Part 4 - 15 Tahun Kemudian

15 Tahun Kemudian...

RVenture Corp

Ruangan CEO~

Asisten pribadi sekaligus sahabat dari Regan memasuki ruangan bosnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Apa kau sudah mendapatkan informasinya?!" Tanya Regan.

"Ck... Aku baru saja datang dan belum sempat duduk. Kau sudah melemparkan pertanyaan padaku. Paling tidak, ucapkan rindu pada sahabat mu ini."

"Kita sedang di perusahaan, jadi ketika kita berada di perusahaan dan jam kerja kau bukan sahabat ku. Bersikaplah profesional!"

"Jika begitu, kau juga jangan menanyakan suatu hal selain kerjaan di perusahaan. Haa... Aku haus."

"Baiklah, Tuan Anda ingin minum apa? atau anda ingin makan juga? Baik, kita ke restaurant termahal sekarang juga. Ayo!"

"Ide yang bagus. Ayo kita pergi sekarang." Berdiri dari duduknya dan diikuti Regan dari belakang.

"Ck... Jika ada inginnya saja cepat."

...***...

Kanada~

"Laura, kau yakin? Kau sudah memikirkannya?" tanya seorang wanita, bernama Shireen Joscelynn.

"Iya, Kak. Lagipula kak Tania juga sudah mengizinkannya." jawabnya.

"Baiklah. Si kembar kemana? Belum pulang sekolah?"

"Mereka masih di jemput Naomi, Kak." ucapnya sambil tersenyum.

.

.

.

"Ibu, apa kita jadi pulang ke Indonesia?" Tanya anak berjenis kelamin perempuan, yang berusia 15 tahun.

"Iya sayang. Kita akan pulang ke Indonesia, setelah Ibu selesai mengurus surat perpindahan sekolah kalian di sini."

"Iva tinggal di sini saja. Supaya aku yang ikut Ibu. Katanya, Iva sudah betah tinggal di sini, Bu." lontar anak berjenis kelamin laki-laki.

"Alahh... Seperti kau betah saja jauh dariku."

"Lagipula... Seharusnya kau itu memanggil ku kakak. Ingat, aku lebih tua darimu."

"Alah... lebih tua lima menit saja."

Ibu mereka hanya tersenyum dan sesekali menggelengkan kepala melihat perdebatan kedua anaknya.

"Jika kalian sudah di Indonesia, jangan lupakan Bibi Naomi, ya!"

"Tergantung sih... Jika Bibi Tania lebih baik dari Bibi Naomi, Iva tidak bisa janji."

"Dasar bocah! Awas saja jika kau melupakan Bibi. Mulai besok kau sekolah jalan kaki."

"Tidak apa... Kita masih memiliki ayah untuk mengantar kita ke sekolah." jawabnya.

Laura menghadapi situasi yang rumit ketika dia hamil di luar nikah dan tidak mendapatkan keadilan dari kekasihnya, Regan. Meskipun pergi ke Kanada setelah hari wisudanya, dia berhasil melahirkan kedua anak kembarnya, seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang kini berusia 15 tahun. Meskipun menghadapi tantangan, Laura berusaha keras untuk memberikan masa depan yang cerah bagi anak-anaknya. Dengan dukungan dari kakaknya Tania dan keinginan untuk memulai hidup baru. Laura telah menjalani 15 tahun di Kanada, mendapatkan keluarga baru dan menjauh dari kesulitan masa lalu dan berfokus pada masa depan anak-anaknya.

...***...

Pagi hari tiba di rumah di Kanada. Cahaya matahari perlahan menyinari kamar-kamar, mengusir kegelapan. Vio, anak laki-laki Laura, dengan mata masih mengantuk, mendekati ibunya yang sedang duduk di ruang tamu dengan secangkir kopi.

"Bu, kapan kita pulang ke Indonesia?" tanyanya dengan nada sedikit terdengar tegas.

Laura menoleh padanya dan tersenyum lembut. "Kita akan pulang segera, sayang. Ibu masih menyelesaikan beberapa urusan di sini."

Vio mengerutkan alisnya. "Tapi, ibu sendiri sudah tinggal di sini selama 15 tahun. Aku tidak ingin pulang ke Indonesia."

Laura menghela nafas, mencoba menjelaskan. "Vio, Ibu memahami perasaanmu. Tapi ingatlah, Indonesia adalah tempat kelahiran ibu, tempat Ibu tumbuh besar. Kita juga memiliki keluarga di sana yang ingin bertemu dengan kita."

Vio mengerlingkan matanya. "Tapi mereka tidak pernah peduli pada kita selama ini. Mengapa kita harus peduli pada mereka sekarang?"

Laura mencoba menjelaskan dengan lembut. "Sesuatu bisa berubah, sayang. Kadang-kadang, kita perlu memberi kesempatan pada orang lain untuk memperbaiki kesalahan mereka. Selain itu, kau juga akan memiliki kesempatan baru di Indonesia. Teman-teman baru, lingkungan baru, dan mungkin kesempatan yang tak terduga."

