Ep_3..Merasa Bersalah

Mereka telah sampai di apartemen Quinza yang tak terlalu mewah dan bisa di bilang sederhana namun juga besar.itu semua Daddy nya yang mengatur nya karena dia tidak mau putri nya sampai kekurangan apapun dan tak lupa juga Ray memasang kamera pengawas di setiap sudut apartemen itu baik di luar dan di dalam.

Ray menjadi Daddy posesif bagi putri nya yang memang harus di jaga bak intan berlian,sementara untuk kedua putra nya dia juga tetap mengawasi pergaulan mereka.jangan sampai putra-putranya terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang bisa menghancurkan masa depan mereka kelak.

Ray selalu berpesan pada kedua putra nya untuk menjaga tubuh mereka apalagi aset mereka hanya untuk istri mereka,terserah mereka mau bergonta ganti pacar asalkan jangan sekali-kali pun mereka berani melakukan hubungan sekss dalam masa pacaran itu karena Ray dan Genie tidak bisa mentolerir sikap itu.

Kedua putra mereka sangat menjaga tubuh mereka agar tidak terjamah oleh wanita seperti sang Daddy yang tidak suka di sentuh oleh wanita dan mungkin penyakit Ray menurun pada kedua putra nya dan itu malah bagus untuk kedua putra nya karena mereka bisa terhindar dari hal yang bisa mengkontaminasi otak mereka.

Sementara untuk Gian sendiri,dia selalu mengawasi kedua putri nya Calista dan Calistia agar kedua putri nya tetap aman dalam jangkauan nya.dia tidak melarang putri nya mau bekerja dimana atau mau membuka usaha mereka sendiri asalkan tidak terlalu membuat waktu mereka tersita.

Gian benar-benar menjaga kedua permata nya itu dengan baik di bantu oleh kedua putra kembar nya Danish dan Denish dia juga di bantu oleh kakak nya Gio untuk mengawasi kedua putri nya agar selalu dalam pantauan nya.

"Ya dad,Cal sedang bersama Quin di apartemen Quin" ujar Calista saat Daddy nya menghubungi nya.

".....'

"Iya nanti Cal pulang setelah Cal puas mengobrol dengan Quin"

"......."

"Iya Daddy ku sayang,oh ya dad kapan kakak akan pulang Cal rencana nya mau ke kota x untuk menghadiri acara pernikahan karyawan Cal" tanya Calista mengenai kakak kembar nya yang masih di luar negri.

"......."

"Oke dad Cal cuma mau di temenin sama kakak aja daripada sendirian emang boleh?"

"........"

"Hahaha astaga dad,iya iya Cal tau kok semua masih aman terkendali jadi Cal sama siapa nanti dad?"

"......."

"Oke dad baiklah asalkan anak temen Daddy bisa di percaya aja kalo nggak jangan salahkan Cal kalo Cal buat masa depan nya suram hahaha"

"......."

"Ok dad bye,love you dad"

Dan panggilan pun di akhiri,Quin hanya menatap Calista sambil mendengarkan obrolan anak dan ayah itu dan Calista tidak beda jauh dengan nya yang akan selalu di awasi dan di jaga oleh sang daddy.

"Mau ku temani?" tanya Quin menawarkan diri.

"No thanks,Daddy sudah menyediakan bodyguard lain untuk ku" balas Calista dengan wajah yang entah lah.

"Mereka melakukan itu untuk kebaikan kita,kau tau kan kita itu wanita meski bisa bela diri tapi kekuatan kita tidak lah sebanding dengan kaum pria,terima dan nikmati saja karena itu adalah suatu bentuk kasih sayang mereka pada kita" kata Quin yang seakan tau dengan isi otak Calista.

"Ya kau benar,tapi kadang aku juga tidak nyaman dengan semua ini terkadang aku ingin bebas seperti anak-anak lain yang bisa pergi ke club dan bersenang-senang dengan teman lain nya tanpa harus di awasi" keluh Calista yang seakan jiwa nya ingin memberontak.

