part4

Kenapa kita sebagai manusia selalu lupa, Hanya karena nikmat duniawi sementara rela mengadaikan iman. Padahal apalah arti air setetes yang kita kejar dan meninggalkan air satu danau di belakang.

Vov mala

Dua Minggu terakhir, aku selalu mendapat surt dari budeku yang tinggal di desa. Dalam surat itu menjelaskan bahwa beliau sedang sakit dan ingin bertemu dengan ku.

Aku yang begitu meyanyangi budeku Tampa berpikir panjang langsung ingin datang menemui nya,karena dia adalah orang yang telah merawatku sejak kecil, karena kedua orangtuaku hanya mementingkan pekerjaan ketimbang anak nya sendiri.

Dua puluh tahun budeku merawatku, dan hari itu dia harus kembali karena suaminya sakit keras di kampung nya, dengan berat hati aku menjinkan budeku pulang.

Sebelum berangkat ke kampung halaman budeku, aku sempat bermimpi yang sangat mengerikan dimana aku di kepung oleh manusia setengah iblis. Orang-orang itu memaksaku menjadi pengikut mereka kalau tidak mereka akan menumbalkan aku.

Tapi demi budeku yang telah berjasa dalam hidupku, aku abaikan mimpi itu dan nekat meyusul nya kedesa nya.

Didalam perjalanan, aku bertemu dengan seorang gadis yang dia mengatakan akan pergi kedesa yang aku tuju.

Aku senang karena aku tidak sendirian lagi pergi kesana, tapi karena aku yang tidak suka bayak bicara jadi aku hanya terseyum di kala dia bayak bercerita padaku.

Setelah delapan jam perjalanan, akhirnya kami sampai,karena jalan disana tidak bisa mobil masuk terpaksa kami harus naik ojek menuju desa itu.

Tapi aneh nya kenapa tidak ada yang mau mengantar kami, dan bahkan ada yang meyuruh kami pulang saja.

Dan selama mencari tukang ojek, hanya gadis itu yang selalau bicara dan aku hanya diam sambil mengikuti.

" O iya siapa namamu, sepanjang jalan lo hanya diam saja dari tadi. Dan untuk apa lo datang kedesa itu" tanya ya padaku.

" Nama aku mala dan aku kesana karena ingin menjeguk budeku yang lagi Sakit" kawan ku.

Setelah berapa lama akhirnya ada satu orang ojek mau mengantar kami, dan didalam perjalanan menuju desa itu ada begitu banyak hal yang aku lihat mulai dari bayak rombongan orang berjalan berkulit pucat, mereka menatap kami saat kami lewat didepan mereka.

Aku hanya bisa diam tidak bersuara, karena hal itu bukan hal baru bagiku melihat mereka. Karena sejak kecil aku telah bisa melihat mereka yang tidak terlihat.

Sesampai di depan gerbang hal yang tidak lajim lagi terlihat olehku, aku lihat ada dua sosok besar dan berbulu hitam yang menjaga kedua kerbang tersebut sembari terus makan kepala kerbau yang ada dihadapan mereka.

Mata merah yang meyala,taring yang mencuat keatas serta air liyur hitam yang pekat berjatuhan di sekitar nya. Makhluk yang begitu mengerikan ini pasti sesembahan seseorang batin ku.

Aku dan raya pun masuk kedalam desa itu, untung saja makhluk itu tidak begitu peduli dengan kehadiran kami berdua. Walau sudah sering melihat wujud mereka tidak membuatku berani lama melihat kearah iblis itu.

Jantung ku yang dari tadi berdeyut keras seperti orang lagi jatuh cinta hehehe.., tapi kali ini detak ya aja yang sama keras bukan rasa juga. Kalau di tanya bagaimana perasaan ku saat ini,aku lebih memilih pingsan dan Bagun pas sudah sampai rumah budeku takut dan ngeri.

Sejauh kami berjalan bayak warga yang beraktivitas seperti biasanya, yang tidak biasa adalah wajah pucat dan tatapan tajam para warga disini yang membuat nyali ini sedikit ciut.

Aroma kembang kantil dan kapur Barus seperti menjadi parpum alami ketika mereka melintas didepan kami.

Aku sudah duga mereka sebagian bukan manusia.

Saat aku lagi bertempur dengan pikiranku,suara raya yang cemreng mangaget kan ku.

" Eh mel lo bak lagi puasa diam kan? Seharusnya dalam waktu kayak gini lo itu ajak gue bicara bukan diam kayak gini" omel raya.

Aku hanya bisa minta maaf padanya, karena pukusku hanya pada warga desa ini yang sangat terkesan aneh.

Tak berapa lama kami pun sampai pada rumah nenek nya raya, aku sengaja ikut karena aku tidak tau di mana letak rumah bude ku.

Raya mengetuk-ngetuk pintu rumah nenek ya namun tidak ada jawaban, lalu datang seseorang menghampiri raya dan mengatakan bahwa neneknya sedang sakit tak mampu lagi berjalan, sementara bibinya ada di kebun.

Mendengar itu kami pun lasung masuk untuk melihat kondisi nenek nya raya. Namun saat aku hendak ikut dengan raya kekamar belakang aku melihat sesaji ada di pojok dinding belakang dengan dupa yang masih meyala.

" Aneh, kenapa ada sesajen di rumah ini" gumam ku pelan.

Aku pun lasung meyusul raya kebelakang, namun malah aku dapati dia diam dengan tatapan kosong mengarah kekamar belakang tersebut.

Keringat menguncur deras dari dahi ya seperti baru saja berlari, dan saat aku memengang puncak nya dia lasung dasar dan merancau tidak jelas sembari mengatakan kalau kepala nenek nya ada di bawah kaki ya.

Namun aku tidak melihat apapun disana.

Tapi pas saat aku dan raya masuk kedalam kamar nenek nya aku tersentak saat melihat sosok makhluk hitam nan kurus mataya besar dan keluar darah hitam dari mulut nya dia duduk pas di atas kami nenek raya yang sudah begitu keriput.

Dia sadar aku melihat nya, aku membaca segala surah yang aku bisa dalam hatiku hingga dia pergi dari kamar itu.

Namun sebelum dia hilang dia sempat memperingati aku dengan ancaman.

" Jangan ikut campur jika ingin tetap hidup " gumam nya serak dan membuat aku ketakutan.

jangan lupa tinggal komentar nya teman-teman🙏🙏😁

Terpopuler

Comments

Wina Yuliani

Wina Yuliani

Kerennnnnnnn👍👍👍👍gaskeun thorrr

2023-07-22

1

Asma

Asma

makasih sudah mampir kak

2023-07-02

0

Susanti Puspasari

Susanti Puspasari

seru Thor , lanjut up

2023-07-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!