Vio mengangkat bahu dengan ekspresi cuek. "Aku masih tidak senang."

Laura tersenyum lembut, merangkul Vio. "Ibu tahu perubahan ini mungkin sulit untukmu. Tapi kita akan melakukannya bersama. Siapa tahu, nanti kau malah menemukan hal-hal yang menyenangkan di Indonesia. Ayahmu, Bibi Shireen dan Bibi Naomi pun berasal dari Indonesia. Kita semua di sini hanya berpindah sementara waktu, dan mungkin suatu saat nanti kita akan kembali ke tanah kelahiran seperti ibu sekarang."

Vio mengernyitkan keningnya, berpikir sejenak. "Baiklah, tapi aku ingin membawa mainan-mainan ku dan buku-buku ku."

Laura mengangguk. "Tentu saja, kau bisa membawa semua yang kau inginkan."

Vio mengangguk dengan ekspresi setuju, kemudian tersenyum tipis. "Tapi, aku ingin belajar lagi tentang Kanada sebelum kita pergi."

Laura tertawa lembut. "Tentu, Vio. Kita bisa belajar lebih banyak tentang Kanada sebelum kita meninggalkannya."

Sambil merasakan sentuhan hangat kasih sayang ibunya, Vio merasa ada semacam harapan yang mulai tumbuh di hatinya, meskipun masih merasa ragu tentang perubahan besar yang akan datang.

"Baiklah, jadi besok ibu akan ke sekolah mengurus semuanya bersama ayah?"

"Benar, Ibu harus menunggu ayah pulang. Sekarang pergilah ke kamar untuk bersiap. Besok kau dan Iva bisa membantu ibu membereskan barang-barang." kata Laura.

"Baiklah, aku rasa... Aku sudah lama mengunci Iva di kamar. Hehee..."

"Apa? Hey! Vio!! Ck, anak itu!" seru Laura sambil tersenyum.

Vio tertawa kecil dan berlari menuju kamar. Ia memahami bahwa perubahan ini mungkin akan sulit, tetapi melihat ibunya tersenyum dan berusaha membuatnya merasa lebih baik, membuat hatinya sedikit lebih ringan.

Beberapa jam kemudian, Vio dan Iva, mulai membantu ibu mereka merapikan barang-barang dan menyusun rencana perjalanan ke Indonesia. Meskipun masih merasa canggung dengan ide pulang, mereka berdua perlahan-lahan mulai merasa penasaran dengan apa yang akan mereka temukan di negeri asal ibu mereka.

Ketika mereka duduk bersama di ruang keluarga, Laura membuka peta Kanada dan Indonesia, menjelaskan tentang perbedaan dua negara tersebut. Ia bercerita tentang budaya, makanan, dan tempat-tempat menarik di kedua negara. Vio dan Iva mulai tertarik mendengarkan dan bertanya-tanya tentang tempat-tempat yang mereka bisa kunjungi di Indonesia.

"Ibu, apakah kita bisa mengunjungi pantai di Indonesia? Aku ingin sekali bermain di pantai!" kata Iva bersemangat.

"Dan aku ingin mencoba makanan khas Indonesia. Apa yang enak, Bu?" sambung Vio.

Laura tersenyum bahagia melihat antusiasme anak-anaknya. "Tentu saja, kita bisa melakukan banyak hal di sana. Kita akan menjelajahi tempat-tempat baru, mencoba makanan lezat, dan bertemu dengan keluarga kita. Siapa tahu, kalian berdua mungkin akan menemukan sesuatu yang membuat kalian senang di Indonesia."

Vio dan Iva saling berpandangan, kemudian tersenyum satu sama lain. Mereka mulai merasa semakin tertarik untuk mengeksplorasi Indonesia dan memberi kesempatan pada pengalaman baru yang menanti di depan.

Dengan semangat baru, Vio dan Iva bersama ibu mereka, Laura, mulai merencanakan petualangan mereka ke Indonesia. Meskipun perubahan itu mungkin menakutkan pada awalnya, mereka menyadari bahwa ada banyak hal positif yang bisa mereka temukan dalam perjalanan ini.

