Perangkap Cinta CEO Licik
Seorang pria dengan balutan tuxedo putih dipadukan dasi berwarna senada keluar dari sebuah gedung dimana sedang berlangsung pesta peresmian meriah perusahaan yang baru saja pria itu dirikan sebagai salah satu anak perusahaan nya.
Satu ruangan bersama orang-orang bermuka dua membuat napas nya pengap, sejujurnya ia benci akan hal seperti ini namun mau bagaimana pun pesta seperti ini harus di adakan bagi kalangan atas setelah meresmikan perusahaan baru nya.
"Sir" Panggil seorang pria dengan style formal nya yang terus mengikuti langkah pria di depan nya.
Pria itu menyahut hanya dengan berdehem, menghentikan langkah nya di taman yang berada tepat depan gedung tersebut.
"Tuan dan Nyonya berpesan setelah pesta ini selesai anda di minta untuk kembali ke rumah utama"
"Mereka sudah pulang?" Tanya pria itu menatap sang asisten yang kerap di panggil Rio.
"Sudah sir, seperti nya ada masalah dengan tuan muda Marvel"
"Ada apa lagi dengan nya?"
"Yang saya dengar sekilas, tuan muda Marvel tertangkap di arena balap liar"
Pria itu memijat pelipis nya kala mendengar sang adik lagi-lagi berulah. "Suruh orang untuk mencari tahu keadaan nya" Titah nya.
"Baik sir"
"Mr.Marvin!"
Dua pria itu seketika menoleh kala mendengar nama nya dan nama sang bos di panggil.
"Ck, si botak itu tidak ada bosan nya menganggu ku!" Decak kesal pria yang di sapa 'Mr.Marvin' itu.
Marvin Cargius Adam's, anak pertama dari pasangan Barra Cargius Adam's dan Queen Agatha Adam's.
Seorang pria matang berusia dua puluh delapan tahun yang berhasil mengembangkan perusahaan sang Daddy sekaligus berhasil membangun perusahaan yang mengelola jaringan toserba.
Marmart Inc,. Perusahaan retail terbesar di dunia dengan mengoperasikan toko diskon, supercenter, hingga merambah ke platform online. Keuntungan hariannya pun mencapai Rp1,3 triliun!
Kini pria bernama Marvin itu tersenyum tipis saat pria yang sebelum nya memanggil nama nya itu sudah berdiri di depan nya.
"Mr.Dom, ada masalah apa?"
"Haha tidak ada, hanya saja para rekan yang lain mencari anda" Jawab nya mencoba bergurau dengan kekehan nya.
"Ah baiklah, mari kita masuk" Sahut Marvin.
"Anda duluan, Mr."
Pria botak bertubuh sedikit gempal itu memberi akses untuk Marvin jalan terlebih dahulu. Tanpa banyak basa-basi lagi Marvin pun langsung melangkah di iringi sang asisten dan rekan bisnis nya itu.
...----------------...
"Sedang memikirkan apa?"
Mendengar suara bariton tepat di samping telinga nya membuat seorang wanita setengah baya yang terlihat begitu cantik itu terlonjak kaget.
"Marvin!!" Tegur gemas Queen seraya menjewer telinga sang putra.
"Aaaww sakit Mom" Ringis nya.
"Kalau datang itu setidaknya mengeluarkan suara, jangan bikin Mommy kaget terus"
Marvin pun terkekeh pelan lalu melepaskan tangan sang Mommy yang masih menjewer telinga nya lalu mengecup punggung tangan nya. "Iya-iya maafkan aku, ibunda ratu"
"Huhh!" Queen kembali duduk di sofa di iringi sang putra yang malah berjongkok di bawah nya. "Ngapain di situ, ayo sini duduk"
Marvin menggeleng dan menggenggam kedua tangan Queen. "Mommy sedang memikirkan apa sampai tidak mendengar suara langkah kaki ku?"
"Tidak ada, Mommy sedang fokus menonton film itu" Jawab Queen menunjuk televisi besar di depan nya yang tengah menayangkan sebuah adegan dengan dagu nya.
Marvin melirik sekilas televisi itu lalu kembali menatap sang Mommy. "Bohong" Ujar nya singkat dengan nada kecewa.
Setelah nya pria itu pun kembali berdiri dan duduk jauh dari sang Mommy, memasang wajah kecewa nya. Hal itu pun mampu membuat Queen menghela napas.
