Siang hari menjelang sore ini, seorang perempuan berseragam khusus toserba Marmart Inc., tengah berjalan lesu memasuki toserba besar tersebut.
Perempuan itu selama satu bulan ini mendapatkan shift dua yang arti nya ia akan masuk pukul tiga sore lalu selesai pukul sebelas malam.
Dan semalam karena baru saja kehilangan kartu tanda pengenal nya akibat kecerobohan nya sendiri, Olivia benar-benar tidak bisa tidur.
Bayangan akan debt collector atau di teror oleh panggilan karena seseorang yang menemukan kartu pengenal nya meminjam uang dalam aplikasi Pinjaman Online atau biasa di sebut 'Pinjol' terus menghantui nya.
Jangan kan untuk membayar hutang yang jelas-jelas bukan ia yang meminjam, untuk bayar kost saja Olivia harus mengirit biaya hidup nya.
"Hai Mel" Sapa lesu Olivia pada teman sekasir di sebelah nya yang tengah memeriksa stok barang.
"Hai, baru sampai?" Sahut Melly sekilas menatap wajah lesu Olivia. "Masih belum menemukan kartu tanda pengenal mu, Liv?"
Olivia menggeleng lesu, kemudian menaruh tas kecil nya dan mulai mengutak-atik komputer yang menjadi tempat nya untuk mencari uang.
"Apa kamu sudah periksa rekanan CCTV? Siapa tau orang yang mengambil itu terekam oleh CCTV"
"Astaga iya benar!" Sentak Olivia yang baru teringat akan CCTV di setiap celah Marmart itu.
"Tapi kamu harus izin dulu pada manager untuk memeriksa CCTV"
Olivia mengangguk, ia mengerti dan kini dengan penuh semangat ia berniat mengeluarkan handphone nya tetapi niat nya kembali ia urungkan saat para customer mulai berdatangan untuk membayar belanjaan nya.
"Nanti saja deh saat jam istirahat" Putus Olivia.
Setidaknya saat ini ia sedikit tenang, karena diri nya yakin bahwa wajah orang yang menemukan kartu pengenal nya akan terekam di CCTV.
*
Cukup melelahkan, kini Olivia pun akhirnya mendapat giliran untuk istirahat, tanpa menunggu lagi Olivia pun segera mengisi perut kosong nya dengan bekal yang ia bawa dari kost kecil nya.
"Jangan lupa hubungi manager mumpung belum terlalu malam" Peringat Melly tak tega.
Pasalnya mata wajah lelah Olivia terlihat begitu jelas dan lingkaran hitam di bawah mata nya benar-benar menganggu pemandangan.
"Iya Mel, aku istirahat dulu 'ya" Pamit Olivia tersenyum.
Melly mengangguk dan kembali di sibukkan dengan para customer. Jika ingin bekerja santai maka jangan menjadi kasir Marmart Inc., karena kalian tidak akan mendapatkan waktu untuk bersantai selama jam kerja! Itu lah yang manager katakan saat pertama kali mereka resmi bergabung menjadi bagian dari keluarga besar Marmart Inc.,
...----------------...
"Ini hasil penyelidikan tentang kasus tuan muda Marvel, sir" Ujar Rio seraya menyodorkan sebuah map di hadapan Marvin.
Marvin menerima dan membuka setiap lembar demi lembar map tersebut dengan teliti dan tak terlewat sedikit pun.
Sampai akhirnya sudut bibir nya terangkat membentuk sebuah seringai yang sangat tajam serta tangan nya yang meremat sisi map tersebut.
"Menjebak adik ku dengan minuman yang sudah di campur narkotika dan menaruh obat terlarang itu di mobil nya?"
"Sungguh rencana yang hebat! Rupa nya bocah itu benar-benar ingin bermain dengan ku" Hardik geram Marvin.
"Seperti nya di balik pria itu ada orang lain yang berniat menghancurkan keluarga Adam's sir. Terbukti dari mulai pria itu menghasut tuan muda Marvel untuk membenci anda"
"Kirim penjaga bayangan untuk memantau setiap gerak-gerik bocah sialan itu, aku akan sedikit bermain dengan nya"
"Baik sir" Rio menunduk sejenak sebelum akhirnya pria itu kembali menyodorkan map baru yang sebelum nya ia bawa bersama map di tangan Marvin. "Dan ini hasil penyelidikan perempuan bernama Olivia Shannon yang anda minta sir"
Tatapan menggelap Marvin seketika berubah cerah dan dengan cepat meraih map tersebut, melupakan map yang sebelum nya ia remat sampai lecak.