Terpopuler

Comments

Yunita

Yunita

anaknya udah umur 15 thun udah smp donk

2023-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Kehamilan
2 Part 2 - Penolakan
3 Part 3 - Flashback Moment
4 Part 4 - 15 Tahun Kemudian
5 Part 5 - Perpisahan
6 Part 6 - Kembali Ke Indonesia
7 Part 7 - Berkumpul Bersama
8 Part 8 - Langkah Baru, Harapan Baru
9 Part 9 - Panas di Bawah Terik Matahari
10 Part 10 - Bayang-bayang Masa Lalu
11 Part 11 - Dalam Pencarian
12 Part 12 - Primadona Sekolah
13 Part 13 - Bantuan Dari Orang Asing
14 Part 14 - Pertemuan Yang Tidak Terduga
15 Part 15 - Banyak Dukungan
16 Part 16 - Mereka Bertemu
17 Part 17 - Penyesalan Selalu Datang Diakhir
18 Part 18 - Tekad Yang Kuat
19 Part 19 - Kejutan dan Pertemuan Keluarga
20 Part 20 - Aku Menyesali Perbuatanku!
21 Part 21 - Bertemu dan Melepaskan
22 Part 22 - Mengubah Kekecewaan
23 Part 23 - Luka Yang Terkunci
24 Part 24 - Ingin Ikut Ayah?!
25 Part 25 - Berkas dan Kejutan
26 Part 26 - Pandangan Yang Berbeda
27 Part 27 - Dua Sisi Anak Kembar
28 Part 28 - Jatuh Dari Tangga
29 Part 29 - Antara Tega dan Rela
30 Part 30 - Perjuangkan Cintamu!
31 Part 31 - Menuju Keselarasan
32 Part 32 - Kendala Keluarga
33 Part 33 - Moment Tertentu
34 Part 34 - Meraih Hatinya Kembali!
35 Part 35 - Saudara Kembar Sebenarnya
36 Part 36 - Pangeran Kerajaan Mana?
37 Part 37 - Efek Kepergian Selama Bertahun-tahun
38 Part 38 - Sebelum Kau Memaafkan Ku!
39 Part 39 - Suasana Hati Yang Baik
40 Part 40 - Merawat Luka
41 Part 41 - Penemuan Gosip
42 Part 42 - Memberikan Adik
43 Part 43 - Dia Anaknya!
44 Part 44 - Kata Sayang?!
45 Part 45 - Hanya Sebentar Lagi
46 Part 46 - Harmoni Perubahan
47 Part 47 - Survei Lokasi
48 Part 48 - Mengajak Makan Siang
49 Part 49 - Keracunan Makanan
50 Part 50 - Pengganggu
51 Part 51 - Dia Sepupuku!
52 Part 52 - Makanan Pedas
53 Part 53 - Didandani Seperti Wanita
54 Part 54 - Hukuman Terbesar Ku
55 Part 55 - Aku Mencintaimu
56 Part 56 - Satu Di sini!
57 Part 57 End - My Happy Ending
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Part 1 - Kehamilan
2
Part 2 - Penolakan
3
Part 3 - Flashback Moment
4
Part 4 - 15 Tahun Kemudian
5
Part 5 - Perpisahan
6
Part 6 - Kembali Ke Indonesia
7
Part 7 - Berkumpul Bersama
8
Part 8 - Langkah Baru, Harapan Baru
9
Part 9 - Panas di Bawah Terik Matahari
10
Part 10 - Bayang-bayang Masa Lalu
11
Part 11 - Dalam Pencarian
12
Part 12 - Primadona Sekolah
13
Part 13 - Bantuan Dari Orang Asing
14
Part 14 - Pertemuan Yang Tidak Terduga
15
Part 15 - Banyak Dukungan
16
Part 16 - Mereka Bertemu
17
Part 17 - Penyesalan Selalu Datang Diakhir
18
Part 18 - Tekad Yang Kuat
19
Part 19 - Kejutan dan Pertemuan Keluarga
20
Part 20 - Aku Menyesali Perbuatanku!
21
Part 21 - Bertemu dan Melepaskan
22
Part 22 - Mengubah Kekecewaan
23
Part 23 - Luka Yang Terkunci
24
Part 24 - Ingin Ikut Ayah?!
25
Part 25 - Berkas dan Kejutan
26
Part 26 - Pandangan Yang Berbeda
27
Part 27 - Dua Sisi Anak Kembar
28
Part 28 - Jatuh Dari Tangga
29
Part 29 - Antara Tega dan Rela
30
Part 30 - Perjuangkan Cintamu!
31
Part 31 - Menuju Keselarasan
32
Part 32 - Kendala Keluarga
33
Part 33 - Moment Tertentu
34
Part 34 - Meraih Hatinya Kembali!
35
Part 35 - Saudara Kembar Sebenarnya
36
Part 36 - Pangeran Kerajaan Mana?
37
Part 37 - Efek Kepergian Selama Bertahun-tahun
38
Part 38 - Sebelum Kau Memaafkan Ku!
39
Part 39 - Suasana Hati Yang Baik
40
Part 40 - Merawat Luka
41
Part 41 - Penemuan Gosip
42
Part 42 - Memberikan Adik
43
Part 43 - Dia Anaknya!
44
Part 44 - Kata Sayang?!
45
Part 45 - Hanya Sebentar Lagi
46
Part 46 - Harmoni Perubahan
47
Part 47 - Survei Lokasi
48
Part 48 - Mengajak Makan Siang
49
Part 49 - Keracunan Makanan
50
Part 50 - Pengganggu
51
Part 51 - Dia Sepupuku!
52
Part 52 - Makanan Pedas
53
Part 53 - Didandani Seperti Wanita
54
Part 54 - Hukuman Terbesar Ku
55
Part 55 - Aku Mencintaimu
56
Part 56 - Satu Di sini!
57
Part 57 End - My Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!