"Hey jangan begitu,akupun sama seperti mu dulu sebelum aku benar-benar merasakan betapa Daddy benar-benar menjagaku.kau tau pekerjaan ku tidak lah mudah apalagi persaingan di antara para model sangat ketat dan apapun bisa di lakukan untuk bisa mencapai tujuan dan posisi teratas.aku pernah hampir saja meminum minuman yang sudah di beri obat perangsang oleh saingan ku dan syukurlah ada bodyguard yang selalu menjaga ku dari bahaya seperti itu,bayangkan Cal jika aku sampai minum minuman itu kau pasti tau apa yang bisa terjadi pada ku jika tak ada bodyguard yang menjaga ku kan?". jelas Quin menceritakan pengalaman nya yang hampir saja meminum minuman yang sudah di beri obat oleh seseorang.

Calista tampak mendengarkan dengan serius pengalaman Quin yang tidak mengenakan dan dia jadi berpikir benar yang dikatakan Quin Daddy nya melakukan semua ini untuk menjaga nya karena tidak mungkin bukan Daddy nya mengikuti nya kemampuan dia pergi.

"Kau benar Quin,aku benar-benar tidak berpikiran sampai di situ jika aku ingin bebas bisa saja tapi nanti kebebasan ku akan membuat keluarga besar kita bermasalah jika aku melakukan kesalahan.oh my gosh daddy I'm sorry" ujar Calista merasa bersalah dengan Daddy nya.

"Sudah lebih baik menurut daripada menyesal di kemudian hari,nikmati saja karena kita juga akan merasakan apa yang orangtua kita rasakan kelak jika kita sudah menikah dan memiliki anak perempuan" kata Quin yang selalu bijak dalam menanggapi apapun.

Kedua nya pun tertawa lalu Calista meminjam baju Quin karena dia merasa sudah seperti gembel yang tidak berganti baju berhari-hari.Quin hanya tertawa mendengar celotehan Calista.

Setelah dari apartemen Quinza kini Calista pun menuju toko kue nya yang tak terlalu jauh dari apartemen Quinza,tentu di antar oleh Quinza karena Calista tak mau jalan kaki lagi dan yang ada nanti dia lelah dan berkeringat lagi.

"Ok thanks tumpangan nya,kau mau mampir dulu?" kata Calista menawarkan pada Quinza.

"No aku harus segera sampai di tempat pemotretan atau Daddy akan membuat pengumuman di papan Billboard" balas Quinza yang sudah tau watak sang Daddy.

"Hahaha oke hati-hati di jalan"

Setelah kepergian Quinza,Calista pun masuk kedalam toko nya yang tampak sudah ramai dia menuju ke lantai dua dimana dia bisa istirahat di sana karena di lantai dua juga menjadi kantor nya sekaligus kamar kedua untuk nya selain di rumah.

Tok...

Tok...

Tok...

"Masuk"

Tampak lah salah satu karyawan nya memasuki ruangan milik Calista, karyawan itu sampai di depan meja Calista dan menunduk hormat.

"Maaf nona,ada tamu di luar kata nya ingin bertemu dengan anda" kata si karyawan menyampaikan pesan pada Calista.

"Siapa,apa aku mengenal nya?" tanya Calista.

"Seperti nya baru kali ini datang ke toko nona,apa perlu saya panggilkan ke mari?" tanya si karyawan.

"Hm panggilkan saja" balas Calista lalu meneliti hasil penjualan bulan lalu.

Setelah beberapa saat kemudian datang lah seorang pria tampan yang mulai memasuki ruangan Calista lalu dia tutup ruangan itu dan dia kunci pintu nya.

Dia tersenyum melihat Calista yang sedang sibuk melihat pembukuan di depan nya tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang sudah masuk kedalam ruangan nya.

'Gadis ceroboh tapi cantik' batin pria itu sambil tersenyum melihat kegiatan Calista yang masih belum menyadari keberadaan nya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!