aku tidak mengenal mu sama sekali juga kau tidak mengenalku jadi lebih baik seperti orang asing saja dan anggap aku tidak pernah bertemu dengan mu sebelum nya" kata Calista datar tanpa menoleh ke arah Jerryco.

"Aku mengenalmu" kata Jerryco sambil memajukan tubuh nya hingga dia condong ke arah Calista dan membuat Calista mundur.

"Maaf kau mengenalku dimana?" tanya Calista berusaha tenang meski jantung nya tidak bisa berkonfrontasi dengan baik.

"Aku tau kau anak dari uncle Gian dan juga aunty Rachel dan kau juga cucu perempuan dari Reyhan Jade Wilson dan juga Laura Richard Wilson dan kau juga adik dari Danish dan Denish juga kakak dari Calistia..bagaimana benar kan semua yang ku ucapkan?" ujar Jerryco membuat Calista terdiam tak mampu berkata-kata karena seperti nya Jerryco ini adalah seorang penguntit handal.

"Kau..kau menguntit ku?" tanya Calista terbata.

"Hahahaha,astaga kau rupa nya menggemaskan sekali ya sudah berapa tahun kita tidak bertemu dan kau semakin menggemaskan saja ku rasa" kata Jerryco tertawa kecil melihat wajah gugup Calista.

Calista mencoba menelfon sang kakak untuk menanyakan tentang Jerryco tapi siall nya telefon sang kakak sedang sibuk hingga membuat Calista mengumpat kesal,lalu dia berusaha menelfon sang Daddy dan syukurlah di angkat.

"Hallo dad" sapa Calista.

"Ya Cal ada apa sayang?" tanya Gian pada sang putri.

"Apa Daddy mengenal Jerryco?" tanya Calista masih menatap Jerryco dengan tatapan menelisik.

"Jerryco,ya Daddy kenal sayang apa kau tidak ingat siapa Jerryco tapi sudah lah tidak apa-apa jangan terllau di paksakan nanti kau bisa sakit kepala" kata Gian yang mengatakan mengenal Jerryco.

"Tapi dia sedang ada di depan Calista dad dan Calista bingung dengan kata-kata nya yang mengatakan bahwa dia menganal Calista bahkan mengenal keluarga kita ssshhh" kata Calista sedikit meringis lalu meletakkan ponsel nya di atas meja lalu terdiam sejenak untuk menghilangkan sakit di kepala nya.

Jerryco melihat reaksi Calista yang tidak sesuai keinginan nya,dia di buat heran dengan sikap Calista seharus nya Calista ingat dengan nya tapi kenapa Calista malah bertanya pada Gian mengenai dia sungguh Jerryco di buat penasaran.

"Bi..bisakah kau pergi ssshhhh,pleaseee" ujar Calista lirih sambil merasakan kepala nya yang terasa semakin berdenyut.

"Kau kenapa,ada apa..apa kau sakit?" tanya Jerryco yang kini sedang bersimpuh di depan Calista lalu memegangi kedua pipi nya untuk melihat ekspresi wajah Calista.

Tak berapa lama kemudian ponsel nya berbunyi dan itu membuat Jerryco mau tak mau mengangkat nya karena itu dari Gian ayah Calista.

"Ya uncle"

"Tolong jangan paksa Calista untuk mengingat mu nak Jerry,dia tidak dalam kondisi yang baik" kata Gian mengatakan yang sebenarnya.

"Ada apa dengan Calista uncle,tolong ceritakan" tanya Jerryco sangat penasaran dengan kondisi Calista.

"Dia penegakan kecelakaan hebat dan hampir merenggut nyawa nya, kecelakaan itu membuat nya kehilangan sebagian ingatan nya di masa lalu dan hanya mengingat kenangan di masa sekarang jadi dia tidak ingat dengan mu karena kenangan itu terhapus bersamaan dengan hilang nya ingatan Calista" jelas Gian dengan suara getir memendam sakit ketika menceritakan kisah kelam sang putri.

"A..apa bagaimana bisa uncle..oh my god"

"Sudah lah Jerry nanti akan uncle ceritakan selengkap nya ketika uncle ke mansion mu sekarang berikan Calista obat yang ada di dalam tas nya,uncle percaya padamu" kata Gian.

"Baik uncle" balas Jerryco lalu menutup telefon nya.

Dia mencari keberadaan tas Calista setelah menemukan nya dia mengambil obat yang Gian maksud lalu dia berikan pada Calista dan perlahan Calista sedikit lebih tenang dari pada tadi.

Jerryco juga mengambil satu pil obat itu untuk dia periksa ke rumah sakit nya karena dia sedikit tidak percaya dengan obat yang Calista konsumsi.

Dia rasa Calista sudah lama mengkonsumsi obat itu dan seharus nya jika yang peka pasti Calista sedikit demi sedikit akan menunjukkan perubahan atau sedikit mengingat memori masa kecil nya,tapi dia rasa Calista justru akan semakin melupakan ingatan itu selama Calista mengkonsumsi obat itu.

Lebih curiga nya lagi di botol obat itu tidak ada label sama sekali dan itu menambah kecurigaan Jerryco terhadap obat itu..dia akan menyelidiki nya nanti.

"Hey bagaimana keadaan mu,apa sudah lebih baik?" tanya Jerryco yang sedikit khawatir dengan keadaan Calista.

"Hm,thank's" balas Calista lirih karena dia akan selalu lemas ketika sudah meminum obat itu.

"Apa kau baik-baik saja,kenapa kau jadi lemas begini?" tanya Jerryco jadi khawatir dengan keadaan Calista yang lemas tak bertenaga.

"Ini sudah biasa ku alami setelah meminum obat itu,jangan khawatir" balas Calista masih dengan suara lirih nya.

Jerryco membawa Calista ke sofa yang ada di ruangan itu,dia membaringkan Calista dengan pelan takut Calista merasa sakit atau tidak nyaman dengan tubuh nya..dia jadi semakin curiga dengan obat itu.

#

"Ada apa dad?" tanya Danish yang saat ini baru selesai makan siang.

"Adik mu kambuh lagi dan Daddy lupa memberitahu Jerryco tentang keadaan Calista,kapan kau pulang son?" kata Gian memberitahu keadaan Calista pada putra sulung nya.

"Apaaa,bagaimana bisa dad..ya sudah nanti biar Danish bicara pada Jerryco..besok Danish akan pulang dad jangan khawatir Cal akan baik-baik saja" kata Danish yang tau bahwa sang Daddy sangat khawatir dengan keadaan adik nya itu.

Sambungan telefon terputus dan kini Danish sedang memikirkan apakah dia harus memberitahu hal ini pada Jerryco tapi dia harus memastikan lebih dulu bagaimana perasaan Jerryco pada Calista.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!