Ada Apa Dengan Desa Ku

Ada Apa Dengan Desa Ku

kepulangan

O iya,sebelum aku mulai cerita,aku ingin perkenalkan diri aku dulu.

Nama aku raya,umurku 23 tahun dan aku hari ini ingin pulang kampung setelah merantau tiga tahun keluar kota.

Aku berniat memberi kejutan pada nenek ku yang masih tinggal di desa tempat ku lahir dulu,karena aku dan keluarga ku sudah pindah kejakarta tiga tahun yang lalu. Namun nenek ku malah ingin tinggal di desa itu sama bibiku.

Ya alasanya karena nenek tidak suka dengan kebisingan di kota dan ingin merawat kebun yang ada didesa. Aku datang sendirian dari Jakarta menuju desa kembang kantil,tah lah setiap kali meyebut nama desa itu entah kenapa perasaan ku tidak enak.

Saat aku di dalam bus,aku bertemu seorang perempuan dia seumuran denganku. Dia juga mengatakan akan kedesa kembang kantil,jadi kami memutuskan akan berangkat bersama.

Perjalanan yang kamu tempuh delapan jam akhirnya tiba juga,akses menuju desa itu tidak bisa mengunakan mobil,kami harus naik ojek untuk menuju desa tersebut. Tapi aneh nya,dari banyak nya tukang ojek hanya satu yang mau mengantar kami,jika ditanya mereka semua meyuruh kami untuk tidak masuk kedesa tersebut.

" Sebaiknya mbak dua orang ini pulang saja lagi,desa yang mbak tuju itu desa yang berbahaya" ucap salah satu tukang ojek itu.

" Itu tidak mungkin bang,itu desa aku dulu. Bagaimana mungkin desa itu berbahaya jika aku juga lama dulu tinggal disana" ucap ku pada mereka.

" Ya sudah teserah neng dua orang aja,kalo memang masih nekat masuk kedesa itu kalian minta antar sama bejo aja,karena hanya dia yang berani masuk kedesa tersebut." Sambung tukang ojek itu lagi.

" Terima kasih atas impormasinya bang" ucap ku dan di balas anggukan dari mereka semua.

" O iya,siapa namamu?. Sepanjang jalan tadi kau hanya diam dan tidak bicara" tanyaku pada wanita yang aku temui di bus tadi,kini kami berjalan menuju orang yang bernama bejo.

" Aku mala,maaf ya aku memang tidak bayak bicara pada orang baru" ucap nya.

" Kalo boleh tau kamu mau bertemu siapa didesa itu?" Tanyaku.

" Aku ingin bertemu budeku yang ada di sana,aku dapat kabar dia lagi Sakit. Budeku hanya tinggal sendirian di desa itu" jelas mala.

Kini kami sudah sampai di tempat tukang ojek yang bernama bejo,ku taksir usia nya empat puluh tahun,rambut nya yang gondrong dan berewokkan.

" Permisi" ucap ku saat sudah sampai di pangkalan ojek itu.

Dia hanya diam,dan menatap kami dengan aneh.

" Bapak kah yang namanya pak Bejo?" Tanya ku lagi.

Dan hanya di balas anggukan,aneh emang tapi aku perlu bapak ini buat antar kami kedesa tempat lahir ku.

" Pak,apa bapak bisa antar aku dan temanku kedesa kembang kantil?" Tanya ku.

" Buat apa kalian datang kesana?" Tanya nya dengan nada tak suka.

Aku masih menahan sabar, karena hanya dia harapan dia satu satunya.

" Kami ingin mengunjungi kelurga kami yang di sana pak,dan itu juga desa tempat lahir ku" jelasku pada pak Bejo.

" Aku akan antar kalian,tapi kalian berdua harus mengigat tentang pantangan yang tidak boleh dilakukan di desa itu, pertama kalian jangan pernah memakan makanan yang diberikan orang desa tersebut kecuali dari keluarga kalian sendiri.

Dan kedua kalian jangan pernah sesekali keluar saat matahari telah terbenam" jelas pak bejo yang membuat aku bingung dengan sarat yang dia ajukan.

Karena semenjak tinggal disana tidak ada pantangan seperti itu aneh pikirku,tapi sebaiknya aku setujui saja,mungkin sudah bayak perubahan pikirku.

" Baikpak " ucapku.

Kami pun terpaksa tarikh tiga,karena hanya pak bejo yang mau mengantar aku dan mala kedesa itu,sejak dalam perjalanan aku makin bingung dengan desa ini tak ada kemajuan,jalan hanya ada setapak dak Kiri-kanan masih hutan rimba.

Bahkan lebih bagus jalan waktu dulu saat aku dan keluargaku tinggal didesa ini,sepanjang jalan aku melihat jalan yang rusak dan berlubang.

Dan saat kami memasuki gerbang desa hal yang paling mengerikan yang pernah aku lihat ada dua kepala kerbau dan bermacam bunga serta dupa dikiri- kanan gerbang desa.

Ada apa dengan desa ku ini,begitu banyak perubahan,dan saat kami memasuki desa ku itu,pemandangan yang membuat aku merasa ngeri karena setiap rumah yang kami lewati seperti rumah terbengkalai,desa ini seperti desa mati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!