"Umur nya menginjak dua puluh dua tahun, nona Olivia juga baru dua bulan bekerja sebagai kasir Marmart Inc cabang Japantown"
"Tinggal di sebuah kost kecil yang tak jauh dari Marmart dan yang terpenting nona Olivia seorang yatim piatu, kedua orang tua nya meninggal di tempat karena kecelakaan beberapa tahun lalu"
Marvin tersenyum cukup lebar dan hal itu mampu membuat Rio merinding. Pria yang selalu memasang wajah datar itu sejak pulang melalukan riset pada cabang Marmart Japantown itu terus tersenyum dan terkekeh sendiri.
Marvin menutup map tersebut dan menaruh di sebelah laptop nya. Ia memutuskan untuk membaca informasi tentang perempuan yang menarik perhatian nya itu di rumah saja.
"Beberapa hari lagi perusahaan akan mengadakan pesta perayaan sepuluh tahun berdiri nya Marmart, bukan?"
Rio mengangguk. "Benar sir, bersamaan dengan itu Marmart di seluruh cabang juga akan memberikan potongan diskon sebesar tujuh puluh persen seperti yang telah di diskusi kan minggu lalu"
Marvin bersandar pada sandaran kursi kebesaran nya, menatap lurus map berisi informasi Olivia dengan tatapan sulit di artikan hingga akhirnya pria itu mengulas senyum mengerikan nya.
"Perbanyak undangan"
"Maaf sir?"
"Undang para karyawan Marmart juga, terutama karyawan bernama Olivia Shannon, dia wajib untuk datang!"
"Tapi jika semua karyawan di undang bagaimana dengan Marmart? Apa harus tutup lebih awal? Tidak mungkin 'bukan?"
Seketika ucapan Rio itu mengundang tatapan tajam dari Marvin yang mampu membuat nyali pria itu menciut.
"Siall kau benar juga!" Desis kesal Marvin menggebrak meja kerja nya.
"Apa anda ingin nona Olivia datang ke pesta perayaan itu tetapi tidak terlalu mencolok dengan kehadiran nya?" Tanya Rio yang sudah memikirkan sebuah ide.
Marvin mengangguk, tidak perlu ia sembunyikan niat nya pada Rio karena hanya pria itu lah yang dapat ia andalkan.
"Bagaimana kita mengirim undangan untuk para karyawan dalam sistem undi?"
Alis Marvin bertaut, pria itu kembali menegakkan posisi duduk nya. "Jelaskan"
"Jadi kouta undangan untuk karyawan cukup sepuluh saja dan itu pun khusus untuk kota ini. Saya akan mengatur sistem untuk karyawan random yang berhasil mendapat undangan itu melalui keberuntungan nya, tetapi khusus untuk nona Olivia akan saya atur sistem nya" Jelas panjang Rio.
Marvin mengetuk-ngetuk jari nya pada meja kerja nya, memikirkan ide yang baru saja sang asisten ucapkan.
Hingga akhirnya pria itu kembali menggebrak meja dengan tubuh yang berdiri tegak dan wajah penuh keantusiasan nya.
"Ide bagus!" Puji Marvin, "Atur dari sekarang, jangan sampai kau melakukan kesalahan!" Lanjut nya penuh perintah.
"Itu gampang di atur, bagaimana dengan bonus saya, sir?" Rio mengutarakan itu dengan nada santai di iringi kedua alis yang naik-turun.
"Ck, tenang saja jika kau melakukan nya dengan benar maka aku akan memberikan bonus dua kali lipat!"
Mendengar itu Rio langsung berdiri dengan posisi tegak nya. "Baik sir, saya akan mengatur nya sekarang!"
Baru saja Rio berbalik berniat meninggalkan ruangan Marvin, tiba-tiba saja pria itu kembali bersuara.
"Kirim dua pengawal untuk menjaga perempuan itu!" Titah nya membuat Rio seketika berbalik.
"Perempuan itu?" Ulang nya bingung. "Perempuan bernama Olivia Shannon, sir?"
"Panggil dia nona!"
"Ah iya, jadi benar untuk nona Olivia?"
Marvin berdehem singkat membuat Rio semakin pusing akan tingkah Marvin, ada apa dengan pria di depan nya ini? Ingin bertanya lebih jauh pun Rio masih menyayangi pekerjaan dan bonus nya.
"Baik sir, akan saya kirim dua penjaga untuk menjaga nona Olivia Shannon"
"Hm, keluarlah"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ckk Rio,Masa ia itu aja gak paham? paham-paham aja lah ya Rio,Boss kamu itu lagi kesemsem,Jatuh cinta pandang pertama..😂😂🤭🤭
2024-12-06
0
Qaisaa Nazarudin
Ehem ehem..kayaknya modus udah mulai bertebaran nih..🤣🤣😜😜
2024-12-06
0
Wajos Arema
asyeeek
2023-12-02
0