"Marvel balapan dan tertangkap oleh polisi"
Seketika Marvin langsung menatap Queen dan menggeser posisi duduk nya bersiap mendengar ucapan sang Mommy.
"Ketika di geledah, di bawah jok mobil Marvel ada narkotika dan alat suntik nya" Lanjut Queen kembali menghela napas.
Marvin terkesiap, adik nya yang berusia dua puluh empat tahun itu memang nakal, tetapi ia sangat tidak yakin bahwa adik nya mengkonsumsi obat terlarang itu.
"Tidak, Marvel tidak mungkin mengkonsumsi itu" Elak Marvin yakin.
"Tapi nyata nya ketika melakukan tes urine, adik mu di nyatakan mengkonsumsi obat-obat terlarang itu"
Tes..
Air mata Queen kembali menetes, tidak menyangka anak yang selama ini ia didik dengan baik ternyata malah terjerumus ke dalam dunia seperti itu.
"Don't cry, Mom.." Ujar lirih Marvin menyeka air mata yang mengalir di pipi wanita tercinta nya. "Marvin yakin Marvel tidak seperti itu" Lanjut nya.
Queen menggeleng. "Apa lagi yang harus membuat Mommy yakin? Mommy gagal mendidik Marvel hikss,, Mommy gagal mendidik anak-anak Mommy"
Marvin membawa tubuh kecil sang Mommy ke dalam pelukan hangat nya. "No Mom, Mommy tidak gagal bukti nya aku bisa menjadi seperti ini karena Mommy dan Daddy"
Queen tak lagi menyahut, hati nya sangat sakit mengetahui kabar seperti itu. Memang benar anak kedua nya itu nakal bahkan susah di atur tetapi Queen tidak menyangka jika Marvel mengkonsumsi obat terlarang itu.
"Sekarang dimana Marvel biar aku yang bicara pada nya" Tanya Marvin seraya mengurai pelukan nya saat merasakan Queen yang mulai tenang.
"Di ruang kerja Daddy, entah apa yang Daddy mu lakukan.."
Marvin memegang kedua bahu Queen lalu tersenyum guna meyakinkan wanita setengah baya itu.
"Mommy harus tenang oke, aku ke ruang kerja Daddy dulu"
Queen mengangguk, setelah nya Marvin pun langsung berjalan cepat menuju ruang kerja sang Daddy yang berada di lantai tiga rumah besar itu.
Tokk.. Tokk.. Tokk..
"Dad, ini aku Marvin" Ujar Marvin serata mengetuk pintu ruangan sang Daddy.
"Masuk!" Suara bariton itu menginstruksi Marvin untuk masuk.
Menarik napas sejenak kini Marvin pun membuka pintu besar itu dan nampak lah sosok tegas sang Daddy yang tengah berdiri di hadapan pria yang terduduk di lantai dengan kepala menunduk.
"Dad.."
Pria berjambang tipis dengan sedikit kerutan di pipi dan kening itu menoleh menatap putra pertama nya dengan napas yang memburu.
"Urus adik mu, Daddy sudah sangat jengah dengan tingkah nya!" Ujar Barra dengan nada datar penuh emosi. Mengisyaratkan kekecewaan yang mendalam namun ekspresi wajah pria itu tetap terlihat datar.
Setelah nya Barra pun langsung pergi meninggalkan ruangan itu dan menutup begitu kuat pintu nya.
"Huuh.." Marvin menghela napas lalu berjongkok di hadapan sang adik, membuat pria bernama Marvel Cargius Adam's itu mengangkat pandangan nya.
"Senang melihat ku seperti ini?"
Marvin mengangkat sebelah alis nya, tidak mengerti apa yang adik nya ucapkan.
"Ini semua ulah kamu 'kan?!"
"Vel--"
Bugh!
Satu pukulan mendarat di rahang Marvin membuat pria itu tersungkur ke lantai dari posisi nya.
"Demi mendapatkan kasih sayang dari Daddy dan Mommy kamu memfitnah ku seperti ini! Melakukan hal kotor seperti ini!" Teriak Marvel murka.
"Bukan aku" Sahut Marvin dengan wajah tanpa ekspresi. Nada bicara nya terdengar dingin.
"Ingat kamu hanya anak pung--"
"Setidaknya aku meninggikan nama keluarga ini, bukan seperti mu yang hanya membuat ulah!"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Luzi
waduuhhhhh ,
2024-04-29
0
Leng Loy
Ternyata Marvin bukan anak kandung
2023-11-30
1
Manta
baru mampir nih kak
2023-09-27
0