part3

Tiga tahun aku dan keluargaku meninggalkan desa kelahiran ku ini, tak ku sangka sekembalinya aku kemari begitu banyak kejutan yang aku terima.

Bukan kejutan yang indah melainkan hal-hal yang di luar nalar.

Ibuku pernah bercerita kalau kita itu hidup berdampingan dengan jin,tapi gak yangka aja lasung didatangi saat masuk desa sendiri ini loh, bukan desa orang makanya agak aneh jika aku mereka tidak kenal hehehe...

Aku mencoba membuka perlahan pintu kamar nenekku,dan ku lihat nenek ku tengah berbaring disitu, matanya terpejam dan nenek tidur terlentang.

" Terus jika nenek di sini, yang kepala ya terpenggal tadi itu....siapa?" Tanyaku pada mala yang setia berdiri di sampingku.

" Mungkin penunggu desa ini Ray" jawab mala enteng.Aku Mendekati nenek ku yang tidur diranjang sembari memangilnya.

" Nek....nenek ini raya Nek" panggilku.

Mata nenek perlahan terbuka dan kulihat senyum manis yang dulu sangat kurindukan akhirya kulihat juga hari ini.

" Raya! Kapan kau datang nak" tanya nenek ku dengan suara yang lembut menyentuh hatiku.

" Udah berapa jam Nek, nenek sakit kok gak kasih kabar kekami. Kan aku bisa bawa nenek berobat dikota,dan selama disana nenek bahkan gak pernah kasih kabar" omel ku sembari terisak

Melihat kondisi nenek ku yang begitu kurus dan keriput karena di makan usia dan sakit ya.

" Datang itu ucap salam bukan ngomel, anak ini tak pernah berubah. Nenek tidak papa, wajar nenek sakit udah tua" ucap nenek ku sembari mengelus rambut ku.

" Itu siapa? Kenapa dak kenalkan sama nenek?" Ucap nenekku menunjuk kearah mala yang ada di belakangku.

" Iya aku sampai lupa, ini mala temanku. Dia juga kemari untuk menjenguk budenya yang sedang sakit" jelasku pada nenek.

" Siapa nama bude mu nak?" Tanya nenekku pada mala.

" Nuraini Nek" sahut mala.

" Nur, nur itu rumahnya yang dekat dengan pohon beringin. Kalo kalian tidak tahu nanti Sri aku suruh antar kalian kesana" jelas nenekku.

" Sekarang kalian berdua istirahat saja dulu di kamar mu dulu raya, selama kalian pergi tidak ada yang nepati kamar mu itu, jadi kalian bisa istirahat disana ucap nenek ku lagi.

Dirumah nenek memang cuman ada dua kamar,bibiku tinggal dengan suaminya. Rumah bibiku bersebelahan dengan rumah nenek dan aku tinggal sama nenek dari dulu karena rumahku hanya ada satu kamar dan sekarang sudah jadi tempat gudang padi di bikin suami budeku.

Makanya aku lasung kerumah nenek, karena rumah ku dulu sudah tidak ada lagi.

" Ayok mala" ajakku.

Aku dan mala pun berjalan kedepan, dan saat aku sampai kedepan kamar ku dulu,terdengar suara seperti seorang yang lagi makan di dapur,

Tapi siapa.

Karena rasa penasaranku aku pun pergi kedapur, mungkin itu Bik Sri pikirku. Perlahan-lahan aku meyimbak tirai dapur sedikit karena niat cuman ingin mengintip hehehe.

Ku lihat seseorang sedang duduk membelakangi

Rambut nya panjang dan dia memakai baju warna putih, suara makanya sama seperti hewan terdengar suara decapan dan aku lihat bayak noda darah jatuh dibawah meja.

Rasa takut mengerayapi hatiku tapi rasa penasaranku lebih besar lagi, perlahan-lahan ku coba mendekati wanita itu. Kenapa aku yakin dia seorang wanita karena rambut nya panjang sampai menyapu kelantai dan mana ada laki-laki rambut nya sepanjang itu iyakan.

Oke kita lanjut, perlahan-lahan aku mendekati wanita itu,tapi semakin dekat bau bangkai busuk semakin menusuk hidung ku. Pikiran negatip sudah memasuki kepala ku tapi demi rasa penasaranku kutepis semua kemungkinan yang ada.

Ku coba meraih pundak nya, dan aneh lom dingin banget tubuh orang ini.

Gleek ku telah ludah ku secara kasar, jatungku rasanya seakan mau keluar saat ini. Dan tiba- tiba dia menoleh dan meyeringai seketika.

"Aaaaaaaa...." Teriak ku dan aku lari sekencang mungkin dari dapur dan keluar rumah.

" Rayaaa.. ada apa?" Tanya mala dari depan pintu rumah.

Dia perlaha-lahan datang mrnghampiriku.

" Ada apa ray" tanya ya lagi.

" A..a..a..ku lihat kuntil anak mel, dia ada di belakang lagi meyantap tubuh Bayu merah" jelas ku get gagap - gagap.

" Emang lo dari mana ray, tadi kan Lo sendiri yang bilang istirahat. Terus saat aku masuk kekamar Lo malah pergi ku pikir Lo ambil minum" jelas mala.

" Emang Lo gak pernah di datangi sosok ngeri mel?" Tanyaku lagi dan dia hanya geleng-geleng.

" Apa karena aku lahir disini jadi mereka semua rindu padaku karena sudah tiga tahun merantau" ucap ku asal.

Namun bukan jawaban yang aku dapat tapi jitakan dari mala.

" Dasar lo, baru saja lo ketakutan kayak mau pingsan. Tapi sekarang malah bercanda, lo itu aneh ya ray bisa cepat banget mut mu berubah" omel mala panjang lebar.

Dari jauh aku melihat seseorang berjalan Mendekati kami, dia terseyum seperti mengenal salah satu dari kami berdua.

" Hanya orang yang tidak tahu yang mau masuk kedesa yang bahkan burung pun enggan melintas di atas nya, semua telah terkutuk tak akan ada yang tersisa" teriak wanita saat sampai didepan kami.

Dia teriak histeris dan berlari tak tentu arah, aku dan mala tercengak melihat kondisi yang awal nya cantik berubah buruk rupa dan hilang meninggalkan bau busuk serta kapur Barus.

" Ayok masuk, mungkin itu kata sambutan dari mereka" ucap mala Datar dan membuat bulu kuduk ku berdiri.

Ada apa dengan desa ini baru saja masuk sudah hampir bisa stres rasanya aku di sini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!